Thursday, March 6, 2014
Created By:
Santiara Afifatun Nisa
Masa lalu biasanya berbicara pada masa itu sendiri . Bukti yang ada untuk menceritakan kisah besar dari masa lalu Amerika bahwa penilaian yang jujur tentang sejarah Amerika Serikat harus dimulai dan diakhiri dengan pengakuan bahwa dibandingkan dengan negara lain, masa lalu Amerika merupakan cahaya terang dan masa lalu yang bersinar. Amerika adalah kota di atas bukit, terdapat air mancur harapan, mercusuar kebebasan dan masih banyak hal menarik lainnya. Kami benar-benar menolak adanya approach yang mengatakan " My country right or wrong" maupun approach “My country always wrong”, kami pun tidak sepenuhnya menyetujuinya.
Critical Review 2
Buku : Sang Peng-Kontroversi Sejarah
Howard
Zinn seorang sejarawan Universitas Boston, penulis dan aktivis politik telah
lahir di kota New York, 24 Agustus, 1922, Keberaniannya mengungkap sejarah baru
dan mematahkan sejarah lama, dianggap selalu menentang ilmu peradaban para
sejarawan. Aktivisme seakan menjadi focus utama hidupnya. Dibuktikan dengan perihal
menentang perang Vietnam. Ketika ia berbicara pada berbagai aktivitas protes
beserta beberapa aktivis anti-perang terkemuka lainnya, ia mendapatkan
perhatian nasional terhadap sisi berlawanan yang ia perjuangkan.
Keterlibatan
Dr.Zinn dalam gerakan anti-perang mendorong ia menerbitkan dua bukunya:
"Vietnam: The Logic of Withdrawal" (Vietnam, Logika Menghentikan
Perang) (1967) dan "Disobedience and Democracy" (Ketidak patuhan dan
demokrasi) (1968). Sebelumnya, ia juga menerbitkan "LaGuardia in
Congress" (LaGuardia dalam Kongres) (1959), yang mendapatkan penghargaan
American Historical Association's Albert J. Beveridge Prize; "SNCC: The
New Abolitionists" (SNCC: Gerakan penghapusan perbudakan Baru) (1964);
"The Southern Mystique" (Mistik Selatan) (1964); dan "New Deal
Thought" (Pemikiran Gagasan Baru) (1966). dr. Zinn juga penulis "The
Politics of History" (Politik sejarah) (1970); "Postwar America"
(Amerika Pasca-perang) (1973); "Justice in Everyday Life" (Keadilan
dalam kehidupan sehari-hari) (1974); dan "Declarations of
Independence" (Deklarasi Kemerdekaan) (1990). Anggapan seorang Noam
Chomsky terhadap Howard Zinn pun yaitu :
"Tulisan-tulisannya
telah merubah kesadaran satu generasi, dan membantu membuka jalan baru dalam
memahami serta memberikan makna yang penting bagi hidup kita,"
(Noam Chomsky)
Dalam bukunya, zinn meletakkan
otto-bioghrafi, "You Can't Be Neutral on a Moving Train" (Kau Tak Bisa
Netral terhadap Kereta yang Bergerak) (1994), "Sejak awal, apa yang aku ajarkan dimaknai juga oleh sejarah hidupku.
Aku harus mencoba selalu jujur terhadap pandangan-pandangan yang berbeda, tapi
aku ingin lebih dari sekadar mengajarkan 'obyektivitas'; aku ingin
mahasiswa-mahasiswaku meninggalkan kelas bukan saja sekadar mendapatkan
informasi yang lebih baik, tapi lebih siap menghancurkan kebisuan, lebih siap
untuk berbicara, lebih siap bertindak melawan ketidakadilan di mana pun mereka
temukan itu. Hal tersebut, tentunya, merupakan resep untuk mengatasi berbagai
masalah."
Perjalanan Panjang
Kekuatan
dari suatu kebenaran hanya akan dianggap sebagai ungkapan yang telah
bermetamorfosis. Kebenaran yang telah berkuasa dan telah berwenang dalam suatu generasi,
memang tidak mudah dirubah. Anggapan dan pernyataan oposisi akan dinilai
sebagai kata-kata yang hanya dirancang untuk memanipulasi. Namun, Zinn tidak
demikian. Zinn berhasil menerbitkan sebuah buku A People’s History of the United States
dengan isi kuat menentang sejarah peradaban dunia.
Penerbitan artikel sang kritikus (Howard Zinn) “Speaking Truth to Power with Books1” menunjukkan keseriusannya dalam menggeluti karirnya sebagai penulis. Lahirnya Zinn dari keluarga yang sama sekali tidak berdekatan dengan buku, tak lantas membuatnya enggan mengenal baik sang jendela dunia tersebut. Dari ungkapan banyak oran, “This book changed my life”, meningkatkan keingintahuannya dalam menjelajah berbagai buku. Terjunnya Zinn dalam arena penjelajah buku diawali dengan buku Dickens, Herman Melville, Billy Budd, Charles Beard’s An Economic Interprtation of the Constitution, dan masih banyak sekali buku-buku pengubah cara berfikir seorang Howard Zinn.
Point dari Driscoll bahwa ”speaking truth to power” mempunyai arti origin anti-perang . Seperti artikel speaking truth to power yang Zinn luncurkan. Maka dari itu speaking truth disini berarti cara pemikiran tentang kekejaman dan bagaimana mengatasi atau menolaknya.Dimulainya Zinn giat membaca didorong akan hal keingintahuannya terhadap ungkapan banyak orang bahwa buku mampu mengubah hidup manusia. Memang, Membaca memerlukan otak hingga menjadi aktif, mendorong neuron dan benar-benar membuat kita lebih pintar. Hal tersebut sudah sangat jelas menjadi fakta yang juga setidaknya membuat otak cerdas karena rajin membaca. Mereka mampu meningkatkan daya imajinasi, keterampilan dan penalaran disetiap apa yang dibacanya.
Benda
penggerak mampu menggoyahkan sejarah dunia yang diciptakan Zinn yaitu sebuah
“buku”. Tumpukkan kertas itu mampu memperkenalkan sejarah yang tidak dikenal
sebelumnya. Buku adalah kunci peradaban, sejak ribuan tahun yang lampau,
buku dalam bentuk yang paling sederhana hingga buku elektronik telah menjadi
sarana bagi para filsuf, teolog, sejarahwan, ilmuwan, dan sastrawan untuk
menyebarluaskan ide-ide mereka. Mereka berharap ide-ide mereka dapat dibaca di
masa buku itu ditulis maupun di masa depan dari generasi ke generasi. Buku dengan sendirinya cepat atau lambat akan
menyebarluaskan ide-ide penulisnya ke seluruh dunia, tidak hanya bagi orang
yang membacanya langsung, melainkan juga pada orang-orang yang tidak pernah
membuka-buka halamannya sekalipun.
Memproklamirkan
suatu kebenaran atas kontrasnya sejarah dunia dilakukan oleh Zinn dalam tujuan membukakan kekejaman dibalik lugunya
sejarah sepanjang abad yang sampai kali ini dinikmati oleh generasi
selanjutnya. “Remember just give them facts, nothing but facts” (kutipan Zinn
dalam artikel Speaking truth to power with
books dari buku Dicken’s Hard Time).
Chapter I — The One Thing
Needful
“NOW,
what I want is, Facts. Teach these boys and girls nothing but Facts. Facts
alone are wanted in life. Plant nothing else, and root out everything else. You
can only form the minds of reasoning animals upon Facts: nothing else will ever
be of any service to them. This is the principle on which I bring up my own
children, and this is the principle on which I bring up these children. Stick
to Facts, sir!”
“In this life, we want nothing
but Facts, sir; nothing but Facts!”
Hal
yang Zinn temukan dari dalam buku dan Zinn coba terapkan dalam hidupnya yaitu
prinsip yang tersurat dalam buku Dickens.
Bahwa fakta itu mampu berdiri sendiri dalam kehidupan. mengajarkan anak,
membentuk suatu pemikiran kuat ataupun pembentukkan alasan akan lebih kuat jika
dimulai dari fakta yang akurat.
Yang pasti melalui buku ini kita
akan mengetahui bagaimana buku dan ide-ide yang dituangkan di dalamnya telah
mengubah masyarakat dan dapat mempengaruhi dunia dengan caranya
masing-masing. Bentuk buku bisa berubah,
namun ide dan karya yang ditulis di buku akan tetap bertahan, entah itu dalam
bentuk perkamen, buku cetak, buku elektronik, dan entah apa lagi wujudnya. Buku-buku
yang mengubah dunia dari generasi ke generasi akan terus bergema dan dibaca
orang, bahkan mungkin beberapa diantaranya masih relevan dan terus mengubah
masa depan.
Ada
yang salah ketika para sejarahwan menganggap profesi mereka sama dengan para
kartografer, ujar Zinn. Pembuat peta dengan sengaja menyederhanakan realitas,
menunjukkan bagian yang perlu, dan membuang yang tak penting terlihat. Itu yang
membuat di peta Indonesia, kepulauan kita jadi datar dan tak perlu ada gambar
benua Amerika di sana. Namun menulis sejarah adalah hal yang sungguh-sungguh
berbeda.
Ketika
distorsi atau bias para kartografer bersifat teknis, maka para sejarahwan
biasnya tiada lain adalah bias ideologis. Dalam kata-kata Zinn, setiap
penekanan tertentu dalam penulisan sejarah akan mendukung sebuah kepentingan. Bisa
kepentingan politik, ekonomi, rasial ataupun nasional. Namun sayangnya dalam
penuturan historis, bias ini tidak seterang sebagaimana dalam penulisan peta.
Sejarahwan menulis seakan setiap pembaca punya sebuah kepentingan bersama yang
tunggal. Para penulis tertentu seakan lupa bahwa produksi pengetahuan adalah
alat tempur dalam antagonisme antar kelas sosial, ras, ataupun bangsa bangsa.
Bukti
otentik yang menunjukkan buku merupakan alat penggebrak dunia yaitu Buku
Putih Pertahanan .Buku tersebut merupakan salah satu produk strategis di
bidang Pertahanan, yang merupakan suatu rumusan pernyataan dan kebijakan
pertahanan sebagai pedoman bagi penyelenggaraan fungsi pertahanan Negara.
Perubahan politik dunia yang terjadi di era globalisasi, telah menghadirkan
suatu kompetisi antarbangsa. Kondisi tersebut cenderung mengarah pada perebutan
pengaruh yang cukup ketat, baik global, regional maupun nasional. Perkembangan
tersebut antara lain menyebabkan terjadinya perubahan pada situasi keamanan
dunia dengan munculnya isu-isu keamanan baru.
Sebuah
buku legendaris yang Zinn tulis; A People’s History of the United States.
Buku tersebut yang ketika diterbitkan pertama kali di tahun 1980 hanya
terjual empat ribu kopi, kini telah terjual habis hampir mencapai dua juta kopi
dan dicetak ulang lima kali. Ia menempatkan sang penulis, saat itu seorang
profesor sejarah di Boston University, di jajaran elit tradisi kritis kaum
liberal-progresif Amerika .
Yang
menarik dari buku Zinn tentu saja adalah keberaniannya untuk mengungkap sisi
gelap sejarah benua baru dan komitmen pada kaum subaltern dalam definisi
Spivak: mereka yang terpinggirkan dalam politik menarasikan sejarah. Sasaran
tembaknya tak tanggung tanggung: Christoper Colombus.
Menulis Sejarah Amerika
Suatu
fakta sejarah tidak bersifat statis, dalam artian kebenaran sejarah seiring
berjalannya waktu bisa berubah dengan bukti-bukti yang lebih terkait dan
konkret daripada bukti-bukti yang ada sebelumnya. Jadi, fakta atau kebenaran
sejarah akan berubah (bersifat dinamis) bila suatu saat nanti ditemukan
bukti-bukti yang lebih menunjang kebenaran dari suatu sejarah tersebut.
Buku Howard Zinn: A
People's History of the United States, di dalam buku ini akan ditemukan
bagaimana orang-orang Eropa yang menduduki Amerika secara kejam dan keji
menghabisi The Native Americans. Luar biasa mengerikan; salah satu bentuk
ethnic-cleansing yang paling kejam dalam sejarah manusia. Darah dan air mata yang tumpah seakan
semuanya tertbongkar dan tertuliskan rapih dalam lipatan buku.
Datangnya
Colombus ke tanah Amerika, diawali dengan bertemunya Colombus dan Arawak Indian. . Arawaks sangat
bergembira saat mengetahui Colombus dan anak buahnya(bangsa Eropa) tiba
ditempat mereka. Mereka menyambutnya dengan suka cita, makanan, minuman disajikan
teruntuk sang (bengis) Eropa. Arawaks
tinggal di komunitas pedesaan , mereka memiliki pertanian yang dikembangkan. Hasil pertaniannya seperti jagung, ubi jalar, ubi kayu, dan lain-lain. Mereka pula dapat menenun, tetapi mereka tidak punya kuda atau
hewan kerja. Mereka tidak punya besi, tetapi mereka memakai perhiasan emas
kecil di telinga mereka
Di
provinsi Cicao di Haiti , Colombus dan anak buahnya
membayangkan ladang emas yang sangat besar akan muncul di sana. Mereka memerintahkan semua orang empat belas tahun atau
lebih untuk mengumpulkan jumlah emas tertentu setiap tiga bulan . Ketika mereka membawanya ,
mereka dijanjikan akan diberi token tembaga untuk digantung di leher mereka .Namun justru pada
kenyataannya Indian ditemukan tanpa token tembaga dan
yang lebih parahnya lagi mereka telah
dipotong tangannya dan berdarah sampai mati .
Melihat
kenyataan bahwa bangsa Eropa tersebut tidak menepati janjinya, Arawaks mencoba untuk mengumpulkan pasukan perlawanan. Arawaks menghadapi Spanyol (pasukan Colombus) yang memiliki baju besi , senapan , pedang , kuda . Ketika orang-orang
Spanyol membawa tahanan mereka , tahanan tersebut digantung dan
dibakarnya sampai mati . Di antara Arawaks , bunuh diri
massal dimulai
dengan racun singkong, sehingga
banyak bayi tewas sebagai upaya untuk menyelamatkan mereka dari orang-orang Spanyol . Dalam dua tahun ,
melalui pembunuhan , mutilasi , atau bunuh diri , setengah dari 250.000 orang
India di Haiti sudah mati.
Kekejaman
yang dilakukan Colombus tidaklah patut untuk di agungkan. Ketika kita membaca buku-buku sejarah yang diberikan kepada anak-anak di
Amerika Serikat , semuanya dimulai dengan heroik petualangan ,
justru tidak ada pertumpahan darah dan bahkan di
Amerika Serikat diadakan perayaan hari Colombus.
Untuk menekankan kepahlawanan Columbus dan penerusnya sebagai navigator dan
penemu , dan untuk menekankan kembali kekejaman genosida mereka , bukanlah suatu keharusan teknis tapi pilihan ideologis .
Melayani (tanpa disadari )untuk membenarkan apa yang
telah dilakukan .
"History is the memory of states,"
Henry Kissinger
Pada buku pertama Henry, dunia dirasa telah
pulih kembali pada saat menceritakan sejarah abad kesembilan belas Eropa dari
sudut pandang pemimpin Austria dan Inggris. Para pemimpin mengabaikan jutaan
orang yang menderita. Dari sudut pandang tersebut, “perdamaian” diraih oleh
diplomasi para pemimpin nasional. Namun bagi para buruh pabrik, petani, dan
warga kecil Asia dan Afrika lainnya, merasa diperbudak. Mreka mendapat
kekerasan, kelaparan, eksploitasi, tidak adanya rasa Damai.
Maka
dari sudut pandang saya , dalam menceritakan sejarah Amerika
Serikat , jelaslah
berbeda : bahwa kita tidak harus menerima memori negara
kita sendiri. Negara bukanlah komunitas sejarah. Kita lihat bahwa sejarah
negara manapun, disajikan sebagai sejarah keluarga, menyembunyikan konflik
sengit didalamnya antara penakluk dan yang ditaklukkan, majikan dan budak,
kapitalis dan pekerja , dominators dan mendominasi ras dan jenis kelamin. Dan
dalam konflik dunia ini bahwa
dunia berisikan para korban
dan sang
algojo, itu adalah tugas dari orang pemikir
dalam mengungkapkan sisi kebenaran sejarah tersebut.
Jadi
kesimpulan dari buku Zinn mengatakan bahwa sebenarnya Columbus dan pasukannya tidak datang ke
dalam padang gurun Amerika yag kosong, tetapi mereka
mendatangi sebuah dunia yang memang telah dihuni sebelumnya oleh penduduk
setempat, di mana budaya yang telah ada itu sangatlah kompleks, di mana hubungan manusia yang lebih egaliter daripada di Eropa, dan di mana hubungan antara laki-laki,perempuan dan
anak-anak begitu harmonis. Namun peradaban yang
indah itu dihancurkan oleh Colombus dan pasukannya.
Mungkin ada beberapa mitologi romantis dalam hal itu.
Namun bukti dari wisatawan Eropa pada abad keenam belas, ketujuh belas, dan
kedelapan belas, telah disatukan oleh seorang spesialis Amerika , William Brandon , bahwa William sangat mendukung banyak bahwa adanya " mitos” dalam sejarah .
Bahkan diketahui ketidaksempurnaan mitos tersebut merupakan sisi yang harus
dipertanyakan. Itulah mengapa muncul keinginan Zinn untuk menceritakan kembali
sejarah dari sudut pandang yang berbeda.
Buku Biru Kontroversi Pahlawan Amerika
Buku
putih yang diterbitkan Howard
Zinn, A
people’s History of United States itu dianggap memojokkan Sejarah Amerika.
Di dalam buku tersebut seakan-akan Colombus adalah dictator kejam yang memperlakukan kekejaman bagi Amerika. Itulah antara lain yang mendorong Larry Schweikart
and Michael Allen menerbitkab buku bantahan dengan judul A Patriot’s History of the United States.
Buku tersebut menjawab semua
pernyataan dari Zinn. Pada halaman Introduction
nya saja sudah secara jelas meng-klarifikasi kekejaman sejarah Amerika yang
diungkap oleh Zinn.
Para penulis
mengatakan ini tentang buku mereka :
Apakah masa lalu Amerika menggambarkan rasisme, seksisme, dan kefanatikan ? Apakah kisah tersebut merupakan penaklukan
dan pemerkosaan terhadap suatu benua?
Apakah Amerika lahir dengan adanya Columbus yang membunuh semua Arawaks dan melakukan penindasan bengis? Jawabannya tentu saja , tidak
, tidak, tidak , dan TIDAK .
Satu hal
yang mungkin tidak pernah kita ketahui, bagaimanapun, terlihat jelas hampir semua buku
teks utama sejarah di Amerika Serikat
diminati oleh para pelajar. Setelah mengajar sejarah Amerika
selama hampir enam puluh tahun, kami menyadari bahwa banyak siswa yang memarahi cerita-cerita Pendiri Amerika sebagai politisi dan pemilik wewenang perbudakan
demi kepentingan pribadi. Ikon industri Amerika sebagai perampok, penindas
dan lain sebagainya hanyalah Bias Marxis dari buku A people’s History of United
States oleh Howard Zinn.
Masa lalu biasanya berbicara pada masa itu sendiri . Bukti yang ada untuk menceritakan kisah besar dari masa lalu Amerika bahwa penilaian yang jujur tentang sejarah Amerika Serikat harus dimulai dan diakhiri dengan pengakuan bahwa dibandingkan dengan negara lain, masa lalu Amerika merupakan cahaya terang dan masa lalu yang bersinar. Amerika adalah kota di atas bukit, terdapat air mancur harapan, mercusuar kebebasan dan masih banyak hal menarik lainnya. Kami benar-benar menolak adanya approach yang mengatakan " My country right or wrong" maupun approach “My country always wrong”, kami pun tidak sepenuhnya menyetujuinya.
Apakah
Colombus membunuh para Indians?
Peringatan lima
ratus tahun penemuan Columbus itu ditandai dengan hal yang tidak biasa dan membuat kontroversi. Para penemu baru
mengemukakan bahwa navigator Genoa atau
penemu Amerika Colombus adalah pembunuh massal mirip dengan Adolf Hitler . Perdebatan
itu pun menimbulkan juga perdebatan sejarah yang paling
menarik : apakah
Colombus yang terhormat dari Laut Samudera membunuh hampir semua orang
Indian ? Sejumlah penelitian ilmiah baru-baru ini telah menghilangkan atau
setidaknya secara substansial dimodifikasi banyak dari angka yang dihasilkan
oleh kelompok-kelompok anti – Columbus. Keinginan
peneliti baru tersebut hanya untuk menunjukkan eksistensinya sebagai penulis. Meskipun isi
dari pernyataan mereka hanyalah manipulasi semata.
Kristoforus Kolumbus atau Christoffa
Corombo adalah salah seorang penjelajah yang berasal dari Italia tepatnya di
Genoa. Ia lahir pada tahun 1451 di tanggal 30 Oktober. Berdasarkan catatan
sejarah yang banyak diakui orang-orang, ia tiba di Benua Amerika pada tanggal
12 Oktober tahun 1492. Awalnya ia mengira tempat tersebut tak berpenghuni,
namun kemudian ia menjumpai suku asli di sana yang kita kenal dengan nama Suku
Indian.
A
Patriot's History of the United States
adalah sumber yang bagus untuk siapa saja yang mencari
respon terhadap penggambaran masa lalu
Amerika atau yang hanya ingin mengetahui gambaran umum tentang sejarah Amerika
Serikat . Karena penulis membuat
buku itu jauh lebih menarik daripada kebanyakan buku
yang mungkin telah menjadi bahan bacaan di kelas sejarah Amerika .
Peradaban
yang terjadi dimasa lalu tidak akan sepenuhnya terlihat nyata dalam benak kita
sebagai generasi baru. Nyatanya peradaban tersebut bisa terekam nyata dengan
adanya buku sebagai pesan yang tersurat dari sang sejarawan. melalui buku ini
kita akan mengetahui bagaimana buku dan ide-ide yang dituangkan di dalamnya
telah mengubah masyarakat dan dapat mempengaruhi dunia dengan caranya
masing-masing. Jadi, fakta atau
kebenaran sejarah akan berubah (bersifat dinamis) bila suatu saat nanti
ditemukan bukti-bukti yang lebih menunjang kebenaran dari suatu sejarah
tersebut. Bentuk buku bisa berubah, namun ide dan karya yang ditulis di buku
akan tetap bertahan, entah itu dalam bentuk perkamen, buku cetak, buku
elektronik, dan entah apa lagi wujudnya. Buku-buku yang mengubah dunia dari
generasi ke generasi akan terus bergema dan dibaca orang, bahkan mungkin
beberapa diantaranya masih relevan dan terus mengubah masa depan. Karena buku
adalah kunci peradaban!
Daftar
Pustaka
Zinn,Howard.
Speaking Truth to Power With Books


Subscribe to:
Post Comments (Atom)