Thursday, April 24, 2014

Sastrawan vs penguasa


Selasa, 25 maret 2014
Writing and composition 4
Class review

Bismillah, Alhamdulillah kembali lagi bertemu dengan mata kuliah writing and composition 4 yang diampu oleh Mr. Lala Bumela, pertemuan kali ini merupakan yang ke 7 dalam semester ini, tidak terasa sudah setengah jalan kami berbisnis bersama beliau dalam mata kuliah ini, untuk minggu kedepannya adalah mid semester.

Ujian tengah semester minggu depan yakni menyajikan master piece kita kepada beliau, kemudian Mr akan menanyakan satu persatu apa yang telah saya tulis dalam dalam critical review, sesuai atau tidak apa yang dituliskan dengan apa yang di ucapkan.

Pengantar dalam awal mata kuliah kali ini beliau menyampaikan ialah adanya miles stone (batu loncatan) yang dimaksud adalah melakukan hal yang lebih dalam usaha kita agar memahami dan menganalisa dengan cepat dan tepat. Menyinggung tentang materi beberapa minggu kebelakang ialah adanya hubungan antara hystotian – linguistic – poet, menurut (ismaun, 2002:13) menguraikan tiga komponen konsep yaitu sejarah sebagai peristiwa , sejarah sebagai seni dan sejarah sebagai kisah, pengertian sejarah sebagai peristiwa ialah kejadian, kenyataan, aktualitas, sejarah in concerto yang sebenarnya telah terjadi atau berlangsung pada waktu yang lampau (sejarah serba subject) Hystorian rerum gesatrum. Sedangkan sejarah sebagai kisah ialah cerita berupa narasi yang disusun dari memori kesan atau tafsiran manusia terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi atau berlangsung pada masa lampau. Sedangkan sejarah sebagai seni ialah imajinasi terhadap fakta-fakta sejarah sehingga didapatkan gambaran kehidupan di masa lampau, jiwa untuk menghidupkan kembali masa lamapau dalam gambaran penulisan mirip seperti seorang penulis novel, penyair namun imajinasi yang dituangkan dibatasi oleh fakta dan sama sekali tidak menentang fakta.
Kemudian dalam sejarah terdapat element seni adalah:
1.                   Imajinasi
2.                   Intuisi
3.                   Emosi
4.                   Gaya bahasa
(goffschalk, Louis: 1996)
Dari theory diatas akhirnya terbukti dalam sejarah bahwa para negarawan – negarawan dari masa lalu seperti dari masa yunani hingga masa sekarang mereka paling takuti adalah para sastrawan, karena merek mengkritik, menilai bahkan menjatuhkan para sastrawan dengan menggunkan cara yang berbeda dengan opini-opini yang agung.
Masuk pada power point, untuk slide pertama menjelaskan tentang apa yang telah dismpaikan pada pertemuan sebelumnya yakni :
a.       Pemhaman
Emulate - Discover - Create
Diatas merupakan tahapan-tahapan untuk memberikan jalan untuk pembaca agar lebih mudah memahami. 
b.      Menulis adlah masalah menciptakan dan mengekpreikan potensi makna.
c.       Menulis adalah sebuah semogenensis
d.      Pembacaan thesis.
Untuk slide yang kedua ialah quote dari Milan kundera “ orang selalu berteriak mereka ingin menciptakan masa depan yang lebih baik, itu tidak benar. Masa depan adalah kekosongan apatis tidak menarik bagi siapapun, masa lalu adalah penuh kehidupan, bersemangat menggau kita, menggoda kita untuk menghancurkan atau mengulang kembali satu-satunya alasan orang ini menjadi tuan dari masa depan adalah mengubah masa lalu.” (Milan kundera, 1999:99).
Point-point selanjutnya dalam PP berikutnya adalah :
A.      Sejarah erat hubungannya dengan poet
B.      Penyair harus menolak melayani untuk diketahui sebelumnya, kebebnaran itu mengambang di permukaan.
C.      Sejarah adalah proses penciptaan manusia tanpa aktif, bukan cara yang ama dan bukan alasan yang sama, sampai tak berujung hingga menemukan diri.
Selanjutnya berikut adalah quote dari howar zinn yakni “ dalam jangka panjang dan jangka pendek penindas juga korban, (sejauh ini sejarah manusia hanya berjalan dengan singkat) para korban, mereka putus asa dan tercemar dengan budaya yang menindas mereka, menghidupkan korban lainnya” (howar zinn, sejarah rakyat Amerika serikat, 1492)
Kesimpulan
Dari kesimpulan diatas kita bias ambil unity dari seluruhnya ialah bagaimana adanya kaitan antara sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai kisah, sejarah sebagai seni. Quote dari howar zinn tenytang bagaimana sejarah yang salah telah memakan banyak korban dan juga memekan korban di masa selanjutnya bila sejarah itu tetap dipertahankan, korban ideology merupakn dampak terbesarnya, maka dari itu mari kiota ungkap kebeneran yang absolute hingga tak memakan korban lagi.


Comments
0 Comments

0 Comments:

Post a Comment