Monday, March 17, 2014
Created By:
Nafila El-Sa'idah
Class Review 5
Mengkaji Ulang Critical Review
Pelajaran dimulai
pukul 07.00 seperti minggu lalu, langkah demi langkah kita tapaki untuk duduk,
berfikir, involving in classroom, dan mengikuti mata kuliah writing and
conversation 4 dengan baik. Minggu ini
kembali melaju dengan tumpukan buku sebagai referensi kami, what did Besty
Rimes wrote in her book? How about Lehtonen? Ken hyland? Dan sederatan nama
lain pakar ilmu terutama akademik writing.
Masih berkaitan
dengan literasi yang diartikan secara sederhana yaitu kemampuan
membaca-menulis. Evaluasi dari critical
review pertama dan kedua menguji kami dalam membaca. Sebagai pembaca yang akan menapaki Quality
Reader seharusnya tidak melakukan kesalahan selanjutnya. Kesalahan juga ada
levelnya juga niiih, yaitu :
1.
Weakness
Jika pada critical review pertama masih belum menyentuh point yang
seharusnya dikritik, itu masih dinamakan weakness karena belum mengetahui yang
benarnya.
2.
Mistake
Nah level yang kedua, jika sudah diberitahu yang benar dan masih
mengulang kesalahan , ini levelnya sudah emng mistake.
3.
Ignorance
Level ketiga ini sudah dalam tahap kesalahan tinggi, atau saya
lebih suka menamakannya “keji” karena sudah melakukan kesalahan daidak ada
usaha untuk membenarkannya, malahan mengabaikannya.
4.
Insane
ini level tertinggi (buruk)
dari ketiga level di atas, lebih gampang dinamakan “hilang akal, kebal, gila”
dan banyak lagi, sudah tidak ada sama sekali pembenaran.
Aktifitas membaca
kemudian mengkritisi adalah pengecekan ulang dari artikel. Current understanding of writing, seperti
yang dikatakan Prof. Chaedar Alwasilah, MA. Ph.D. bahwa literasi itu tidak ada yang
netral. Literasi itu mencakup aspek
politik, social, ekonomi, budaya, dan yang lain sebagainya. Writing.
Proses menulis merupakan penghubungan ilmu pengetahuan yang telah
didapatkan sedari dulu. Menulis tidak
melupakan kejadian yang telah terjadi tetapi tetap menghubungkannya dengan
mengaktifkan kembali memory ketika menulis.
Hal ini
dikarenakan juga sifat dari text adalah fabricated. Teks itu memproduksi. Maka dari itu praktik literasi sangat
berperan penting untuk kehidupan, untuk bangsa yang demokrasi. Mengkaji ulang dari critical review, 6
weakness dari critical review, di antaranya :
1. Terjebak pada hal-hal yang spele, banyak mengekspor yang spele.
2. Tidak familiar dengan classroom discourse
Therefore, while the first benefit of studying classroom
discourse analysis listed above is to understand, generally, the communication
differences between social groups, the second is learningg how to do classroom
discourse analyzed (Betsy Rymes: 2008:8)
3. Mencritakan ulang religius harmony tanpa
menyebutkan sudut pandang yang benar.
4. Strukturnya belum terbangun dengan baik.
5. Tidak mencantumkan referensi
6. Banyak ruangan untuk improvisasi tapi gak
disentuh .
Ken Hyland in writing researh and teaching
1. Writing and context
Meaning is not something that resides in the words we
write and send to someone else but is created in the interaction between a
writer and reader as they make sense of these word in different ways, each
trying to guess the intentions of the other.
As a result, analystys and teachers now try to take account of the
personal, institutional, and social factors which influence acts of writing
(Ken Hyland:2008:44-45)
Dari kutipan di atas menyampaikan makna bukanlah
sesuatu yang akan menjadi mudah untuk
disampaikan sesuai makna yang dimaksudkan tetapi adanya interaksi dari penulis
kepada pembaca berkemungkinan akan menyampaikan makna yang berbeda. Dari kata yang ditulis writer akan
memunculkan banyak makna. Itulah konteks
dalam writing. Hasilnya penulis dan analstis lebih mengekspor tulisan
mereka dari kehidupan , institusi, dan sosial.
2. Writing
and literacy
Literacy is not simply knowing how to read and write a
particular script but applying this knowledge for specifik purposes in specific
context of use, it is worth considering the role of literacy as it helps us to
understand how people make sense of their lives through their routine practice
of writing and reading (Hyland: 2008 :48)
Literasi bukan
pengetahuan sederhana tentang bagaimana membaca dan menulis skrip tertentu.
Namun, menerapkan literasi pada kehidupan sehingga melalui praktik rutin
membaca dan menulis dapat meningkatkan logic-criticalny.
Konsep
literacy and expertise
( Ken Hyland :2008:49)
a. Literasi adalah kegiatan sosial dan
penggambaran terbaik pada bagian praktik literasi.
b. Orang akan berbeda literasi karena berbeda
domain kehidupan juga.
c. Praktik literasi ada hubungan sosial yang
lebih luas dan membuat ia perlu untuk menjelaskan peristiwa dengan literasinya.
d. Literasi didukung oleh lembaga sosial dan
kekuatan hubungan. Serta ada beberapa
literasi yang berhubungan lebih dominan dengan pengaruh orang lain.
e. Literasi berdasarkan simbol (semiotik) untuk
mewakili dunia kepada orang lain serta diri sendirinya.
f. Sikap dan rasa hormat terhadap praktik
literasi dari peristiwa yang dipelajari dan berkonstribusi saat ini.
g. Literasi memiliki sejarah sosial yang membantu
mnciptakan praktik literasi saat ini (barton:2007:34-35)
Barton dan Hamilton 1998:6 mendefinisikan
literasi umum sebagai budaya cara pemanfaatan bahasa tulis yang menarik dalam
kehidupan oleh karena itukonteks begitu sangat penting.
3. Writing and culture
Bahasa dan pembelajaraan tidak boleh dilepaskan dengan
budaya (kramsh:1993)
4. Writing and technology
5. Writing and genre
6. Writing and identity
Pada minggu sekarang juga dikupas tuntas siapa howard zin
dalam kreatif proses menulis di dalam kelas.
Kesimpulannya, pada minggu ini masih mencengangkan banyak
yang seharusnya jadi improvement dari praktik literasi terhadap sejarah seperti
yang dituliskan dalam bukunya Ken Hyland “teacher and research ing” keterkaitan
literasi dengan sejarah. Menulis juga
berhubungan dengan genre yang disebutkan oleh Hyland berkaitan dengan
kehidupan sosial, mengupas Howard Zinn kami membuat kreative process of
writing dalam klas tentang seorang Howard Zinn.

Subscribe to:
Post Comments (Atom)