Saturday, February 22, 2014

Literasi Mempengaruhi kualitas Hidup


Name  : Maria Ulfa
Class   : PBI-D
NIM    : 14121320243

Class review

“Literasi Mempengaruhi kualitas Hidup”


          Pada hari Jum’at, 14 Februari 2014 adalah pertemuan kedua untuk mata kuliah Writing and Conversation 4. Pada pagi itu saya merasa sangat kesal, karena ketika ingin berangkat ke kampus membawa motor, karena kakak melarang saya sehingga saya berangkat diantar oleh bapak saya lalu naik angkot. Selama menunggu elf saya sudah mengira bahwa saya akan telat masuk kelas. Dan ternyata benar saja, saya telat sekitar 2 menit karena didalam kelas saya, disitu sudah ada Mr.Lala.
            Untungnya ketika didepan gerbang saya bertemu dengan teman saya Jefi, sehingga ketika masuk kelas saya tidak merasa takut, kemudian setelah duduk dibangku paling depan disamping Mahromul, saya mengikuti mata kuliah yang diajarkan oleh Mr.Lala.Pertama-tama beliau menginformasikan kepada kami tentang acara “at America” yang berada di Jakarta, acara tersebut gratis hanya memerlukan biaya untuk transportasi menuju Jakarta saja. Beliau mengajak kami untuk menghadiri acara tersebut bagi saya yang mau saja, karena acara itu sangat bermanfaat untuk pengetahuan baru kita sebagai mahasiswa.

            Kenapa kita disuruh untuk membaca dari berbagai sumber? Contohnya dalam mata kuliah Phonology kita diharuskan membaca buku yang sumber pengarangnya berbeda-beda seperti buku parker, kula dan Finch ketiganya sama-sama membahas  phonology. Karena itu semua dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran informasi tersebut “to know the truth information”.
           
                                                            Academic Writing

Teaching Orientation                          Critical Thinking

                                                            Writing


The matter of Academic Writing:

1.      Impersonal
2.      References based
3.      Formal
4.      Rigid


“impersonal” maksudnya adalah hindari menulis kata “I” atau the writer, the author, the reseacher. M.Lala mengatakan bahwa sesuatu yang paling penting dalam hidup adalah “experience” seperti ketika kita belajar naik sepeda, pasti hal yang selalu teringat adalah prosesnya, ketika kita jatuh lalu bangun lagi.


Tujuan menulis yaitu sebagai berikut:

·         A Way of Knowing Something

Menulis merupakan suatu cara untuk mengetahui sesuatu berupa informasi, contohnya yaitu berita dikoran, kita membaca sebuah berita dikoran, maka secara tidak langsung kita telah mengetahui sesuatu yang menjadi hasil sebuah tulisan yang dibuat oleh seseorang.

·         A Way of Representing Something

Menulis merupakan suatu cara untuk menyajikan atau mempersembahkan sesuatu, contohnya sebuah karya tulis, dan karya tulis tersebut merupakan sebuah sajian penulis untuk pembaca, tujuan penulis menciptakan karya sastra itu berbeda-beda, misalnya yaitu untuk menghibur pembaca.

·         A Way of Reproducing Something

Menulis merupakan suatu cara untuk memproduksi atau menghasilkan sesuatu, contohnya yaitu berupa karya sastra novel atau komik. Dari hasil produksi tersebut sangatlah banyak manfaatnya untuk para pembaca, khususnya buku-buku pelajaran yang dapat memberikan pengetahuan untuk kita.

Literasi dipengaruhi oleh:
1.      Life Quality
Kualitas yang dimaksud disini yaitu berhubungan dengan pendidikan, jika pengetahuannya kurang, maka pemahaman literasinyapun sangatlah rendah
2.      SDM
Sumber Daya Manusia.

            Hal tersebut berhubungan dengan pertanyaan yang diajukan oleh Mr.Lala kepada saya, “apakah literasi yang rendah itu mempengaruhi laju kemajuan negara?” jawabannya tentu saja iya, karena negara yang penduduknya berliterasi kurang, maka pasti negara itu perekonomiannya kurang juga. Tapi negara yang kaya akan literasi, maka negara itu akan kaya juga. Contohnya negara Indonesia yang literasinya masih rendah, maka penduduknyapun masih banyak yang miskin pengetahuan juga miskin dalam kehidupannya.
            Masalah yang dihadapi saat ini adalah “mengapa daya saing Indonesia paling rendah dibandingkan dengan negara lain?”. Jika kita simak hasil laporan lembaga internasional mengenai masalah pendidikan, pembangunan manusia, dan daya saing Indonesia , maka kita ikut prihatin, indeks pendidikan kita berada diurutan ke tiga dan indeks daya saing kita berada diranking 5 dari 10 negara ASEAN.

Referensi

            Bab ini memberikan gambaran tentang bagaimana konsep penulisan yang berbeda dan pengaruh mengajar praktek belajar dikelas. Pendekatan bahasa merupakan pilihan yang tersedia yang dapat diterjemahkan kedalam praktek kelas dalam berbagai cara yang berbeda dan dengan cara kombinasi.
            Membimbing konsep dalam pengajar menulis L2 sejumlah teori mendukung upaya guru untuk memahami tulisan L2 dan pembelajaran yang telah dikembangkan sejak EFL/ESL pertama kali.
            Konsep dalam pengajarannya tersebut yaitu sebagai berikut:

·         Struktur bahasa
·         Fungsi teks
·         Tema atau topik
·         Ekspresi kreatif
·         Proses menyusun
·         Kadar
·         Genre dan konteks penulisan

Focus on Language Structures
            Penekananpada struktur bahasa sebagai dasar untuk menulis ada empat proses tahapan yaitu:

1.      Familiarzation, peseerta didik diajarkan tata bahasa dan kata tertentu, biasanya melalui teks.
2.      Controlled Writing, pembelajar memanipulasi pola tetapi berbeda dari tabel subtitusi.
3.      Guided Writing, peserta didik meniru teks model.
4.      Free Writing, pembelajar menggunakan pola yang mereka dikembangkan untuk menulis esai, surat, dan sebagainya.

Jadi, dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa proses menulis akademik di Indonesia memang belum sepenuhnya dilakukan dengan baik, karena pada kenyataannya jarang ditemukannya penulis-penulis yang banyak menerbitkan karya sastranya.

Chapter Review

“Literasi Sebagai Aset Negara”

          Untuk tugas kali ini, kami ditugaskan untuk mengerjakan Chapter review dengan judul teks “Rekayasa Literasi”. Berbeda dengan minggu kemarin kami mengerjakan class review dan appetizer Essay.
            Dalam pengajaran bahasa asing dikelompokan periodisasi penggunaan metode dan pendekatan kedalam lima kelompok besar, yaitu:

Ø  Pendekatan Struktural
·         Fokus pembelajarannya pada penggunaan bahasa tulis dan penguasaan tata bahasa saja. Contohnya seperti: grammar
·         Fokus pada bentuk. Contohnya seperti: it is book”
Sedangkan jenis katanya seperti possitive, negative, introgative.
Ø  Pendekatan Audiolingual
·         Fokusnya pada dialog-dialog pendek, sedangkan bahasa tulisnya terabaikan.
Ø  Pendekatan kognitif
·         Fokusnya pada siswa yang menyesuaikan bahasa dengan lingkungannya.
Ø  Pendekatan Communicative
·         Siswa hanya fokus pada berbahasa dan berkomunikasi secara komunikatif sehingga bisa berkomunikasi dengan spontan dan alami.
Ø  Pendekatan Literasi
·         Pengenalan berbagai genre wacana lisan dan tulisan. Ada 4 tahapan sesuai dengan kurikulum 2014:
1.      Membangun pengetahuan
2.      Menyusun model-model teks
3.      Menyusun teks bareng-bareng
4.      Menciptakan teks sendiri.

Definisi Literasi

            Menurut edition oxford, literasi adalah kemampuan membaca dan menulis. Jadi literasi adalah praktik kultural berkaitan dengan persoalan sosial dan politik. Namun pada hakikatnya literasi tidak hanya membaca dan menulis bahkan kini ada ungkapan literasi komputer, literasi virtual, literasi matematika, literasi IPA dan sebagainya.
Model literasi menurut freebody dan luke:
·         Memahami kode dalam teks
·         Terlibat dalam memakai teks
·         Menggunakan teks secar fungsional
·         Melakukan analisis dan menstransformasi teks secara kritis
Keempat peran diatas dapat diringkas kedalam 5 verba: memahami, melataih, menggunakan, menganalisi, menstransformasi teks. Itulah hakikat berliterasi secara kritis.

Literasi memiliki 7 dimensi yaitu:
1.      Dimensi Geografis, meliputi: lokal, nasional, regional, dan interpersonal.
2.      Deminsi bidang (pendidikan, komunikasi, administrasi, hiburan, militer) Contohnya dibidang pendidikan. Jika bidang pendidikan bekualitas tinggi, maka literasipun akan berkualitas tinggi pula.
3.      Dimensi keterampilan, meliputi: membaca, menulis, menghitung, dan berbicara harus menguasainya.
4.      Dimensi Fungsi, orang yang literat mampu mengamplikasikan kemampuan literasinya dalam memecahkan persoalan.
5.      Dimensi media, orang literat dapat mengandalkan literasinya menggunakan media.
6.      Dimensi bahasa, orang yang literat adalah yang mampu menguasai berbagai bahasa maka disebut multilterat
7.      Dimensi jumlah

v  Pengembangan potensi diri dan pengatahuan
Literasi mengembangkan potensi diri untuk berekspresi dan mengekspresikan diri bahasa ibu dan membekali mahasiswa untuk memproduksiilmu pengetahuan.
v  Standar dunia
Literasi sebagai nilai ukur kualitas sebagai pendidikan bangsa
v  Warga masyarakat demokratis
Literasi memfasilitasi warga negara dalam menjunjung tinggi nilai demokratis
v  Keragaman lokal
v  Hubungan global
Mengharuskan semua orang mempunyai literasi tingkat internasional
v  Kewarganegaraan yang efektif (yang aktif dalam segala bidang)
v  Bahasa inggris ragam budaya
v  Kemampuan berpikir kritis
v  Masyarakat semiotik

Indonesia memiliki literasi yang rendah, jauh tertinggal dengan negara-negara lainnya. Untuk mengejar ketertinggalan itu maka perlu adanya peningkatan SDM nya. Lalu dalam hal produksi buku, indonesia masih rendah hanya 6000 buku/tahun. Ujung tombak pendidikan literasi adalah guru dengan langkah-langkah profesionalnya:
1.      Komitmenprofesional
2.      Komitmen etis
3.      Strategi analitis dan reflektif
4.      Efikasi diri
5.      Pengetahuan bidang study
6.      Keterampilan literasi dan numerasi.

Rekayasa literasi adalah merekayasa pengajaran membaca dan menulis dalam 4 dimensi:
1.      Dimensi pengetahuan kebahasaan (fokus pada teks)
2.      Dimensi pengetahuan kognitif (fokus pada minda)
3.      Dimensi perkembangan (fokus pada pertumbuhan)
4.      Pengetahuan sosiokultural (fookus pada kelompok)

Untuk mengtahui literasi, setidaknya diawali 3 paradigma yang harus dimiliki, yaitu:
1.      Decoding, penguasaan kode bahasa. Awalnya diberi pengetahuan tentang kode-kode bahasa.
2.      Keterampilan, siswa menguasai sistem morfamik bahasa.
3.      Bahasa secara utu, siswa menguasai teks.

Perubahan paradigma pengajaran literasi

Tadinya...
Kini...
Bahasa adalah sistem struktur yang mandiri
Bahasa adalah fenomena sosial
Fokus pengajaran pada kalimat yang terisolasi
Fokus pada serpihan-serpihan kalimat yang saling terhubung
Berorientasi ke hasil
Berorientasi ke proses
Fokus pada teks sebagai display kosakata dan struktur tata bahasa
Fokus pada teks sebagai realisasi tindakan komunikasi
Mengajarkan norma-norma preskriptif dalam berbahasa
Perhatian pada variasi registerdan gaya ujaran
Fokus pada penguasaan keterampilan secara terpisah
Fokus pada ekspresi diri
Menekankan makna denotatif dalam konteksnya
Menekankan nilai komunikasi


LEARNING LITERATURE FROM ELEMENTARY THROUGH
HIGH SCHOOL

            Di dalam teks wacana pak chaedar ingin memberitahukan kepada kita sebagai mahasiswa mengenai pendidikan literasi yang ada di USA. Dalam wacana tersebut terlihat jelas bahwa sistem pendidikan di Amerika membiasakan siswanya dari mulai TK sampai tingkat SMA untuk selalu menulis, ini terlihat pada pargraf 5, yakni: Anne J.Arbali mulai untuk menulis jurnal tentang kegiatan sehari-harinya dan membaca essay yang sederhana. Kemudian Anne mencoba untuk menuliskan kembali apa yang telah dia baca tersebut, hal ini mulai dia lakukan sejak SD.
            Selain dukungan dari sistem pendidikan yang tertata, peran orangtua dan keluarga juga mendorong mereka untuk meningkatkan budaya literasi sejak dini dengan cara mengirimkan mereka ke perpustakaan umum setiap hari sekolah dari pukul 6-9 p.m
            Bukan hanya dari SD, SMP, SMA, tetapi hal ini berlanjut sampai bangku kuliah. Dimana dia mengambil jurusan seni, yang menuntutnya untuk banyak membaca buku dengan tujuan untuk memperkaya pengetahuan kita dan menghasilkan perspektif yang berbeda beda dari setiap sumbernya. “ reading literacy books takes a lot of effort and commitment”.
            Jadi dari penjelasan diatas tadi dapat ditarik kesimpulan bahwa literasi adalah kemampuan membaca dan menulis atau literasi adalah praktik kultural berkaitan dengan persoalan sosial dan politik. Namun pada hakikatnya literasi tidak hanya membaca dan menulis bahkan kini ada ungkapan literasi komputer, literasi virtual, literasi matematika, literasi IPA dan sebagainya. Jadi,apabila suatu negara literasinya rendah,maka negara itupun akan tertinggal jauh dengan negara yang literasinya tinggi. Sehingga literasi bisa juga sebagai aset negara karena suatu negara yang literasinya kaya, maka human development index (HDI) akan kaya juga.
Comments
0 Comments

0 Comments:

Post a Comment