Monday, May 26, 2014
Created By:
Suneti Alawiyah
#CLASS REVIEW 10
MENCARI BENANG
MERAH
(Suneti Alawiyah)
Minggu ini adalah minggu paling
terberat bagiku. Bukan karena tugas yang
semakin banyak atau karena banyaknya aktivitas yang kulakukan. Akan tetapi, karena kondisi kesehatanku yang
sedang bermasalah. Untuk itu, Class
Review kesepuluh ini berisi pemahaman ku dari penjelelasan teman-teman kelasku
mengenai apa saja yang dibahas pada pertemuan Jum’at yang lalu oleh Mr. Lala. Untuk mengawali catatan kali ini, Mr. Lala
menjelaskan mengenai paragraf Argumentatif yang memang menjadi fokus utama
dalam mata kuliah Writing and Composition 4 season 2, setelah sebelumnya
terfokus pada paragraf kritikal. Di
bawah ini adalah mind map dari pembahasan peta ergumentatif, yakni:
1.
Gist
Benang merah
atau Gist diperlukan untuk menyusun paragraf argumentasi, dimana ada tiga aspek
yang kita pelajari
a.
Reasoning (Alasan)
Paragraf
argumentasi merupakan paragraf yang memberikan alasan yang kuat dan meyakinkan. Penulis juga menyampaikan pendapatnya
disertai penjelasan yang membuat pembaca terpengaruhi oleh apa yang kita
sampaikan. Dalam argumentasi, kita boleh
mempertahankan pendapat, tetapi juga harus mempertimbangkan pendapat orang lain
yang berbeda dengan pendapat kita. Dalam
memaparkan alasan ini, penulis harus menjauhkan diri dari bersikap emosional.
b.
Definite Evidence
Sebelum kita
memaparkan alasan kita mengenai topik yang dibahas, perlu adanya
mengidentifikasi bukti-bukti yang ada (benar-tidaknya, valid-tidaknya, asli
atau palsu). Bukti yang kita dapat harus
dianalisis terlebih dahulu, disusun dan dikemukakan dengan mengadakan
observasi, eksperimen, penyusun fakta dan jalan pikiran yang logis.
c.
Working Thesis
Mengelola thesis
statement yang kuat sehingga menjadi embrio (bekal benih) yang kuat pula. Embrio ini harus dijaga dan terus
diperhatikan, dianalisis, dan dipastikan kalau embrio ini sehat. Sama hal nya dengan thesis statement yang
bertujuan untuk menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca kepada
argumen yang disampaikan. Thesis
statement juga merupakan hasil peleburan dari opini dan reason (alasan). Rumusnya, dapat digambarkan seperti ini:
Jadi, thesis statement adalah hasil akhir dari pencarian
fakta-fakta dan opini penulis yang sudah dianalisis, dikaji dan
diobservasi. Kemudian, ada beberapa hal
yang juga menjadi perhatian dalam membuat paragraf argumentasi, sebagai
berikut:
Þ
Berpikir sehat, kritis dan logis
Þ
Mencari, mengumpulkan, memilih fakta yang sesuai dengan tujuan dan topik, serta
mampu merangkaikannya untuk membuktikan keyakinan atau pendapat
Þ
Menjauhkan emosi dan unsur subyektif
Þ
Menggunakan bahasa secara baik dan benar, efektif dan tidak menimbulkan
kesalahan penafsiran
2.
Teks
Paragraf argumentatif adalah sebuah teks. Teks diproduksi karena adanya konteks. Kita harus bisa membaca sebuah teks dengan
menggunakan paradigma tertentu. Nah kita
juga harus bisa mengkritisi teks dengan pengetahuan yang kita punya. Mengkritisi teks itu perlu, misalnya dari
segi judulnya, isinya, pola pengembangannya, pesan yang disampaikan, alur dari
teks tersebut, penokohan, bagaimana seorang penulis menyajikan sudut
pandangnya, dan lain-lain.
Berfikir kritis itu membuat pembaca
mengetahui konteks yang ada pada sebuah teks, yakni dengan menyelam lebih
dalam, menggali lebih dalam informasi yang didapat dalam sebuah teks. Untuk itu perlu dalam memahami keterkaitan
atau hubungan antara satu teks dengan teks yang lainnya, yang disebut dengan
intertextuality.
Kemudian, pada Class Review kespuluh ini, saya meminta
keempat teman saya dalam menilai outline paragraf argumentative saya mengenai
permasalahan Papua Barat, di bawah ini adalah komentar-komentar dari keempat
teman kelas saya adalah sebagai berikut:
1.
Susi Nurjannah
Komentar: ‘Based
on my experience ya teh, introduction like that is not good, because it
describe descriptive text ‘not’ argumentative text. Maybe it better to make first line
introduction like this (ex: This paper propose argument on Papua case..) or you
may change’
2.
Santiara Afifatun
Komentar: ‘As
Mr. Lala said, when we want to put the explanation about Papua, please make a
clearly and explicit. An example from
Mr. Lala is ‘Papua is an island with has...’
3.
Aam Amaliah
Komentar: ‘an
introduction it is look like descriptive text, maybe it will be better if use ‘this
paper...’
4.
Nur Komariyah
Komentar: ‘working
thesis nya belum ada, kalau bisa aspek politik dijadikan sub bab kedua dan
aspek sejarah yang diutamakan’
Itulah
keempat komentar dari teman-teman saya yang saya percayai dalam menilai outline
tulisan saya mengenai permasalahan Papua Barat.
Saya ucapkan terimaksih banyak atas kritikan mereka yang dapat menambah
ilmu dalam pembuatan paragraf argumentatif.
![](http://static.ak.fbcdn.net/rsrc.php/v1/yH/r/eIpbnVKI9lR.png)
![](http://www.blogger.com/img/icon_logo32.gif)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)