Wednesday, March 19, 2014
Created By:
Hilman Hidayatullah
Selasa,
11-03-2014
Class review
M. Hilman Hidayatullah
Critical
Acclaim on writing
Bismillah,
alhamdulillah pada kesempatan ini saya dan kawan-kawan bisa masuk kembali pada
mata kuliah writing 4 yang diampu oleh mr lala bumela, pada pertemuan ke 4 ini
kita akan tetap melanjutkan materi writing 4 yang telah beliu sampaikan
sebeblumnya, yakni bagaimana membuat critical review yang baik.
Pada hari itu saya
sedikit kembali terlambat lagi karena masuknya cukup pagi yakni pukul 07.00,
walaupun keterlambatan saya itu bukan karena waktu nya jam 07.00 tetapi m,r
lala dan kawa-kawan telah berada dikelas pada pukul 06.45, diiringi suasana
pagi yang cukup cerah menenmani saya berangkat dari kostan menuju kampus,
ketika datang kampus masih cukup lengang karena hanya PBI saja yang masuk
dikelas pada pukul 07.00.
Pada pengantar
pembicaraan awal, bahwa beliau belum sempat comment pada blog PBI-D, mungkin
karena beliau cukup sibuk dengan padatnya jadwal, untuk minggu depanpun beliau
kemungkinan tidak bisa masuk karena akan menjadi juri di acara EDSA, lomba
debat pada khususnya, se wilayah III.
Menyinggung tentang
tugas translate kata ang ada dalam critical review apabila untuk teks berbhasa
indonesia 2500 kata tapi untuk teks berbahasa indonesia hanya 1000 kata saja,
untuk tugas ini akan dikumpulkan pada pertemuan ke delapan, kemungkina 3 minggu
setelah pertemuan ini.
Menurut beliau salah
satu ciri critical review yang baik adalah adanya 1 atau 2 celah yang di baca
dan di kritik di temukan, tetapi yang lain tidak bisa menemukannya, setelah ia
membacanya pasti ia akan menuliskannya pula, intinya kita harus melakukan
evolusi bahkan revolusi untuk kedepannya agar bisa menjadi quality review yang
tadinya hanya seorang writer saja, berubah menjadi quality reader yang tadinya
hanya seorang reader saja.
Mengingatkan kembali
tentang adanya generic structure dalam critical review, harus jelas terliahat
sekat-sekatnya yang satu dengan yang lainnya, seperti :
Introduce...................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
Background................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Criticalnya...................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Pada area criticalah
yang paling penting juga hati-hati
karena pasti akan banyak dilihat, tambahan lainnya ialah pada buku hyland yang
berjudul teaching and researching writing terdapat 6 key issue dalam writing
yaitu :
1.
Conteks
Menurut (lehtonen :
2000) conteks adlah apabila dilihat dan perannya merupakan informasi tambahan
yang bisa membantu memahami teks yang kita baca, sedangkan menurut (hyland :
2009) conteks adalah hubungan interaksi dan aturan awal yang memesannya,
keduanya dapat memfasilitasi dan membatasi penyususnan, sedangkan menurut kamus
besar bahasa Indonesia konteks terbagi menjadi beberapa bagian yakni :
a.
Konteks budaya yaitu keseluruhan
atau situasi nonlinguistik tempat sebuah komunikasi terjadi.
b.
Konteks linguistik yaitu konteks
yang memberikan makna paling cocok dalam
unsur bahsa
c.
Konteks semiotaksis yakni
lingkungan semantik yang ada disekitar suatu unsur bahasa
d.
Konteks sintaksis yaitu lingkungan
gramatical dan unsur bahasa yang menentukan kelas dan fungsi unsur tersebut.
Sedangkan menurut
(halliday : 1985) conteks tebagi menjadi 3 yakni :
a.
Field
b.
Teror
c.
Mode
2.
Literacy
Menurut (hyland :
2009) hal 48 lieracy adalah sangat erat kaitannya menulis dan membaca bahkan
ada yang menyebutkan bahwa menulis dan membaca adalah action dari literacy,
bagaimana kita menggunakan sebuah bahasa dalam kehidupan kita, konsep modern
literacy melihat bahwa menulis sebagai practice of literacybukan skill abstrak
dimana seseorang menggunakan sebuah teks.
3.
Culture
Menurut (lantolf :
1999) budaya merupak efek samping dari literacy, dan budaya memiliki peranan
penting juga dalam perkekmbangan literacy. Sedangkan menurut (hyland : 2009)
halaman 56 culture is fluid maksudnya adalah budaya adalah cairan, budaya
memiliki keragaman serta orang-orang yang mungkin menolak ataun= mengabaikan
pola budaya.
4.
Technology
Literacy sangat erat
hubungannya dengan technology karena literacy dapat menaikan SDM seseorang,
bila banyak orang dalam satu negara berliteracy maka implikasinya SDMnya tinggi
dan negara tersebutpun akan maju, salah satunya kemajuan dalam bidang teknologi.
5.
Genre
Genre adalah istilah
untuk mengelompokan teks bersama-sama mewakili bagaimana penulis, biasanya
mengguankan bahasa untuk menanggapi situasi berulang, selain itu genre diakui
juga sebagai jenis tindakan yang komunkikatif, yang berarti bahwa untuk berpartisipasi
dalam acara sosial, individu harus terbiasa dengan genre yang mereka hadapi,
oleh karena itu genre sekarang menjadi salah satu konsep yang paling penting
dalam bahasa pendidikan saat ini, ini adalah adat dan untuk mengidentifikasi
(hyan 1996 , jhon 2002)
6.
Identity
Identitas menurut
(banwell dan stokoe, 2006 : 6) adalah cara seseorang untuk menampilkan siapa
mereka kepada orang lain.
Menyinggung tentang
pembahsan yang kemarin tentang hubungan literacy dan hystory, menurut (mikko
lehtonen, 2000 : 53) literacy adlah kegiatan sosial dengan karakteristik, hal
ini dapat digambarkan sebagai praktek dimana orang menarik situasi dalam membaca
yang berbeda. Orang-orang memiliki berbagai bidang kehidupan namun segala
bentuk keaksaraan mencakup kemampuan untuk mengontrol system yang berbeda dari
simbol-simbol dimana realitas diwakili oleh pembaca.
Kesimpulan
Masih banyak keasalah yang kami lakukan
dalam tata cara penulisan critical review baik itu dari generic structure,
trivial matter dan references, kesalahan kami bila diskemakan akan seperti ini
:
Weakness – mistake – ignorence – insane
Sedangkan dalam pembahasan dalam key
issue writing menurut ken hyland (2002;2009) terdapat 6 temp diamtaranya:
1. Content
2.
Literacy
3.
Culture
4.
Technology
5.
Genre
6.
Identity
Kemudian
dikhirnya adalah sesungguhya setiap teks itu tidak netral, berikut skemanya:
Literacy – sosial practice &
hystory polite
Tapi kita sebagai pembaca yang baik
harus tau gistnya, atau benang merahnya.


Subscribe to:
Post Comments (Atom)