Friday, April 25, 2014
Created By:
Hilman Hidayatullah
Sabtu, 5
maret 2014
Writing and composition 4
Class review
Papua
Sodara beta pula
Bismillah,
alhamdulillah pada kesempatan kali ini kita dapat kembali bertemu pada mata
kuliah writing 4 bersama dosen pengampu Mr.lala Bumela, pertemuan kali ini
merupakan pertemuan 9 berarti 6
pertemuan terakhir pada semester ini bersama beliau, oleh karena itu, kami
semakin terus bersemangat dan terus mencoba lebih memahami apa yang telah dan
akan Mr. Lala sampaikan.
Pertemuan kali ini isu
awalnya masuk pada pukul 07.00, padahal jadwal sebenarnya dan Mr.lala Bumela masuk pada pukul
07.30 kekacauan jadwal ini membuat kawan-kawan kebingungan hingga sayapun
datang ke kelas tepat pukul 06.45 tapi tak apalah agar saya tidak kesiangan dan
lebih mempersiapkan untuk mengkuti pelajaran hari itu.
Pengantar pembicaraan
pada pertemuan kali ini ialah sisa-sisa mata kuliah yang hanya 5 pertemuan
lagi, mungkin akhir pertemuan kita itu pada tanggal 19 atau 20 aprilan, so kita
harus lebih berjuang lebih keras seperti di liga inggris pekan ini, pekan ke 31
tiap tim bersiap memainkan permainan yang all out dan mati-matian seperti
chelsea, liverpool, Mancit dan Arsenal yang menjadi kandidat juara musim ini di
BPL, kemudian beliau berbicara tentang rencana beliau yang akan terbang ke
Malaysia sebaagai adjudicator selama sepekan, kemungkinan kelas PBI-D khususnya
akan dipindahkan(make up class) ke hari selasa besok di pekan depan.
Menyinggung tentang
mid semester yang kemarin yakni banyaknya dari kita masih lemah dari
membacanya, mungkin hanya 2 3 orang saja per kelas yang able untuk melaksanakan
tugas membaca tersebut. Banyak mahasiswa yang mau berague dengan Mr. Lala
tetapi standartnya juga belum terpenuhi salah satunya dengan isi class review
yang minimal hanya 4 5 halaman saja.
Kemudian isi pertemuan
kali ini ini seperti biasa Mr. Lala menyuguhkan kami dengan menggunkan power
point, Untuk
slide pertama beliau menjelaskan tentang constant high quality works yakni hanya
harapan beliau dengan qualitas yang tinggi dan tetap konstan dikerjakan (terus
menerus), kemudian beliau mengingatkan bahwa untuk kedepannya beliau tidak akan
menolelir kesalahan kecil dan sebagainya, dan bahwa mengajarkan menulis dalam
multilingual adalah pekerjaan yang sangat berat, moving in L1-L2 adalah perjalanan
yang sesungguhnya.
Pada pertemuan kali ini saya bersama teman-teman membuat kelompok untuk
menganalisis suatu karya tulisan karya Eben Kirsey, berikut hasil pembahsannya
sejak dari judul serta paragraph 1 ialah:
Nendi: tittle
Don’t Use Your Data as a Pillow merupakan sebuah perumpamaan atau analogy, yang
menjelaskan tentang ketika seseorang memiliki sebuah data/tulisan/wacana/karya
dan lain sebagaimnya haruslah digunakan, jangan hanya menjadi sandaran saja,
atau dibuka ketika kita ada perlunya saja. ”bantal” kata yang telah dijadikan
perumpamaan dalam judul tersebut, hal ini adalah hanya sebagai pengantar tidur
saja, sehingga ketika tidak tidur maka tidak akan digunakan.
Hilman: data
adalah sekumpulan fakta yang tertulis nyata dan bisa dipertanggung jawabkan.
Deden: data
janganlah dijadikan bantal saja, kita harus berani mengungkap jangan hanya
memendamnya saja.
Lili: data
janganlah dijadikan bantal saja, kita harus berani membuka jangan hanya
memendamnya saja. Jangan menggunakan data ketika perlu saja (sesaat saja),
data harus dimanfaatkan.
Adapun kesimpulan dari kelompok kami tentang judul tersebut adalah data
dan fakta harus menjadi rujukan fakta tentang paradigm pada saat ini,
data/tulisan/wacana/karya dan lain sebagaimnya haruslah digunakan, jangan hanya
menjadi sandaran saja, atau dibuka ketika kita ada perlunya saja. ”bantal” kata
yang telah dijadikan perumpamaan dalam judul tersebut, hal ini adalah hanya
sebagai pengantar tidur saja, sehingga ketika tidak tidur maka tidak akan
digunakan.
Pada pembahasan dikelas kelompok kami hanya membahas sampai kalimat
pertama pada paragraph pertama pula. Berikut adalah hasil yang kami bahas:
Paragraph 1
S1: Deden “
perpisahan seorang penulis dengan orang papua”
Hilman “ perpisahan seorang penulis yang disambut
baik oleh warga papua”
Lili:
Perpisahan yang menghidangkan hidangan adat dan tradisi.
Nendi:
perpisahan seorang penulis yang belum diketahui namanya, yang mana warga
merayakan pesta kecil untuk menghormatinya:
Kesimpulan:
perpisahan seorang penulis yang belum diketahui namanya dengan masyarakat
papua, hal ini dapat diketahui karena ada beberapa nama makanan khas dari
daerah tu sendiri”
Setelah itu Mr Lala menyuguhkan
kembali satu slide tentang papua, agar kita search dan paham dasar-dasarnya apa
yang akan kita kaji dalam mata kuliah ini,
Berikut pertanyaan
dan jawaban-jawaban pendeknya,
1.
What is West Papua? And where is
it located?
Jawab: Papua Barat sebelumnya bernama Irian Jaya
Barat (Irjabar) merupakan sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian
barat Pulau Papua. Nama provinsi ini
sebelumnya adalah Irian Jaya Barat yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 45
Tahun 1999. Berdasarkan peraturan
pemerintah Nomor 24 Tahun 2007 tanggal 18 April 2007, nama provinsi ini diubah
menjadi Papua Barat. Provinsi ini
merupakan provinsi yang memperoleh status otonomi khusus.
2.
What differences can you spot
between PAPUA and IRIAN JAYA?
Jawab: Papua merupakan nama pulau di Indonesia sekarang sedangkan Irian Jaya
mnerupakan nama pulau dan provinsi pada masa Soekarno yang dijuluki Ikut
Republik Indonesia Anti Netherland.
3.
In what year the land called Papua
integrated into NKRI?
Jawab: Papua kemudian menjadi salah satu provinsi yang baru secara resmi yang
menjadi bagian dari NKRI pada tahun 1969.
4.
What is Trikora?
Jawab: Trikora singkatan dari (Tri Komando Rakyat)
adalah konflik 2 tahun yang dilancarkan Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua bagian barat. Pada
tanggal 19 Desember 1961, Soekarno (Presiden Indonesia)
mengumumkan pelaksanaan Trikora di Alun-alun Utara Yogyakarta. Soekarno juga membentuk Komando Mandala. Mayor
Jenderal Soeharto diangkat sebagai panglima. Tugas komando ini adalah merencanakan, mempersiapkan,
dan menyelenggarakan operasi militer untuk
menggabungkan Papua bagian barat dengan Indonesia.
Ø
Gagalkan
Pembentukan “Negara Boneka Papua” buatan Belanda Kolonial
Ø
Kibarkan Sang
Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia
Ø
Bersiaplah untuk
mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan Tanah Air dan
Bangsa.
5.
What are the roles of Soekarno in
the integration of Papua into NKRI?
Jawab: 19 Desember 1961 Presiden Soekarno mengeluarkan Tri Komando Rakyat di
alun-alun utara Yogyakarta, dilakukan beberapa gelombang Operasi Militer di
Papua Barat dengan satuan militer yang diturunkan untuk operasi lewat udara dalam
fase infiltrasi seperti Operasi Banten Kedaton, Operasi Garuda, Operasi
Serigala, Operasi Kancil, Operasi Naga, Operasi Rajawali, Operasi Lumbung, dan
Operasi Jatayu. Operasi lewat laut
adalah Operasi Show of Rorce, Operasi Cakra, dan Operasi Lumba-Lumba. Sedangkan pada fase eksploitasi dilakukan
Operasi Jayawijaya dan Operasi Khusus (Opsus).
6.
What did the Dutch colonial do in
Papua?
Jawab: Dutch colonial (Pemerintah Belanda) pada tahun 1957 mulai bekerjasama
dengan Australia untuk men-dekolonisasi wilayah koloni mereka masing-masing,
namanya wilayah Papua dan New Guinea (Australia) dan Nederland Nieu Guinea
(Belanda).
7.
What are the roles of US-UN and
our neighbouring countries in the Papua conflicts?
Jawab: Peran US-UN dan Negara-Negara tetangga mendukung Papua untuk menjadi
Negara mandiri.
8.
What is Organisasi Papua Merdeka
(OPM) and who finances them?
Jawab: OPM pada awalnya adalah reaksi orang-orang Papua atas sikap pejabat
Indonesia yang mengecewakan. OPM
didirikan sejak tahun 1963, dipimpin oleh Johanes Djambuane dan yang membiayai
OPM adalah Amerika Serikat.
Setelah
slide tadi beliau menyinggung tentang harus masuknya beberapa referensi dari apa
yang akan kita kaji agar menjadi landasan yang lebih kuat, Berkiblat pada
pernyataan yang dituliskan pada buku “Culture of Analysis Text” oleh
(Lehtonen:2000:56) meyakinkan bahwa teks mempunyai peran inti dalam pembentukan
makna. Namun yang perlu diketahui adalah antara lisan, tulisan dan visualisasi
tidak bisa digabungkan dengan mudah dalam proses pemahaman. Bahkan kemampuan
dalam lisan (spoken) dan tulisan (writing) keduanya bersifat sparatis tidak
bersatu. Dengan picture atau gambar (visual) ada cara meninjau tertentu:
1. Gambar sebagai petunjuk (indeks) yang
mempunyai relasi yang nyata.
2. Gambar ini dikatakan menyerupai
objek meneka, meneka adalah tanda kesederhanaan seseorang. Fiktif gambar
mungkin memiliki hubungan yang nyata untuk objek meneka. Gambar juga bisa
dikatakan teks, teks yang bersandar pada suatu bahasa visual yang memiliki
aturan tersendiri, aturan tersebut mengenai bentuk dan warna.
Pernyataan
di atas menunjukkan betapa sulitnya untuk memahami teks karena teks mempunyai
ragam jenisnya. Kemudian ada relasinya dengan “Informasi”
yang dapat diperoleh melalui spoken, writen, visual, atau pun kombinasi. Dunia visual , dunia gambar , memiliki peran
sentral dalam moderen dan akhir budaya modern. Dalam budaya saat ini yang
dijiwai dengan mekanis elektronik dan
digital digandakan suara dan gambar , istilah ' teks ' mencakup semua produk
yang membuat pembentukan kemungkinan arti. Namun, hal ini
tidak berarti bahwa lisan, tertulis dan visual yang teks dapat dipelajari dengan
persis metode yang sama. (Lehtonen. 2000:56). Selain itu, Fakta bahwa angka ,tabel dan foto-foto dapat menempati sampai setengah artikel penelitian ilmu bersaksi untuk pentingnya visual dalam genre akademik . (Hyland. 2006:53).
tidak berarti bahwa lisan, tertulis dan visual yang teks dapat dipelajari dengan
persis metode yang sama. (Lehtonen. 2000:56). Selain itu, Fakta bahwa angka ,tabel dan foto-foto dapat menempati sampai setengah artikel penelitian ilmu bersaksi untuk pentingnya visual dalam genre akademik . (Hyland. 2006:53).
Kesimpulan
Setelah membaca dan menganalisis
teks karya eben kirsey bahwa membaca dan mengembangkan argument-argument itu
sangat sulit, sebab kita harus mencari celah apa yang akan akan menjadi
argument bru dan menemukan connectornya, kemudian kesimpulan pada pembahasan
papua ialah, papua dahulunya berada dibawah naungan kerajaan tidore yang
tetntunya asli Indonesia, dan atas kesepakatan PBB Indonesia memiliki hak penuh
atas Papua, jadi tak boleh ada pihak manapun yang menganggu kedaulatan
nusantara. Kemudian untuk kesimpulan dari hyland dan lehtonen adalah adanya
mampunya kita menenrima informasi dapat diperoleh melalui spoken, visual, written
ataupun kombinasinya walaupun ketiganya beda karakteristik dan keajegan.


Subscribe to:
Post Comments (Atom)