Sunday, April 6, 2014

Second Half Kick-Off



Class review 8

Second Half Kick-Off
Assalamualaikum wr.wb
Jum’at 4 april 2014.  Pagi hari ini dimulai dengan matahari yang cerah dan do’a dari dalam hati untuk memulai hari yang baru.  Sudah pertemuan kesembilan kelas writing 4 saat ini berjalan.  Kami tepat memasuki minggu pertengahan semester 4.  Dari minggu inilah perjalanan yang baru akan dimulai.  Jika minggu-minggu sebelumnya kami fokus pada pembahasan critical essay dan banyak menulis kali ini kami akan membahas tentang argumentative essay.   Mr. mengatakan bahwa inilah “Second Half Kick-Off”.  Ya, kami harus mulai bersiap-siap menjalani semuanya.  Di awal pertengahan semester ini kami akan berfokus pada reading, “it’s time to read” begitulah kata Mr. Lala.  Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kami tentang argumentative essay. 

Class review kami kali ini akan bersumber pada bacaan yang telah kami baca.  Hal ini menjadi sesuatu yang sangat penting karena dari pengalaman sebelumnya Mr. Lala menemukan bahwa banyak mahasiswa yang beragumen namun tidak sesuai dengan standar.  Kami para mahasiswa masih kurang dalam pemahaman-pemahaman materi.  Kemudian Mr. Lala juga melihat banyak hal yang terjadi di season pertama perkuliahan diantaranya mahasiswa begitu kelelahan dalam perkuliahan writing semester ini, namun tidak hanya mahasiswa saja yang kelelahan, semuanya pasti lelah karena writing adalah sebuah pekerjaan yang massive.
Namun dibalik semua kelelahan itu ada sebuah progress yang ditunjukan mahasiswa.  Progress tersebut belum konstan ditunjukan oleh mahasiswa, sangat sulit melihat karya-karya yang berkualitas tinggi secara konstan yang dihasilakan oleh mahasiswa.  Mungkin tugas ini bagi sebagian mahasiswa terasa termat sangat berat hingga ada mahasiswa yang terlambat mengumpulkan tugas ataupun melanggar peraturan yang ada, hal tersebut membuat Mr. Lala sangat kecewa. 
Mr. Lala mengatakan dirinya bukanlah orang yang perfectionis tapi beliau sangat tidak menerima kesalahan-kesalahan kecil ataupun error yang dilakukan oleh mahasiswa.  Beliau merasa sangat sulit mempromosikan multilingual writer sekaligus reader.  Satu lagi yang menjadi masalah bagi mahasiswa.  Terkadang mahasiswa menulis bagus dalam bahasa Indonesia namun ketika di translate kedalam bahasa Inggris terjadi banyak kesalahan dan ketidaksesuaian.  Hal ini menunjukan bahwa sangat sulit untuk berpindah dari teks berbahasa Indonesia ke teks berbahasa Inggris.
Dari pengalaman-pengalaman yang terjadi di season pertama tersebut Mr. Lala berharap di season kedua ini akan lebih baik.  Dari sisi “attitude”, mahasiswa harus lebih berusaha memaknai kata tersebut sebagai sesuatu yang sakaral.  Karena attitude juga yang menunjukan antusias dan penghargaan kami terhadap sesuatu.  Jadi mahasiswa harus lebih bisa menjaga attitude dirinya masing-masing.  Seperti yang telah Mr. Lala sampaikan, di season yang kedua ini kami akan lebih banyak membaca dan membaca.  Mahasiswa harus konstan membaca secara ekstensive dan intensive.  Tidak hanya itu, untuk mencapai sebuah pemahaman mahasiswa harus berkolaborasi dengan teman diskusi terbaiknya agar bisa memahami materi yang ada.  Lebih banyak diskusi dan diskusi diluar kelas.  Fokus, komitment dan ketekunan hati menjadi hal yang wajib ada dan ditanamkan dalam diri kami.  Jika semua hal tersebut sudah terpenuhi maka kami juga harus menjaga kekompakan kelas kami.  Teamwork is a key.
Itulah expektasi Mr. Lala terhadap mahasiswa PBI di season kedua ini.  Banyak hal yang harus disiapkan dengan baik.  Hari kami akan membaca teks yang telah ditentukan sebelumnya oleh Mr. Lala, yaitu sebuah teks karya S. Eben Kirskey yang berjudul “Don’t Use Your Data as a Pillow”.  Mr. Lala membagi kami kedalam tujuh group beranggotakan lima orang.  Tugas kami adalah membaca teks tersebut dan menentukan makna dari setiap kalimatnya.  Satu orang dari setiap kelompok akan membacakan saru kalimat, lalu anggota kelompok yang lainnya memberikan pendapat tentang pemaknaan dari kalimat yang telah dibacakan hingga dapat diambil kesimpulan.
Kegiatan ini akan terus dilakukan hingga semua kalimat terbahas.  Kami memulainya dengan menganalisis judul dari teks tersebut.  Saya berada dikelompok 2 yang beranggotakan lima orang mahasiswa, yaitu Nani, Mahromul, Herul, Maria Ulfah dan saya sendiri.  Nani yang membacakan pertama kali judulnya, kemudia yang lain merespon dengan memberikan pendapat.

Tittle : “Don’t Use Your Data as a Pillow”
Maria : data adalah sekumpulan fakta yang tertuang dalam kertas atau buku
Herul : data yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan semata dan tidak dikembangkan, jika kita ingin mengembangkannya maka harus terjun ke lapangan
Jefi : data sebagai sekumpulan fakta dan pengetahuan yang hanya digunakan sebagi alat pengantar tidur, banyak data yang didapat namun tidak pernah digunakan dengan baik. Data diumpamakan sebagi sebuah “pillow” yaitu hanya sebagai sandaran untuk pengantar tidur
Nani : “Don’t Use Your Data as a Pillow” artinya data hanya dijadikan lagu “nina bobo” atau pengantar tidur
Mahromul : “Don’t Use Your Data as a Pillow” artinya data yang digunakan sebagai suatu pencapaian terakhir.  Pillow adalah alat untuk tidur yang merupakan aktifitas terakhir dalam kegiatan sehari-hari, para pencari data hanya puas dengan hasilnya mencari berbagai data namun tidak digunakan lebih lanjut
Kesimpulan : jangan gunakan informasi, pengetahuan, dan fakta kita hanya untuk sandaran mengantarkan kita untuk tidur dan kita puas menganggap data sebagai pencapain terakhir.  Namun sebaiknya gunakan data kita sebagai alarm untuk mengawali sesuatu yang baru.

S1:
Jefi : ada sebuah pesta perpisahan untuk seseorang yang sangat penting yang diadakan di sebuah tempat dengan makanan khas daun papaya, dan sagu yaitu Papua.
Mahromul : pesta perpisahan untuk orang yang telah mencapai sesuatu dan orang tersebut sangat penting hingga diadakan pesta untuknya
Nani : makanan yang ditunjukan didalam pesta tersebut menunjukan background tempat diadakannya pesta
Maria : ada sebuah pesta yang sedang diadakan untuk seseorang dengan nuansa Papua
Herul : ada sebuah pesta yang belum dilaksanakan namun telah disiapkan untuk seseorang yang sangat penting
Kesimpulan: ada sebuah pesta perpisahan yang bernuansa Papua dengan makanan daerahnya yang begitu spesial sedang dipersiapkan untuk seseorang yang sangat penting sebagai akhir dari pencapaian yang telah diraihnya.

S2 :
Herul : Denny Yomaki sebagai penggagas pesta ini
Mahromul : Orang yang sedang dirayakan perpisahannya ini adalah seorang yang meneliti sesuatu yang berkaitan dengan HAM
Jefi : Pesta yang menandai akhir dari sebuah pencapaian dari fieldwork tentang HAM yang diadakan oleh Denny Yomaki
Nani : Denny sebagai pegawai HAM yang membantu mengorganisir pesta ini
Maria : Pesta ini sebagai akhir dari sebuah perkerjaan yang telah selesai dilakukan dan di koordinir oleh Danny Yamako
Kesimpulan : Pesta ini diadakan sebagai hasil dari sebuah pencapaian yang telah dilakukan oleh seseorang tersebut atas fieldworknya di bulan Mei tahun 2003.
Setelah kami berdiskusi menentukan arti setiap kalimat, Mr. Lala meminta perwakilan setiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya tadi.  Hampir setiap kelompok mendefinisikan judul dengan baik, namun masih ada beberapa kelompok yang belum mengenai sasaran dari maksud judul yang didefinisikannya. 
Menurut Mr. Lala “Don’t Use Your Data as a Pillow” artinya data adalah sekumpulan informasi namun belum merupakan sebuah pengetahuan.  Informasi dikatakan sebagai data jika ada hubungannya dengan research.  Informasi bisa bersifat spoken yaitu berasal dari perkataan seseorang yang diwawancarai.  Infromasi juga bisa bersifat written yaitu data yang berasal dari surat kabar atau dari teks-teks yang telah ada.  Selain itu informasi juga dapat bersifat visual berasal dari apa yang kita lihat, misalnya berita yang disiarkan di televisi.  Yang terakhir informasi juga dapat bersifat compilation yaitu gabungan dari keseluruhan sifat diatas.

Dikutip dari “Culture of Analysis Text” tahun 2000, Lehtonen mengatakan teks yang berkaitan dengan informasi.  Istilah “teks”meliputi semua produk yang membuat pembentukan makna.   Dalam speaking dan bahasa tertulis, hubungan keduanya bersifat konvensional bahkan bersifat arbiter (pemisah).  Kemudian peran gambar dalam memberikan informasi berkaitan dengan visual.
1.      Gambar dikatakan sebagai indeks atau petunjuk, yaitu gambar yang dijadikan tanda dalam sebuah hubungan yang nyata
2.      Gambar adalah suatu teks yang memiliki aturan tersendiri yang diwakili oleh bentuk dan warna.  Gambar menjadi objek dalam menyederhanakan tulisan.
(Lehtonen, 2000:56)
Pernyataan ini didukung oleh beberapa ahli lainnya,
Seperti komunikasi verbal , representasi visual adalah sistem semiotik , atau sistem tanda-tanda , yang bervariasi dengan bahasa, budaya dan genre . Kress dan van Leeuwen ( 1996) perhatikan bahwa :
Kesederhanaan adalah ... selalu didasarkan pada orientasi budaya tertentu dan sikap ideologis , dan hasil pelatihan intensif . Hal ini hanya sekali ini pelatihan dicapai bahwa gambar ( dan cara memandang dunia diungkapkan oleh struktur mereka ) dapat muncul ' alami ' dan ' sederhana ' , dan karenanya tidak membutuhkan analisis .
Miller ( 1998) , misalnya, menunjukkan bahwa sementara unsur-unsur visual dalam pers populer
berfungsi sebagian besar untuk menarik pembaca untuk artikel dan menjelaskan daripada membuktikan, visual dalam teks-teks akademik terutama argumen , mengikuti konvensi formal diselenggarakan untuk persuasi maksimum dan akses ke informasi baru . Banyak ilmuwan menulis artikel mereka untuk menyoroti visual , dan pembaca ahli sering membaca visual pertama. Hal ini karena argumen sementara didasarkan pada masuk akal , dan dibangun dengan baik , interpretasi data , mereka akhirnya beristirahat temuan , dan ini sering disajikan dalam bentuk visual. Visual sehingga memperkuat argumen dan sinyal pentingnya dari artikel itu sendiri .
(Ken Hyland, 2006:53)

Data seharusnya dapat merubah sesuatu tidak hanya dijadikan sebagai ornament atau sandaran untuk tidur semata.  Data adalah problem solving juga sebagai ranah baru atau ceruk-ceruk baru yang dapat digali lebih dalam.
Dari kalimat pertama Mr. Lala mengatakan bahwa ada suatu pesta yang sangat special untuk mereka yang mengadakan pesta tersebut.  Hidangan yang dihidangkannyapun sangat sulit untuk didapat maka hal itu dianggap sebagai sesuatu yang sangat special.  Sang penulis punya impression yang dalam kepada pesta ini dan menunjukan orang tersebut sebagai orang yang sangat penting.
Kegiatan membaca ini bertuajuan untuk lebih memahami teks bacaan yang ada, ini adalah tahap untuk menuju ke argumentative essay. 
Dari kegiatan membaca yang telah saya lakukan saya menemukan beberapa kelemahan dan kelebihan saya dalam membaca.  Berikut adalah daftar kelebihan yang saya memiliki
1. kegiatan membaca ini membuat saya lebih familiar dengan vocabulary yang rumit dan tentu saja menambah pebendaharaan kata
2. Saya sering kali membandingkan teks yang saya baca dengan bacaan dari internet untuk memahami teks yang saya baca
Kelemahan saya:
1. Saya sangat lambat dalam memahami setiap paragraph atau kata dalam bahasa inggris
2. Saya perlu mengulang hingga beberapa kali untuk memahami suatu teks dan terkadang akan cepat lupa lagi setelah membaca teks tersebut
3. Saya adalah tipe orang yang terlalu rumit memikirkan sesuatu, hingga dalam memahami teks saya selalu berputar-putar banyak pertimbangan dan membuat semakin lama waktu dalam membaca

Teks dari Eben ini menceritakan tentang Papua Barat.  Berikut adalah beberapa pengetahuan tentang papua:
Papua Barat (sebelumnya Irian Jaya Barat disingkat Irjabar) adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian barat Pulau Papua. Ibukotanya adalah Manokwari. Nama provinsi ini sebelumnya adalah Irian Jaya Barat yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2007 tanggal 18 April 2007, nama provinsi ini diubah menjadi Papua Barat. Papua Barat dan Papua merupakan provinsi yang memperoleh status otonomi khusus.
Wilayah provinsi ini mencakup kawasan kepala burung pulau Papua dan kepulauan-kepulauan di sekelilingnya. Di sebelah utara, provinsi ini dibatasi oleh Samudra Pasifik, bagian barat berbatasan dengan provinsi Maluku Utara dan provinsi Maluku, bagian timur dibatasi oleh Teluk Cenderawasih, selatan dengan Laut Seram dan tenggara berbatasan dengan provinsi Papua. Batas Papua Barat hampir sama dengan batas Afdeling ("bagian") West Nieuw-Guinea ("Guinea Baru Barat") di masa Hindia Belanda.
Provinsi Papua Barat ini meski telah dijadikan provinsi tersendiri, namun tetap mendapat perlakuan khusus sebagaimana provinsi induknya. Provinsi ini juga telah mempunyai KPUD sendiri dan menyelenggarakan pemilu untuk pertama kalinya pada tanggal 5 April 2004. (Wikipedia, 2013, para. 1-3)
PAPUA dan irian jaya pada dasarnya sama hanya saja ada perbedaan dari nama dan ideology. Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) adalah referendum yang diadakan pada tahun 1969 di Papua Barat yang untuk menentukan status daerah bagian barat Pulau Papua, antara milik Belanda atau Indonesia. Pemilihan suara ini menanyakan apakah sisa populasi mau bergabung dengan Republik Indonesia atau merdeka. Para wakil yang dipilih dari populasi dengan suara bulat memilih persatuan dengan Indonesia dan hasilnya diterima oleh PBB, meskipun validitas suara telah ditantang dalam retrospeksi. (Wikipedia, 2014, para. 1)

Operasi Trikora (Tri Komando Rakyat) adalah konflik 2 tahun yang dilancarkan Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat. Pada tanggal 19 Desember 1961, Soekarno (Presiden Indonesia) mengumumkan pelaksanaan Trikora di Alun-alun Utara Yogyakarta. Soekarno juga membentuk Komando Mandala. Mayor Jenderal Soeharto diangkat sebagai panglima. Tugas komando ini adalah merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi militer untuk menggabungkan Papua bagian barat dengan Indonesia. (Wikipedia, 2014, para. 1)
 
TRIKORA (Tanggal 19 Desember 1961)
Peristiwa perjuangan pembebasan Irian Barat secara militer.
isi Trikora adalah :
  • Gagalkan pembentukan Negara papua.
  • Kibarkan Sang merah putih di Irian Barat.
  • Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan Tanah air.
(Wikipedia, 2013, para. 4)
Dalam sejarahnya ada beberapa pihak yang ikut serta berperan dalam conflict dan segala hal yang terjadi di Papua.
·         peran soekarno:
jalur diplomasi
-perundingan bilateral antara indonesia belanda 1952-54
-melaui forum pbb 54
-dukungan negara asia afrika, yg dihadiri 29 negara (1955)
·         jalur konfrontasi
-politik dan ekonomi (pembatalan uni indonesia belanda pada tahun 1956 )
-pembentukna pemerintahan sementara pronsi irian barat di soasiuw di maluku utara
-pemogokan total guru indonesia 1957
-nasionalisasi perusahaan milik belanda 1957
-pemutusan hub. diplomatik pada tahun 60 bertepatan perayaan indonesia yg ke 15
·         pencanangan trikora
-trikora
-pembentukan komando mandala pembebasan irbar, d pimpin oleh soeharto
-operasi Jayawijaya
·         persetujuan newyork agreement 62
·         pepera 69
Tujuan negara belanda membentuk negara-negara serikat/boneka adalah?
a. agar mudah untuk pengawasan
b. untuk melaksanakan sistem desentralisasi
c. agar mudah untuk menanamkan pengaruhnya
d. mencari dukungan untuk menegakkan kembali kekuasaan belanda di indonesia
Pada gilirannya, pihak Belanda memiliki tujuan akhir yaitu mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia. Inilah langkah politik hukum yang biasa disebut dengan Divide et Impera.

Organisasi Papua Merdeka (disingkat OPM) adalah sebuah organisasi yang didirikan tahun 1965 dengan tujuan membantu dan melaksanakan penggulingan pemerintahan yang saat ini berdiri di provinsi Papua dan Papua Barat di Indonesia, sebelumnya bernama Irian Jaya, memisahkan diri dari Indonesia, dan menolak pembangunan ekonomi dan modernitas. Organisasi ini mendapatkan dana dari pemerintah Libya pimpinan Muammar Gaddafi dan pelatihan dari grup gerilya New People's Army beraliran Maois yang ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh Departemen Keamanan Nasional Amerika Serikat.
Organisasi ini dianggap tidak sah di Indonesia. Perjuangan meraih kemerdekaan di tingkat provinsi dapat dituduh sebagai tindakan pengkhianatan terhadap negara. Sejak berdiri, OPM berusaha mengadakan dialog diplomatik, mengibarkan bendera Bintang Kejora, dan melancarkan aksi militan sebagai bagian dari konflik Papua. Para pendukungnya sering membawa-bawa bendera Bintang Kejora dan simbol persatuan Papua lainnya, seperti lagu kebangsaan "Hai Tanahku Papua" dan lambang nasional. Lambang nasional tersebut diadopsi sejak tahun 1961 sampai pemerintahan Indonesia diaktifkan bulan Mei 1963 sesuai Perjanjian New York. (Wikipedia, 2014, para. 1-2)
Dugaan keterlibatan AS dalam gerakan separatis di Papua dilontarkan mantan Kepala Bakin A.C. Manulang. Ia menyebut AS mendukung dan membiayai kegiatan separatisme, termasuk Kongres Rakyat Papua III pada tanggal 17 Oktober 2011 yang berakhir rusuh. Tujuannya agar Indonesia terpojok lalu terpaksa melakukan jejak pendapat (referendum) bagi rakyat Papua. “AS sengaja membuat rusuh Papua dan Indonesia mendapat kecaman dunia internasional,” tutur AC Manullang (Itoday.com, 20/10/2011).



Referensi :
1.      Lehtonen, Miko. 2000. The Cultural Analysis of Text. London: Sage Publications
2.      Hyland, Ken. 2006. English for Academic Purposes. London: Routledge
3.      Wikipedia. 2014. Maret, 19, 2014, from http://id.wikipedia.org/wiki/Penentuan_Pendapat_Rakyat
4.      Wikipedia. 2013. November, 29, 2013, from http://id.wikipedia.org/wiki/Papua_Barat
5.      Wikipedia. 2014. Januari, 15, 2014, from http://id.wikipedia.org/wiki/Operasi_Trikora
6.      Wikipedia. 2014. Maret, 19, 2014, from http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Papua_Merdeka
7.      (Itoday.com, 20/10/2011).

Comments
0 Comments

0 Comments:

Post a Comment