Saturday, March 1, 2014

LAUTAN LITERASI


NAME            : NITA AGUSTINA MAULIDYA
CLASS           : PBI-D
NIM                : 14121320251
CLASS REVIEW 3
LAUTAN LITERASI

ASSALAMUALAIKUM...
Malam ini ku mulai menulis diatas lembaran-lembaran kertas putih yang belum tergores sedikt tinta.  Aku mulai menggoreskan tinta ini dalam lembaran tersebut.  Namun terdapat keraguan dalam hatiku, aku tetap menyakininya.  Pada pertemuan kali ini pada tanggal 21 februari  2014 tepatnya pada hari jumat.  Masih dengan ruangan yang sama.  Kita anak pbi-d semester 4 bersiapa-siap untuk mengikuti mata kuliah and conversation 4.
Pembahasan kali ini Mr.Lala Bumela masih membahas tentang Academic  writing.  Di dalam Academic  mempunyai bagian-bagian yang harus ada dalam academic writing.  Mr.Lala Bumela membahas tentang Endurance.  Maksud dan Endurance itu sendiri “kekuatan” bahwa kita harus fokus dan kuat.  Endurance harus diutamakan dalam perjalanan ini.
Prinsip kita harus “Centre of excellence”.  Didalam centre of excellence itu dimana kita harus menjadi multilingual write, yaitu dimana kita harus berliterasi dalam bahasa Indonesia, Inggris bahkan bahasa Ibu, karena jika anda tidak berliterat dalam bahasa ibu, maka anda belum dapat berliterat.  Kita harus tahu bagaimana caranya menulis yang bener dan mempresentasikan, tidak hanya memproduksi tapi juga harus mampu memproduksi.
Mr.Lala Bumela membahas “Centre of Excellence “Mr.Lala Bumela berkata bahwa suatu saat Iain jadi pusat ilmu dan penelitian.  Sebelum itu Mr.lala Bumela  membahas atau mengulang tentang rekayasa, disini kita harus direkayasa dan disebelah mana nya?  Seperti yang sudah kita bahas bersama Mr.Lala Bumela bahwa yang direkayasa adalah cara pengajaran reading and writingnya.  Rekayasa literasi sama saja dengan DNA jika sudah diberi teks, yang seharusnya dilakukan adalah:
1.      Read
2.      Respond
3.      Write(re-write)
Sedangkan methode mebahas adalah  dimulai dari teks kemudian teks tersebut ada yang jenis literat dan ada yang berjenis faktual, kedua teks tersebut mempunyai nilai yang berbeda-beda, jika teks yang berjenis literat itu bernilai estectic.  Maka teks yang berjenis faktual akan bernilai efferent.
Rekayasa literasi adalah upaya yang disengaja dan sistematis untuk menjadikan manusia terdidik dan berbudaya lewat penguasaan bahasa secara optimal (A.Chaedar Alwasilah : Rekayasa Literasi)
Mr. Lala Bumela membahas slide yang membahas tentang 3rd  match : Exploring “Nothing but Literacy Engineering”.  “Education is not the filling of apail, but the lighthing of a fire” William Butter  Yeats.
Jika kita pada pembahasan yang lalu membahas mengenai sifat-sifat akademik writing, maka pada pembahasan kali ini lanjut pada pembahasan elemen yang ada pada wiring akademik yakni :
Ø  Cohension
Cohension adalah the smooth movement or “flow” between sentence and paragraph.  Yaitu perpindahan antara kalimat dan paragraph yang saling berhubungan sifat dan cohension sendiri yaitu perpindahan antar kalimat atay antar paragraph harus saling berkaitan.
Ø   Clarity
Clarity adalah kejelasan suatu kalimat dalam setiap paragraphnya yang disampaikan oleh seseorang penulis agar pembaca mudah untuk mencerna dan memahami teks yang disajikan.  Jika seorang penulis itu tidak diberi penjelasan dalam setiap kalimat atau paragraph kemungkinan tulisan itu tidak menarik  untuk dibaca atau setiap kalimatnya tidak jelas.
Ø  Logical Order
Logical order itu lebih mengacu kepada unitan kalimat yang masuk akal dari sebuah informasi yang disajikan.  Jadi logical order itu lebih memperjelas dalam setiap unitan kata atau kalimat yang diperjelas itu sebuah informasinya.
Ø  Consistancy
Consistancy adalah cari penulis dalam menyaksikan teks semanarik mungkin agar tidak adanya atau tidak terjalinnya kebebasan ketika membaca.  Jadi sang penulis harus consistancy dalam pembahasan yang harus ditulis.
Ø  Unity
Unity adalah keterpaduan antar kata, kalimat dan paragraphnya.  Sehingga menghasilkan sebuah informasi dari setiap topiknya.  Jadi perpaduan kalimat itu menghasilkan sebuah informasi atau tidak.
Ø  Conciseness
Conciseness yaitu penghematan kata agar tidak terjadi pemborosan kata didalam sebuah teks, karena jika terjadi pemborosan kata, teks itu tidak akan mudah dipahami.
Ø  Variety
Variety merupakan upaya untuk membuat wacana lebih menarik untuk dibaca.
Ø  Formality
Formality yaitu tingkatan keformatan sebuah wacana dengan menggunakan kosa kata – kosa kata tertentu dengan struktur bahasa canggih.
Adapun hal-hal yang harus diingat dalam menulis ini, antara lain :
ü  Sasaran atau target penulis untuk pembaca
ü  Argumen ini seorang penulis
ü  Everdence (bukti  untuk mendukung argumen)
ü  Kecukupan pendukung argumen
ü  Penggunaan kata emotiv dan pernyataan
Literasi juga dapet melalui empat dimensi yang menjelaskan bahwa sebuah teks yang disajikan harus dibaca dan dipahami tujuan dari pembaca yaitu untuk mendapatkan hasil yang maksimal.  Jadi membaca buku itu bukan hanya membaca saja.
Setelah kita membahas literasi dan menulis akademik, kita dapa t menyimpulkan bahwa menulis juga mempunyai langkah-langkah sama dengan seni.  Pak A.Chaedar Alwasilah berkata “orang literate tidak hanya sebatas baca-tulis tetapi juga terdidik dalam mengenal sastra”.  Maksudnya mungkin seperti ini kita sebagai orang bahasa, tidak hanya mengenal tulisan atau hanya sekedar
 sekedar baca-tulis tidak mempunyai citrarasa dalam tulisannya.  Jika seorang penulis tidak mempunyai citrarasa, apakah ada yang menarik dalam tulisannya? Tidak mempunyai sedikit pun dalam tulisannya pembaca pun tidak mempunyai ketertarikan dalam buku yang tidak mempunyai citrarasa.
Comments
0 Comments

0 Comments:

Post a Comment