Sunday, April 6, 2014
Created By:
Susi Nurjanah
setelah perdebatan panjang menganai judul, lalu kita mulai terjun ke kalimat ke dua- A small feast had been prepared for my going away party: salty sago pudding, fish broth, fried papaya leaves, boiled yams, and chickens. Pertanyaan yang pertama kali terbesit dalam pikiran saya mengenai kalimat pertama ternyata persis seperti apa yang dipikirkan teman saya Nurul Fatimah, yaitu mengapa kepergian Eben Kirksey harus dirayakan? Apa yang sudah Eben lakukan di Papua? Mengapa kepergian Eben harus dihormati dengan sebuah pesta?
Class
Review 8
TRAGEDI PAPUA
(Author:
Susi Nurjanah)
Aktivasi program dijalankan tepat pukul 7.30, segala
sesuatunya sudah tersedia dengan rapih dalam rangka memulai penjelajahan ke
salah satu pulau di Indonesia. Pulau yang terletak dibagian paling timur wilayah
NKRI ini dikenal dengan suguhan pesona alamnya yang luar biasa. Namun, dibalik
semua cakrawala indahnya, pulau ini menyimpan sederatan misteri menakutkan.
Inilah papua barat dengan segala kekayaan dan kemalangannya, cerita seputar
papua menjadi tema besar dikelas writing pagi ini.
Tayangan slide pertama bertuliskan
“READING TIME”, tanpa berpikir panjang saya langsung mengambil kesimpulan bahwa
kelas hari ini tidak akan diwarnai dengan coretan-coretan tinta atau ketukan
suara keyboard pada PC saya. Saya hanya memerlukan focus yang hebat untuk mulai
menjelajah dataran papua ini, awalnya saya kira semuanya kan berjalan lebih
mudah namun ketika membuka slide-slide berikutnya ternyata ramalan saya salah.
Kualitas membaca yang tinggi sangat
diperlukan, terlebih lagi kemampuan menganalisis teks juga tak kalah penting.
Membaca kali ini tidak hanya sebatas pada pemahaman tentang kata-kata yang
berjajar rapih di setiap paragraph artikel, namun juga keahlian menganalisis
semiotic teks juga sangat diperlukan. Proses pecapaian meaning membutuhkan diskusi yang sangat panjang, bagaimana tidak
tiga kalimat saja membutuhkan waktu 30 menit untuk mengetahui maknanya.
Strategi yang ditawarkan hari ini
adalah teamwork. Kelas dibagi dalam
tujuh kelompok dengan anggota minmal lima sampai enam mahasiswa. Saya bergabung
dalam kelompok tujuh (7th group) yang beranggotakan: Santiara, Meta,
Nurul, dan Mega. Masing-masing kelompok menganalisis 3 kalimat, yaitu: judul,
kalimat pertama dan kalimat kedua dalam paragraf pertama. Diskusi memakan waktu
sekitar 30 menit, dan hasil analisis yang di presntasikannya pun tidak secara
mendalam, mungkin butuh waktu sektar 30 menit lagi untuk menyempurnakannya,
karena masing-masing dari kami sangat kurang berpengalaman dalam sejarah papua.
Kali ini artikel diambil dari salah
satu karya Antropolog: Eben Kirsey dalam bukunya yang berjudul Anthropology off the Shelf: Anthropologists
on Writing. Namun kelas hanya membahas salah satu sub-bab yang berjudul “Don’t Use Your Data as a Pillow”. Sederetan
hasil penemuan di tanah Papua ia narasikan dengan gamblang dalam bukunya:
Bagaimana konflik yang tak berkesudahan menghilangkan ribuan nyawa warga papua
pada saat itu, kolaborasi-kolaborasi terselubung dalam gerakan separatis OPM,
terror “drakula” yang dikenal sebagai
pembunuh berdarah dingin, kekerasan, kemiskinan dimana-mana dan yang
lainnya.
Selama kelas berlangsung, saya dan
teman-teman satu kelompok hanya meng-highlight
beberapa point penting sebagai hasil anilisis kami, hal ini mungkin
dikarenakan Reading Experiences kami
tidak terlalu banyak. Ketika disuguhkan tujuh poin basic question yang ada dalam slide, lagi-lagi hanya sebagian kecil
yang bisa kami jawab, hanya pertanyaan pertama yang berhasil ditaklukan, itupun
jauh dari kata sempurna. Pertanyaan pertama berbunyi- What is West Papua? And Where is it located?. Salah satu dari
kelompok saya, Mega Widiastuti memberikan kontribusi tentang Manokwari sebagai
Ibukota Papua, dan selebihnya kami tidak tahu sama sekali.
Berlanjut ke sesi berikutnya, yaitu
menganalisis artikel. Semua bagian yang terdapat dalam teks nampaknya sedikit
menyeramkan, pasalnya dalam hal menganlisis dbutuhkan waktu yang lama, focus
dan daya nalar yang luar biasa kuat. Namun perasaan senang membayar semua kerja
keras kelompok kita, ketika Mr.Lala menyebutkan anilisis yang kita
presentasikan hampir benar. Di menit-menit pertama kita menganalisis judul- Don’t use your data as a pillow, satu-satunya
pertanyaan yang kami temukan pada saat itu adalah mengapa analoginya harus
menggunakan bantal?
*Note
kotor kelompok 7 dalam menganalisis judul
Nurul
|
Jika punya
data/informasi jangan dibuat sia-sia. Data yang kita punya harus ada gunanya.
Jangan hanya dijadikan bantal untuk tidur dan tidak ada guna apa-apa
|
Mega
|
Jika punya data,
harus benar-benar dalam membuatnya, Eligible dan dan dapat dipercaya. Jangan
hanya membuatnya sebagai pelengkap untuk proyek sendiri saja.
|
Susi
|
Banta itu sebagai
symbol kenyamanan. Seseorang yang mempunyai data biasanya mempunyai kekuatan,
yaitu kunci pemyelasaian masalah. Maka data itu harus digunakan sebagai
penyelesaian maslah, jangan hanya sekedar untuk penelitian.
|
Santiara
|
Jangan menggunakan
data hanya untuk bisnis diri sendiri, harus menyebarkannya ke wider audiences. Data penelitan bisa
berguna untuk orang banyak, jangan hanya dipakai untuk peluang
keprofesionalannya saja
|
Meta
|
Kalo punya data
jangan disimpen untuk diri sendiri, harus digunakan untuk membantu masyrakat
dalam menyelesaikan masalahnya.
|
Conclusion
|
Pillow is a symbol of
convenience. Jika seseorang punya data, jangan hanya diguanakan untuk
kepentingan dirinya senidri, tapi harus disebarkan ke wider audiences sebagai problem solving.
|
setelah perdebatan panjang menganai judul, lalu kita mulai terjun ke kalimat ke dua- A small feast had been prepared for my going away party: salty sago pudding, fish broth, fried papaya leaves, boiled yams, and chickens. Pertanyaan yang pertama kali terbesit dalam pikiran saya mengenai kalimat pertama ternyata persis seperti apa yang dipikirkan teman saya Nurul Fatimah, yaitu mengapa kepergian Eben Kirksey harus dirayakan? Apa yang sudah Eben lakukan di Papua? Mengapa kepergian Eben harus dihormati dengan sebuah pesta?
Nurul
|
Kirksey telah
melakukan sesuatu yang baik di Papua, makanya kepergiannya di rayakan
|
Susi
|
kirksey telah
membantu rakyat papua, makanya diadakan pesta
|
Santiara
|
Adat istiadat orang
papua yang selalu mengadakan pesta ketika perpisahan
|
Mega
|
Adat istiadat dari
warga papua untuk Kirksey
|
Meta
|
Adat istiadat rakyat
apaua memang seperti itu ketika berpisah dengan seseorang
|
Conclusion
|
Alasan mengapa
diadakan pesta perpisahan untuk Kirksey adalah karena ia mungkin telah
melakukan sesutau yang baik sewaktu ia berada di tanah Papua, untuk itu
rakyat Papua menghormatinya dengan mengadakan pesta perpisahan.
|
Masih dengan semangat 45, kami
meneruskan daya imajinasi kami dengan daya nalar yang sangat minim menuju ke
kalimat ke dua – It was modest affair,
organized by Denny Yomaki, a human rights worker, to mark the end of my
fieldwork in May 2003. Sayangnya, kalimat terkhir gagal ditaklukan,
mengatur waktu 30 menit yang diberikan untuk menganalisis 3 kalimat ternyata
sangat sulit. Di akhir sesi menganalisis kaliamat, terbesit pikiran tentang
tafsir hadist, ternyata teks berbahasa inggrispun bisa ditafsirkan, meskipun
saya yakin tata cara menafsirkan hadist jauh lebih rumit, namun setidaknya saya
meraskan lelahnya menerka-nerka dalam mencapai suatu konsesus bersama .
Tapak demi tapak kami jajaki ketika
menjelajahi papua dalam ruang kelas yang masih menyuguhkan oksigen pagi yang
segar, tak terasa 100 menit sudah terlewati dan hanya lukisan-lukisan tak beraturan yang berkelabatan di alam
pikiran saya ketika melihat Bapak dosen keluar ruangan. Perjalanan papua akan
menjadi lahan eksplorasi in a half past
season of writing class.
Log book saya kali ini,
akan mencoba mengisi point-point pertanyaan yang merupakan bekal utama ketika
menjelajah tanah Papua, ke tujuuh pertanyaa yang gagal diisi ketika saya berada
di dalam kelas:
1. What
is West Papua? And where is it located?
Answer:
(Wikipedia.org)
Papua Barat merupakan wilayah bagian barat dari Pulau Papua yang terbagi ke dalam 2 provinsi Indonesia,
yaitu Provinsi Papua dan Papua Barat.
Wilayah ini juga sering hanya disebut sebagai Papua
Barat (West Papua)
oleh berbagai media internasional. Sedangkan kronologis munculnya kerajaan
Belanda di Irian dimulai pada Tahun 1826,
ketika Pieter Merkus, gubernur Belanda untuk Maluku, mendengar kabar angin
bahwa Inggris mulai masuk pantai Irian di sebelah timur Kepulauan
Aru. Dia mengutuskan rombongan untuk menjajagi
pantai tersebut sampai Pulau Dolak. Dua tahun kemudian, Belanda membangun Fort Du Bus, yang sekarang menjadi kota Lobo,
dengan tujuan utama menghadang kekuatan Eropa lain mendarat di Irian barat.
Fort Du Bus ditinggalkan tahun 1836. Tahun 1872, Tidore mengakui kekuasaan Kerajaan
Belanda atasnya. Belanda baru kembali ke Irian tahun 1898. Irian
dibagi antara Belanda, Jerman (bagian utara Irian timur) dan Inggris (bagian
selatan Irian timur). Garis busur 141 diakui sebagai batas timur Irian barat.
Pada1898 - 1949, Papua bagian barat dikenal sebagai Nugini Belanda(Nederlands
Nieuw-Guinea atau Dutch New Guinea) yang
merupakan bagian dari Hindia
Belanda.
·
Perebutan Irian Jaya
dari Nederland
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hindia
Belanda memproklamasikan kemerdekaannya menjadi negara Indonesia. Indonesia pun
menuntut semua wilayah bekas Hindia Belanda sebagai wilayahnya. Akan tetapi,
Belanda ingin menjadikan Papua bagian barat sebagai negara terpisah karena
adanya perbedaan etnis. Status Papua bagian barat tidak terselesaikan dalam Konferensi Meja
Bundar di Den Haag dan diputuskan untuk ditunda
pembahasannya selama 1 tahun. Penyelesaian status Papua bagian barat menjadi
berlarut-larut dan tidak selesai juga hingga tahun 1961, sampai terjadilah pertikaian bersenjata antara Indonesia dan Belanda pada Desember1961 dan awal 1962 untuk memperebutkan
wilayah ini. Melalui Perjanjian New York, akhirnya disetujui untuk
menyerahkan sementara Papua bagian barat kepada PBB melalui United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA) sebelum diberikan sepenuhnya kepada Indonesia
pada 1 Mei 1963. Kedudukan Papua bagian
barat menjadi lebih pasti setelah diadakan sebuah referendumact of free choice pada tahun 1969, dimana rakyat Papua
bagian barat memilih untuk tetap menjadi bagian dari Indonesia.
(Nederlands Nieuw-Guinea atau Dutch
New Guinea)
Peta pembagian wilayah jajahan atas
pulau Papua
·
Letak geografis wilayah
Irian Jaya
Utara
|
Samudra
pasifik
|
selatan
|
Samudra
Hindia, Laut Arafuru, Australia
|
Barat
|
Maluku
|
timur
|
Papua
nugini
|
·
Peran petingg-petinggi
negara ketika terjadi konflik di Papua
(humanrights.asia:2013)
sepanjang tahun 1977-1978 terdapat sederetan pelanggaran hak asasi manusia yang
dilakukan pemerintahan indonesia pada periode tersebut: genosida, pelanggaran
seksual, kekerasan. Hasil penelitian mengungkapkan
kematian lebih dari 4,000 orang Papua, termasuk anak-anak, akibat operasi yang
dilakukan oleh tentara Indonesia. Asian Human
Rights Commission membuat klaim bahwa
rangkaian kekerasan yang dideskripisan di dalam laporan ini memenuhi unsur
kejahatan genosida sebagaimana disebutkan dalam Konvensi Pencegahan dan
Penghukuman Kejahatan Genosida yang diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada tahun
1984. Organisasi yang bermarkas di Hong Kong ini juga menyatakan bahwa
pelanggaran HAM yang terjadi merupakan tanggung jawab dari petinggi di Tentara
Nasional Indonesia pada saat itu, termasuk di antaranya mantan presiden
Indonesia, Mayor Jendral Soeharto.
·
Peran Ir.Soekarno dalam
mengintegrasikan Papua dalam NKRI
(kompasmania.com:2012) Soekarno melakukan perundingan
Linggarjati, KMB, perjanjian Renville dan KAA untuk memerdekakan Papua agar
masuk ke wilayah NKRI. Perjuangan
Bung Karno ini membuahkan hasil. 15 Agustus 1962 Indonesia-Belanda
menandatangani New York Agreement yang difasilitasi PBB. Sesuai
persetujuan New York itu, Belanda menyerahkan kekuasaan atas Irian Barat kepada
PBB. Untuk maksud itu, dibentuklah Badan Pemerintahan Sementara PBB (UNTEA).
Pengambil-alihan
pemerintahan di Irian barat oleh UNTEA ini tercatat dalam Resolusi Majelis Umum PBB No. 1752 tanggal 21
September 1962. Maka tanggal 1 Oktober 1962 secara resmi berlangsung penyerahan
kekuasaan dari Pemerintahan Belanda kepada UNTEA dibawah pimpinan Administrator Jose Rolz Bennet yang tidak lama kemudian diganti oleh Dr. Djalal Abdoh. Tanggal 31 Desember 1962 bendera Belanda diturunkan dari wilayah Papua Barat dan sebagai gantinya dikibarkanlah bendera
Indonesia berdampingan
dengan bendera PBB (UNTEA).
Perjuangan Soekarno dalam menganbil
tanah papua, beliau pun didesak untuk mejalankan TRIKORA (TRI KOMANDO RAKYAT),
sebagai langkah awal pelaksanaan TRIKORA adalah pembentukan suatu komando
oprasi, yang diberi nama “Komando Mandala Pembebasan Irian Barat”, sebagai
panglima komando adalah Brigjen Soeharto yang kemudian dinaikan pangkatnya
menjadi mayor jendral.
2. What differences can you spot between Papua and
Irian Jaya?
Answer:
Wilayah Papua bagian barat sejak
pertama kali bergabung ke NKRI, soekarno menamai wilayah itu dengan sebutan
Irian Barat (1969-1973), nama Irian Barat kemudian diganti menjadi Irian Jaya
pada masa rezim Soeharto ketika meresmikan tambang tembaga
dan emas Freeport, nama Irian Jaya dipakai sampai
tahun 2002. Namun pada tahun 2003, nama Irian Jaya diganti menjadi Papua.
Pergantian nama ini membawa dampak penting pada
kehidupan tanah papua, nama Irian Jaya yang berarti Ikut Republik Indonesia
Anti Nederland bisa dibilang Irian Jaya adalah masa tersulit bagi warga papua,
karena periode ini banyak sekali terjadi pembantaian yang terjadi di Papua yang
dilakukan oleh pemerintah Indoensia yang dipimpin oleh Soeharto, selain itu
juga Otonomi Khusus (Otsus) yang dberikan oleh Presiden Soekarno dicabut,
sehingga menghambat langkah Papua untuk bertindak tegas. Namun ketika diganti
berganti nama menjadi Papua, penindasan rakyat atas pemerinthan Indonesia
berakhir.
3.
In what year the land called
Papua integrated into NKRI?
Answer:
Tanggal 31 Desember 1962 bendera Belanda diturunkan dari wilayah Papua Barat dan sebagai gantinya dikibarkanlah bendera
Indonesia berdampingan
dengan bendera PBB (UNTEA).
4.
What is TRIKORA?
Answer:
TRIKORA adalah bentuk perlwanan terhadap pemeritah
Belanda yang tidak mau melepaskan kekuasaannya atas Papua, pada waktu itu
Belanda ingin meluncurkan niat liciknya untuk menjadikan Papua sebagai wilayah
dekolonisasi, yaitu rencana bahwa Blenada akan memerdekakan Papua pada waktu
yang telah ditentukan.
Untuk menanggapi rencana licik tersebut, pada tanggal
19 desember 1961, Presiden Soeharato mengumumkan TRIKORA dalam rapat raksasa di
alun-alun Yogyakarta, yang isinya:
Ø Gagalkan berdirinya negara boneka Papua bentukan Belanda
Ø Kibarkan sang merah putih di Irian Jaya tanah air Indonesia
Ø Bersiap melaksanakan mobilisasi umum
5.
What are the role of soekarno
in the integration of Papua into NKRI?
Answer:
Soekarno melakukan perundingan Linggarjati, KMB, perjanjian
Renville dan KAA untuk memerdekakan Papua agar masuk ke wilayah NKRI. Perjuangan Bung Karno ini membuahkan
hasil. 15 Agustus 1962 Indonesia-Belanda menandatangani New York Agreement yang difasilitasi PBB. Sesuai
persetujuan New York itu, Belanda menyerahkan kekuasaan atas Irian Barat kepada
PBB. Untuk maksud itu, dibentuklah Badan Pemerintahan Sementara PBB (UNTEA). Selain itu pun Soekarno mejalankan
TRIKORA (TRI KOMANDO RAKYAT), sebagai langkah awal pelaksanaan TRIKORA adalah
pembentukan suatu komando oprasi, yang diberi nama “Komando Mandala Pembebasan
Irian Barat”, sebagai panglima komando adalah Brigjen Soeharto yang kemudian
dinaikan pangkatnya menjadi mayor jendral.
6.
What did
the Dutch colonial do in Papua?
Answer:
Lamanya penjajahan Belanda di Indonesia
tidak sama dengan lamanya penjajahan Belanda di Papua Barat. Indonesia dijajah
oleh Belanda selama sekitar 350 tahun dan berakhir ketika Belanda mengakui
kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember 1949. Papua Barat, secara politik
praktis, dijajah oleh Belanda selama 64 tahun (1898-1962). (Anneahira.com) pada
awal pemerintahan Belanda di Papua sejak tahun 1898, tak seorangpun warga
pribumi membentuk gerakan anti Belanda sehingga tak seorangpun dibunuh sehingga
terjadi kehidupan yang harmonis. Hal ini merupakan bukti nyata bahwa rakyat
papua tidak merasa pernah dijajah oleh Belanda seperi daerah Indonesia yang
lain. namun pada saat pemerintahan Jepang, banyak rakyat pribumi yang disiksa,
dipotong tangannya serta dibunuh.
7.
What are
the roles of US-UN and our neighboring countries in the Papuan conflicts?
Answer:
Presiden Amerika Serikat yang baru saja terpilih John
Fitzgerald Kennedy merasa risau dengan perkembangan yang terjadi di Irian
Barat. Dukungan Uni Soviet ( PM. Nikita Kruschev ) kepada perjuangan RI untuk
mengembalikan Irian Barat dari tangan Belanda, menimbulkan terjadinya
ketegangan politik dunia, terutama pada pihak Sekutu (NATO) pimpinan Amerika
Serikat yang semula sangat mendukung Belanda sebagai anggota sekutunya. Apabila
Uni Soviet telah terlibat dan Indonesia terpengaruh kelompok ini, maka akan
sangat membahayakan posisi Amerika Serikat di Asia dan dikhawatirkan akan
menimbulkan masalah Pasifik Barat Daya. Apabila pecah perang Indonesia dengan
Belanda maka Amerika akan berada dalam posisi yang sulit. Amerika Serikat
sebagai sekutu Belanda akan di cap sebagai negara pendukung penjajah dan
Indonesia akan jatuh dalam pengaruh Uni Soviet.
Untuk itu, dengan meminjam tangan Sekjend PBB U Than,
Kennedy mengirimkan diplomatnya yang bernama Elsworth Bunker untuk mengadakan
pendekatan kepada Indonesia – Belanda.
Sesuai dengan tugas dari Sekjend PBB ( U Than ),
Elsworth Bunker pun mengadakan penelitian masalah ini, dan mengajukan usulan
yang dikenal dengan ”Proposal Bunker”. Adapun isi Proposal Bunker tersebut
adalah sebagai berikut : ”Belanda harus menyerahkan kedaulatan atas Irian barat
kepada Indonesia melalui PBB dalam jangka waktu paling lambat dua tahun”
Usulan ini menimbulkan reaksi :
1. Dari Indonesia : meminta supaya waktu penyerahan
diperpendek
2. Dari Belanda : setuju melalui PBB, tetapi tetap
diserahkan kepada Negara Papua Merdeka.
Lalu apa yang terjadi dalam persetujuan New York ( New
York agreement ) ? Setelah operasi-operasi infiltrasi mulai mengepung beberapa
kota penting di Irian Barat, sadarlah Belanda dan sekutu-sekutunya, bahwa
Indonesia tidak main-main untuk merebut kembali Irian Barat. Atas desakan
Amerika Serikat, Belanda bersedia menyerahkan irian Barat kepada Indonesia
melalui Persetujuan New York / New York Agreement.
Isi Pokok persetujuan :
1. Paling lambat 1 Oktober 1962 pemerintahan sementara
PBB (UNTEA) akan menerima serah terima pemerintahan dari tangan Belanda dan
sejak saat itu bendera merah putih diperbolehkan berkibar di Irian Barat..
2. Pada tanggal 31 Desember 11962 bendera merah putih
berkibar disamping bendera PBB.
3. Pemulangan anggota anggota sipil dan militer Belanda
sudah harus selesai tanggal 1 Mei 1963
4. Selambat lambatnya tanggal 1 Mei 1963 pemerintah RI
secara resmi menerima penyerahan pemerintahan Irian Barat dari tangan PBB
5. Indonesia harus menerima kewajiban untuk mengadakan
Penentuan Pendapat rakyat di Irian Barat, paling lambat sebelum akhir tahun
1969.
Sesuai dengan perjanjian New York, pada tanggal 1 Mei
1963 berlangsung upacara serah terima Irian Barat dari UNTEA kepada pemerintah
RI. Upacara berlangsung di Hollandia (Jayapura). Dalam peristiwa itu bendera
PBB diturunkan dan berkibarlah merah putih yang menandai resminya Irian Barat
menjadi propinsi ke 26. Nama Irian Barat diubah menjadi Irian Jaya ( sekarang
Papua )
8.
What is Organisai Papua Merdeka
( OPM ) and who finances them?
Answer:
OPM adalah organisasi separatism yang menginginkan
papua menjadi negara independen, terpisah dari NKRI. OPM didasari karena ketidakadilan dan ketidakpuasan. Impian
yang dideklarasikan OPM adalah mendirikan “Republik Papua Barat”-gabungan
Propinsi Papua dan Papua Barat. “Republik Papua Barat” dideklarasikan setelah
Belanda mundur-antara lain akibat
tekanan dari negara adidaya Amerika Serikat-dari Bumi Cenderawasih, pada 1963.
Orang-orang yang membiayai OPM adalah agen militer
Indonesia sendiri yang secara diam-diam mendukung Papua Merdeka (Eben Kirksey),
selain itu negara luar yang berkepentingan bisnis juga ikut dalam intervensi
politik papua, seperti Amerika, Inggris dan Australia. Mereka membantu urusan
logistic dan intelijen OPM, karena mempunyai maksud terselubung yaitu menjarah
lahan emas yang ada di Papua, yang diperkirakan tidak akan habis walaupun
digali selama 100 tahun. Jika pemerintah Indonesia sekarang melepaskan Papua,
maka kita membiarkan rakyat Papua dijajah kembali oleh negara asing.
Jadi dapat
disimpulkan, bahwa gerakan separtis papua merupakan penyimpangan yang harus
segera diselesaikan. Konflik ini berlangsung sangat alot dan sama sekali belum
menemukan titik terang, mungkinkah pemerinthan Indonesia tetap menjaga prinsip
NKRI atau bahkan melepaskan Papua untuk meredeka? Tentunya diskusi yang sangat
panjang harus dilakukan untuk mengetahui jawaban yang tepat dalam permaslahan
ini. Sederetan cerita rakyat Papua diatas adalah gambaran bahwa sejarah telah
membukakan mata dan pikiran kita bahwa tidak heran jika Papua ingin memisahkan
diri dari Indonesia, selain dikarenakan berbagai factor eksteren, hal interen
juga ikut andil dalam kasus ini, genosida yang dilakukan oleh mantan Presiden
Indonesia adalah bukti nyata yang menggambarkan besarnya dendam rakyat Papua
terhadap Indonesia.
Referensi


Subscribe to:
Post Comments (Atom)