Sunday, April 6, 2014
Created By:
Iis Yulia Riani
8th Class
review
“A New Step Through Reading Experience”
Pertemuan kedelapan ini ada banyak tugas yang harus kami
selesaikan, diantaranya : Pertama, kita ditugaskan untuk membaca dengan grup
kita masing-masing. Kedua, buat kelompok, setiap kelompok tediri dari 5 orang.
Ketiga, buka artikel yang berjudul “Don’t Use Your Data as a Pillow”. Keempat, setiapanggota harus membacakalimat
dengan suara yang kerasdan berbagipemikiranAnda sendiri pada
kalimat tersebut. Kelima, Diskusikanapakah Andadananggota
lainmemilikipemikiranyang sama padakalimat itu. Keenam, Berhenti untuk
sementaradan mendiskusikanapa yang Andapahamidari satuparagraf. Ketujuh,
Buatlah catatansetiap kali Andamembahas hal-hal.Lakukanberulang-ulangsampai
Andaselesai membacaseluruhbab.
Setelah
kami dibagi menjadi 7 kelompok dengan beranggotakan 5 orang disetiap grup, lalu
kami mulai menganalisis artikel tersebut. Hasil diskusi dari kelompok saya, yaitu
sebagai berikut :
Ø Title : Don’t
Use Your Data as a Pillow
Opinion
from :
Ghoya : Mengeksplorasikan kemampuan yang kita miliki,
jangan bermalas-malasan seperti bantal.
Hilmi : Data adalah pengetahuan yang didapat (pengetahuan
yang didasari dengan fakta),pillow disini diartikan sebagai sandaran untuk
menguatkan argumen.
Niyati : Menyembunyikan data, digunakan hanya pada saat
kita membutuhkan.
Liana : Data adalah fakta-fakta yang didukung oleh bukti,
data tersebut jangan hanya dijadikan pajangan. Pillow disini diartikan sebagai
sandaran.
Iis : Data membutuhkan fakta-fakta yang jelas dan tidak
hanya dijadikan sebagai sandaran atau tumpuan saja.
Kesimpulan :
Data
yang kita punya tidak hanya digunakan ketika kita membutuhkannya saja.
Ø Sentence
1
Iis : Salah satu tradisi di Papua dengan mengadakan
suatu perayaan.
Ghoya : Segala sesuatu yang dipersiapkan dalam acara
adat.
Hilmi : Papua tidak terlepas dari tradisi dan adat karena
Papua memiliki original culture.
Niyati : Papua masih menjunjung nilai tradisi.
Liana : Salah satu acara adat perpisahan di suku adat
Papua yang mengadakan makanan khas mereka.
Dan
berikut ini adalah hasil diskusi dari semua kelompok mengenai artikel yang
berjudul “Don’t Use Your Data as a
Pillow” yang ditulis oleh seorang mahasiswa dari University Oxford yang
bernama S. Eben Kirksey.
Kelompok 1 :
·
Data
adalah knowledge (pengetahuan)
·
Pillow
diartikan sebagai sandaran
·
Tradisi
adat
Kelompok 2 :
·
Data
adalah pengetahuan dan fakta
·
Pillow
diartikan sebagai pengantar paling akhir
·
The
end of journey
Kelompok 3 :
·
Data
adalah fakta
·
Pillow
diartikan sebagai pengantar
·
Going
away
Kelompok 4 :
·
Data
adalah pengetahuan atau sejarah
·
Pillow
diartikan sebagai sesuatu yang disembunyikan atau tidak dieksplor
·
Persiapan
perpisahan pesta dengan penulis
Kelompok 5 :
·
Data
dijadikan sebagai ornamen
Kelompok 6 :
·
Data
adalah hasil akhir dari sebuah penelitian
·
Sengaja
mengadakan
·
Perpisahan,
ada momen yang berkesan bagi seorang penulis.
Kelompok 7 :
·
Pillow
disini diartikan sebagai simbol kenyamanan
Maka
dari kata “data” dapat disimpulkan bahwa data adalah informasi yang kita dapatkan dari hasil penelitian. Dalam penggunaan
sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya.
Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.Dalam keilmuan
(ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data kemudian diolah sehingga
dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang
lain yang tidak langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang
dikandungnya dinamakan klasifikasi.
Mikko Lehtonen
dalam bukunya yang berjudul “The Culture
Analysis of Text”(2000) menjelaskan mengenai Informasi yang terdiri dari
beberapa aspek yaitu, spoken, writen, visual, combination. Berikut adalah
penjelasannya :
Speech, writing,
facial expressions, body language and ways to dress can all, in a broad sense,
be considered ‘a medium’ of communication. Today’s established media are
television, movies, videos, radio, recordings, magazines, books, telephones,
telefaxes, the internet, e-mail, billboards and hoardings (Lehtonen, 2000: 49).
Menurut Lehtonen, media untuk berkomunikasi atau untuk mendapatkan informasi
itu banyak sekali, diantaranya pembicaraan, tulisan, ekspresi wajah, bahasa
tubuh dan cara berpakaian. Apalagi zaman sekarang banyak media seperti
televise, film, video, radio, rekaman, majalah, buku, telephone, fax, internet,
email dan lain sebagainya. Dari semua media tersebut, dengan mudah kita bisa
mendapatkan informasi atau data yang kita inginkan. Data atau informasi yang
kita dapat itu digunakan ketika kita sedang melakukan research.
Sejalan dengan itu,
'text' dapat berartibentukpenandaan:
tulisan, foto-foto, film, surat kabar dan majalah, iklandaniklan;semua dan semua, setiap jenisprakteksignifikansimanusia.ini, pada
gilirannya, sering menggabungkanlisan dan
tulisankata-kata, gambar dan suara. Memang, mengkategorikantekstidakselalu mudah,
dan semuakategorisasi
memilikiproblematikatersendiri. Salah satu caraadalah denganmembagitekske dalamverbal dan nonverbalkategori. Teksverbal, bagaimanapun, dapatbaiktertulis atau lisan,
sama sepertinon-verbal teksdapat berupa gambaratau suara. Cara lainadalah dengan membuatperbedaan antarateksvisual dan pendengaran(misalnya, antara menulis danberbicara,ataugambar dan suara). Membawa bersama-samadivisiinimenghasilkantabel berikut:
memilikiproblematikatersendiri. Salah satu caraadalah denganmembagitekske dalamverbal dan nonverbalkategori. Teksverbal, bagaimanapun, dapatbaiktertulis atau lisan,
sama sepertinon-verbal teksdapat berupa gambaratau suara. Cara lainadalah dengan membuatperbedaan antarateksvisual dan pendengaran(misalnya, antara menulis danberbicara,ataugambar dan suara). Membawa bersama-samadivisiinimenghasilkantabel berikut:
Auditory visual
Speech
|
writing
|
Music
|
Picture
|
Verbal
Non-verbal
Reomended from Ken
Hyland (2006: 78), to collect data on these various needs the teacher is likely
to draw on a range of different sources and methods. Jordan (1997), for
instance, lists fourteen different procedures for collecting needs data,
including student self-assessment, class progress tests and previous research,
while Brown (1995) lists twenty-four, grouping them into six main categories:
existing information, tests, observations, interviews, meetings and
questionnaires. Oddly, neither mentions collecting and analyzing authentic
texts, now regarded as a key source of information about target situations.
Perhaps the most widely used approaches are:
■ Questionnaires.
■ Analyses of
authentic spoken and written texts.
■ Structured
interviews.
■ Observations.
■ Informal
consultations with faculty, learners, other EAP teachers, etc.
■ Assessment
results.
MenurutRaymondWilliams, sejarahpenulisandapat
dibagimenjadi empat tahaputama:
ü Tahap pertama terhubung dengan masyarakat di mana pengetahuan lisan
dantradisi diberlakukan. Menulis berfungsi sebagai alat pendukung dan
merekamtradisi ini (di daerah Mediterania dan Timur Tengahkira-kira sebelum
zaman klasik).
ü Pada tahap kedua,
fungsi perekamaninidilengkapidengan menulisuntuk presentasioral
(seperti tragedidan pidatopengadilankunoYunani dan Roma).
ü Pada tahapketiga,teks tertulismulai
diproduksijugauntuk dibacasecara pribadi,
meskipunbahkan kemudianmereka seringmembacakan(misalnya,
di biara-biaraSelatan danEropa Tengahpada Abad Pertengahan).
ü Pada tahap keempat,
akrab bagikita semua, sebagian besar
dari-atau praktissemua-penulisandimaksudkanuntuk dibacadiam-diamsaja.
Inilah beberapa
pertanyaan yang jawabannya akan kita bahas sesuai dengan artikel yang berjudul “Don’t Use Your Data as a Pillow”.
Ø Apa itu Papua Barat? Dandi mana ituberada?
Ø Perbedaanapa yang dapatAnda melihatantaraPAPUA
dan IRIANJAYA?
Ø Padatahun berapatanahyang disebutPapuadiintegrasikan
ke dalamNKRI?
Ø Apa itu Trikora?
Ø Apa peranSoekarnodalam integrasiPapuake dalamNKRI?
Ø Apa yang dilakukan kolonial Belanda diPapua?
Ø Apa perandariAS-PBB
dan negara-negaratetangga kitadalam konflikPapua?
Ø ApakahOrganisasi PapuaMerdeka(OPM)
dan siapa yangmembiayaimereka?
Ø Anda secara pribadiakanmendukungPapuamenjadinegara
yang barudipisahkan? Mengapa?
All About Papua Barat
v Letak Geografis Papua Barat :
Provinsi Papua Barat
terletak antara 0 – 4 derajat Lintang Selatan dan 124 – 132 derajat Bujur
Timur, tepat dibawah garis katulistiwa dengan ketinggian 0 – 100 meter dari
permukaan laut. Luas wilayah Provinsi Papua Barat sebesar 126.093 kilometer
persegi.Batas Utara: Laut Pasifik, Batas Barat: Laut Seram Provinsi Maluku,
Batas Selatan: Laut Banda Provinsi Maluku, Batas Timur: Provinsi Papua.
Sekitar Tahun 200 M, ahli Geography
bernama Ptolamy menyebut Papua Barat dengan nama Labadios. Belum
diketahui maksudnya apa disebut demikian. Di akhir tahun 500 M, pengarang
Tiongkok bernama Ghau Yu Kua memberi nama Tungki, dan pada akhir
tahun 600 M, Kerajaan Sriwijaya menyebut nama Papua dengan
menggunakan nama Janggi.
Nama Tungki dan Janggi telah
mengundang berbagai pendapat, kemungkinan nama Tungki yang sudah berubah dalam
sebutannya menjadi Janggi atau sebaliknya. Pada akhir tahun 1300, Majapahit
menggunakan dua nama, yakni Wanin dan Sram.Nama Wanin, tentu
tidak lain dari semenanjung Onin di daerah Fak-Fak dan Sram, ialah pulau
Seram di Maluku. Ada kemungkinan, budak yang dibawa dan dipersembahkan kepada
Majapahit berasal dari Onin, dan yang membawanya ke sana adalah orang Seram
dari Maluku, sehingga dua nama ini disebut.
Tidore memberi nama untuk pulau ini
dan penduduknya sebagai Papa-Ua yang sudah berubah dalam sebutan menjadi
Papua. Pada tahun 1545, Inigo Ortiz de Retes memberi nama Nueva
Guinee. Dan ada pelaut lain yang memberi nama Isla Del Oro, yang
artinya Pulau Emas.Nama Nueva Guinee kemudian di-Belanda-kan menjadi Nieuw
Guinea. Pada tahun 1956, Belanda merubah nama Niew Guinea menjadi Nederlands
Nieuw Guinea. Perubahan nama Nieuw Guinea menjadi Nederlands Nieuw Guinea
mengandung maksud positive dan maksud negative. Positivenya ialah karena nama
Nieuw Guinea sering dihubungkan dengan sejarah Hindia Belanda (Nederlands
Indie), terutama pihak Indonesia sering menggunakan ini sebagai alasan menuntut
Nieuw Guinea dari Belanda.Negativenya ialah bahwa sebelum Nieuw Guinea dijual,
lebih dahulu dijadikan milik Belanda. Hal ini terbukti kemudian, bahwa
Nederlands Nieuw Guinea bersama Nederlands Onderdaan yang hidup diatasnya,
dijual kepada Indonesia pada 1962. Belanda merasa berhak berbuat demikian,
karena sejak 1956, West Papua telah dijadikan miliknya. Apa yang
dilakukan Pemerintah Belanda dimasa itu, paralel dengan tindakan Synode Gereja
Hervormd Belanda, sebab pada tahun 1956 itu juga, melepaskan tanggung-jawabnya
kepada Dewan Gereja-Gereja di Indonesia.
Pada tahun 1961, Komite Nasional Papua
yang pertama menetapkan nama Papua Barat. Pada masa Pemerintahan Sementera PBB
(UNTEA), menggunakan dua nama, West New Guinea/West Irian.Pada tanggal 1
Mei 1963, Irian Barat pun resmi menjadi wilayah Republik Indonesia berdasarakan
Persetujuan New York yang ditandatangani 15 Agustus 1962. Republik
Indonesia masih menggunakan nama Irian Barat.
Namun, Bung Karno sudah mempersiapkan
nama kala itu, yang di dapatnya dari salah seorang pejuang tanah air, nama itu
ialah Irian Jaya, yang berarti Ikut Republik Indonesia Anti
Nedherland dan kata Jaya artinya menang. Setelah Proklamasi
kemerdekaan tanggal 1 Juli 1971, Pemerintah Revolusioner sementara Republik
West Papua di Markas Victoria, menggunakan nama West Papua.Pada tahun 1973,
Pemerintah Republik Indonesia di West Papua merubah nama Irian Barat menjadi
Irian Jaya.Pada tahun 2000 nama Irian Jaya kembali menjadi Papua hingga kini.
Nama Papua, aslinya Papa-Ua, asal dari
bahasa Maluku Utara. Maksud sebenarnya, bahwa di pulau ini tidak terdapat seorang
raja, yang memerintah disini sebagai seorang bapak, itulah sebabnya pulau dan
penduduknya disebut demikian.Papa-Ua artinya anak piatu. Dari
sekian nama yang sudah disebut, Komite Nasional Papua pada tahun 1961, memilih
dan menetapkan nama PAPUA, karena rakyat disini kelak disebut bangsa Papua dan
tanah airnya Papua Barat (West Papua).Alasan memilih nama Papua, karena sesuai
dengan kenyataan, bahwa penduduk pulau Papua sejak nenek moyang tidak terdapat
dinasti yang memerintah atau raja disini, sebagaimana yang ada dibagian bumi
yang lain. Orang Papua berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah.
v
Sejarah Perebutan
Papua Barat
Mandala adalah nama pasukan yang
dipimpin oleh Mayor Jenderal Soeharto dalam Operasi Trikora, sebuah operasi
yang dilancarkan dalam bentuk konfrontasi bersenjata melawan Belanda di Papua.
Pemerintah Indonesia menyebutnya Operasi Pembebasan Irian Barat.
Setelah merdeka dari penjajahan
Belanda tahun 1945, para pendiri negara Indonesia menyatakan Papua Barat (Papua
timur adalah Papua New Guinea) adalah bagian dari Indonesia. Namun, pulau besar
itu masih dikuasai Belanda dan dipersiapkan sebagai negara merdeka paling
lambat tahun 1974.
Soekarno (presiden pertama) menyatakan
hal itu adalah strategi Belanda (atau negara barat) untuk tetap menancapkan
imperialisme setelah strategi kolonialisme gagal total. Negara Papua Barat
dianggap sebagai negara boneka yang akan membayang-bayangi Indonesia merdeka.
Pada tanggal 19 Desember 1961,
Presiden Soekarno mengumumkan pelaksanaan Trikora. Tujuannya menggagalkan
pembentukan negara Papua Barat dan mengintegrasikannya ke dalam Indonesia.
Soekarno membentuk Komando Mandala yang dipimpin oleh Soeharto. Komando ini
bertugas melancarkan konfrontasi bersenjata melawan Belanda.
Makassar dipilih oleh Soeharto sebagai
basis pasukan. Konfrontasi itu berlangsung selama dua tahun. Pada tahun 1963,
setelah melalui pertempuran yang sengit, Indonesia dan Belanda melakukan
perundingan di New York. Atas desakan Amerika Serikat, Belanda mengakui bahwa
Papua Barat adalah bagian dari Indonesia.
v peran soekarno:
Jalur diplomasi
ü
perundingan
bilateral antara indonesia belanda 1952-54
ü
melaui forum pbb 54
ü
dukungan negara asia
afrika, yg dihadiri 29 negara (1955)
Jalur konfrontasi
ü
politik dan ekonomi
(pembatalan uni indonesia belanda pada tahun 1956 )
ü
pembentukna
pemerintahan sementara pronsi irian barat di soasiuw di maluku utara
ü
pemogokan total guru
indonesia 1957
ü
nasionalisasi
perusahaan milik belanda 1957
ü
pemutusan hub.
diplomatik pada tahun 60 bertepatan perayaan indonesia yg ke 15
Pencanangan trikora
ü
pembentukan komando
mandala pembebasan irbar, d pimpin oleh soeharto
ü
operasi Jayawijaya
persetujuan newyork agreement 62
pepera 69
v Tanggal-tanggal
penting
ü Irian jaya menjadi bagian dari koloni
belanda sejak 1828
ü Irian jaya menjaddi kedaulatan indonesia
1949
ü Adanya transer kedaulatan antara
inndonesia dan belanda pada november1949 diDen Haag Yang menyatakan “Status quo
Karesidenan Nugini harus dipelihara dengan ketentuan bahwa dalam waktu satu
tahun sejak tanggal penyerahan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat
pertanyaan tentang status politik New Guinea akan ditentukan melalui
negosiasi.”
ü 1954 indonesia mengajukan masalah Irian
ke PBB (karena tidak ada tanda-tanda dari setiap solusi untuk masalah Irian).
April 1955 posisi indonesia disahkan oleh KAA.
ü Sampai 1961 tidak ada tidak indikasi
dari tiap solusi damai antara indonesia dan belanda.
ü Desember 1961 Ir Soekarno berpidato
tentang trikora.
SEJARAH INTEGRASI PAPUA ke dalam NKRI. Padahal sejarah
integrasi dimaksud sudah SANGAT JELAS, tertulis, dan terdokumentasikan secara
resmi hingga ke badan dunia (PBB).
Dan bahwa
sikap saling curiga itu memang sengaja diciptakan dan dipelihara oleh kelompok-kelompok
kepentingan tertentu baik dari luar maupun dari dalam negeri untuk melepaskan
Papua dari NKRI.
Pada bagian kedua ini akan diuraikan beberapa prinsip
dasar yang melatari argumen penulis bahwa jauh sebelum Pepera 1969, Papua sudah
menjadi bagian yang sah dari NKRI.
1.
Azas Uti Possedetis Juris
Azas ini diakui dalam hukum internasional dan sudah
dipraktikan secara luas di berbagai negara. Azas ini pada intinya mengatur b PBB yang memasukan West Papua sebagai
‘Non Self-Governing Territories’ atau wilayah tak berpemerintahan sendiri yang
harus dimerdekakan?
Inkonsistensi sikap
Sikap-sikap inkonsisten Belanda inilah yang membuat
Bung Karno geram. Maka tak heran jika Bung Karno kemudian menggalang kekuatan
dari negara-negara Asia-Afrika, dan mengutus Jenderal AH. Nasution ke Moskwa
pada Desember 1960 untuk mengadakan perjanjian jual-beli senjata dengan
pemerintah Uni Soviet senilai 2,5 miliar dollar dengan
persyaratan pembayaran jangka panjang. Setahun kemudian, di alun-alun Utara
Yogyakarta Bung Karno mengumandangkan Operasi Trikora (19 Desember 1961).
Perjuangan Bung Karno ini membuahkan
hasil. 15 Agustus 1962 Indonesia-Belanda menandatangani New York Agreement yang
difasilitasi PBB. Sesuai persetujuan New York itu, Belanda menyerahkan
kekuasaan atas Irian Barat kepada PBB. Untuk maksud itu, dibentuklah Badan
Pemerintahan Sementara PBB (UNTEA).
Pengambil-alihan pemerintahan di
Irian barat oleh UNTEA ini tercatat dalam Resolusi Majelis Umum PBB No. 1752
tanggal 21 September 1962. Maka tanggal 1 Oktober 1962 secara resmi berlangsung
penyerahan kekuasaan dari Pemerintahan Belanda kepada UNTEA dibawah pimpinan
Administrator Jose Rolz Bennet yang tidak lama kemudian diganti oleh Dr. Djalal Abdoh. Tanggal 31 Desember 1962 bendera
Belanda diturunkan dari wilayah Papua Barat dan sebagai gantinya dikibarkanlah bendera
Indonesia berdampingan dengan bendera PBB (UNTEA). 31 Desember
1962 bendera Belanda diturunkan, digantikan oleh Bendera Merah Putih
mendampingi bendera PBB (UNTEA).
Februari 1963 Sekretaris Jenderal
PBB ke Jakarta dan Jayapura untuk memperjelas bahwa PBB akan menjamin
kelancaran proses alih kekuasaan dari UNTEA kepada Pemerintah Indonesia. Sekjen PBB
kemudian mengirimkan utusan untuk menerima pemerintahan di Irian Barat. Secara
berangsur-angsur pegawai bangsa Belanda meniggalkan Irian Barat, dimana hingga
Maret 1963 praktis hampir semua jabatan dalam pemerintahan UNTEA telah berada
ditangan bangsa Indonesia, kecuali jabatan-jabatan tertentu dan vital yang
terus dipegang oleh petugas PBB bangsa lain hingga pada akhir masa tugas UNTEA
di Irian Barat, 1 Mei 1963.
Tiga hari kemudian, tepatnya 4 Mei 1963, Bung Karno tiba di Papua. Dan di Kota Baru yang
sebelumnya bernama Hollandia, ibukota Nederland Nieuw Guinea (sekarang
Jayapura) suara Bung Karno membahana ke seluruh Tanah Papua :
“…Dan apa
yang dinamakan tanah air Indonesia? Yang
dinamakna tanah air Indonesia ialah segenap wilayah yang dulu dijajah oleh
pihak Belanda, yang dulu dinamakan Hindia Belanda, yang dulu dinamakan
Nederlands Indië. Itulah wilayah Republik Indonesia. Dengarkan benar
kataku, itulah wilayah Republik Indonesia. Itu berarti bahwa sejak 17 Agustus 1945 Irian Barat telah masuk di dalam
wilayah Republik Indonesia. Apa yang belum terjadi? Karena penjajah
Belanda di Irian Barat sesudah proklamasi itu masih berjalan terus, maka Irian Barat belum kembali termasuk di dalam
wilayah kekuasaan Republik Indonesia. Sehingga kita punya perjuangan
yang lalu ialah Saudara-Saudara perhatikan benar-benar, bukan memasukan Irian Barat ke dalam wilayah kekuasaan Republik
Indonesia. Kesalahan ini masih kadang-kadang dibuat. Orang masih
berkata, berjuang memasukan Irian Barat kembali ke dalam wilayah kekuasaan
Republik Indonesia. Tidak! Irian Barat sejak 17 Agustus 1945 sudah masuk
dalam wilayah Republik Indonesia. Orang kadang-kadang berkata,
memasukan Irian Barat ke dalam wilayah Ibu Pertiwi. Salah! Tidak! Irian Barat
sejak daripada dulu sudah masuk ke dalam wilayah kekuasaan Republik Indonesia…”
2.
Apa itu trikora?
Operasi TRIKORA di cetuskan oleh Ir. Soekarno pada
tanggal 19 Desember 1961 bertempat di alun-alun Utara yogyakarta. Trikora
merupakan sebuah operasi yang bertujuan untuk mengembalikan wilayah Papua
bagian barat ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Trikora muncul karna
adanya kekecewaan dari pihak indonesia yang selalu gagal dalam perundingan
dengan Belanda untuk mengembalikan irian barat yang secara sepihak diklaim
sebagai salah satu provinsi kerajaan Belanda.
Umur sejarah “BangsaPapua” baru 19 hari setelah di
proklamirkan di Manokwari pada tahun 1961, dan di Alun-alun Utara di jogja pada
Tanggal 14 Desember 1961 bersamaan
dengan ditetapkan suatu komando tertinggi (KOTI) Pembebasan Irian Jaya barat,
president RI (Sukarno) Berpidato, mengeluarkan
Maklumat/Mendeklarasikan Tiga Komando Rakyat (TRIKORA) yang berisi :
·
Gagalkan Negara Boneka buatan
Belanda
·
Bersiaplah untuk Memobilisasi
Umum
·
Kibarkan Bendera Merah Putih di
seluruh pelosok Tanah Papua.
Sebelum di cetuskanya TRIKORA presiden Soekarno pada
tahun 1960 memerintahkan jend. A.H. Nasution untuk mencari peralatan militer ke
luar negeri, negara yang pertama dikunjungi adalah Amerika, namun menolaknya,
lalu A.H. Nasution meminta bantuan pada uni sovyet dan berhasil mengadakan
perjanjian jual beli senjata dan peralatan tempur.
Setelah dicetuskanya operasi TRIKORA, Ir.sukarno
membentuk komando MANDALA yang dikomandani oleh Mayjen. Suharto. Tugas dari
komando MANDALA adalah : merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan
operasi militer untuk menggabungkan Papua bagian barat dengan Indonesia. Untuk
melakukan tugas tsb mayjen. Suharto menerapkan strategi Infiltrasi
(penyusupan), Eksploitasi, dan Konsolidasi.
Gelar operasi infiltrasi dilakukan secara bertahap
melalui jalur udara dengan menggunakan pesawat-pesawat angkut berat AURI (TNI
AU), sedangkan melalui jalur laut, ALRI (TNI AL) mengerahkan 3 kapal perang
serta 2 Kapal selam. Pada tgl 15 januari 1962 terjadi insiden pertempuran
dimana 3 kapal perang ALRI kepergok oleh kapal fregat belanda mengakibatkan
tenggelamnya KRI Macan Tutul serta menewaskan Komodor Yos Sudarso, peristiwa
ini dikenal dengan Pertempuran Laut Aru.
Setelah menggelar tahap Infiltrasi yang berlangsung
hingga thn 1962, ALRI kemudian mempersiapkan Operasi Jayawijaya yang merupakan
operasi amfibi terbesar dalam sejarah operasi militer Indonesia. Lebih dari 100
kapal perang dan 16.000 prajurit disiapkan dalam operasi pendaratan tersebut.
Operasi ini sebagai pendukung dalam tahap Eksploitasi yang bertujuan untuk
menyerang kekuatan belanda secara terbuka, dalam tahap ini ALRI juga
mengerahkan 12 kapal selam serta kapal penjelajah KRI IRIAN, sedangkan
AURI menerbangkan pesawat pembom TU-16 dilengkapi rudal AS 1-kennel yang siap
menenggelamkan kapal induk Hr. Ms. Karel Doorman milik belanda.
Melihat kekuatan militer indonesia yang sudah pada
posisi mengepung pulau papua, Amerika selaku sekutu belanda mengusulkan untuk
diadakanya perundingan dan mendesak belanda untuk segera menyerahkan papua
barat pada indonesia, pada tgl 15 agustus 1962 diadakan perundingan di markas
PBB di New York dan dikenal dengan PERJANJIAN
NEW YORK yang isi pokoknya adalah "Penyerahan wilayah Papua Barat pada
PBB (UNTEA) untuk selanjutnya diserahkan kepada pemerintah Indonesia yang
sebelumnya harus diadakan proses Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) yang
diselenggarakan sebelum thn 1969". Untuk menghormati isi Perjanjian
tersebut Presiden Soekarno pada tanggal 18 agustus 1962 memerintahkan untuk
menarik mundur semua pasukan dari papua.
PEPERA
diselenggarakan thn 1969, isi PEPERA berupa 2 pilihan yaitu :
- Tetap bergabung dengan Indonesia
- Memisahkan diri dari Indonesia
Dan hasilnya
adalah Papua Barat tetap bergabung dengan Indonesia. Dengan demikian Papua
Barat menjadi Provinsi ke-26 RI dan berganti nama menjadi IRIAN JAYA.
v Organisasi Papua Merdeka
Organisasi
Papua Merdeka (disingkat OPM) adalah sebuah organisasi yang didirikan
tahun 1965 dengan tujuan membantu dan melaksanakan penggulingan. Pemerintahan
yang saat ini berdiri di provinsi Papua dan Papua Barat di Indonesia,
sebelumnya bernama Irian Jaya,[memisahkan diridari
Indonesia, dan menolak pembangunan ekonomi dan modernitas. Organisasi
ini mendapatkan dana dari pemerintah Libya pimpinan Muammar
Gaddafi dan pelatihan dari grup gerilyaNew People's Army
beraliran Maois
yang ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh Departemen Keamanan
Nasional Amerika Serikat.
Organisasi
ini dianggap tidak sah di Indonesia. Perjuangan meraih kemerdekaan di tingkat
provinsi dapat dituduh sebagai tindakan pengkhianatan terhadap negara. Sejak
berdiri, OPM berusaha mengadakan dialog diplomatik, mengibarkan bendera Bintang Kejora, dan melancarkan
aksi militan sebagai bagian dari konflik Papua.
Para pendukungnya sering membawa-bawa bendera Bintang Kejoradan simbol persatuan
Papua lainnya, seperti lagu kebangsaan "Hai Tanahku Papua" dan
lambang nasional. Lambang nasional tersebut diadopsi sejak tahun 1961 sampai
pemerintahan Indonesia diaktifkan bulan Mei 1963 sesuai Perjanjian New York.
Referensi
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20101106180859AAzpuU1diunduh pada tanggal 5 April 2014
http://siradel.blogspot.com/2010/09/asal-usul-nama-papua.html#ixzz2xyQArhHJdiunduh pada tanggal 5 April 2014
Lehtonen, Mikko. 2000. The Cultural Analysis of Texts. London:
SAGE Publications
Hyland, Ken. 2006. English for Academic Purpose. London:
Routledge


Subscribe to:
Post Comments (Atom)