Sunday, April 6, 2014
Created By:
Fitri Nurhelawati
Cirebon, 4 April 2014
Fitri Nurhelawati
“Hilangnya Kebenaran di Bumi PAPUA”
Meaning and power
The above does not mean that the 500-year-long history of printing
and
books – nor the couple of hundred years’ briefer history of the
press – was
a peaceful and conflict-free evolution. Throughout time, the
development
of written sign languages has incorporated a struggle over who is
allowed
to use these systems and for what purposes.
(lehtonen, 2000: 55)
Pada pertemuan
kali ini jantung kami kembali berdetak kencang. Perasaan campur sari pun
muncul, setelah seminggu rehat dari tantangan dan akhirnya kamipun bertemu
kembali dengan tantangan ini. Fokus kami sepertinya sedikit hilang, namun kami
harus memperbaikinya karena minggu ini saatnya “reading time”.
Fokus kami harus
tetap terjaga karena dalam reading tidak boleh ada hal yang terlewat sedikit
pun, terutama dalam menguak hal-hal yang tersembunyi dalam kata-kata reading
itu. Seperti yang milan kundera katakan bahwa menulis itu memecahkan
/menghancurkan sesuatu di balik sesuatu. Untuk beberapa minggu kedepan kami
akan lebih kerja keras karena kami meguak dan mencari meaning dari kata-kata
yang sulit yang ada dalam buku-buku yang kami baca, lalu kami tulis apa yang
telah kami kuak tersebut. Menguak hal-hal baru itu sulit, naka dari itu Mr.
Lala mengatakan agar kami harus meningkatkan kefokusan kami untuk masuk kedalam
the best class.
Point dalam
reading time kali ini adalah kita harus constant terhadap kualitas pekerjaan
kita. Kita harus kuat mempertahankan dan mengembangkan kemampuan kita agar kita
tidak terlempar dari kelas writing kali ini. Pokoknya dalam semester ini kita
butuh kerja keras dan kita harus constan dan menjaga komitmen dalam menulis.
Menurut Mr. Lala 3
minggu kedepan kita akan menguak hal-hal besar dan membuat tema besar, maka
dari itu minggu ini kami dilatih menguak beberapa hal dalam artikel tentang
sejarah “PAPUA”. Dalam artikel “Don’t Use Your Data as a Pillow” dari S. Ebben
Kirksey mengenai sejarah-sejarah di Papua.
Saya dan beberapa
kelompok saya menuangkan beberapa ide kami dalam catatan-catatan kecil yang
berisi tanggapan kami terhadap judul “Don’t Use Your Data as a Pillow”
Data sendiri menurut diskusi kami adalah sebagai informasi,
sedangkan pillow banyak pendapat tentang ini. Ini adalah beberapa tanggapan
kelompok diskusi saya tentang title tersebut:
Menurut Eka B: jadi jika kita mempunyai data, jangan disembunyikan
harus diexplore.
Menurut saya sendiri: data yang ada jangan hanya disimpan saja
melainkan harus di olah seperti field yang terus diolah agar menghasilkan
sesuatu yang baru tidak seperti bantal yang hanya untuk tidur dan tidak
menghasilkan sesuatu , dan data harus ditunjukan kepada orang-orang agar orang
lain mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada suatu informasi yang ada
jangan hanya seperti bantal yang disembunyikan dikamar saja.
Menurut ayu: data itu jangan disembunyikan saja.
Menurut Reni: data= sejarah,bukti
Pillow=hanya
diketahui oleh diri sendiri
Menurut rahma: banyak sejarah yang belum diketahui, maka sejarah
itu harus dibuka agar anak cucu kita menjadi tahu akan kebenaran sejarah itu.
Jadi kesimpulannya: data adalah sebagai research, informasi yang
masih perlu untuk dipertanggungjawabkan. Dan data jangan hanya dijadikan
sebagai bantal yang disimpan saja. Data itu harus diketahui oleh orang lain.
Pada paragraf
pertama kami juga membahas 2 kalimat pertama, yaitu:
S1:
Menurut Reni :
jika mengadakan pesta kita harus menyediakan makanan yang enak
Menurut Fitri : ada
pesta perpisahan yang diadakan di Papua dan disana disediakan berbagai macam
makanan tradisional untuk menarik perhatian tamu tamu undangan.
Menurut Ayu : cerita
pesta perpisahan, penulis yang menulis makanan tradisional papua.
Menurut Eka :
persiapan peserta perpisahan untuk prepare perjalanan penulis. Tujuan, membawa
makanan untuk menjaga kesehatan.
Menurut Rahma:
persiapan peserta perpisahan untuk prepare perjalanan penulis.
Kesimpulan: pesta perpisahan yang dibuat oleh orang Papua pada
akhir penelian Ebben dan Dennis denagn menyediakan berbagai macam makanan
tradisional.
S2
Ayu: pesta
dilakukan untuk mengakhiri penelian yang dilakukan oleh Ebben dan rekannya di
Papua.
Fitri: dengan
rendah hati Dennis seorang pekerja yang baik mengorganisir pesta perpisahan di
Papua.
Reni: sebagai
bentuk apresiasi akhir penelitian di bulan Mei 2013.
Kesimpulannya: pesta itu di organisir oleh Dennis seorang pekerja
yang rendah hati untuk memperingati perpisahan peneliti dan orang Papua.
Dalam reading
memang saya agak sulit mencerna suatu text, apalagi text yang ebrbau academic
writing. Entah kenapa setiap mengambil kesimpulan saya harus bekerja ekstra
untuk membuka kembali apa yang akan saya simpulkan.
Teachers can provide considerable support in this regard by
integrating computer writing tasks into their courses. Techniques such as oral
dictation, for example, can help develop keyboarding abilities while also
encouraging freewriting as learners do not have time to stop and correct minor
punctuation or spelling errors until they have finished (Hyland, 2003).
The visual
world, the world of pictures, has a central role in modern and late modern
cultures. Industrialization, the capitalist tendency to make everything into a
marketable good, as well as urbanization, have made our daily life pictorial in
an essential way. Pictures have become ‘reality’. (Lehtonan, 2000:56)
Dalam dunia nyata apa yang kita
lihat dapat menggambarkan suatu kejadian yang ada, jadi kita harus peka dengan
apa yang kita lihat.
Mr. Lala
memberikan tugas bahwa kami setidaknya harus mengetahui tentang sedikit sejarah
tentang Papua.
- What is West Papua? And where is it located?
- Jawab: Papua Barat sebelumnya bernama Irian Jaya Barat (Irjabar) merupakan sebuah provinsi Indonesia yang terletak di bagian barat Pulau Papua. Nama provinsi ini sebelumnya adalah Irian Jaya Barat yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 45 Tahun 1999. Berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 24 Tahun 2007 tanggal 18 April 2007, nama provinsi ini diubah menjadi Papua Barat. Provinsi ini merupakan provinsi yang memperoleh status otonomi khusus.
- What differences can you spot between PAPUA and IRIAN JAYA?
Jawab: Papua merupakan nama pulau di Indonesia sekarang
sedangkan Irian Jaya mnerupakan nama pulau dan provinsi pada masa Soekarno yang
dijuluki Ikut Republik Indonesia Anti Netherland.
- In what year the land called Papua integrated into NKRI?
Jawab: Papua menjadi salah satu provinsi secara resmi yang
menjadi bagian dari NKRI pada tahun 1969.
- What is Trikora?
Jawab: Trikora singkatan dari (Tri
Komando Rakyat) adalah konflik 2 tahun yang
dilancarkan Indonesia untuk menggabungkan wilayah Papua
bagian barat. Pada tanggal 19 Desember 1961, Soekarno (Presiden
Indonesia) mengumumkan pelaksanaan Trikora di
Alun-alun Utara Yogyakarta. Soekarno juga membentuk Komando Mandala. Mayor Jenderal Soeharto
diangkat sebagai panglima.
Tugas komando ini adalah merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi militer
untuk menggabungkan Papua bagian barat dengan Indonesia.
Ø Gagalkan
Pembentukan “Negara Boneka Papua” buatan
Belanda Kolonial
Ø Kibarkan Sang
Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia
Ø Bersiaplah untuk
mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan Tanah Air dan
Bangsa.
- What are the roles of Soekarno in the integration of Papua into NKRI?
Jawab: 19 Desember 1961 Presiden Soekarno mengeluarkan Tri
Komando Rakyat di alun-alun utara Yogyakarta, dilakukan beberapa gelombang
Operasi Militer di Papua Barat dengan satuan militer yang diturunkan untuk operasi
lewat udara dalam fase infiltrasi seperti Operasi Banten Kedaton, Operasi
Garuda, Operasi Serigala, Operasi Kancil, Operasi Naga, Operasi Rajawali,
Operasi Lumbung, dan Operasi Jatayu.
Operasi lewat laut adalah Operasi Show of Rorce, Operasi Cakra, dan
Operasi Lumba-Lumba. Sedangkan pada fase
eksploitasi dilakukan Operasi Jayawijaya dan Operasi Khusus (Opsus).
- What did the Dutch colonial do in Papua?
Jawab: Dutch colonial (Pemerintah Belanda) pada tahun 1957
mulai bekerjasama dengan Australia untuk men-dekolonisasi wilayah koloni mereka
masing-masing, namanya wilayah Papua dan New Guinea (Australia) dan Nederland
Nieu Guinea (Belanda).
- What are the roles of US-UN and our neighbouring countries in the Papua conflicts?
Jawab: Peran US-UN dan Negara-Negara tetangga mendukung
Papua untuk menjadi Negara mandiri.
- What is Organisasi Papua Merdeka (OPM) and who finances them?
Jawab: OPM pada awalnya adalah reaksi orang-orang Papua
atas sikap pejabat Indonesia yang mengecewakan.
OPM didirikan sejak tahun 1963, dipimpin oleh Johanes Djambuane dan yang
membiayai OPM adalah Amerika Serikat.
Sejarah papua
Provinsi Papua Barat awalnya bernama Irian
Jaya Barat, Ibu kota Manokwari, berdiri atas dasar UU Nomor 45
Tahun 1999 tentang pembentukan Provinsi Irian Jaya Barat, Provinsi Irian Jaya
Tengah, Kabupaten Mimika, Kabupaten Paniai, Kabupaten Puncak Jaya, dan Kota Sorong.
Pulau
Papua atau Guinea Baru (Bahasa Inggris: New Guinea)
atau yang dulu disebut dengan Pulau Irian adalah pulau terbesar
kedua (setelah Tanah Hijau) di dunia yang
terletak di sebelah utara Australia. Pulau ini dibagi
menjadi dua wilayah yang bagian baratnya dikuasai oleh Indonesia dan bagian
timurnya merupakan negara Papua Nugini. Di pulau yang
bentuknya menyerupai burung rajawali ini terletak
gunung tertinggi di Indonesia, yaitu Puncak Jaya (4.884 m).
Serta mendapat dukungan dari SK DPRD
Provinsi Irian Jaya Nomor 10 Tahun 1999 tentang pemekaran Provinsi Irian Jaya
menjadi tiga provinsi. Setelah dipromulgasikan pada tanggal 1 Oktober 1999 oleh
Presiden B.J. Habibie, rencana pemekaran provinsi menjadi tiga ditolak warga
papua di Jayapura dengan demonstrasi akbar pada tanggal 14 Oktober 1999. Sejak
saat itu pemekaran provinsi ditangguhkan, sementara pemekaran kabupaten tetap
dilaksanakan sesuai UU Nomor 45 Tahun 1999.
Pada
tahun 2002, atas permintaan masyarakat Irian Jaya Barat yang diwakili Tim 315.
Pemekaran Irian Jaya Barat kembali diaktifkan berdasarkan Inpres Nomor I Tahun
2003 yang dikeluarkan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada tanggal 27
Januari 2003. Sejak saat itu, Provinsi Irian Jaya Barat perlahan membentuk
dirinya menjadi provinsi definitif. Dalam perjalanannya, Provinsi Irian Jaya
Barat mendapat tekanan keras dari induknya Provinsi Papua, hingga ke Mahkamah
Konstitusi melalui uji materiil. Mahkamah Konstitusi akhirnya membatalkan UU
Nomor 45 Tahun 1999 yang menjadi payung hukum Provinsi Irian Jaya Barat. Namun
Provinsi Irian Jaya Barat tetap diakui keberadaannya. Dan sejak tanggal
18-04-2007 berubah nama menjadi Provinsi
Papua Barat, berdasarkan PP Nomor
24 Tahun 2007.
Irian Barat merupakan
bagian dari koloni Belanda sejak 1828. Ketika Belanda diakui Kedaulatan
Indonesia pada tahun 1949, status Irian Jaya masih harus diselesaikan. Itu
Perjanjian Transfer Kedaulatan, yang ditandatangani oleh Indonesia dan Belanda
pada Den Haag pada bulan November 1949, menyatakan antara lain: "Status
quo Karesidenan Nugini harus dipelihara dengan ketentuan bahwa dalam waktu satu
tahun sejak tanggal penyerahan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat
pertanyaan tentang status politik New Guinea akan ditentukan melalui negosiasi.
"
Melihat bahwa tidak ada
tanda-tanda dari setiap solusi untuk masalah Irian, Indonesia mengajukan
masalah ini ke PBB pada tahun 1954. Posisi Indonesia adalah disahkan oleh
Konperensi Asia Afrika pada April 1955 yang mengeluarkan resolusi mendukung
Indonesia dan kemudian meminta PBB untuk membantu dua bertentangan pihak dalam
mencapai solusi damai. Namun demikian, sampai sampai 1961 tidak ada indikasi
dari setiap solusi damai meskipun masalah ini telah dibahas pada pleno
pertemuan Majelis Umum PBB dan pada Komite One. Sementara itu, hubungan
diplomatik antara kedua negara diputus dalam 1961. Pemerintah Indonesia
mengumumkan kebijakan baru, Tri Komando Rakyat (Trikora), dan konfrontasi
antara kedua partai tidak terhindarkan. Pada tahun 1962 sebuah perjuangan
bersenjata pecah antara Indonesia dan Belanda di pantai barat Irian.
Apakah Irian Barat termasuk wilayah Indonesia ?
Jawabannya adalah ya!
Karena apabila ditinjau dari segi politis, bahwa berdasarkan
perjanjian international 1896 yang diperjuangkan oleh Prof. Van Vollen Houven
(pakar hukum adat Indonesia) di sepakati bahwa ”Indonesia” adalah bekas Hindia
Belanda. Sedangkan Irian Barat walaupun dikatakan oleh Belanda secara kesukuan
berbeda dengan bangsa Indonesia, tetapi secara sah merupakan wilayah Hindia
Belanda.
Apabila ditinjau dari segi antropologi,
bahwa bangsa Indonesia yang asli adalah Homo Wajakensis dan Homo Soloensis yang
mempunyai ciri-ciri: kulit hitam, rambut keriting (ras austromelanesoid)
yang merupakan ciri ciri suku bangsa Aborigin (Australia) dan ras negroid
(Papua).
Apabila ditinjau dari segi
sejarah , bahwa Konferensi Meja Bundar yang dilakukan untuk mengatur
penyerahan kedaulatan Indonesia diwarnai dengan usaha licik Belanda yang ingin
terus mempertahankan Irian Barat (New Guinea) dengan alasan kesukuan. Akhirnya KMB memutuskan penyelesaian Irian Barat
akan ditentukan dalam masa satu tahun setelah penyerahan kedaulatan melalui
perundingan antara RIS dengan Kerajaan Belanda.
Benarkah alasan Belanda mempertahankan Irian Barat karena masalah
kesukuan ? Ternyata bukan !
Alasan sebenarnya adalah bahwa pada saat itu Belanda sedang mengadakan
eksplorasi / penelitian sumber daya alam di Irian dan berhasil menemukan
fakta bahwa di Irian Barat terdapat tambang emas dan uranium terbesar di
dunia (sekarang dinamakan Freeport yang merupakan perusahaan asing milik
Belanda ) yang tidak akan habis di gali selama 100 tahun.
|
Belanda tetap mempertahankan Irian Barat sebagai
jajahannya, dan memasukan wilayah Irian Barat ke dalam Konstitusi nya pada
tanggal 19 Pebruari 1952. Dengan demikian Belanda sendiri telah melanggar isi Round
Table Conference yang telah disepakati dengan RIS.
Menurut hasil konferensi meja bundar
bahwa usaha penyelesaian masalah irian barat ditunda satu tahun setelah
pengakuan kesaultan RIS. Piha Indonesia menafsirkan setahun sesudah KMB,
Belanda akan menyerahkan Irian Barat. Namun Belanda menafsiran bahwa masalah
irian barat akan diselesaikan dengan jalan perundingan antara RIS dan kerajaan
belanda. Tafsiran ini memberi petunjuk belanda tidak akan menyerahkan irian
barat kepada Indonesia, tetapi hanya merundingkannya. Oleh karena itu
pemerintah indonesia mulai berusaha untuk merebut wilayah irian barat.
A. Perjuangan Diplomasi pengembalian irian
barat. Upaya diplomasi indonesia untuk menembalikan irian barat ke dalam
wilayah indonesia dilakukan secara bilateral
maupun internasional. Upaya penyelesaian irian barat Ini mulai dirintis pada masa cabinet Natsir.
maupun internasional. Upaya penyelesaian irian barat Ini mulai dirintis pada masa cabinet Natsir.
1. Bilateral (Konferensai tingkat menteri
dalam rangka uni indonesia – belanda)
Konferensi diadakan di Jakarta pada tanggal 24 Maret 1950 dengan keputusan membentuk sebuah komisi guna menyelidiki masalah di irian barat.
Konferensi diadakan di Jakarta pada tanggal 24 Maret 1950 dengan keputusan membentuk sebuah komisi guna menyelidiki masalah di irian barat.
Hasil kerja ini dilaporkan kepada
konferensi tingkat menteri kedua pada
bulan Desember 1950 di den haag. Namun pembicaraan ini tidak menghasilkan penyelesaian masalah irian barat. Bahkan pada tahun 1952 secara terpisah belanda memasukkan irian barat dalam wilayah kerajaan belanda.
bulan Desember 1950 di den haag. Namun pembicaraan ini tidak menghasilkan penyelesaian masalah irian barat. Bahkan pada tahun 1952 secara terpisah belanda memasukkan irian barat dalam wilayah kerajaan belanda.
2. Multilateral (KAA dan PBB)
Setelah diplomasi secara bilateral gagal,
cabinet ali sastroamidjoyo I menempuh jalur diplomasi multilateral, yakni
melalui KAA dan PBB. Sejak 21 – 9 – 1954 pemerintah RI membawa masalah irian
barat ke dalam forum Sidang Umum PBB tapi tidak pernah mendapatkan keputusan
yang diharapkan.
Resolusi irian barat yang di sponsori oleh
INDIA dan 7 negara lain
tidak dapat dimenangkan karena tidak mencapai quorum. Sejak 10 – 12 – 1954 PBB mengesampingkan masalah irian barat dalam siding berikutnya.
tidak dapat dimenangkan karena tidak mencapai quorum. Sejak 10 – 12 – 1954 PBB mengesampingkan masalah irian barat dalam siding berikutnya.
B. Perjuangan melalui konfrontasi politik dan ekonomi
Karena jalan diplomasi tidak menuai hasil, pemerintah Indonesia
meggunakan jalan lain yakni mengambil sikap keras terhadap belanda:
1.
10 – 8 – 1954
Indonesia menyatakan pembubaran uni Indonesia belanda
2.
3 – 5 – 1956,
Indonesia membatalkan persetujuan KMB
3.
4 – 8 – 1956,
Indonesia menolak mengakui hutang belanda
4.
4. 23 – 9 –
1956 dibentuk propinsi irian barat yang beribukota di SOASIU dg gubernur sultan
tidore ; Sultan Zainal Abidin syah.
5.
18 – 11 – 1957
diselenggarakan rapat umum pembebasan irian barat di Jakarta. Rapat
membicarakan langkah serta tindakan yang perlu diambil guna membebaskan irian
barat. Rapat ditindak lanjuti adanya aksi yaitu :
-Aksi mogok para buruh terhadap perusahaan belanda
-Pemerintah melarang beredarnya semua terbitan dan film yang
menggunakan bahasa belanda
-Dilarang maskapai penerbangan belanda (KLM) mendarat dan terbang di atas wilayah RI
-Dilarang maskapai penerbangan belanda (KLM) mendarat dan terbang di atas wilayah RI
-Semua perwakilan konsuler belanda di Indonesia dminta dihentikan
-Pemerintah menasionalisasi terhadap perusahaan milik belanda.
6. 17 – 8 – 1960, pemerintah RI secara resmi memutuskan hubungan
diplomatic dengan kerajaann Belanda.
Sementara itu pemerintah belanda masih menunjukkan itikad yang
tidak baik, karena masih tetap ingin mempertahankan irian barat. Hal ini
ditunjukkan dengan tindakan – tindakan berikut :
1.
Pada bulan
Agustus 1960, pemerintah belanda mengirimkan kapal induk karel doorman ke irian
baratdan meningkatkan kekuatan angkatan udara dan angkatan daratnya di irian
barat.
2.
Pada bulan 5
April 1961 belanda membentuk dewan papua yang akan menyelenggarakan penentuan
nasib sendiri bagi rakyat irian barat.
3.
Pada bulan
September 1961 belanda mengusulkan pada majelis umum PBB tentang kesediaannya
menyerahkan irian barat kepada PBB.
Selanjutnya PBB meminta kepada belanda dalam waktu 16 tahun untuk
memerdekakan daerah itu dengan mendirikan negara papua.
Oleh karena itu tanpa
persetujuan PBB belanda membentuk negara boneka papua. Melihat tindakan belanda
ini, maka pemerintah indonesia melakukan tindakan yang lebih tegas.
Trikora adalah puncak kemarahan Presiden Soekarno setelah lebih dari sepuluh tahun Belanda tak mau juga hengkang dari bumi Papua.Pada tanggal 19 – 12 – 1961 preside soekarno mengumandangkan Tri Komando Rakyat (TRIKORA) dalam rapat raksasa di alun – alun utara Yogyakarta. Isi trikora:
Trikora adalah puncak kemarahan Presiden Soekarno setelah lebih dari sepuluh tahun Belanda tak mau juga hengkang dari bumi Papua.Pada tanggal 19 – 12 – 1961 preside soekarno mengumandangkan Tri Komando Rakyat (TRIKORA) dalam rapat raksasa di alun – alun utara Yogyakarta. Isi trikora:
-GAGALKAN PEMBENTUKAN NEGARA BONEKA PAPUA BIKINAN KOLONIAL BELANDA
-KIBARKAN SANG MERAH PUTIH DI IRIAN BARAT TANAH AIR INDONESIA
-BERSIAPLAH UNTUK MOBILISASI UMUM GUNA MEMPERTAHAKNKAN KEMERDEKAAN DAN KESATUAN TANAH AIR DAN BANGSA.
-KIBARKAN SANG MERAH PUTIH DI IRIAN BARAT TANAH AIR INDONESIA
-BERSIAPLAH UNTUK MOBILISASI UMUM GUNA MEMPERTAHAKNKAN KEMERDEKAAN DAN KESATUAN TANAH AIR DAN BANGSA.
Dalam pidatonya ”Membangun Dunia Kembali” di forum PBB
tanggal 30 September 1960, Presiden Soekarno berujar, ”......Kami telah
mengadakan perundingan-perundingan bilateral......harapan lenyap, kesadaran
hilang, bahkan toleransi pu n mencapai batasnya. Semuanya itu telah habis dan
Belanda tidak memberikan alternatif lainnya, kecuali memperkeras sikap kami.”
Tindakan konfrontasi politik dan ekonomi yang dilancarkan
Indonesia ternyata belum mampu memaksa Belanda untuk menyerahkan Irian Barat.
Pada bulan April 1961 Belanda membentuk Dewan Papua, bahkan dalam Sidang umum
PBB September 1961, Belanda mengumumkan berdirinya Negara Papua. Untuk
mempertegas keberadaan Negara Papua, Belanda mendatangkan kapal induk ”Karel
Doorman” ke Irian Barat.
Untuk melaksanakan Trikora tersebut, pada tanggal 2
Januari 1962, presiden membentuk Komando Mandala pembebasan irian barat yang di
pimpin oleh mayjen Soeharto yang berkedudukan di Makasar. Tugas komando mandala
adalah sebagai berikut :
1. Merencanakan, mempersiapkan dan menyelenggarakan operasi militer guna mengembalikan wilayah irian barat kedalam kekuasaan RI.
1. Merencanakan, mempersiapkan dan menyelenggarakan operasi militer guna mengembalikan wilayah irian barat kedalam kekuasaan RI.
2. Mengembangkan situasi militer di wilayah provinsi irian barat
sesuai dengan taraf – taraf perjuangan dan bidang diplomasi dan dalam waktu
singkat menciptakan daerah de facto RI.
Komando mandala menyelenggarakan operasi militer untuk membebasakan irian barat. Operasi militer ini terdiri 3 tahap:
Komando mandala menyelenggarakan operasi militer untuk membebasakan irian barat. Operasi militer ini terdiri 3 tahap:
1.Fase infiltrasi (sampai akhir 1962), Fase ini dilakukan dengan
memasukkan 10 kompi ke sekitar sasaran tertentu di wilayah irian barat untuk
menciptakan daerah de facto.
2.Fase eksploitasi (dimulai awal tahun 1963), Dilakukan dengan mengadakan
serangan secara terbuka guna menguasai pos–pos pertahanan musuh yang penting.
3.Fase konsolidasi (tahun 1964), Menegakkan kekuasaan RI secara
mutlak di seluruh irian barat.
Sebelum Komando Mandala bekerja aktif, unsur militer yang tergabung dalam Motor Torpedo Boat (MTB) telah melakukan penyusupan ke irian barat. Akan tetapi,mata – mata Belanda mengetahuinya sehingga pada 15 Januari 1962 pecah pertempuran di Laut Arafuru. Dalam pertempuran ini kapal MTB macan tutul berhasil ditenggelamkan belanda. Yos Sudarso (pimpinan kapal) gugur dalam peristiwa itu sehingga ia terkenal sebagai PAHLAWAN TRIKORA.
Sebelum Komando Mandala bekerja aktif, unsur militer yang tergabung dalam Motor Torpedo Boat (MTB) telah melakukan penyusupan ke irian barat. Akan tetapi,mata – mata Belanda mengetahuinya sehingga pada 15 Januari 1962 pecah pertempuran di Laut Arafuru. Dalam pertempuran ini kapal MTB macan tutul berhasil ditenggelamkan belanda. Yos Sudarso (pimpinan kapal) gugur dalam peristiwa itu sehingga ia terkenal sebagai PAHLAWAN TRIKORA.
Pada bulan maret sampai agustus 1962 dilakukan operasi
infiltrasi dengan mendaratkan pasukan ABRI dan sukarelawan di berbagai tempat.
Operasi tahap ini berhasil mendaratkan pasukan TNI dan para sukarelawan di
berbagai tempat, seperti di fakfak, kaimana, sorong, taminabuna dan merauke.
Operasi – operasi yang dilakukan fase – fase infiltrasi antaralain berikut:
- Operasi Banteng di fak – fak dan kaimana
- Operasi Srigala di sorong dan teminabun
- Operasi Naga di merauke
- Operasi jatayu di sorong, keimana dan merauke
C. Penyelesaian konflik Indonesia – Belanda
Menyaksikan kesungguhan Indonesia, sekjen PBB U Thant
mengutus diplomat Amerika Ellsworth Bunker untuk menengahi perselisihan
Indonesia – Belanda. Bunker mengajukan usul yang dikenal sebagai Rencana
Bunker. Isi usulannya antara lain sebagai berikut:
- Belanda harus menyerahkan irian barat kepada Indonesia melalui
suatu badan pemerintahan PBB (UNTEA).
- Sesudah sekian tahun, rakyat irian barat harus diberi kesempatan
untuk menentukan pendapat, apakah tetap dalam Ri atau memisahkan diri.
Menaggapi usul Bunker ini pemerintah indonesia menyetujui,
tetapi pihak Belanda menolak. Namun setelah mendapat tekanan dan saran – saran
dari amerika serikat, Belanda akhirnya mau menerima usul Bunker itu. Oleh
karena itu pada tanggal 15 Agustus 1962 ditandatangani persetujuan New York
oleh menteri Luar Negeri Subandrio (Wakil RI) dan Van Royen serta Schmurman
(wakil dari Belanda). Pokok – pokok persetujuan new york diantaranya sebagai
berikut :
1.
Belanda harus
sudah menyerahkan irian barat kepada UNTEA (United Nations Temporary Executive
Antharity) selambat – lambatnya 1 Oktober 1962. Bendera belanda di ganti
bendera PBB.
2.
Pasukan RI yang
berada di irian barat tetap berada di sana dibawah komando PBB
3.
Angaktan perang
belanda secara berangsur – angsur dikembalikan
4.
Pada tanggal 31
Desember 1962 bendera indonesia mulai berkibar di samping bendera PBB.
5.
Selambat –
lambatnya tanggal 1 Mei 1963 secara resmi, pemerintah RI menerima pemerintahan
di irian barat dari pemerintahan sementara PBB.
6.
Pemerintah RI
wajib menyelenggarakan penentuan pendapat rakyat (PEPERA) paling lambat akhir
tahun 1969.
7.
Berkaitan
dengan persetujuan New York maka indonesia berkewajiban melaksanakan penentuan
pendapat rakyat (Pepera) paling lambat tahun 1969. pada tanggal 1 Mei 1963
UNTEA menyerahkan kekuasaan irian Barat kepada pemerintah Indonesia. Dan
menjadi provinsi ke 26 dan kemudian diubah menjadi irian jaya. Selanjutnya
diangkat gubernur irian barat yang pertama yakni E.J Bonay yang merupakan putra
irian barat asli.
D. Penentuan pendapat rakyat
Sebagai wujud pelaksanaan persetujuan New York, maka pada
tahun 1969 diselenggarakan penentuan pendapat rakyat. Pepera diselenggarakan
dalam tiga tahap sebagai berikut.
1. Tahap pertama, dimulai tanggal 24 maret 1969 dengan mengadakan konsultasi dengan dewan – dewan kabupaten di jayapura mengenai tata cara penyelenggaraan pepera.
1. Tahap pertama, dimulai tanggal 24 maret 1969 dengan mengadakan konsultasi dengan dewan – dewan kabupaten di jayapura mengenai tata cara penyelenggaraan pepera.
2. Tahap kedua, yakni memelihara anggota dewan musyawarah pepera
yang berakhir pada bulan Juni 1969
3. Tahap ketiga adalah pelaksanaan pepera yang diberlakukan di
kabupaten – kabupaten mulai 14 Juli 1969 dan berakhir pada tanggal 4 agustus
1969.
Pelaksanaan pepera disaksikan oleh utusan dari PBB,
Belanda, dan Australia dengan opsi bersatu dengan RI atau membentu Negara
sendiri . Ternyata hasil penentuan pendapat rakyat itu menunjukkan bahwa rakyat
irian barat ingin tetap bersatu dengan negara kesatuan republik indonesia.
Belanda menerima hasil pepera karena telah sesuai dengan persetujuan New york.
Hasil pepera di bawa ke New York utuk disampaikan dalam sidang umum PBB oleh
duta besar Ortis Sanz. Pada tanggal 19 November 1969, sidang Umum PBB menerima
dan menyetujui hasil – hasil pepera. Sejak saat itulah, secara dejure irian
jaya sah menjadi bagian dari wilayah RI.
Beberapa dari
orang Papua merasa dibantu oleh Belanda, padahal pada kenyataannya orang yang
membantu(Belanda) pasti ada maunya.
Pada beberapa
sumber lain menjelaskan bahwa:
Belanda, di dalam
membangun Irian Barat - nama seluruh Papua ketika itu, melakukan dengan
perencanaan jelas. Setiap kota memiliki peruntukan. Ada kota pendidikan, kota
dagang, kota wisata, kota budaya, dan kota pemerintahan.
Dan yang mengesankan,
ratusan tahun Belanda menjajah Papua. selama itu tak satu pun peluru yang
mereka gunakan untuk membunuh rakyat Papua. Pelanggaran HAM oleh Belanda
hanyalah karena penjajah itu tidak mempersiapkan atau mengizinkan wilayah itu
menjadi negara merdeka. Pelanggaran HAM memang belum menjadi sebuah istilah populer
di era Belanda. Namun menghadapi rakyat Papua yang melakukan pelanggaran hukum
yang ditetapkan pemerintah Belanda, selalu diselesaikan melalui hukum. Konkritnya
walaupun ada rakyat yang melakukan pelanggaran, seberat apapun kategori
pelanggarannya, solusi hukum tidak dengan eksekusi mati.
Pada 1969, ketika Papua baru enam
tahun kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, sejumlah laki-laki rakyat Papua masuk ke
hutan. Mereka tidak puas dan mempertanyakan manfaat dari Pepera (Penentuan
Pendapat Rakyat) yang dibentuk oleh PBB dan hasilnya menguntungkan Indonesia.
Menghadapi 'pemberontakan' itu, TNI yang dipimpin Brigjen Sarwo Eddhie Wibowo
(kini almarhum), menerjunkan pasukan TNI ke sejumlah tempat yang menentang
Pepera.
Yang mengesankan
sehingga tak bisa dilupakan Herman Dogopio, anak buah almarhum Sarwo Eddhie
itu, tidak pernah bertindak kasar apalagi membunuh sekalipun yang mereka temui
orang Papua yang membenci Indonesia. Keadaannya sangat berbeda dengan situasi
saat ini. Tak ada lagi pendekatan seperti yang dilakukan oleh Belanda maupun
pasukan anak buah Sarwo Eddhie. Jenderal almarhum ini, merupakan mertua dari
Presiden RI periode 2004-2014. Perubahan 180 derajat tersebut, kini semakin
membuat rakyat Papua ingin cepat-cepat lepas dari NKRI.
Selama 50 tahun rakyat
Papua menjadi bagian dari jutaan penduduk Indonesia, sudah tak terhitung nyawa
anak Papua yang melayang akibat pembunuhan oleh eksekutor Indonesia yang nota
bene merupakan bangsanya sendiri. Anak bangsa dibunuh oleh bangsa sendiri.
Ada sebuah fakta baru
yang masih sering diperbincangkan, yaitu tentang agama yang pertama kali di
anut oleh warga papua.
Fak-fak
boleh dikatakan sebagai "serambi Mekkah" selain yang di Aceh. Kawasan
ini adalah pemasok muballigh dan guru agama ke pelosok-pelosok Irian Jaya.
Ribuan komunitas muslim dari kalangan pribumi juga tersebar di 14 tempat
terpisah di Kabupaten Jayawijaya.
Jika
menyebut "Papua", yang terlintas di benak adalah suku-suku primitif
yang telanjang. Tanah orang Kristen. Sehingga kemudian sampai pada pertanyaan,
"Memang di Papua ada Islam ?".
Itulah beberapa opini yang ternyata sengaja dibentuk untuk mencitrakan bumi Cendrawasih ini. Mengapa demikian ? Hal ini berkaitan erat dengan kekayaan bumi yang dimiliki tanah Irian yang menyedot perhatian banyak pihak untuk mewujudkan masing-masing kepentingannya disana.
Jauhnya perjalanan menuju Irian bisa jadi salah satu faktor yang menghambat dakwah Islam disana. Dari pelabuhan Tanjung Perak Surabaya membutuhkan waktu 7 hari mengarungi lautan untuk sampai di Irian. Atau 8 jam perjalanan dengan pesawat dari Jakarta untuk tiba di kawasan paling timur Indonesia tersebut.
Adakah Islam di Irian?
Sebuah pertanyaan yang skeptis, "Adakah komunitas pribumi penganut Islam ?". Pertanyaan semacam ini bukanlah hal aneh mengingat sangat sedikitnya pengetahuan masyarakat umum di luar Papua tentang Islam di Irian Jaya. Orang tidak akan heran jika dikatakan Papua identik dengan Kristen atau Papua adalah Kristen. Semenjak heboh Perda Manokwari timbul juga opini salah di masyarakat yang menganggap memang di Irian Jaya jumlah pemeluk Kristen mencapai 60% lebih, artinya muslim memang minoritas disana.
Islam Agama Nenek Moyang Papua
Sebuah pembentukan opini, penutupan fakta sejarah yang dilakukan dengan sangat rapi. Di Irian Jaya yang jumlah total populasinya sekitar 2,4 juta jiwa. Jumlah muslim sekurang-kurangnya adalah 900 ribu orang. Gubernur pertama Irian Jaya adalah seorang muslim yakni H.Zainal Abidin Syah (1956-1961) yang merupakan Sultan Tidore. Disusul Gubernur muslim lainnya, P.Parmuji, Acup Zaenal, Sutran dan Busiri. Sejak setelah Gubernur Busiri hingga sekarang, Kepala Daerah selalu dijabat oleh Kristen.
Saat ini disejumlah tempat misalnya, Kokas, Kaimana, Patipi, Rumbati dan Semenanjung Onin komunitas muslim semakin berkembang. Di Kabupaten Sorong sejumlah daerah yakni Waigeo, Misool, Doom, Salawati, Raja Ampat dan Teminabuan terdapat Kampung Islam. Di Manokwari kampung Islam terdapat di Bintuni, Babo dan Teluk Arguni. Di kabupaten Jayawijaya perkampungan Islam terdapat di Walesi, Hitigima, Kurima, Megapura, Kurulu, Assogima, dll.
Fak-fak boleh dikatakan sebagai "serambi Mekkah" selain yang di Aceh, karena kawasan ini adalah pemasok muballigh dan guru agama ke pelosok-pelosok Irian Jaya. Ribuan komunitas muslim dari kalangan pribumi juga tersebar di 14 tempat terpisah di Kabupaten Jayawijaya. Seperti di Desa Walesi dengan kepala sukunya Bapak H Aipon Asso, di sana terdapat 600 Muslim yang masuk Islam 26 Mei 1978.
Efek domino syahadat terus merambat ke Megapura. Di sana terdapat 165 Muslim penduduk asli yang dipimpin oleh kepala sukunya yang bernama Musa Asso. Komunitas Muslim asli juga terdapat di berbagai kecamatan seperti di Kurulu 61 orang, Kelila 131 orang, Bakondidi 57 orang, di Karubaga 59 orang, di Tiom 79 orang, di Makki 40 orang, di Kurima 18 orang, di Assologima 184 orang, di Oksibil 20 orang, di Okbibab 10 dan di Kiwirok 15 orang. Sedang di kota Wamena sendiri sekalipun bercampur dengan para pendatang dari Jawa, Bugis dan Sumatera jumlah komunitas Muslim di sini mencapai tidak kurang dari 5000 orang.
Dari kalangan kepala suku dan pendeta yang masuk Islam selain H.Aipon Asso dan Mussa Asso di atas, sebagian dapat disebutkan di sini seperti Ismail Yenu(68), seorang Kepala Suku Besar Yapen-Waropen Manukwari; Wilhelmus Waros Gebze (53), Kepala Suku Marin di Merauke; dan Romsumbe, pendeta yang masuk Islam bersama 4 orang anaknya di Biak Numfor.
Bersatunya Dua Ormas Besar
Satu hal yang menggembirakan, dan harusnya menjadi panutan seluruh muslim di Indonesia yakni di sini ada pemandangan menyejukkan dengan "bersatunya" dua ormas terbesar, NU dan Muhammadiyah di dalam sebuah institusi pendidikan. Kedua ormas yang di luar tempat ini (Papua) kerap ribut, di sini mereka membentuk yayasan gabungan bernama Yayasan Pendidikan Islam (Yapis) pada 15 Desember 1968.
Keberadaan Yapis ini bukan saja mendapat respon positif dari kalangan Muslim, tapi juga orang tua non-Muslim. Banyak dari mereka yang menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah ini dengan alasan bervariasi antara lain: disiplin yang tinggi dan melarang murid untuk mabuk-mabukkan, sementara mabuk merupakan budaya sebagian masyarakat yang masih terasa sulit dihilangkan.
Saat ini kedudukan Yapis di mana masyarakat Papua hampir sama sejajar dengan Lembaga Pendidikan Kristen Kristus Raja. Ada ratusan sekolah di bawah naungan Yapis dan dua Perguruan Tinggi (STIE dan STAIS) yang bernaung di bawah bendera Yapis. Selain NU dan Muhammaddiyah sejumlah institusi dakwah dapat disebutkan di sini seperti Dewan Dakwah Islamiyah, Hidayatullah, Persatuan Umum Islam, LDII, Pondok Pesantren Karya Pembangunan dll.
Itulah beberapa opini yang ternyata sengaja dibentuk untuk mencitrakan bumi Cendrawasih ini. Mengapa demikian ? Hal ini berkaitan erat dengan kekayaan bumi yang dimiliki tanah Irian yang menyedot perhatian banyak pihak untuk mewujudkan masing-masing kepentingannya disana.
Jauhnya perjalanan menuju Irian bisa jadi salah satu faktor yang menghambat dakwah Islam disana. Dari pelabuhan Tanjung Perak Surabaya membutuhkan waktu 7 hari mengarungi lautan untuk sampai di Irian. Atau 8 jam perjalanan dengan pesawat dari Jakarta untuk tiba di kawasan paling timur Indonesia tersebut.
Adakah Islam di Irian?
Sebuah pertanyaan yang skeptis, "Adakah komunitas pribumi penganut Islam ?". Pertanyaan semacam ini bukanlah hal aneh mengingat sangat sedikitnya pengetahuan masyarakat umum di luar Papua tentang Islam di Irian Jaya. Orang tidak akan heran jika dikatakan Papua identik dengan Kristen atau Papua adalah Kristen. Semenjak heboh Perda Manokwari timbul juga opini salah di masyarakat yang menganggap memang di Irian Jaya jumlah pemeluk Kristen mencapai 60% lebih, artinya muslim memang minoritas disana.
Islam Agama Nenek Moyang Papua
Sebuah pembentukan opini, penutupan fakta sejarah yang dilakukan dengan sangat rapi. Di Irian Jaya yang jumlah total populasinya sekitar 2,4 juta jiwa. Jumlah muslim sekurang-kurangnya adalah 900 ribu orang. Gubernur pertama Irian Jaya adalah seorang muslim yakni H.Zainal Abidin Syah (1956-1961) yang merupakan Sultan Tidore. Disusul Gubernur muslim lainnya, P.Parmuji, Acup Zaenal, Sutran dan Busiri. Sejak setelah Gubernur Busiri hingga sekarang, Kepala Daerah selalu dijabat oleh Kristen.
Saat ini disejumlah tempat misalnya, Kokas, Kaimana, Patipi, Rumbati dan Semenanjung Onin komunitas muslim semakin berkembang. Di Kabupaten Sorong sejumlah daerah yakni Waigeo, Misool, Doom, Salawati, Raja Ampat dan Teminabuan terdapat Kampung Islam. Di Manokwari kampung Islam terdapat di Bintuni, Babo dan Teluk Arguni. Di kabupaten Jayawijaya perkampungan Islam terdapat di Walesi, Hitigima, Kurima, Megapura, Kurulu, Assogima, dll.
Fak-fak boleh dikatakan sebagai "serambi Mekkah" selain yang di Aceh, karena kawasan ini adalah pemasok muballigh dan guru agama ke pelosok-pelosok Irian Jaya. Ribuan komunitas muslim dari kalangan pribumi juga tersebar di 14 tempat terpisah di Kabupaten Jayawijaya. Seperti di Desa Walesi dengan kepala sukunya Bapak H Aipon Asso, di sana terdapat 600 Muslim yang masuk Islam 26 Mei 1978.
Efek domino syahadat terus merambat ke Megapura. Di sana terdapat 165 Muslim penduduk asli yang dipimpin oleh kepala sukunya yang bernama Musa Asso. Komunitas Muslim asli juga terdapat di berbagai kecamatan seperti di Kurulu 61 orang, Kelila 131 orang, Bakondidi 57 orang, di Karubaga 59 orang, di Tiom 79 orang, di Makki 40 orang, di Kurima 18 orang, di Assologima 184 orang, di Oksibil 20 orang, di Okbibab 10 dan di Kiwirok 15 orang. Sedang di kota Wamena sendiri sekalipun bercampur dengan para pendatang dari Jawa, Bugis dan Sumatera jumlah komunitas Muslim di sini mencapai tidak kurang dari 5000 orang.
Dari kalangan kepala suku dan pendeta yang masuk Islam selain H.Aipon Asso dan Mussa Asso di atas, sebagian dapat disebutkan di sini seperti Ismail Yenu(68), seorang Kepala Suku Besar Yapen-Waropen Manukwari; Wilhelmus Waros Gebze (53), Kepala Suku Marin di Merauke; dan Romsumbe, pendeta yang masuk Islam bersama 4 orang anaknya di Biak Numfor.
Bersatunya Dua Ormas Besar
Satu hal yang menggembirakan, dan harusnya menjadi panutan seluruh muslim di Indonesia yakni di sini ada pemandangan menyejukkan dengan "bersatunya" dua ormas terbesar, NU dan Muhammadiyah di dalam sebuah institusi pendidikan. Kedua ormas yang di luar tempat ini (Papua) kerap ribut, di sini mereka membentuk yayasan gabungan bernama Yayasan Pendidikan Islam (Yapis) pada 15 Desember 1968.
Keberadaan Yapis ini bukan saja mendapat respon positif dari kalangan Muslim, tapi juga orang tua non-Muslim. Banyak dari mereka yang menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah ini dengan alasan bervariasi antara lain: disiplin yang tinggi dan melarang murid untuk mabuk-mabukkan, sementara mabuk merupakan budaya sebagian masyarakat yang masih terasa sulit dihilangkan.
Saat ini kedudukan Yapis di mana masyarakat Papua hampir sama sejajar dengan Lembaga Pendidikan Kristen Kristus Raja. Ada ratusan sekolah di bawah naungan Yapis dan dua Perguruan Tinggi (STIE dan STAIS) yang bernaung di bawah bendera Yapis. Selain NU dan Muhammaddiyah sejumlah institusi dakwah dapat disebutkan di sini seperti Dewan Dakwah Islamiyah, Hidayatullah, Persatuan Umum Islam, LDII, Pondok Pesantren Karya Pembangunan dll.
Ini adalah pandangan
tentang Papua yang diungkapkan oleh Noam Chomsky:
Profesor
dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang sering disebut sebagai
“father of modern linguistics” berbicara tentang Papua Barat dalam video wawancara beliau
dengan Victor Mambor pada tanggal 14 Desember, 2013 pukul 15:48:55 yang
diunggah oleh PapuaPost. Ia menyebut kasus Papua Barat sebagai skandal besar
yang dilakukan negara-negara Barat.
“Saya pikir perlawanan
Papua Barat akan berdiri dengan kasus lainnya dalam perlawanan terhadap teror
dan penindasan besar-besaran sebagai inspirasi dari apa yang manusia dapat
capai dan itu belum mungkin berhasil. Jika (negara-negara-red) Barat bersedia
untuk menghadapi tanggung jawab dan tindakan itu, hal ini dapat berhasil.”
Chomsky menyebutkan Amerika Serikat dan Australia sebagai aktor utama dibalik
skandal Papua Barat karena kepentingan atas sumberdaya alam di Papua Barat.
Indonesia, hanyalah sebuah negara yang disupport oleh Amerika Serikat untuk
menjalankan skandal tersebut. Hal yang sama juga terjadi pada kasus Timor Leste
yang “dimainkan” oleh Australia.
Noam
Chomsky, adalah seorang pengkritik keras kebijakan luar
negeri Amerika Serikat. Dia mengklaim Amerika Serikat memiliki standar ganda
dalam kebijakan luar negerinya. Amerika Serikat, menurut Chomsky mendukung
demokrasi dan kebebasan bagi semua namun bersekutu dengan organisasi
non-demokratis dan represif seperti Chili di bawah Augusto Pinochet yang
merupakan pelanggaran hak asasi manusia besar-besaran. Dia sering berpendapat
bahwa intervensi Amerika di negara lainnya, termasuk bantuan rahasia pemerintah
Amerika Serikat adalah sebuah cara yang cocok dengan deskripsi standar
terorisme. (Jubi/Victor Mambor)
Kasus-kasus di Papua
menjadi melebar ketika adanya gerakan OPM(Organisasi Papua Merdeka). Organisasi
ini mejadi ancaman tersendiri bagi para warga Papua.
Organisasi
Papua Merdeka (OPM) adalah sebuah gerakan nasionalis yang didirikan tahun 1965
yang bertujuan untuk mewujudkan kemerdekaan Papua bagian barat dari
pemerintahan Indonesia. Sebelum era reformasi, provinsi yang sekarang terdiri
atas Papua dan Papua Barat ini dipanggil dengan nama Irian Jaya.
Tanggal
28 Juli 1965 adalah awal dari gerakan-gerakan kemerdekaan Papua Barat yang
ditempeli satu label yaitu OPM (Organisasi Papua Merdeka).
Lahirnya OPM di kota Manokwari pada tanggal itu ditandai dengan penyerangan orang-orang Arfak terhadap barak pasukan Batalyon 751 (Brawijaya) di mana tiga orang anggota kesatuan itu dibunuh. Picu "proklamasi OPM" yang pertama itu adalah penolakan para anggota Batalyon Papua (PVK = Papoea Vrijwilligers Korps ) dari suku Arfak dan Biak untuk didemobilisasi, serta penahanan orang-orang Arfak yang mengeluh ke penguasa setempat karena pengangguran yang tinggi serta kekurangan pangan di kalangan suku itu (Ukur dan Cooley, 1977: 287; Osborne, 1985: 35-36; Sjamsuddin, 1989: 96-97; Whitaker,1990:51).
Lahirnya OPM di kota Manokwari pada tanggal itu ditandai dengan penyerangan orang-orang Arfak terhadap barak pasukan Batalyon 751 (Brawijaya) di mana tiga orang anggota kesatuan itu dibunuh. Picu "proklamasi OPM" yang pertama itu adalah penolakan para anggota Batalyon Papua (PVK = Papoea Vrijwilligers Korps ) dari suku Arfak dan Biak untuk didemobilisasi, serta penahanan orang-orang Arfak yang mengeluh ke penguasa setempat karena pengangguran yang tinggi serta kekurangan pangan di kalangan suku itu (Ukur dan Cooley, 1977: 287; Osborne, 1985: 35-36; Sjamsuddin, 1989: 96-97; Whitaker,1990:51).
My opinion:
Saya tidak setuju
papua membentuk negara sendiri karena papua pada hakekatnya merupakn bagian
dari negara NKRI yang sudah erat sejak dahulu. Bahkan sejak agama Islam masuk
ke Papua(yaitu sebelum agama lain masuk). Adanya beberapa kasus penembakan di
Papua hanyalah efek dari adanya kasus pembangkangan yang terjadi di Papua
karena tidak akan terjadi asap jika tidak ada api.
Pemberontakan
warga Papua saat ini saya lihat hanyalah sebagai efek dari freeport yang
dikelola oleh orang luar yang ingin merebut papua dari NKRI karena mereka tahu
begitu banyaknya SDA di Papua. Seharusnya orang-orang yang ingin melepaskan
Papua dari Indonesia berpikir bagaimana kedepannya Papua, kita harus melihat bagaimana
kondisi Papua pada saat ini dan masa yang akan datang. Kita harus sadar bahwa
sebaik-baiknya orang lain yang baik adalah keluarga sendiri. Dengan banyaknya
cerita-cerita diluaran sana, kita harus yakin bahwa jika kita bersatu dan dapat
mnegawasi penggunaan sumber daya di Indonesia terutana di Papua, Papua akan
lebih maju lagi daripada sekarang.
Finally, I should briefly mention an
area of writing which, while more
closely associated with reading for most of us, nevertheless appeals to
many people from all backgrounds and walks of life: creative writing. (hyland, 2002:229)
closely associated with reading for most of us, nevertheless appeals to
many people from all backgrounds and walks of life: creative writing. (hyland, 2002:229)
Sebagai penuulis
kita harus mampu menulis sesuatu yang memang benar-benar fakta tanpa rekayasa
karena itu akan meubah meaning suatu cerita.
Referensi
http://web.inilah.com/read/detail/1991004/sby-setuju-papua-merdeka-pasca-pilpres-2014#.U0EFqHYQ_IU
http://nizar-indonesia.blogspot.com/2013/01/perjuangan-pembebasan-irian-barat.html
http://papuapost.com/2013/12/noam-chomsky-kasus-papua-barat-itu-major-scandal/
Lehtonen, Mikko. 2002. The Cultural Analysis of Texts. New Delhi:
SAGE Publications Ltd
Hyland, Ken. 2003. Second Language Writing. New York: cambridge
University Press


Subscribe to:
Post Comments (Atom)