Sunday, March 9, 2014

The Crucial Seven


Name               : Moh. Chaerul Anwar
ID Num.          : 14121320246
Class                : PBI-D
Semester          : 4th Semester
Subject                        : Writing 4
Task                 : Class Review 4
The Crucial Seven
            Tujuh yang krusial, itulah kalimat yang pantas saya dapatkan di petualangan ke tiga kemarin pada hari jum’at tanggal 28 februari 2014. Kenapa juga harus lupa. Aduh.. Ya sudah lah, whatever will be will be..
            Terdapat tiga pembahasan penting dari pertemua yang ke-tiga kemarin, yaitu tentang Critical Review, Classroom Discourse dan Religion Harmony. Banyak sekali evaluasi yang saya dapatkan. Ternyata Critical Review saya banyak sekali kekurangan. Untungnya sang pemandu, Mr.Lala melakukan “Evaluation Times for Critical Review.” Mungkin saya harus mempelajari lagi bagaimana membuat Critical Review yang baik dan benar. Saya telah mendapatkan bagaimana cara membuat Critical Review dari berbagai sumber.

            Critical review bukan sekedar laporan atau tulisan tentang isi sebuah buku atau artikel, tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi & analisis) kita mengenai keunggulan & kelemahan buku atau artikel tersebut, apa yang menarik dari artikel tersebut, bagaimana isi artikel tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir kita & menambah pemahaman kita terhadap suatu bidang kajian tertentu. Dengan kata lain, melalui critical review kita menguji pikiran pengarang/penulis berdasarkan sudut pandang kita berdasarkan pengetahuan & pengalaman yang kita miliki. Maksud pemberian tugas kuliah berupa critical review ini adalah untuk mengembangkan budaya membaca, berpikir sistematis & kritis, dan mengekspresikan pendapat (Rosen, 2006: 325). Bagaimana memulai untuk membuat critical review? Untuk bisa membuat sebuah critical review, kita harus terbiasa untuk berpikir kritis. Dengan berpikir kritis berarti kita mengontrol proses berpikir secara sadar (Troyka, 2006:115). Hal ini sama seperti ketika kita bertemu dengan teman baru, kemudian kita memutuskan apakah kita menyukai orang tersebut apa tidak (Troyka, 2006:117).

Menurut Troyka (2006:117), proses berpikir kritis terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
1. Merangkum (menyatakan kembali);
2. Menganalisis (menggali informasi tersirat);
3. Mensistesiskan (menghubungkan apa yang telah dirangkum dan dianalisis dengan pengetahuan dan pengalaman kita);
4. Mengevaluasi (membuat penilaian). Tahapan inilah yang diterapkan pada saat kita melakukan critical review. Membuat critical review sama dengan membuat sebuah essay pendek.
            Setelah pembahasan Pembuatan Critical Review selesai, kami membahas tentang Classroom discourse atau Wacana Kelas. Wacana kelas merujuk pada bahasa yang guru dan siswa gunakan untuk berkomunikasi satu sama lain di dalam kelas. Berbicara, atau percakapan, adalah media di mana sebagian besar mengajar berlangsung, sehingga studi wacana kelas adalah studi tentang proses pengajaran di kelas tatap muka.
            Interaksi verbal antara guru dan siswa memiliki struktur dasar yang sama di semua kelas, dan di semua tingkatan kelas, di negara-negara berbahasa Inggris. Pada dasarnya, guru mengajukan pertanyaan, satu atau dua siswa menjawab, guru mengomentari jawaban siswa (kadang-kadang meringkas apa yang telah dikatakan), dan kemudian mengajukan pertanyaan lebih lanjut. Pola siklik ini berulang, dengan variasi yang menarik, sepanjang perjalanan pelajaran.
            Analisis pola karakteristik interaksi sebagian besar ruang kelas telah menunjukkan bahwa rata-rata, guru berbicara selama lebih dari dua-pertiga dari waktu, beberapa siswa memberikan kontribusi sebagian besar jawaban, anak laki-laki lebih banyak berbicara daripada anak perempuan, dan orang-orang yang duduk di depan dan pusat kelas lebih mungkin untuk berkontribusi dibandingkan mereka yang duduk di bagian belakang dan samping. Bracha Alpert telah mengidentifikasi tiga pola yang berbeda dari wacana kelas: (1) diam (guru berbicara hampir sepanjang waktu dan meminta hanya pertanyaan sesekali), (2) dikontrol (seperti dalam kutipan di atas), dan (3) aktif ( guru memfasilitasi sedangkan siswa berbicara terutama satu sama lain). Upaya terbaru untuk mereformasi pengajaran yang didasarkan pada pembelajaran konstruktivistik telah menyerukan bagi guru untuk mengajukan pertanyaan lebih sedikit dan bagi siswa untuk belajar ke negara dan membenarkan keyakinan mereka dan berdebat secara konstruktif tentang alasan dan bukti.
            Selanjutnya kami membahas tentang Religion Harmony atau Kerukunan antar umat beragama. Memang benar bahwa Agama memainkan peran yang sangat penting dan sentral dalam kehidupan semua orang. Agama menuntun kita ke jalan kejujuran, integritas, moral yang tinggi dan mengilhami kita untuk menjalani kehidupan yang benar. Banyak orang di seluruh dunia yang didorong oleh agama mereka untuk menjaga diri dari perbuatan buruk dan melakukan hal-hal yang baik.
Kerukunan beragama memegang kunci untuk dunia yang damai dan progresif. Kerukunan beragama adalah kebutuhan jam karena kita adalah anak-anak Tuhan yang sama. Kitab suci berbagai agama yang penuh dengan pengetahuan ilahi, dan jika kami agama toleran dan mempelajari buku-buku dan praktek suci dalam kehidupan kita sehari-hari maka dunia kita bisa menjadi jauh lebih baik. Dunia kita adalah beragam di mana orang-orang dari agama yang berbeda tersebar di banyak negara - sebuah kelompok agama banyak menjadi mayoritas di beberapa daerah dan minoritas di daerah lain. Kerukunan umat beragama penting untuk menjamin keamanan orang-orang di masyarakat yang beragam.
            Kerukunan Umat Beragama memegang panggung untuk perdamaian dan kemakmuran di dunia multi-agama dan multi-budaya kita. Mari kita berjanji untuk mencintai dan menghormati semua orang di dunia terlepas dari agama seseorang, cast, keyakinan, sekte, warna, etnis, bahasa, jenis kelamin, kebangsaan, dan perbedaan lainnya. Mari kita berjanji untuk bekerja menuju membawa Kerukunan Umat Beragama dan co-menciptakan dunia yang damai dan sejahtera.




Comments
0 Comments

0 Comments:

Post a Comment