Sunday, March 23, 2014
Created By:
Lili Sulaihah
The movie was a joy to
watch because of its visual effects, surround sound and actors.
Kronolgi (chronology) :
after, before, during, prior to, since, until
Lokasi (location) :
above, behind, below, in front of, next to, on top of, to the left of, to the
right of, under
Sebab-akibat
(causation) : because, due to
Hasil yang tidak
diharapkan (unexpected result) : despite, in spite of
Berlawanan (contrast) :
different from, in contrast to, instead of
Berlawanan langsung
(direct contrast) : unlike
Kesamaan (similarity) :
like, similiar to
Tambahan (addition) :
in addition to
Name : Lili Sulaiah
Class : PBI-D 4th Semester
Class Review 6
Pencerahan
pada Momen itu
Alhamdulillah masih bisa mengikuti mata kuliah writing ini. Hari iu
sangat begitu berarti, dimana tak seperti biasanya berangkat menuju kampus pagi
sekali. Pukul 04.00 WIB saya diantarkan oleh saudara saya menuju rumah teman
saya (Eka Beniati) tepatnya di Gebang. Sekitar setengah jam perjalanan menuju Gebang,
tepat pada pukul 04.30 sampai disana. Akhirnya saya menunggu teman saya, dan
tak lama kemudian teman saya datang. Tepat pada pukul 04.35 WIB kami berangkat
menuju kampus. Betapa dinginnya udara di waktu subuh, betapa ramainya jalan
raya penuh dengan truk yang mengangkut pasir-pasir sehingga udaranya
menyebabkan banyak polusi, yang menjadikan suasana menjadi kurang afdhol.
Tibalah di kampus dengan selamat tepat pada pukul 05.00 WIB.
Ternyata suasana di kamus masih sangat sangat sepi dan gelap. Kami berdua
melihat ke arah tempat parkiran motor di depan gedung PBI, ternyata motor
Mr.Lala belum ada di tempat parkiran tersebut, itu pertanda beliau belum datang
ke kampus. Lalu kami pergi ke mesjid untuk melaksanakan sholat subuh. Betapa
dinginnya ketika tangan ini menyentuh air untuk berwudhu, duhai terasa
nikmatnya membuat wajah ini terasa menjadi lebih segar kembali. Setelah berwudu
lalu sholat, setelah selesai sholat kemudian istirahat sejenak. Waktu pun
menunjukkan pukul 05.20 WIB, akhirnya saya melihat ke arah parkiran itu,
ternyata masih belum ada motor beliau. Setelah itu saya duduk kembali, lalu
kami berbincang-bincang membicarakan tentang tugas “Class Review ke-5”
tiba-tiba di sela-sela pembicaraan, terdengarlah suara deruan motor yang mana
suara deruan motor itu seperti suara motor Mr.Lala, akhirnya saya langsung
melihat ke luar melalui kaca, dan ternyata benar sekali suara deruan motor
tersebut adalah motor Mr.Lala. Sungguh tepat sekali sebelum pukul 05.45 WIB
beliau sudah sampai di kampus tepat pada pukul 05.30 WIB.
Setelah itu kami pergi menuju ruang 45 di gedung PBI, sesampai di
kelas ternyata sudah banyak teman-teman yang hadir. Perut terasa lapar dan
haus, mata masih teasa ngantuk karena kurangnya tidur dan akibat terkena angin
ketika naik motor. Namun belajar di pagi hari lebih fresh, baru kali ini
merasakan hal seperti ini. Pengalaman yang sangat menyenangkan hingga akan
selalu ku ingat masa-masa itu. Semua ada hikmahnya, niat belajar dengan ikhlas
agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
Pada
pertemua ke enam, Mr.Lala meneragkan tentang “Quote of the Day” yaitu : Katanya, tugas mereka yang tercerahkan--kaum literat--adalah meneroka ceruk- ceruk 'baru' tempat
pengetahuan dan keterampilan yang mereka pungut, kumpulkan dan kuasai dalam
perjalanan hidupnya sebagai bagian sederhana dari cinta mereka pada pengetahuan
dan pemberi pengetahuan. Mereka yang hanya baru tahu teori ini dan itu dari
'suara-suara penuh kuasa' di bidang yang mereka geluti, belumlah dapat
dikatakan yang tercerahkan--literat;mereka baru pada fase awal; peniru.
Meniru
adalah bagian penting dari menemukan lalu menciptakan, dari memahami affordance dan meaning potential tanda tanda yang terserak,
yang dibaca dengan teori ini dan itu. Yang berbahaya adalah ketika kita merasa
sudah mendesiminasi, pun meneroka padang-padang baru tempat segala teori yang
dipahami digunakan, padahal kita baru sampai pada tahap meniru. Lalu kita
dengan pongahnya mengatakan 'ini salah itu tak benar", tanpa dasar yang
'tak bergetar' pada mereka yang berada di titik awal menjadi peniru. Kita
merasa bahwa hapal saja teori ini dan itu, telah membuat kita menjadi bagian dari
"Rejim kebenaran tak terbantahkan". Begitu banyak yang harus
dipelajari, dipahami lalu dimaknai; lebih banyak dari alasan menjadi sombong
sebab apa yang baru kita sedikit ketahui.
Dari quote tersebut, bahwasannya pada fase awal yaitu sebagai
peniru, sehingga dalam tahap ini belum dapat di kategorikan tercerahkan, karena
kita masih dalam tahap meniru. Setelah itu tahap menemukan, bahwasannya kita
menemukan hal-hal yang baru yang merupakan pengetahuan baru dimana sebelumnya
belum kita ketahui. Setelah terkumpulnya dua tahap tersebut, kemudian tahap
selanjutnya yaitu tahap menciptakan, dimana pada tahap menciptakan ini karena
adanya tahap meniru dan menemukan. Sehingga dengan tahapan tersebut kita dapat
terinspirasi olehnya.
Fowler (1996: 10): “Like the historian
critical linguist aims to understand the values which underpin social,
economic, and political formations, and diachronically, changes in values
and changes in formaitons. (Seperti
sejarawan linguistik kritis bertujuan untuk memahami nilai-nilai yang mendukung
formasi sosial, ekonomi, politik, diakronis, perubahan nilai dan perubahan
formasi). Dimana perubahan nilai atau value
banyak terjadi dalam kehidupan masyarakat. Contohnya yaitu seorang
murid yang berkata tidak sopan terhadap guru nya, ketika guru tersebut
menerangkan sebuah ilmu. Maka dapat dikatakan bahwa murid tersebut tidak
memiliki value yang baik.
Berdasarkan contoh tersebut, maka pengertian value itu sendiri yaitu
menurut Fraenkel (1977: 6), adalah ide atau konsep yang bersifat abstrak
tentang apa yang dipikirkan seseorang atau dianggap penting oleh seseorang,
biasanya mengacu pada estetika (keindahan), etika, pola perilaku, logika benar
salah, dan keadilan.
Fowler (1996: 12): “Ideology is of course both
a medium and an instrument of historical processes.” (Fowler (1996) bahwa ideologi itu terdapat dimana-mana
di setiap teks tunggal, baik itu lisan, tertulis, audio, visual atau kombinasi
dari semua itu. Oleh karena itu, membaca dan menulis yang didalamnya
tentu terdapat teks dan wacana selalu termotivasi secara ideologis).
Adapun pembahasan topic
mengenai Thesis Statement. Dalam sebuah teks pasti terdapat
thesis statement. Thesis statement is the most important sentence in your
essay because it contains the main idea for the whole essay (Cynthia A
Boardman, 2008:66). Thesis statement merupakan kalimat yang sangat penting
dalam sebuah essay karena di dalamnya terdapat main idea untuk keseluruhan
essay. Supporting sentence dibutuhkan untuk mendukung langsung topic sentence
dalam sebuah paragraf, body paragraf dalam sebuah essay harus mendukung thesis
statementnya.
Setelah memahami peran Thesis Statement
dalam sebuah essay, maka hal yang seharusnya dipahami adalah bagian-bagian atau
komponen dari Thesis Statement itu sendiri. “A thesis statement has
two main parts, a topic and a controlling idea” (Cynthia A Boardman, 2008:67).
Sama halnya dengan Topic Sentence, Thesis Statement juga terdiri dari Topic
dan Contorlling idea. Topic merupakan subjek dalam sebuah essay
atau hal apa yang dibahas dalam essay. Topic biasanya hanya satu atau dua kata
saja. Controlling Idea merupakan apa yang akan dijelaskan mengenai topic
tersebut. Controling Idea biasanya berbentuk kata sifat. Sama seperti topic
sentence, thesis statement juga tidah cukup apabila hanya memiliki topic saja,
melainkan harus diikuti oleh controling idea. Ini merupakan suatu kesatuan yang
tidak mungkin dapat dipisahkan.
Thesis statement adalah
satu atau dua kalimat yang berisi topic (topic), klaim (claim), dan alasan
(reason). Thesis statement harus ada
pada suatu tulisan. Tesis esai adalah
ide utamanya. Pernyataan tesis dari esai adalah pernyataan satu atau dua
kalimat yang mengungkapkan gagasan utama ini. Pernyataan tesis mengidentifikasi
topik penulis dan pendapat penulis memiliki sekitar topik itu.
Selain itu, thesis
statement adalah kalimat yang berisi posisi sentral utama dari sebuah
penelitian atau esay. Definisi yang
lebih luasnya adalah jenis penulisan akademik, yang berisi beberapa posisi yang
jelas, masing-masing mengungkapkan beberapa gagasan penting dari sebuah
penelitian atau esay.
Setiap thesis statement
harus berisi satu kalimat yang jelas dan tepat, mengungkapkan satu
fikiran. Ini berarti bahwa pembaca akan
memahami ide yang terkandung dalam tesis sekaligus setelah membacanya. Pembaca tidak akan bingung, dan tidak akan
perlu membacanya berulang-ulang. Selain
itu, kalimat harus memiliki satu makna.
Beberapa penjelasan
lain tentang thesis statement, yaitu:
Ø Memberitahu pembaca bagaimana Anda akan menafsirkan pentingnya materi
pelajaran yang sedang dibahas.
Ø Thesis statement adalah peta jalan untuk kertas, dengan kata lain, ia
memberitahu pembaca apa yang diharapkan
dari sisa esay.
Ø Tesis merupakan interpretasi dari
pertanyaan atau subjek, bukan subjek itu sendiri. Subyek, atau topik, dari
sebuah esai mungkin Perang Dunia II atau Moby Dick, tesis maka harus menawarkan cara untuk memahami perang atau
novel.
Ø Membuat klaim bahwa orang lain mungkin membantah.
Ø Biasanya satu kalimat di suatu
tempat di paragraf pertama Anda yang menyajikan argumen Anda kepada pembaca.
Sisa kertas, tubuh esai, mengumpulkan dan mengatur bukti yang akan membujuk pembaca logika penafsiran Anda.
Pada beberapa thesis
statement juga memiliki komponen ketiga yang dinamakan predictor. “The
predictor of a thesis statement can tell the reader how many body paragraph
there will be in the essay or what their content will be” (Cynthia A
Boardman, 2008:68). Predictor dalam thesis statement dapat memberitahukan
kepada pembaca seberapa banyak body paragraf yang akan terdapat pada essay
tersebut. Agar dapat memahami mengenai topic, controlling idea dan predictor
perhatikan contoh pada thesis statement berikut:

-Topic : The movie
-Controlling idea : a
joy to watch
-Predictor : its visual
effects, surround sound and actors
Adapun pada Thesis Statement, kita harus memahami bahwa pada thesis statement
sering disuguhkan kata depan (preposition) dalam kalimatnya. Berikut
beberapa preposition yang sering digunakan diantaranya :








Kemudian Fungsi
Thesis Statement
yaitu :
·
Penulis menciptakan
tesis untuk fokus subjek esai.
·
Kehadiran pernyataan
tesis yang baik membantu pemahaman pembaca
Jadi dapat di simpulkan bahwa kita dapat menciptakan sebuah karya tulis,
yaitu melalui tahap meniru kemudian menemukan, dan pada akhirnya kita dapat
tercerahkan sehingga kita dapat menciptakan.


Subscribe to:
Post Comments (Atom)