Sunday, March 23, 2014

Melangkah Ke Statement


Name : Reni Harliani
Nim : 14121320257
Class : PBI-D
Melangkah Ke Statement
 

Pada tanggal 14 maret 2014, pada hari jum’at itu ada sesuatu yang baru, yang berbeda dari hari-hari sebelumnya, yaitu kami PBI-D telah membuat sejarah baru untuk pertama kali terjadi dalam sepanjang sejarah hidup kami saat ini, kami masuk ke kelas pukul 05.45 wib. Khususnya dalam Mata Kuliah Writing. Semua lampu-lampu yang menyala, kursi-kursi yang berbaris, papan tulis yang berdiri tegak dan semua sudut ruangan telah menjadi bukti saksi sejarah kami. Kemudian, dapat kita bayangkan atmosfir yang terjadi didalam kelas pbi-d pada waktu itu.

Sebelumnya, saya berlali dari depan gerbang hingga ke dalam kelas lantai tiga, ketika saya tiba diatas dengan napas yang masih terengah-engah, tiba-tiba saya diri terdiam membeku di depan kelas karena kagum dan salut melihat teman-teman saya sudah duduk rapi di dalam kelas. Dan yang lebih sangat mengagumkan juga adalah ketika melihat Bapak dosen kami yang bernama bapak dosen Lala Bumela M.pd, sudah berada hadir duduk di dalam kelas. Beliau begitu sangat sangat luar biasa sekali. Beliau mempunyai ilmu yang sangat tinggi, setinggi jagad raya dan mempunyai wawasan yang luas, seluas samudra. Disamping itu juga beliau sangat disiplin waktu sekali dan mempunyai komitmen.
Selanjutnya, kita akan melangkah ke statement dan statement........
Katanya, tugas mereka yang tercerahkan--kaum literat adalah meneroka ceruk ceruk tempat pengetahuan dan keterampilan yang mereka pungut, kumpulkan dan kuasai dalam perjalanan hidupnya sebagai bagian sederhana dari cinta mereka pada pengetahuan dan kuasai dalam perjalanan hidupnya sebagai bagian sederhana dari cinta mereka pada pengetahuan dan pemberi pengetahuan. Mereka yang hanya baru tahu teori ini dan itu dari 'suara-suara penuh kuasa' di bidang yang mereka geluti, belumlah dapat dikatakan yang tercerahkan literat mereka baru pada fase awal : peniru. 
Meniru adalah bagian terpenting dari menemukan lalu menciptakan dari memahami affordance dan meaning potential tanda tanda yang terserak, yang dibaca dengan teori ini dan itu. Yang berbahaya adalah ketika kita merasa sudah mendesiminasi. pun meneroka padang-padang baru tempat segala teori yang dipahami digunakan , padahal kita baru sampai pada tahap meniru. Lalu kita dengan pongahnya mengatakan 'ini salah itu tak benar", tanpa dasar yang 'tak bergetar' pada mereka yang berada di titik awal menjadi peniru. Kita merasa bahwa hapal saja teori ini dan itu, telah membuat kita menjadi bagian dari "Rejim kebenaran tak terbantahkan". Begitu banyak yang harus dipelajari, dipahami lalu dimaknai; lebih banyak dari alasan menjadi sombong sebab apa yang baru kita sedikit ketahui.
Dari untai-untaian kata yang indah dan penuh makna di balik kata-kata tersebut jika kita dapat melihat, merasakan, dan memahaminya. Orang-orang yang literat adalah dia yang suka mencari dan menggali-gali pengetahuan, sehingga tumbuh dalam jiwanya seni menggali pengetahuan dan keterampilan. Orang yang mempunyai teori banyak belum tentu dikatakan literat, tapi orang yang literat pasti pasti banyak mempunyai teori. Dan teori alangkah lebih bagusnya jika kita dapat mengaplikasikannya dalam hidup kita sehari-hari, tidak cukup hanya hapal atau sekedar tahu saja. Karena sebuah teori jika tidak diperaktekkan itu akan hilang.
Berbicara sejarah juga berbicara ideologi. “ ideologi adalah tentu tentang kaitan antara sebuah medium dan sebuah instrumen proses-proses sejarah(Fowler:12)
v  Hal- hal yang harus diperhatikan dalam Statement
o   Text production is never NEUTRAL. (Fairchlough 1989;1992;200 Lehtonen 2000)
o   Literary is never NEUTRAL (Alwasilah 2001;2012)
o   Oleh karena itu reading and writing adalah selalu ideology motivated.
o   dalam perguruan tinggi kerap kali mengambil bentuk-bentuk kepercayaan – meyakinkan yang lain bahwa kamu telah menyenangkan, pandangan yang masuk akal dalam subjek yang sedang kamu pelajari.
o   Kepercayaan atau persuasion adalah sebuah praktek mu secara istikomah (konsisten) dalam kegiatan sehari-hari.
o   Dalam perguruan tinggi, tugas-tugas mata kuliah kerap kali bertanya untuk membuat suatu hal yang meyakinkan atau kasus yang meyakinkan dalam writing.

v  Pengertian Diakronik dan Sinkronik
Sejarah adalah ilmu diakronis berasal dari kata diachronich ( dia dalam bahasa latin artinya melalui/ melampaui dan chronicus artinya waktu ). Diakronis artinya memanjang dalam waktu tetapi terbatas dalam ruang. Sinkronis artinya meluas dalam ruang tetapi terbatas dalam waktu.
*        Cara berfikir diakronik dalam mempelajari sejarah

Sejarah itu diakronis maksudnya me­manjang dalam waktu, sedangkan ilmu-ilmu sosial itu sinkronis maksudnya melebar dalam ruang. Sejarah mementingkan proses, sejarah akan membicarakan satu peristiwa tertentu dengan tempat tertentu, dari waktu A sampai waktu B. Sejarah berupaya melihat segala sesuatu dari sudut rentang waktu.
 Pendekatan diakronis adalah salah satu yang menganalisis evolusi/perubahan sesuatu dari waktu ke waktu, yang memungkinkan seseorang untuk menilai bagaimana bahwa sesuatu perubahan itu terjadisepanjang masa. Sejarawan akan menggunakan pendekatan ini untuk menganalisis dampak perubahan variabel pada sesuatu, sehingga memungkinkan sejarawan untuk mendalilkan MENGAPA keadaan tertentu lahir dari keadaan sebelumnya atau MENGAPA keadaan tertentu berkembang / berkelanjutan.

*        Cara berfikir sinkronik dalam mempelajari sejarah
                 Sedangkan ilmu sosial itu sinkronik (menekankan struktur) artinya  ilmu sosial meluas dalam ruang. Pendekatan sinkronis menganalisa sesuatu tertentu pada saat tertentu, titik tetap pada waktunya. Ini tidak berusaha untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa yang berkontribusi pada kondisi saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu.

focussejarah.blogspot.com/2013/08/pengertian-diakronis-dan-sinkronis.htm.

Comments
0 Comments

0 Comments:

Post a Comment