Monday, March 24, 2014
Created By:
Nendi Gunawan
6th Class
Review
Tiada
Henti untuk Membaca
Membaca hal yang wajib dilakukan
oleh para pelajar khususnya mahasiswa. Dari membaca kita akan memiliki
pengetahuan yang lebih, banyak pengetahuan baru yang aan kita dapatkan. Membaca
adalah suatu hal yang sulit, karena tidak semmuaorang suka membaca. Padahal membaca bertujuan untuk mencari
sebuah penerangan dimana kita akan menemukan hal-hal baru dalam membaca. Jum’at
14 Maret 2014 Hari ini adalah hari yang sangat semangat, dimana mahasiswa harus
masuk perkuliahan writing pada pukul 06.00 a.m. sungguh hal yang luar biasa
bagi mahaasiswa, karena biasanya perkuliahan masuk pukul 07.00 saja hal itu
sudah luar biasa bagi mahasiswa. Antusias mahasiswa dalam menuntut ilmu sangat
tinggi, dan al hasil mahasiswa tidak ada yang telat untuk hadir dalam
perkuliahan itu. Sebelum masuk dalam metari pembahasan Mr. Lala Bumela
mengabsen keadiran para mahasiswa.
Tiada Henti Untuk Membaca! menjadi
Judul class review saya kali ini, hal ini
pantas untuk para mahasiswa. setiap pelajar (mahasiswa) membutuhkan
bacaan, sehingga kita sebagai mahasiswa harus terus terus dan terus membaca.
Karena dari membaca kita aan mendapatkan
banyak pengetahuan. Pribahasa mengatakan
“Semakin kita banyak membaca, maka semakin pula kita akan merasa bodoh”.
Hal inilah yang menuntun mahasiswa untuk tiada henti membaca. Pada writing
skill mahasiswa selalu dihadapkan dengan buku-buku yang banyak, sehingga kini
membaca menjadi salah satu tugas mahasiswa untuk mencari referensi, inspirasi
dan pengetahuan dengan membeli ataupun mendownload buku-buku agar bisa dibaca
oleh mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa harus mampu menjadi seorang literat,
makdari itu membaca adalah salah satu cara untuk menuju menjadi iterat yang
hebat.
Pertemuan kali ini beliau lebih
focus membahas tentang Another journey in understang Columbus. Ada sebuah petikan (Quote of the Day)
Katanya, tugas mereka
yang tercerahkan--kaum literat--adalah meneroka ceruk ceruk 'baru'
tempat pengetahuan dan keterampilan yang mereka pungut, kumpulkan dan kuasai
dalam perjalanan hidupnya sebagai bagian sederhana dari cinta mereka pada
pengetahuan dan pemberi pengetahuan.
Mereka yang hanya baru tahu teori ini dan itu dari
'suara-suara penuh kuasa' di bidang yang mereka geluti, belumlah dapat
dikatakan yang tercerahkan--literat;
mereka baru pada fase awal; peniru.
Meniru adalah bagian penting dari menemukan lalu menciptakan, dari memahami affordance dan meaning potential tanda tanda yang terserak, yang dibaca dengan teori ini dan itu.
Meniru adalah bagian penting dari menemukan lalu menciptakan, dari memahami affordance dan meaning potential tanda tanda yang terserak, yang dibaca dengan teori ini dan itu.
Yang berbahaya
adalah ketika kita merasa sudah mendesiminasi, pun meneroka padang-padang baru
tempat segala teori yang dipahami digunakan, padahal kita baru sampai pada
tahap meniru.
Lalu kita dengan
pongahnya mengatakan 'ini salah itu tak benar", tanpa dasar yang 'tak
bergetar' pada mereka yang berada di titik awal menjadi peniru. Kita merasa
bahwa hapal saja teori ini dan itu, telah membuat kita menjadi bagian dari
"Rejim kebenaran tak terbantahkan".
Begitu banyak yang harus dipelajari, dipahami lalu dimaknai; lebih banyak dari alasan menjadi sombong sebab apa yang baru kita sedikit ketahui.
Begitu banyak yang harus dipelajari, dipahami lalu dimaknai; lebih banyak dari alasan menjadi sombong sebab apa yang baru kita sedikit ketahui.
Saya
sangat tertarik dengan kata-kata Meniru adalah bagian penting dari menemukan lalu
menciptakan. Hal ini adalah suatu yang bagus untuk para pemula
untuk menghasilkan karya wacana yang bagus, berawl dari meniru kemudian
menemukan ide-ide yang lebih sehingga mampu menciptakan karya yang lebih luar
biasa. Numun, tidak selamnya meiru itu bagus, akan tetapi meniru menjadi hal
yang penting karena pemula harus mengetahui wacana yang bagus itu seperti apa,
sehingga meniru menjadi sebuah referensi bagis mereka.
Dalam
pembelajaran dikelas beliau mengatakan bahwa The literate = the enlightenment.
Maksudnya literasi bertujuan untuk mencari sebuah penerangan, yang mana mereka
mencari sebuah pengetahuan yang akan membawa mereka menjadi orang yang lebih
baik, dan orang yang berpengetahuan, karena seorang literat harus mampu untuk
research atau melakukan sebuah
penelitian. Kemudian beliau kmbali menunjukkan power pointnya dan menjelaskan
bahwa beliau menemukan kelemahan yang menarik, dikutip dari Fowler (1996;10) menegaskan
bahwa “Like the historian critical linguist aims to understand the values which
underpin social, economic, and political formations, and diachronically, changes in values and changes in formaitons.
Maksudnya adalah menyukai ahli kritik linguistic bertujuan untuk memahami norma
atau nilai-nilai, seperti nilai sosial, ekonomi, dan politic. Ideology is of course both a
medium and an instrument of historical processes
Fowler (1996: 12).
Dalam
menulis mahasiswa masih memilki kelamahan-kelamahan. Dalam wacana yang telah
dibuat adayang sudah mendekati seperti apa yang beliau inginkan. Seharusnya
mahasiswa ide-ide pokok di awal paragraph, karena beliaupun menyukai hal yang
seperti itu. Paragraph pertama harus
bagus supaya pembaca penasaran dan tidak bosan. Penempatan thesis statement
yang tepat dan bahsa yang menarik akan membuat pembaca nyaman untuk membaca
wacana kita. Thesis adalah sebuah hasil yang melalui prooses yang panjang,
sebelum kita mengembangkan argument kita dari berbagai topic, kita harus
mengempulkan banyak bukti terlebih dahulu. Mencari pengetahuan yang fakta, seperti perbedaan ataupun kesamaan
yang menakjubkan, serta berfikir tentang arti dari sebuah hubungan.
Ada
dua fungsi thesis statement antara lain ialah ;
- the writer creates a thesis to focus the essay’s subject.
Seorang
penulis harus mampu membuat karya (wacana) yang focus pada tulisa/pembahasanya.
- the presence of a good thesis statement aids reader understanding.
Pemunculan
atau penempatan thesis yang tepat agar bisa membantu para pembaca mengerti
dengan mudah.
Makadari
itu ide-ide ataupun thesis statement ada pada paragraph pertama, dan paragraph
pertama harus bagus supaya pembaca makin nyaman membaca wacana kita.
Sehingga
dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu hal yang wajib bagi pelajar
khususnya mahasiswa, karena dari membaca kita bisa menjadi lebih baik, dan
memiliki pengetahuan yang luas. Semakin banyak kita membaca maka semakin pula
kita merasa bodoh, karena ternyata banyak hal yang baru kita etahui dari
membaca. Membaca adalah hal yang sulit, karena tidak semua orang rajin membaca.
Meniru adalah bagian penting
dari menemukan lalu menciptakan. Hal ini adalah suatu yang bagus
untuk para pemula untuk menghasilkan karya wacana yang bagus, berawl dari
meniru kemudian menemukan ide-ide yang lebih sehingga mampu menciptakan karya
yang lebih luar biasa. Numun, tidak selamnya meiru itu bagus, akan tetapi
meniru menjadi hal yang penting karena pemula harus mengetahui wacana yang
bagus itu seperti apa, sehingga meniru menjadi sebuah referensi bagis mereka.


Subscribe to:
Post Comments (Atom)