Sunday, April 6, 2014
Created By:
Maria Ulfa
Class Review 8
Mengulik Sejarah di
Tanah Papua
(By: Maria Ulfa)
Pada
tanggal 4 April 2014, tepatnya hari Jum’at, kami kembali bertemu dengan mata kuliah
yang paling mengesankan, dan untuk pertemuan kali ini kami akan membahas berbagai
pengetahuan sejarah kita tentang berbagai pengetahuan sejarah kita tentang tanah
Papua Barat. Tapi sebelum beranjak kesitu, Mr. Lala mengatakan bahwa Indonesia
itu mempunyai kata andalan Magic Word yaitu “khilaf” karena kebanyakan orang
Indonesia sering melakukan kesalahan tapi hanya mengatakan khilaf sebagai alasan.
Kemudian
di dalam power pointnya Mr.Lala mencatat bahwa beliau merasa tampak ada
kemajuan di dalam literasi kita, dan beliau juga merasa sulit unutk melihat
karya-karya berkualitas tinggi yang dihssilkan oleh mahasiswanya ”Constant High
quality works”. Kalau terlalu ada banyak mahasisiwa yang melanggar aturan dalam
mengajukana peper, Mr.Lala benar – benar sangat kecewa.
Kemudian
juga beliau mengatakan juga bahwa
dirinya bukan menginginkan yang sempurna, tapi beliau tidak mentolerir
kesalahan atau kebodohan kecil! “ He don’t tolerate a small error/ mistake /
ignorance ! Kemudian mempromosikan penulis mukti bahasa(dari pembaca) adalah
pekerjaan yang nyata. Bergerak di L1-L2 continum adalah pekerjaan yang nyata.
Lalu apa yang Mr Lalal
harapkna di setengah semester ini?
·
Kerangaka kerja yang
lebih bauik dari kata suci”sikap atau attitude”
·
Pembacaan tetap
berpengalaman (ekstensif dan intensif)
·
Diskusi tetap denga
partner yang terbaik
·
Sebuah
doa konstan setiap
detik!
·
Sebuah pertemuan
yang tetap di luar kelas.
·
FOKUS
konstan adalah suatu keharusan!
·
KOMITMEN
konstan adalah suatu keharusan!
·
Sebuah
KETEKUNAN tetap adalah
suatu keharusan!
·
KERJASAMA tetap, KERJASAMA, KERJASAMA,
KERJASAMA, KERJASAMA, KERJASAMA, KERJASAMA adalah
suatu keharusan!
Apa
yang telah kita lakukan kemarin?
·
Membaca dengan kelompok membaca
·
Membuat sekelompok lima orang
·
Buka teks yang dipilih "Jangan Gunakan
data Anda sebagai bantal"
·
Anda harus membaca kalimat secara keras
dan berbagi pemikiran Anda sendiri pada tiap kalimat.
·
Diskusikan apakah Anda dan anggota
lain memiliki pemikiran yang sama pada kalimat
·
Berhenti untuk sementara dan
mendiskusikan apa yang Anda mengerti dari satu paragraf
·
Buatlah catatan atau kesimpulannya
·
Lakukan berulang-ulang sampai Anda
selesai membaca seluruh bab
Apa yang kita lakukan selanjutnya?
·
Dalam
daftar review kelas anda poin yang dibahas secara sedetail mungkin
·
Menulis
esai lengkap tentang apa yang sebenarnya anda mengerti (atau tidak mengerti) dari
kegiatan membaca anda
·
Juga
membuat daftar kekuatan dan kelemahan
anda sebagai Reder, dan berbagi penelaahan kelas
Anda (menyediakan bagian khusus
pada log)
·
Ketika
Anda kembali lagi minggu depan, kita akan memiliki bacaan yang lain yang panjang dan untuk diskusikan.
Kemudian
Setelah itu dalam slide powerpoint
terdapat 9 pertanyaan yang diajukan untuk di diskusikan sebelumnya yang
menyangkut mengenai papua, yaitu:
·
Apa itu
Papua Barat? Dan di
mana letaknya berada?
·
Perbedaan
apa yang dapat Anda lihat antara PAPUA dan IRIAN
JAYA?
·
Pada
tahun berapa tanah yang disebut Papua diintegrasikan
ke dalam NKRI?
·
Apa
itu Trikora?
·
Apa peran
Soekarno dalam integrasi Papua ke dalam NKRI?
·
Apa
kolonial Belanda dilakukan di Papua?
·
Apa peran
dari AS-PBB dan
negara-negara tetangga kita dalam
konflik Papua?
·
Apakah
Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan siapa yang membiayai
mereka?
·
Anda secara
pribadi akan mendukung Papua menjadi
negara yang baru dipisahkan? Mengapa?
Papua Barat (sebelumnya
Irian Jaya Barat disingkat Irjabar) adalah sebuah provinsi Indonesia yang
terletak di bagian barat Pulau Papua. Ibukotanya
adalah Manokwari. Nama
provinsi ini sebelumnya adalah Irian Jaya Barat yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 45
Tahun 1999. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2007 tanggal 18 April 2007, nama
provinsi ini diubah menjadi Papua Barat. Papua Barat dan Papua merupakan
provinsi yang memperoleh status otonomi khusus.
Wilayah
provinsi ini mencakup kawasan kepala burung pulau Papua dan kepulauan-kepulauan
di sekelilingnya. Di sebelah utara, provinsi ini dibatasi oleh Samudra Pasifik, bagian
barat berbatasan dengan provinsi Maluku Utara dan
provinsi Maluku, bagian
timur dibatasi oleh Teluk Cenderawasih, selatan dengan Laut Seram dan
tenggara berbatasan dengan provinsi Papua.
Kemudian ada
perbedaan antara nama Papua dan Irian Jaya, sebelum resmi berganti nama menjadi
Papua, wilayah tersebut telah mengalami beberapa pergantian nama. Yaitu Labadios, Janggi, Wanin, Sram, Nueva
Guinea , Nederlands Nieuw Guinea, Irian Barat, Irian Jaya, dan akhirnya menjadi
Papua. Usut demi usut jika melihat
pergantian nama-nama diatas, rupanya masih ekor-ekor dari promosi ignoransi
yang merajalela selama pemerintahan Orde Baru, Irian itu nama seluruh pulau,
dan nama propinsi RI ke-26 itu mula-mulanya "Irian Barat", dan baru
diubah mendjadi "Irian Jaya" setelah Soeharto menjadi presiden. Di bawah Orde Baru, asal-usul nama Irian itu
dipalsukan, yaitu dinyatakan bahwa itu adalah akronim untuk "Ikut
Republik Indonesia Anti Nederland". Dan akhirnya memasuki era reformasi sebagian
masyarakat menuntut penggantian nama Irian Jaya menjadi Papua. Presiden
Abdurrahman Wahid memenuhi permintaan sebagian masyarakat tersebut. Dalam acara
kunjungan resmi kenegaraan Presiden, sekaligus menyambut pergantian tahun baru
1999 ke 2000, pagi hari tanggal 1 Januari 2000, beliau mengumumkan bahwa nama
Irian Jaya saat itu dirubah namanya menjadi Papua.
Sejarah
masuknya Irian Barat (Papua) ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) sudah benar sehingga tidak perlu dipertanyakan dan diutak-atik
lagi. Hal tersebut diungkapkan Tokoh Pejuang Papua, Ramses Ohee di Jayapura,
menanggapi sejumlah kalangan yang masih mempersoalkan sejarah masuknya Papua ke
dalam wilayah Indonesia yang telah ditetapkan melalui Penentuan Pendapat Rakyat
(Pepera) pada 1969 silam.
Berdasarkan
catatan sejarah, pada 1 Oktober 1962 pemerintah Belanda di Irian Barat
menyerahkan wilayah ini kepada Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melalui United
Nations Temporary Executive Authority (UNTEA) hingga 1 Mei 1963. Setelah
tanggal tersebut, bendera Belanda diturunkan dan diganti bendera Merah Putih
dan bendera PBB.
Selanjutnya,
PBB merancang suatu kesepakatan yang dikenal dengan “New York Agreement” untuk
memberikan kesempatan kepada masyarakat Irian Barat melakukan jajak pendapat
melalui Pepera pada 1969 yang diwakili 175 orang sebagai utusan dari delapan
kabupaten pada masa itu. Hasil Pepera menunjukkan rakyat Irian Barat setuju
untuk bersatu dengan pemerintah Indonesia.
Alasan
Pencaplokan Papua Barat oleh Indonesia oleh Soekarno Walaupun Papua Barat telah mendeklarasikan diri
sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, tetapi kemerdekaan itu hanya berumur
19 hari, karena tanggal 19 Desember 1961 Presiden Soekarno mengeluarkan Tri
Komando Rakyat di Alun-alun Utara Yogyakarta yang isinya:
1.
Gagalkan Pembentukan “Negara
Boneka Papua” buatan Belanda Kolonial
2.
Kibarkan Sang Merah Putih di
Irian Barat Tanah Air Indonesia
3.
Bersiaplah untuk mobilisasi
umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan Tanah Air dan Bangsa.
(Wikipedia, 2013, para. 4)
Berikut ini beberapa
peristiwa politik (perjuangan) yang dilakukan oleh rakyat Papua Barat dalam
upaya untuk mendirikan Negara Papua Barat yang merdeka dan berdaulat, yaitu:
1. Demonstrasi
Pelanggaran HAM di Papua Barat
Ada tiga peristiwa
penting demonstrasi Pelanggaran HAM di Papua Barat selama bulan Mei dan Juni
1998, yaitu tanggal 25 Mei 1998, 5 Juni 1998, dan 11 Juni 1998. Ketiga
demonstrasi tersebut menuntut pertanggungjawaban TNI/POLRI dan Pemerintah
Indonesia atas segala pelanggaran HAM di Papua Barat.
2. Surat Kongres Amerika
Serikat dan RFK Memorian
Pada tanggal 22 Mei
1998 (sehari sesudah B.J. Habibie diangkat menjadi Presiden Indonesia)
Indonesia menerima surat dari Kongres Amerika Serikat, dan tanggal 27 Mei 1998
(seminggu setelah B.J. Habibie diangkat menjadi Presiden Indonesia) Indonesia
menerima surat dari Roberth F. Kennedy. Salah satu poin yang menjadi perhatian
dan dorongan bagi rakyat Papua adalah butir keempat dari surat tersebut yang
isinya berbunyi sebagai berikut: “Memprakarsai
dialog yang langsung dan beritikat baik dengan masyarakat Timor Timur dan Irian
Jaya menyangkut perlindungan HAM serta memprakarsai jalan keluar yang adil
mengenai status politik kedua daerah”.
Organisasi
Papua Merdeka
(disingkat OPM) adalah sebuah organisasi yang didirikan tahun 1965
dengan tujuan membantu dan melaksanakan penggulingan pemerintahan yang saat ini
berdiri di provinsi Papua dan Papua Barat di Indonesia,
sebelumnya bernama Irian Jaya memisahkan diri dari Indonesia, dan menolak pembangunan ekonomi dan
modernitas. Organisasi ini mendapatkan
dana dari pemerintah Libya pimpinan Muammar Gaddafi dan pelatihan dari grup
gerilya New People's Army beraliran Maois yang ditetapkan sebagai organisasi
teroris asing oleh Departemen Keamanan Nasional Amerika Serikat. Organisasi ini dianggap tidak sah di
Indonesia. Perjuangan meraih kemerdekaan di tingkat provinsi dapat dituduh
sebagai tindakan pengkhianatan terhadap negara. Sejak berdiri, OPM berusaha
mengadakan dialog diplomatik, mengibarkan bendera Bintang Kejora,
dan melancarkan aksi militan sebagai bagian dari konflik Papua. Para pendukungnya sering membawa-bawa bendera Bintang Kejora dan
simbol persatuan Papua lainnya, seperti lagu kebangsaan "Hai Tanahku
Papua" dan lambang nasional. Lambang nasional tersebut diadopsi sejak
tahun 1961 sampai pemerintahan Indonesia diaktifkan bulan Mei 1963 sesuai Perjanjian New York (http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Papua_Merdeka)
Konflik
Papua itu dipengaruhi oleh politik petinggi negara sendiri dan negara
lain. Seperti yang dikatakan Ken Hyland
bahwa “The activities require participants to select a role from a political group, consisting of
ministers, local village representatives and a provincial premier, a business
group made up of a number of competing consortia, and a small consultant
group advising the government. These different roles involve different perceptions of the modelled
reality and require different
information and genres. Some relationships involve cooperation and sharing information while others entail
competition and secrecy.” (Hyland, 2002:95)
Kemudian
setelah mengingat kembali sejarah yang dulu pernah pelajari sewaktu duduk
dibangku SMA. Selanjutnya, kami dibagi
menjadi beberapa group diskusi yang di dalamnya terdiri dari lima orang,
dan kelompok saya terdiri dari:
v Maria Ulfa
v Mahromul Fadhillah
v Jefi Fauzan
v Nani Fitriani
v M.Chaerul Anwar
Kami mendiskusikan tentang teks membahas sejarah Papua yang berjudul “Don’t Use Your Data as a Pillow” karya Eben Kirksey. Ini
adalah Note Kotor hasil diskusi kelompok kami:
Kami
menggarisbawahi dua kunci utama”Data” dan “Pillow”.
Maria : data adalah sekumpulan fakta yang tertuang dalam kertas atau buku
Herul : data yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan semata dan tidak
dikembangkan, jika kita ingin mengembangkannya maka harus terjun ke lapangan
Jefi : data sebagai sekumpulan fakta dan pengetahuan yang hanya digunakan sebagi
alat pengantar tidur, banyak data yang didapat namun tidak pernah digunakan
dengan baik. Data diumpamakan sebagi sebuah “pillow” yaitu hanya sebagai
sandaran untuk pengantar tidur
Nani : “Data ada yang real ada juga yang tidak real,
mesti di cek ulang untuk memastikan”
Mahromul : “Don’t Use Your Data as a Pillow” artinya data yang digunakan sebagai
suatu pencapaian terakhir. Pillow adalah
alat untuk tidur yang merupakan aktifitas terakhir dalam kegiatan sehari-hari,
para pencari data hanya puas dengan hasilnya mencari berbagai data namun tidak
digunakan lebih lanjut, Data jangan
dijadikan hanya sebagai bantal yang digunakan sebagai sandaran tidur (kegiatan
akhir tanpa beraktifitas lagi), mdata hendaknya dijadikan sebagai alarm pagi”.
Kesimpulan : jangan gunakan informasi, pengetahuan, dan fakta kita hanya untuk sandaran
mengantarkan kita untuk tidur dan kita puas menganggap data sebagai pencapain
terakhir. Namun sebaiknya gunakan data
kita sebagai alarm untuk mengawali sesuatu yang baru.
Sentence 1
Jefi: ada sebuah pesta perpisahan untuk seseorang yang sangat penting yang diadakan di sebuah tempat dengan makanan khas daun papaya, dan sagu yaitu
Papua.
Mahromul : pesta perpisahan untuk orang yang telah mencapai sesuatu dan orang
tersebut sangat penting hingga diadakan pesta untuknya
Nani : makanan yang ditunjukan didalam pesta tersebut menunjukan background
tempat diadakannya pesta
Maria : ada sebuah pesta yang sedang diadakan untuk seseorang dengan nuansa Papua
Herul : ada sebuah pesta yang belum dilaksanakan namun telah disiapkan untuk
seseorang yang sangat penting
Kesimpulan: ada sebuah pesta perpisahan yang bernuansa Papua dengan makanan daerahnya
yang begitu spesial sedang dipersiapkan untuk seseorang yang sangat penting
sebagai akhir dari pencapaian yang telah diraihnya.
Sentence 2:
Herul : Denny Yomaki sebagai penggagas pesta ini
Mahromul : Orang yang sedang dirayakan perpisahannya ini adalah seorang yang meneliti
sesuatu yang berkaitan dengan HAM
Jefi : Pesta yang menandai akhir dari sebuah pencapaian dari fieldwork tentang HAM
yang diadakan oleh Denny Yomaki
Nani : Denny sebagai pegawai HAM yang membantu mengorganisir pesta ini
Maria : Pesta ini sebagai akhir dari sebuah perkerjaan yang telah selesai dilakukan
dan di koordinir oleh Danny Yamako
Kesimpulan : Pesta ini diadakan sebagai hasil dari sebuah pencapaian yang telah
dilakukan oleh seseorang tersebut atas fieldworknya di bulan Mei tahun 2003.
Setelah kami berdiskusi menentukan arti setiap kalimat, Mr. Lala meminta
perwakilan setiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya tadi. Hampir setiap kelompok mendefinisikan judul
dengan baik, namun masih ada beberapa kelompok yang belum mengenai sasaran dari
maksud judul yang didefinisikannya.
Menurut Mr. Lala “Don’t Use Your Data as a Pillow” artinya data adalah
sekumpulan informasi namun belum merupakan sebuah pengetahuan. Informasi dikatakan sebagai data jika ada
hubungannya dengan research. Informasi
bisa bersifat spoken yaitu berasal dari perkataan seseorang yang
diwawancarai. Infromasi juga bisa
bersifat written yaitu data yang berasal dari surat kabar atau dari teks-teks
yang telah ada. Selain itu informasi
juga dapat bersifat visual berasal dari apa yang kita lihat, misalnya berita
yang disiarkan di televisi. Yang
terakhir informasi juga dapat bersifat compilation yaitu gabungan dari
keseluruhan sifat diatas.
Mr.Lala juga mengatakan bahwa:
INFORMASI:
Ø
Spoken
Ø
writen
Ø
visual
Ø
combinasi
Maksudnya
adalah infomasi bisa di dapatkan melalui spoken, writen, visual, atau pun
kombinasi. Mengkategorikan teks tidak selalu mudah, dan semua kategorisasi
memiliki problematika tersendiri . Salah satu cara adalah dengan membagi teks
ke dalam verbal dan nonverbal kategori. Teks verbal , bagaimanapun, dapat baik
tertulis atau lisan ,sama seperti non -verbal teks dapat berupa gambar atau
suara . Cara lain adalah dengan membuat
perbedaan antara teks visual dan pendengaran (misalnya, antaramenulis dan
berbicara, atau gambar dan suara).(Lehtonen.2000:48) Dunia visual , dunia
gambar , memiliki peran sentral dalam moderen dan akhir budaya modern. Dalam
budaya saat ini yang dijiwai dengan
mekanis elektronik dan digital digandakan suara dan gambar , istilah '
teks ' mencakup semua produk yang membuat pembentukan kemungkinan arti. Namun,
hal ini tidak berarti bahwa lisan, tertulis dan visual yang teks dapat
dipelajari dengan persis metode yang sama. (Lehtonen. 2000:56).
Jadi dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Provinsi
papua mempunyai potensi yang luar biasa, baik itu pertanian, pertambangan,
hasil hutan maupun pariwisata. Mutiara dan rumput laut dihasilkan di kabupaten Raja Ampat . Jadi sebagai warga negara Indonesia kita juga harus
mempertahankan Papua Barat dari pengaruh negara lain yang menginginkan papua
memisahkan diri dari Indonesia.
REFERENSI:
·
Lehtonen, M. (2000). The Cultural Analysis of Text. London:
SAGE Publications
·
Hyland, K. (2006). English
for Academic Purposes. London: Routledge.


Subscribe to:
Post Comments (Atom)