Sunday, March 16, 2014

LITERASI BAGAIKAN SEBUAH PISAU !



class review 5

LITERASI BAGAIKAN SEBUAH PISAU !

Pada tanggal 7 maret 2014 , di pertemuan ini dengan suka cita kami mengikuti mata kuliah ini agar ilmu yang di dapat bisa menjadi berkah , dan berguna kelak di masa depan.  Kita yang sudah menjadi mahasiswa seharusnya bisa berpikir dewasa , dengan memikirkan bagaimana kita besok dimasa depan. Biasanya kebanyakan orang kuliah hanya ingin mencari gelar , mengisi waktu luang , atau sampai mencari jodoh. Sebenarnya  masa kuliah merupakan masa yang sangat berharga karena disaat – saat inilah kita dapat meraih hal – hal yang akan menjadi investasi di masa yang akan datang misalkan pembentukan mindset, kepribadian dan lain – lain.

Sebagai umat muslim (orang yang beragama Islam) kita memerlukan belajar secara teratur (long live education). Belajar dalam Islam bertujuan agar kita dapat ilmu untuk hidup di dunia dan memperoleh bekal untuk di akhirat. Hal-hal penting tentang ilmu yang harus kita pelajari nantinya akan berpengaruh dan InsyaAllah dapat menjadi pegangan kita selama hidup di dunia yaitu dengan ilmu kita dapat mencari nafkah untuk kebutuhan hidup.
Mencari ilmu adalah kebutuhan yang akan menjadi kewajiban bila sudah ditanamkan dalam hati. Hal tersebut sangat penting karena akan menjadi bekal manusia di dunia dan di akherat. Islam dianggap sebagai agama pemersatu bangsa dan agama Islam sebagai rahmatan lil alamin. Kita sebagai umat muslim akan menjadi orang yang merugi bila tidak menuntut ilmu. Sebab Nabi Muhammad SAW pernah bersabda : “Tuntutlah ilmu meskipun sampai ke negeri Cina”. Sabda nabi tersebut menunjukkan bahwa ilmu sangatlah berharga. Ilmu yang kita miliki baru akan berharga bila sudah diamalkan di jalan Allah. Dengan demikian kita akan mampu meningkatkan amal ibadah kita kepada Allah SWT.
Mempelajari writing ini juga termasuk bekal kita untuk dimasa depan , apalagi kita sebagai calon tenaga pendidik , yang harus bisa mengusai seluruh di bidangnya. Banyak apa yang kita dapat dari mata kuliah ini, mulai dari materi – materi , bagaimana menjadi seorang penulis yang berkualitas , menjadi pembaca yang bekualitas juga, untuk menjadi penulis yang berkualitas biasanya membuat menarik dan nyaman dibaca oleh dirinya (utamanya) dan orang lain  sebagai pembacanya, sedangkan menjadi pembaca yang berkualitas harus bisa mengkritik apa dari yang dibacanya  dan memberikan pendapatnya setelah membaca.

Di mata kuliah ini kita, lebih ditekankan lagi dalam hal menulis , mulai dalam pencarian ide – ide . Ide itu ibarat angin , ia harus ditangkap dan diberi bingkai makna  agar  tidak menguap begitu saja. Angin yang cepat datang dan cepat berlalu, demikian juga ide dan gagasan. Betapa sulitnya dia , agar bisa menempati kertas passport ku . Ternyata kita harus bisa melakuakan cara agar ide itu bisa di dapat , sepeti pada pertemuan ke empat  di power point yang berisikan sebagai berikut,   berkariblah dengan sepi, sebab dalam sepi ada momen penemuan dari apa yang dalam riuh gelisah dicari. Biasanya banyak orang mendapatkan ide ketika suasana sepi dan tenang .
Di pertemuan ke lima ini bapak mengulang kembali tentang critical review yang membahas tentang howard zinn tentang tulisan nya yang mengenai sejarah  christoper collombus. Pada pertemuan ini bapak mengkritik tentang bukunnya sang sejarahwan howard zinn , mengapa di bukunya tida dicantumkan penemu pertama benua amerika sebelum collombus , yang mana penemu  pertamanya adalah  Suku-Suku Indian Amerika yang  berasal dari umat islam .Ya mungkin saja  karena sang sejarahwan seorang yahudi yang bertentangan dengan agama islam  
Tulisan-tulisannya telah merubah kesadaran satu generasi, dan membantu membuka jalan baru dalam memahami serta memberikan makna yang penting bagi hidup kita , ia pernah menuliskan dalam oto-baografinya, "You Can't Be Neutral on a Moving Train"  (1994), "Sejak awal, apa yang aku ajarkan dimaknai juga oleh sejarah hidupku. Aku harus mencoba selalu jujur terhadap pandangan-pandangan yang berbeda, tapi aku ingin lebih dari sekadar mengajarkan 'obyektivitas'; aku ingin mahasiswa-mahasiswaku meninggalkan kelas bukan saja sekadar mendapatkan informasi yang lebih baik, tapi lebih siap menghancurkan kebisuan, lebih siap untuk berbicara, lebih siap bertindak melawan ketidakadilan di mana pun mereka temukan itu. Hal tersebut, tentunya, merupakan resep untuk mengatasi berbagai masalah." Kata -  kata nya itu membuat ku tercengang dan berfikir , beliau sangat sungguh – sungguh sekali dalam mengajar muridnya , begitu peduli nya beliau terrhadap anak didiknya. Belum tentu dengan guru – guru lain, yang hanya bisa meluluskan anak didiknya tidak memperhatikan  seberapa besar pembekalan yang di dapat oleh siswa.

Yang menarik dari buku Zinn tentu saja adalah keberaniannya untuk mengungkap sisi gelap sejarah benua baru. Sasaran tembaknya tak tanggung tanggung: Christoper Colombus dan para sejarahwan yang menulis versi lugu dari kedatangan para kolonis. Di dalamnya termasuk sejarahwan Harvard, Samuel Elliot Morison.
 Berbicara sejarah , ternyata  literasi dengan sejarah ada kaitannya yang mana  fungsi dari literasi secara efektif dalam masyarakat dan pengetahuan yang dicapainya dengan membaca, menulis, dan arithmetic memungkinkan untuk dimanfaatkan bagi dirinya sendiri dan perkembangan masyarakat (Gipayana, 2010: 9-10). Literasi ini bisa membantu memperkenalkan sebuah sejarah kepada masyarakat. Seperti sejarahnya  Cristoper Colombus yang kita ketahui dari dia adalah seorang penemu benua amerika , sejak dari SD kita sudah membahas . namu dengan adanya bukunya howard Zinn ini, kita bisa mengetahui penemu sebenarnya,  selama itu kita hanya merasakan kebisuan tak  mengetahui apa – apa. Ternyata collombus mempunyai kisah kelam , semuanya dibuka oleh sang sejarahwan yakni Howard Zinn.
Sejarah itu mempunyai banyak peninggalan guna untuk membbuktikan bahwa adanya sejarah seperti contoh , benteng untuk pertahanan rakyat Indonesia dari musuh , selain itu teks proklamasi sebagai bangsa yang pernah dijajah, bangsa Indonesia betul-betul menghargai kemerdekaan. Bangsa Indonesia sudah merasakan betapa pahitnya dijajah oleh bangsa lain. Sungguh hina hidup sebagai bangsa yang dijajah. Jadi, melalui peninggalan, baik yang berupa teks Proklamasi maupun bendera pusaka yang dijahit Ibu Fatmawati menunjukkan suatu pengorbanan dan perjuangan yang besar dalam meraih kemerdekaan.
Menurut Lehtonen, dalam menjelaskan mengenai teks, dibagi menjadi dua, yaitu  teks as physical being, dan teks as semiotic being.  Teks merupakan bentuk fisik, namun hadir dalam beberapa bentuk dalam semiotik. Teks dikaitkan dengan bentuk fisik, digambarkan dalam beberapa bentuk fisik yang jelas seperti tinta, kertas, dan lain-lain. Menurut Lehtonen, teks adalah artefak yang bisa berbicara (cummunicative artefact). Teks dihasilkan dari bantuan beberapa tekhnologi, seperti pesan E-mail, teks yang diartikan sebagai artefak adalah keyboard computer, monitor, display dan lain-lain.
Sedangkan teks sebagai semiotik, teks dijelaskan dalam bentuk tulisan (writing), picture, pidato (speech), music, dan simbol-simbol lainnya. Menurut Lehtonen teks sbagai semiotic memiliki 3 karakteristik yang khas, yaitu materiality, formal relation, dan meaningfulness. Ciri yang pertama teks secara material (materiality), merupakan teks yang digambarkan seperti gelombang radio yang memancar selama pembicaraan berlangsung (act of speech). Kemudian teks secara formal relation, teks yang dijelaskan dalam bentuk grammatical function seperti fonem, suku kata, klausa, kalimat, dan lain sebagainya. Lalu teks dalam artian meaningfullness, teks dideskripsikan pada suatu keadaan yang ada di luar dirinya.
Halliday mengemukakan bahwa teks itu selalu dilingkupi konteks situasi dan konteks budaya (dalam Santoso, 2008). Konteks situasi adalah keseluruhan lingkungan, baik lingkungan tutur (verbal) maupun lingkungan tempat teks itu diproduksi (diucapkan atau ditulis). Di atas konteks situasi terdapat konteks budaya yang melingkupi teks dan konteks situasi. Untuk memahami teks dengan sebaik-baiknya, diperlukan pemahaman terhadap konteks situasi dan konteks budaya.
Jejak Halliday tersebut dapat ditemukan dalam pandangan Fowler (1986:70) bahwa satuan bahasa dalam penggunaan yang nyata lebih dari sekadar sebuah teks yang dibangun bersama-sama dengan konvensi dasarnya, tetapi lebih banyak berupa wacana dari yang sudah dilahirkannya itu. Fowler membedakan konsep teks dan wacana. Wacana dibangun dari teks dan konteks. Untuk melihat bahasa sebagai teks membawa kita kepada kajian keseluruhan unit-unit komunikasi yang dilihat sebagai struktur sintaksis dan semantik yang koheren yang dapat diucapkan atau ditulis.
Dalam pandangan kritis, teks dipandang secara dinamis sebagai komunikasi interpersonal dalam konteks. Dengan demikian, teks dapat dipandang sebagai medium wacana. Untuk melihat bahasa sebagai wacana membawa kita kepada keseluruhan proses interaksi lingual yang rumit antara masyarakat yang menghasilkan dan masyarakat yang memahami teks.
Jadi  terbukti sejarah itu ada hubungan nya dengan literasi , hanya orang yang berliterasi yang bisa membuka sejarah seperti howward zinn ini , dengan keliteratnya beliau bisa mengungkap semua tentang Colombus . literasi identik dengan membaca dan menulis , untuk memperoleh sejarah , kita harus lebih banyak membaca dan untuk mengamalkannya dengan menulis.
Comments
0 Comments

0 Comments:

Post a Comment