Sunday, March 23, 2014
Created By:
Aam Amaliah

To
Imitate To
discover to
create
Dari semua pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa “the literate”
adalah “the enlightened” dan ada tiga jalan untuk menjadi seorang pencerah
yakni;
Sixth Class Review
To strengthening the Thesis Statement
To produce a mighty book, you must choose a mighty theme
-Herma Melville-
Pada pertemuan mata kuliah writing hari jum’at14 Maret 2014, kami anak PBI-D/IV
mulai belajar jauh lebih pagi dari sebelumnya.
kala mentari belum menampakkan batang hidungnya, dan kabut-kabut masih
menyelimuti semesta. pukul 05.45, mata
kuliah writing telah dimulai. Penuhnya jadwal Mr. Lala saat itu yang mendasari
dimulainya kuliah jauh lebih pagi dari sebelumnya. Saat mahasiswa mungkin masih bersantai ria,
atau mungkin masih jogging, atau bisa juga masih terlelap tidur. Entahlah, yang pasti saat itu kami sudah
mulai belajar, berpacu dengan waktu. Ya,
waktu dan suasana bukanlah halangan karena menuntut ilmu itu wajib.
Strengthening thesis statement: Another journey in understanding
colombus. Itulah judul power poin Mr
Lala yang ditampilkan di kelas, yang sekaligus menjadi pokok pembicaraan kala
itu. Ya, masih belum beranjak jauh dari
pembahasan Colombus dari pemikiran Howard Zinn.
Karena setelah penjelasan dan minggu depan kami harus membuat teks
bertemakan Howard Zinn.
Kelas dimulai dengan dibacanya quote of the day oleh Nurul dan
Hilmi, yang dapat dilihat dibawah ini:
Katanya, tugas mereka
yang tercerahkan--kaum literat--adalah meneroka ceruk ceruk 'baru' tempat
pengetahuan dan keterampilan yang mereka pungut, kumpulkan dan kuasai dalam
perjalanan hidupnya sebagai bagian sederhana dari cinta mereka pada pengetahuan
dan pemberi pengetahuan. Mereka yang hanya baru tahu teori ini dan itu dari
'suara-suara penuh kuasa' di bidang yang mereka geluti, belumlah dapat
dikatakan yang tercerahkan--literat; mereka baru pada fase awal; peniru.
Meniru adalah
bagian penting dari menemukan lalu menciptakan, dari memahami affordance dan meaning potential tanda tanda yang
terserak, yang dibaca dengan teori ini dan itu. Yang berbahaya adalah ketika
kita merasa sudah mendesiminasi, pun meneroka padang-padang baru tempat segala
teori yang dipahami digunakan, padahal kita baru sampai pada tahap meniru. Lalu
kita dengan pongahnya mengatakan 'ini salah itu tak benar", tanpa dasar
yang 'tak bergetar' pada mereka yang berada di titik awal menjadi peniru. Kita
merasa bahwa hapal saja teori ini dan itu, telah membuat kita menjadi bagian
dari "Rejim kebenaran tak terbantahkan".
Begitu banyak
yang harus dipelajari, dipahami lalu dimaknai; lebih banyak dari alasan menjadi
sombong sebab apa yang baru kita sedikit ketahui.
Dari quote of the day diatas dapat diambil suatu makna bahwa, “The
literate” (seorang literat) adalah pencerah “The enlightened” yang membuka atau
menjelajahi ranah baru, ranah yang belum terjamah sedikitpun oleh pihak
lain. Mereka yang dikatakan “The Enlightened” adalah
mereka yang:
a.
Mencintai
pengetahuan (the love of knowledge)
Orang-orang yang cinta akan pengetahuan, dan menyebarkannya kepada
orang lain (spreading the knowledge)
b.
Memahami
affordance dan meaning potential
Yakni memahami
usaha dan makna yang mungkin tersirat dalam sebuah teks atau pun hal lainnya.
Seperti apa yang tersirat dalam surat Al – Alaq ayat 1 : Iqra. Kata yang bermakna membaca, namun tidak hanya
membaca teks yang nyata-nyata ada di depan mata, tapi juga membaca setiap
kejadian yang ada di lingkungan sekitar.
Seorang lieterat haru bisa menghasilkan, bukan hanya menjadi
“source (sumber)” akan tetapi harus bisa menjadi “resource (sumber daya)”. Untuk bisa menjadi seorang literat, seseoramg
mesti melewati jalan-jalannya :


Jalan pertama adalah “meniru”, melakukan sesuatu yang sama yang
sejatinya milik orag lain. Mencontohnya
tanpa meruabah sedikitpun redaksi dari sang empunya.
Jalan yang kedua adalah
“To discover (menemukan)”. Setelah fase
pertama dilewati, pasti akan menemukan sesuatu yang baru, sebuah pemikiran yang
didapatkan dari proses sebelumnya yakni; meniru.
Dari temuan tadi maka akan menstimulus diri untuk mencari lebih
dalam, kemudian akhirnya bisa menciptakan suatu produk pemikiran baru.
Kembali
ke poin pembicaraan ke “Free Writing tentang Howard Zinn”, di penjelasannya kemarin Mr. Lala
mengungkapkan bahwa kekurangan dari teks-teks free writing tentang Howard Zinn sebelumnya
adalah kurangnya kesadaran untuk menuliskan Thesis Statement. Beliau menjelaskan pentingya “Thesis
Statement” tersebut karena akan menggambarkan “ideologi” atau gagasan penulis
tentang keseluruhan teks yang ia tulis.
Fowler (1996: 10): "Seperti
sejarawan, linguis kritis yang bertujuan untuk memahami nilai-nilai yang mendukung formasi sosial, ekonomi, dan
politik, dan diachronically (cara pengambilan data), merubah
nilai dan merubah bentuk. Fowler (1996: 12): "Ideologi ini
tentu saja mncakup
media dan alat/instrumen proses
sejarah."
Dari sedikit pemaparan diatas, maka harus tertanam, tersimpan dalam
pikiran hal berikut:
a.
Ideologi mana-mana di setiap teks
tunggal (lisan, tertulis, audio, visual atau kombinasi dari
semua itu). (Fowler
1996)
b.
Produksi teks itu tidak
pernah netral! (Fairclough
1989; 1992; 1995; 2000; Lehtonen 2000)
c.
Literasi itu
tidak PERNAH netral (Alwasilah 2001: 2012) Oleh
karena itu, proses
membaca dan
menulis selalu termotivasi secara
ideologis.
d.
Writing di perguruan tinggi seringkali mengambil
bentuk persuasi-meyakinkan orang lain itu Anda memiliki sesuatu yang menarik, mengenai sudut
pandang logika pada subjek yang Anda pelajari.
e.
Persuasi adalah keterampilan Anda
berlatih secara teratur dalam
kehidupan sehari-hari Anda.
f.
Di perguruan tinggi, tugas saja meminta
Anda untuk membuat kasus persuasif secara
tertulis
·
Kasus persuasif ini merupakan ujung dari academic writing.
Oleh karena
itu, Mr.Lala mengatkan bahwa kami harus lebih memperhatikan lagi thesis
statement karena sebagai penulis Anda akan diminta untuk
meyakinkan pembaca mengenai
sudut pandang
Anda. Bentuk persuasi
yang disebutkan diatas sering
disebut argumen akademis, diikuti pola diprediksi secara
tertulis. Setelah pengenalan singkat dari topik
Anda, Anda menyatakan sudut
pandang Anda pada topik secara langsung dalam
satu kalimat. Kalimat itulah yang dinamakan thesis
statement, dan berfungsi sebagai ringkasan
dari argumen Anda akan membuat di sisa kertas
Anda
Thesis statement
dalam sebuah essay adalah ide utama
essay tersebut. Yang dieksplisitkan dengan satu atau
dua kalimat pernyataan yang
mengungkapkan gagasan utama ini. Thesis
statement mengidentifikasi topik penulis dan pendapat yang dimiliki
penulis sekitar topik itu. Thesis statement
ini memiliki dua fungsi:
a.
Sebuah Thesis ciptaan penulis untuk
fokus terhadap
subjek esai.
b.
kehadiran thesis statemnet yang baik membantu pemahaman pembaca.
Dibawah ini ada
beberapa makna yang dibawa thesis statement:
1.
Memberitahu pembaca bagaimana Anda akan
menafsirkan pentingnya materi
pelajaran yang sedang dibahas.
2.
Sebagai peta jalan untuk sebuah
paper,
dengan kata lain, ia
memberitahu pembaca apa yang diharapkan dari
sisa kertas.
3.
Menjawab langsung pertanyaan yang diminta
dari Anda.
4.
Tesis merupakan interpretasi dari pertanyaan atau
subjek, bukan subjek itu
sendiri. Subyek, atau topik, dari sebuah
esai mungkin Perang Dunia II atau Moby Dick: tesis kemudian
harus mengorbankan cara
untuk memahami perang atau novel. membuat
klaim itu orang lain mungkin membantah.
5.
Biasanya adalah satu kalimat di
suatu tempat di paragraf pertama Anda, yang menyajikan argumen
Anda kepada pembaca. Sisa kertas, tubuh esai, mengumpulkan dan
mengatur bukti yang dapat membujuk logika pembaca dalam penafsiran
Anda
Tesis adalah
hasil dari proses berpikir yang
panjang. Sebelum Anda membangun argumen tentang
topik apa saja, Anda harus mengumpulkan
dan mengatur bukti, mencari kemungkinan hubungan antara fakta
yang diketahui (seperti
kontras mengejutkan atau kesamaan), dan
berpikir tentang arti penting dari hubungan ini.

![]() |
Dalam sebuah teks thesis statement memiliki peranan pyang sangat
penting karena akan mengantarkan ide pokok, ideologi yang kita miliki kepada
pembaca dengan dua fungsinya yakni;
1.
Untuk
fokus terhadap materi essay yang ditulis
2.
Untuk
membantu pemahaman membaca
Dalam memproduksi teks, “Thesis Statement” harus diperhatikan
benar-benar karena bisa menjadi prosedur awal suatu teks dibaca.


Subscribe to:
Post Comments (Atom)