Saturday, March 22, 2014

Thesis Statement


Class Review 6
Thesis Statement
Perumpamaannya seperti bola bekel (bola yang kecil) yang semakin dipress/tekan, maka akan semakin tinggi memantul. Mr.Lala melakukan hal itu pada semua mahasiswa-mahasiswinya, agar kualitas diri semakin tinggi dan mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya. Ini Mr.Lala lakukan dengan cara pemberian tugas dan disiplin waktu. Kami memang semangat, namun Mr.Lala lebih-lebih semangat. Saya terkagum-kagum karena sepanjang riwayat hidup baru pernah bertemu dengan pendidik seperti beliau, yang rela berangkat subuh. Ketika kabut masih menyelimuti jalan dan air embun basah terasa, sejuknya pun saya rasakan karena hari ini saya berangkat pukul 05.00 subuh

Tepat pukul 05.45 Mr.Lala sudah ada didalam kelas Pbi-D/4 ruang 46. Tampak wajah-wajah para pemenang berkeringat dan terengah-engah, itupun saya rasakan karena saya takut terlambat. Akhirnya saya lari pagi dari gerbang sampai ke gedung bahasa inggris lantai tiga. Luar biasa. Banyak hal yang saya peroleh dari penanaman disiplin waktu ini, diantaranya yaitu : saya bisa bangun pagi setiap hari setelah kejadian itu, saya lebih menghargai waktu sekarang (manfa’atkan waktu sebaik mungkin), saya tahu bahwa belajar pada suasana pagi akan cepat dicerna dan masih banyak lagi yang saya peroleh.
Minggu ini mahasiswa masih terbebas dari chepter review dan tugas lainnya, kecuali menulis class review itu sudah menjadi kewajiban bagi mahasiswa. Mr.Lala hanya menugaskan free writing tentang Howard Zinn, dimana setiap pertemuan mahasiswa harus peraktek langsung mengetik (membawa laptop individu) menggunakan bahasa inggris. Menyenangkan tapi membingungkan. Minggu lalu mahasiswa membuat introduction saja mengenai free writing dan untuk itu saya belum mencapai kriteria penulis yang diinginkan Mr.lala. saya sangat tidak kreatif menulis bahasa inggris, karena saya hanya menulis, “Howard Zinn is a historian, he is a author, he is an activist, he is... he is...” ini sangat buruk.
Dalam power point, slide kedua ada qupte of the day, Mr.Lala memerintah perwakilan kelas untuk membacakannya dengan lantang dan pada slide ketiga ada sedikit tentang fowler.
¡  Fowler (1996: 10): “Like the historian critical linguist aims to understand the values which underpin social, economic, and political formations, and diachronically, changes in values and changes in formaitons.
¡  Fowler (1996: 12): “Ideology is of course both a medium and an instrument of historical processes.”
¡   Ideology is omnipresent in every single text (spoken, written, audio, visual or the combinations of all of them) (Fowler 1996)
¡  Text productions is never neutral! (Fairclough 1989; 1992; 1995; 2000; Lehtonen 2000)
¡  Literacy is NEVER neutral (Alwasilah 2001; 2012)
¡  Therefore, reading and writing is always ideologically motivated
¡  Writing in college often takes the form of persuasion—convincing others that you have an interesting, logical point of view on the subject you are studying.
¡  Persuasion is a skill you practice regularly in your daily life.
¡  In college, course assignments often ask you to make a persuasive case in writing .
Pada slide keenam, Mr.Lala menulis tentang thesis statement, dan sekarang kami lebih memfokuskan pada pembahasan thesis statement.
“Thesis statement is the most important sentence in your essay because it contains the main idea for the whole essay” (Cynthia A Boardman, 2008:66).
Thesis statement merupakan kalimat yang sangat penting dalam sebuah essay karena di dalamnya terdapat main idea untuk keseluruhan essay. Supporting sentence dibutuhkan untuk mendukung langsung topic sentence dalam sebuah paragraf, body paragraf dalam sebuah essay harus mendukung thesis statementnya.
A thesis statement has two main parts, a topic and a controlling idea” (Cynthia A Boardman, 2008:67).
Sama halnya dengan Topic Sentence, Thesis Statement juga terdiri dari Topic dan Contorlling idea. Topic merupakan subjek dalam sebuah essay atau hal apa yang dibahas dalam essay. Topic biasanya hanya satu atau dua kata saja. Controlling Idea merupakan apa yang akan dijelaskan mengenai topic tersebut. Controling Idea biasanya berbentuk kata sifat. Sama seperti topic sentence, thesis statement juga tidah cukup apabila hanya memiliki topic saja, melainkan harus diikuti oleh controling idea. Ini merupakan suatu kesatuan yang tidak mungkin dapat dipisahkan. Pada beberapa thesis statement juga memiliki komponen ketiga yang dinamakan predictor.  “The predictor of a thesis statement can tell the reader how many body paragraph there will be in the essay or what their content will be(Cynthia A Boardman, 2008:68). Predictor dalam thesis statement dapat memberitahukan kepada pembaca seberapa banyak body paragraf yang akan terdapat pada essay tersebut. Agar dapat memahami mengenai topic, controlling idea dan predictor perhatikan contoh pada thesis statement berikut:
The movie was a joy to watch because of its visual effects, surround sound and actors.

Topic : The movie

Controlling idea : a joy to watch

Predictor : its visual effects, surround sound and actors
Thesis statement is tell the reader how you will interpret the significance of the subject matter under discussion.
Kesimpulannya, bahwa sebenarnya thesis statement sama seperti topic sentence yang memiliki topik dan controlling idea yang keduanya tidak dapat dipisahkan, karena telah menjadi satu kesatuan. Namun pada thesis statement Chyntia A Boardman menjelaskan selain terdapat topic dan controlling idea juga ada komponen ketiga yang disebut dengan predictor.
Reference :

Cynthia A Boardman. Book.Fi org. Writing to Communicate : Paragraphs and Essays. 2008. USA : Pearson Longman.

Comments
0 Comments

0 Comments:

Post a Comment