Saturday, March 1, 2014
Created By:
Mega Widiastuti
Butir-butir yang bermanfaat
Jum’at
21 february 2014 pada hari itu cuaca kurang bersahabat, langit begitu gelap dan
gemercik hujan pun terus berjatuhan membasahi bumi. Tetapi meskipun cuaca seperti itu, saya masih
tetap semangat untuk berangkat ke kampus dengan tujuan mencari ilmu. Saya berangkat ke kampus dengan keteguhan
hati dan persiapan yang matang untuk belajar mata kuliah writing 4. Sesampainya di kampus suasana masih sangat
lengan, hanya beberapa orang saja yang sudah menduduki bangku yang ada di
kelasnya masing-masing. Tetapi kenyataan ini berbanding terbalik dengan suasana yang berada di kelas kami,
semua bangku di dalam ruang kelas hampir semua sudah terisi oleh mahasiswa,
bahkan pukul 07.40 WIB kami sudah memulai pembelajaran di kelas.
Pada sesi pertama Mr. Lala membuka
pembelajaran kali ini, dengan mengungkapkan bahwa kami harus bisa menjaga dan
mempertahankan endurance atau kekuatan daya tahan tubuh, sehingga kami bisa
tetap mengikuti mata kuliah writing ini.
Karena mulai saat ini pembelajarannya akan semakin berat dan menantang,
sehingga kami perlu menjaga kekuatan daya tahan tubuh dan juga tetap menjaga
semangat belajar kami. Kemudian Mr.
Lala mengatakan bahwa tugas-tugas yang Mr. Lala berikan kepada kami, seperti
menulis class review, menulis chapter review, dan critical review. Hal itu belum seberapa berat apabila di
bandingkan dengan mahasiswa-mahasiswa yang berada di India. Karena di negara India mahasiswa diberikan
tugas oleh dosennya untuk menulis sebanyak-banyak pada kertas polio. Maka, tidak heran apabila literacy negara
India lebih baik dibandingkan dengan negara Indonesia, tidak panjang lebar Mr.
Lala menjelaskan tentang masalah ini.
Selanjutnya Mr. Lala menjelaskan
tentang suplemen-suplemen yang harus ada pada academic writing,yaitu:
- Cohesion
Kohesi
merupakan aspek formal dalam wacana, selain itu kohesi merupakan organisasi
sintaktik. Organisasi sintaktik adalah
wadah ayat-ayat yang disusun secara padu dan dan juga padat. Kohesi juga disebut sebagai gerakan halus
antara kalimat dan paragpraph, dengan penguasaan dan juga pengetahuan kohesi
yang baik, seorang penulis akan dapat menghasilkan wacana yang baik .
- Clarity
Clarity
yaitu kejelasan makna yang ingin disampaikan oleh penulis.
- Logical order
Logical
order mengacu kepada urutan logis dari informasi yang disampaikan oleh
penulis. Dalam penulisan akademik
biasanya penulis cenderung bergerak dari umum ke khusus atau bisa dikatakan
juga sebagai paragraph induktif.
- Consistency
Consistency yaitu mengacu kepada
keseragaman gaya penulisan, consistency juga mencakup kepada penerapan kaidah
bahasa.
- Unity
Unity merupakan kesatuan antara topic
sentence dan controlling idea yang dibahas dalam suatu paragraph.
- Consiseness
Consiseness
disebut juga dengan keringkasan, keringkasan pada suatu teks atau tulisan
adalah bentuk ekonomi dalam penggunaan kata-kata. Yaitu dengan tulisan yang bagus cepat sampai
ke titik dan menghilangkan kata yang tidak perlu di tulis.
- Completenes
Completenes
berhubungan dengan kelengkapan informasi yang disampaikan. Apabila ingin menyampaikan informasi, perlu
beberapa hal yang harus diperhatikan.
Misalnya pada bagian kelengkapan tidak harus memuat informasi yang
berulang-ulang, langsung saja kepada topic yang ingin disampaikan.
- Variety
Dalam
menulis khususnya sebagai seorang penulis, harus bisa membuat pembaca tertarik
dengan tulisan yang kita buat. Salah
satunyadengan menambahkan bumbu-bumbu atau varian yang unik dalam tulisan kita. Seperti menambahkan picture, dan peta konsep
agar memudahkan pembaca untuk memahami apa yang kita tulis.
- Formalitas
Salah
satu yang membedakan academic writng dengan tulisan yang lainnya yaitu dari segi penulisan yang formal. Formalitas dalam academic writing mencakup dengan
kosa kata yang digunakan, struktur bahasa yang digunakan, begitu juga dengan
penggunaan ganti atau pronoun.
Seharusnya hindari penggunaan kata ganti seperti (I, dan We).
Setelah
menjelaskan mengenai suplemen yang harus terdapat dalam academic writing, Mr.
Lala sekilas mengulas kembali tentang keyword yang terdapat dalam artikel
rekayasa literasi, yang menjadi chapter review pertama bagi kami. Keywordnya yaitu:
Pada class review kali
ini saya tidak akan membahas skema ini dengan panjang lebar, karena telah saya
jelaskan pada chapter review sebelumnya.
Saya hanya ingin menambahkan pengetahuan yang baru saya dapatkan, yaitu mengenai
teks yang dibagi menjadi dua yaitu fisik dan semiotik.
- Fisik itu lebih fokus kepada pembicaraan bagaimana awalnya media yang digunakan untuk menulis. Seperti zaman prasejarah media yang digunakan untuk menulis bukanlah kertas ataupun kain, melainkan pada zaman prasejarah media menulis itu menggunakan kulit pohon.
- Semiotik yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan sistem tanda dan lambang dalam kehidupan manusia. Misalnya, pohon beringin yang rindang dan lebat menimbulkan konotasi “keramat” karena dianggap sebagai hunian para makhluk halus. Konotasi “keramat” ini kemudian berkembang menjadi asumsi umum yang melekat pada symbol pohon beringin, sehingga pohon beringin yang keramat bukan lagi menjadi sebuah konotasi tetapi berubah menjadi denotasi pada pemaknaan tingkat kedua, pada tahap ini “pohon beringin yang keramat” akhirnya dianggap sebagai mitos.
Masih
berhubungan dengan semiotik, pada pertemuan kemarin Mr. Lala menjelaskan bahwa
muatan semiotik muncul pada hal-hal berikut:
Muatan
semiotic terdapat dalam beberapa hal yang sering kita temui dalam kehidupan
sehari-hari, yaitu:
1.
Semiotik tulisan
Contoh
dari semiotic tulisan yaitu ketika menemukan label botol yang berlambang
tengkorak dan bertuliskan “Poison” tidak hanya memberitahukan bahwa itu adalah
racun, namun dalam konotasinya teks itu memiliki arti “bahaya” konsep ini di
kemukakan oleh Roland Barther (1985).
2. Semiotik
verbal
Kita
bisa menjumpai contoh rillnya dari semiotic verbal yaitu pada “periklanan”
iklan merupakan sesuatu yang tidak asing lagi bagi kita. Karena setiap hari, setiap waktu, bahkan setiap
detik kita pasti melihat yang namanya iklan.
Iklan di kaji dalam dua sistem yaitu lambang verbal (bahasa) dan lambing
non verbal (bentuk dan warna yang disajikan dalam iklan). Misalnya, sebuah iklan menampilkan seorang
pria lemah yang kemudian meminum sebotol multivitamin, dan seketika pria
tersebut memiliki energy yang luar biasa, hingga mampu mengerek sebuah mobil
truk, tentu hal tersebut hanya mengada-ngada.
Karena mana mungkin hanya karena sebotol multivitamin seseorang dapat
berubah menjadi kuat. Padahal iklan
tersebut hanya ingin menyampaikan pesan produk sebagai multivitamin yang member
asupan energy tambahan untuk beraktivitas sehari-hari agar tidak mudah capek.
3. Semiotik
Visual
Semiotik
visual sangat erat kaitannya dengan film, karikatur, dan masih banyak lagi yang
lainnya. Fungsi dari semiotic visual
yaitu menyampaikan sebuah konsep, isi, atau makna.
Well
J pada class
review yang ketiga ini, hanya itu yang bisa saya sampaikan, tetapi sebelumnya
saya akan mengulas point-point penting yang terdapat pada materi class review
ini.
ü Dalam
academic writing terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu, cohesion, clarity, logical order, consistency, unity,
conciseness, completeness, variety, dan formality.
ü Pada
dimensi rekayasa literasi, khususnya pada bagian linguistic(teks) berhubungan
juga dengan fisik dan semiotic.
ü Dan
yang terakhir, muatan semiotic terdapat dalam tiga aspek yaitu tulisan, verbal,
dan visual.
Okay..that’s all from me J thank you!
Author
Mega Widiastuti


Subscribe to:
Post Comments (Atom)