Sunday, May 25, 2014

Perkembangan Pemahaman Dalam Argumentative Essay

class review 10
Perkembangan Pemahaman Dalam Argumentative Essay
By: Latifah Nurhasanah
Submit essay argumentative sudah didepan mata, tentunya tidak akan pernah lepas dari kata refisi, refisi dan refisi untuk menyempurnakannya.  Begitupun juga dengan kelas writing pada pegi hari itu.  Outline yang sudah kita buat pada minggu lalu, yang berisi tentang point-point penting yang akan kita kembangan dalam argumentative essay.
Sebelum beranjak membahas mengenai argumentative essay lebih jauh, pak lala menjelaskan mengenai alur pembelajaran writing yang hanya tinggal beberapa pertemuan lagi.  Progress yang dihasilkanpun harus benar-benar ada dan terlihat meningkat, karena paper harus sudah disubmit pada tanggal 26.

Argumentative essay adalah hanya tentang bagaimana kita menghubungkan isi konten dengan teks.  Seperti menghubungkan reason dengan topiknya.  Ada tiga point dalam argumentative essay, yaitu:
1.        Reasoning not emotion
2.        Devinite evidance
3.        Working thesis
Pokok dari revisi outline kali ini adalah bergerak dari ketiga area tersebut. Dimana working thesis harus menjadi seperti embrio pada kalimat awal.  Thesis tersebut harus menjadi inti yang  bisa menjelaskan isi dari teks tersebut.  Seperti yang sudah dijelaskan pada class review sebelumnya, kalau yang namanya thesis statement, harus terdiri dari OPINION + REASONS in one single senetence.
Perbedaan antara reasoning dan emotion adalah ketika ada sebuah judul, seperti PAPUA OH PAPUA, maka dapat diartikan bahwa kata “oh” disini seperti dibarengi dengan kekesalan dan emosi serta kekecewaan terhadap papua.  Hal ini disebut dengan emotional.  Sedangkan reasoning adalah kalimat yang memiliki alasan ketika dituliskan.
Kemudian hal selanjutnya yang harus di explore dibagian reason pada teks papua ini adalah mengenai:
1.                   History
2.                   Politic
Pengeksploran history disini harus menjadi sesuatu yang lebih banyak dieksplore dan menjadi sorotan utama dalam menulis argumentative essay.  Pengeksploran harus dimulai dari sebelum reformasi sampai setelahnya, atau sampai sekarang.  Mengenai apa saja yang telah terjadi selama tahun-tahun itu.  Bukan hanya retell tetapi harus mengikutsertakan reason dari setiap peristiwanya.
Kemudian pada aspek politik adalah tergantung kita melihat dari sisi mananya, bisa dilihat dari politik indonesianya, atau juga bisa dilihat dari aspek campur tangan negara lain yang masuk ke papua.  Serta permainan politik yang terjadi di tanah papua yang meninginkan papua lepas dari indonesia.
Hal yang paling penting dipertahankan oleh indonesia adalah hal digniti.  Digniti adalah martabat, jika martabat ini telah hilang maka bangsa bangsa yang kehilangannya tersbut bisa saja diabaikan oleh dunia, sepeti halnya tidak mendapatkan bantuan dari ASEAN, PBB dan tidak mendapatkan perhatian dari negara lain.
Jika kita lihat lebih jauh, argumentative essay ini hanya bagaimana kita memandang, lantas berargumen.  Dalam hal ini faktor ekonomi bukanlah hal yang penting, kita harus mempertahankan papua karena hal-hal yang masuk kedalam ekonomi seperti culturem kekayaan alam, lokal wisdom yang mereka miliki. 
Maka dapat disimpulkan bahwa ketika kita sedang menulis argumentative essay berarti kita juga harus mencari data dan banyak membaca taks yang berkaitan dengan critical literasi.  Karena walau bagaimanapun semua teks akan berujung pada literasi.  Bagaimana caranya kita bis amenghubungkan antara history dengan literasi, politik dengan litearasi, dan seterusnya.  Selain itu juga kita harus bisa menggunakan analisis yang berbeda ketika kita ingin menulis argumentative essay, yaitu harus menggunakan deep research, yang sudah dijelaskan pada tulisan sebelumnya.
  Selain itu pula ada hal yang paling penting dan patut diperhatikan adlaah penulisan thesis statement.  Sudah sampai working thesis atau belum.  Karena thesis adalah sesuatu yang sangat penting dan dicari para pembaca diawal teks, agar mereka mengetahui topik apa yang akan disampaikan oleh si penulis, sehingga pembaca bisa memutuskan melanjutkan membaca atau tidak.


Comments
0 Comments

0 Comments:

Post a Comment