Sunday, March 9, 2014

Merangkai Classroom Discourse



Nama : Reni Harliani
Kelas : PBI-D 
Merangkai Classroom Discourse
                     Pada pertemuan ke – empat ini pada tanggal 28 Februari 2014 tepatnya pada pukul 07.00 wib, Saya tidak dapat hadir di kelas PBI-D lantai 3 khususnya dalam matakuliah Writing, dikarenakan saya terlambat, ini adalah sesuatu yang seharusnya tidak saya lakukan, Saya merasa sangat sedih, karena pada waktu itu saya berarti kehilangan satu jam belajar dengan bapak dosen yang sangat hebat, yaitu Bapak Lala Bumela M.Pd, Tapi lewat cerita teman-teman, saya mendengar dan melihat aura keceriaan yang terpancar dari raut wajah teman-teman. Teman-teman saya, mereka berkata bahwa minggu depan kita akan belajar mengetik menggunakan komputer di kelas, saya berbicara dalam hati (mungkinkah kita akan membuat sejarah baru yaitu mengetik bersama-sama di dalam kelas tentang “Penemu Benua Amerika”.

                
     '
 Untuk menjadi penulis yang sangat hebat dibutuhkan beberapa tahapan
Keterangan :
                Untuk menjadi penulis yang hebat, kita harus mengawalinya dengan Reader (Pembaca) menunju Quality Reader ( Pembaca yang hebat), kemudian langkah selanjutnya menuju Writer (Penulis) hingga akhirnya menuju Quality Writer(Penulis yang hebat).  Karena pembaca yang hebat adalah penulis yang hebat.
                     Sebuah tulisan dapat kita rekayasa, namun harus kita ketahui bahwa pemahaman harus mulai ditanamkan dalam diri setiap manusia melalui hati, karena sesuatu yang dilakukan tanpa hati dan kesungguhan, semuanya akan hilang tanpa kita sadari.
                  Penulis adalah seperti seseorang yang meditasi ( Mengontrol jiwa dan mengendalikan Raga. Meditasi atau di sebut juga duduk diam adalah suatu aktivitas kontrol diri atas aspek jasmani dan rohani manusia dalam upaya untuk menuju tujuan tertentu. Tujuan tersebut dapat berupa peningkatan kualitas dari salah satu aspek yang dikontrol atau bahkan keduanya. Kontrol rohani lebih kepada pengendalian pikiran dan perasaan.
1.      Classroom discourse is a sacred site
Sacred(suci), tidak semua orang dapat memasuki classroom discoure.

2.      Classroom is a complicated
Karena didalamnya terdapat background yang berbeda-beda
-          Etnis
-          Education
-          Ekonomi
-          Politik
-          Gaya menulis
-          Personally
-          Character
          Batsy Rymes 2008 those of us who presume to “Teach” must not imagine that we know how each student begins to learn.
                  Didalam sebuah kelah ada sebuah hubungan antara teacher dan student, student  dan teacher itu semua akan ada timbal balik. Adanya interaksi dengan berbicara. Tidak ada interaksi yang tidak lengkap tapi sekarang belum ada sebuah cara yang tercipta bagaimana menghidupkan interaksi.
3.      Classroom discoure juga membentuk meaning making practise(the biggest missing link). Dan menumbuhkan makna lewat contoh-contohyna.
Bentuk-bentuknya sebagai bertikut :
-          Perubahannya bisa dari ideologi
-          Nilai-nilai yang baik
              Kesimpulannya jika kita ingin menjadi penulis yang hebat kita harus sering berlatih menulis, dan kita harus bisa membaca keras dalam artian kita mengertia untaian-untaian yang berada dalam sebuah buku, kemudian kita harus sebaik mungkin melengkapi kebutuhan pendidikan kita, karena jika kebebutuhan kita terpenuhi maka hidup kita akan makmur. Dalam berinteraksi kita tidak boleh memandang seseorang dari latar belakang apapun, karena yakinlah jika kita niat berteman dengan baik dan tulus kepada orang lain, maka mungkin kita akan mendapat teman yang baik juga.
                

Comments
0 Comments

0 Comments:

Post a Comment