Saturday, February 22, 2014
Created By:
Wahyu Zulfa Lailah
Class review 2
Pada tanggal 14 februari 2014, dimana hari ini terdapat mata
kuliah writing and conversation 4 yang dipegang oleh Mr. Lala Bumela. Sebelumnya beliau juga
pernah mengajar writing di semester dua
lalu, disini kita lebih di gembleng lagi
untuk masalah menulis , lebih banyak lagi membaca bacaan yang ber
edukasi, karena semester ini lebih
menantang dari sebelumnya ,
semester lalu kita disuruh untuk mengarang bebas mengeluarkan ide – ide yang ada di pikiran kita, disinilah pada mata kuliah ini kita bisa menjadi mahasiswa sebenarnya menghasilkan pemikiran yang kritis dan berwawasan luas, apalagi kita sebagai calon guru, jadi tidak hanya satu bidang yang dikuasai setidaknya pengetahuan luar pun bisa, biasanya anak – anak menyukai pelajaran yang bisa dikaaitkan dengan pengetahuan luar, inilah yang harus bagi seorang guru memiliki pengetahuan luas, masalahnya guru ini mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap anak didiknya yaitu mencerdaskan bangsa dari kebodohan, sekilas cerita “ ketika Jepang terpuruk karena kekalahan perang dunia ke-2, yang ditanyakan kaisar bukanlah berapa prajurit yang masih hidup, tetapi berapa guru yang masih hidup. Inilah yang menjadi kunci sukses jepang sampai saat ini, menjadi negara kecil yang maju. Guru berperan mencerdaskan bangsa yang akan mengubah nasib bangsa ini”.
semester lalu kita disuruh untuk mengarang bebas mengeluarkan ide – ide yang ada di pikiran kita, disinilah pada mata kuliah ini kita bisa menjadi mahasiswa sebenarnya menghasilkan pemikiran yang kritis dan berwawasan luas, apalagi kita sebagai calon guru, jadi tidak hanya satu bidang yang dikuasai setidaknya pengetahuan luar pun bisa, biasanya anak – anak menyukai pelajaran yang bisa dikaaitkan dengan pengetahuan luar, inilah yang harus bagi seorang guru memiliki pengetahuan luas, masalahnya guru ini mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap anak didiknya yaitu mencerdaskan bangsa dari kebodohan, sekilas cerita “ ketika Jepang terpuruk karena kekalahan perang dunia ke-2, yang ditanyakan kaisar bukanlah berapa prajurit yang masih hidup, tetapi berapa guru yang masih hidup. Inilah yang menjadi kunci sukses jepang sampai saat ini, menjadi negara kecil yang maju. Guru berperan mencerdaskan bangsa yang akan mengubah nasib bangsa ini”.
Peran guru yang pertama dan utama adalah
sebagai pendidik. Guru menciptakan suasana belajar di kelas yang tidak hanya
dibatasi oleh dinding, dengan sebelumnya melaksanakan perencanaan. Guru
meneruskan atau transmisi ilmu pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai lain
yang sejenis yang belum diketahui anak dan seharusnya diketahui oleh anak.
Selain itu juga berusaha agar anak mampu untuk menemukan sendiri ilmu
pengetahuan itu. Sebagai bekal anak untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya.
Seharusnya Indonesia juga bisa mencontoh
seperti jepang , mengutamakan pendidikan demi kemajuan negaranya , ini kembali lagi kepada SDM , menurut Direktur
Pendidikan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Subandi
Sardjoko. Kata beliau, kualitas SDM di Indonesia sudah cukup bagus. Tinggal
bagaimana cara pemerintah dan Perguruan Tinggi mengasah SDM tersebut menjadi
SDM yang hebat. Jika kolaborasi pemerintah dan perguruan tinggi sudah kuat,
maka Indonesia akan mencetak SDM terbaik setiap tahunnya, dengan meningkatkan
Kualitas SDM dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan adalah solusi tepat.
Berbicara tentang menulis itu tidak lepas dari
mahasiswa, apalagi di mata kuliah ini kita di wajibkan untuk menulis, membuat
class review, chapter review . secara tidak langsung kita dituntut untuk mahir
dalam menulis
. disini dalam menulis harus ada impersonalnya yaitu menghilangkan kata
“I” untuk mencirikan sebagai seorang
penulis ,dan semakin banyak reference semakin banyak bahan – bahan untuk di
tulis , dan penggunaan kata – katanya pun harus formal. Menulis juga memmpunyai
cara sebagai berikut :
1.
Ways of knowing something
2.
Ways of representation something
3.
Ways of reproducing something
Di kelas tadi kita membahas tentang
literasi, literasi berkaitan dengan
Ø Life Quality
Ø SDM
Literasi dalam arti
luas seperti ini sejatinya sudah cukup lama menjadi acuan UNESCO. Ini
bisa kita baca dari Literacy for Life, laporan UNESCO tahun 2006 tentang literasi dunia. Di situ di nyatakan, literasi adalah hak dasar manusia
sebagai bagian esensial dari hak pendidikan. Terpenuhinya hak literasi
memungkinkan kita mengakses sains, teknologi, aturan hukum, serta memanfaatkan
kekayaan budaya dan daya guna media. Singkatnya, literasi menjadi poros
upaya peningkatan kualitas hidup manusia, inilah kaitannya literasi dengan Life
Quality , sedangkan kaitannya literasi dengan SDM. Contohnya ,
kemajuan sebuah bangsa
juga sangat ditentukan oleh sumber daya masyarakat terutama kekuatan kompetensi
informasi mereka.
Usaha yang keras dalam
rangka peningkatam information literacy
itu akan menghasilkan kekuatan information
competency, yaitu kemampuan untuk mendayagunakan informasi yang
diperolehnya untuk meningkatkan kinerja aktivitas sehari-hari, sehingga
mempengaruhi dan mempercepat dinamika masyarakatnya dan pada akhirnya
berpengaruh pada kemajuan negara.
Ciri literasi Negara kita rendah adalah banyaknya
barang yang ada di Indonesia semua impor , karena tidak mampu untuk
membuat prodak , yang mana membutuhkan
modal yang banyak untuk menghasilkan sendiri ,
dan tingkat literasi keuangan atau pengetahuan dan pemahaman masyarakat
Indonesia terhadap industri keuangan masih sangat rendah, baru mencapai 21%.
Dibandingkan dengan negara tetangga seperti Filipina 27%, Malaysia 66%,
Thailand 73%, dan Singapura 98%.
Negara dengan tingkat literasi tinggi
seperti Finlandia, Jepang, dan Amerika Serikat secara sistematis menempatkan
buku sebagai pusaran kegiatan pembelajaran. Di AS, misalnya, sejak jenjang
pendidikan dini anak diperkenalkan dengan konsep buku dan berdialog dengan teks
dan gambar. Untuk bisa berdaya literasi tinggi, siswa diandaikan
bukan hanya bisa baca dan tulis, melainkan juga aktif dalam memaknai teks,
mengerti fungsi penggunaannya, dan menganalisis teks secara kritis dan
mentransformasikan penggunaannya.
Penulis multi bahasa , yang menulis secara efektif dalam L1 dan L2 efektif, yang berfungsi sebagai pembaca kritis baik di L1 dan L2, yang mengubah diri dari seorang mahasiswa bahasa menjadi mahasiswa menulis, yang dapat membuat informasi pilihan dalam hidup, yang bisa mengubah dunia. Hyland mengatakan,
"menulis adalah praktek didasarkan pada harapan: peluang pembaca
menafsirkan maksud penulis meningkat jika penulis mengambil kesulitan untuk
mengantisipasi apa yang pembaca mungkin mengharapkan didasarkan pada teks-teks
sebelumnya ia telah membaca dari jenis yang sama" .
Lehtonen
(2000) on Barthes. Dimana bahasa untuk saussure sebuah sistem penggambaran maknanya.
Barthes telah melihat aturan orang-orang yang telah mempraktekan aktifitas
bahasa seperti juga menjadi pusat dalam formasi makna.
Jadi,
untuk menjadi Negara yang berliterasi, dilakukan dengan cara melibatkan seluruh
eleman sekolah baik guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah bersama-sama
berupaya mengembangkan kualitas pengelolaan perpustakaan guna meningkatkan
minat baca siswa.
Perpustakaan dapat memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk memperluas dan menghidupkan pembelajaran. Dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perpustakaan sekolah, otomatis memupuk dan
meningkatkan minat baca peserta didik. Minat baca akan menjadi budaya baca yang
dapat meningkatkan kualitas generasi muda kearah yang lebih baik lagi dan
tentunya dapat meningkatkan kualitas bangsa. Telah terbukti, jika para
pustakawan dan guru bekerja sama, maka peserta didik akan mencapai tingkat
literasi, kemampuan membaca, belajar, memecahkan masalah serta keterampilan
teknologi informasi dan komunikasi yang lebih tinggi.
Chapter review 2
Membahas Rekayasa
literasi dengan tuntas, ahli bahasa lazim mengelompokan priodisasi penggunaan
metode dan pendekatan, khususnya terhadap pengajaran bahasa asing kedalam lima
kelompok
Ø
Pendekatan
structural , pembelajaran ini lebih memfokuskan pada penggunaan bahasa tulis
dan penguasaan bahasa , jadi fokusnya pada grammer, yang mana sistem dari
sebuah bahasa , orang – orang terkadang menyatakan grammer sebagai kaidah (
rules ) dari sebuah bahasa ; tetapi pada kenyataannya tidak ada bahasa yang
memiliki kaidah. Jika menggunakan kata “kaidah” berarti kita memaksudkan bahwa sebelum
orang berbicara harus ada kaidah terlebih dahulu, tetapi bahasa tidak terjadi
seperti itu. Bahasa dimulai dengan orang
– orang yang menghasilkan bunyi yang berkembang menjadi kata , frase dan
kalimat
Ø
Pendekatan
andiolingual , pembelajarannya fokus pada dialog – dialog pendekatan ini
terdiri dari analisis linguistic luar biasa tapi mengandung pedagogic sangat
sedikit
Ø
Pendekatan
kognitif , fokusnya pada siswa menyesuaikan bahasa dengan lingkungannya
Ø
Pendekatan
communicative, siswa hanya fokus pada berbahasa dan berkomunikasi secara
komunikatif sehingga bisa berkomunikasi denngan spontan.
Ø
Pendekatan
itu bisa dimaksud dengan penggunaan berbagai genre (jenis – jenis ) wacana
lisan tulisan ada empat tahapan
1.
Membangun
pengetahuan
2.
Menyusun
model – model teks
3.
Menciptakan
teks sendiri
Definisi Literasi
a.
Literasi
adalah kemampuan membaca dan menulis ( edition oxford advance learns dictionary
2005, 898)
b.
Menurut
setiadi 2001, literasi jarang dipakai
yang sering dipakai adalah pengajaran bahasa atau pembelajaran bahasa.
c.
Zaman
dahulu literasi diartikan sebagai pendidikan namun untuk sekarang pendidikan
dasar tidak cukup mengandalkan baca dan tulis
d.
Literasi
adalah praktik cultural berkaitan dengan persoalan sosial dan politik. Namun
pada culturalnya literasi tidak hanya membacaa dan menulis , bahkan ada
literasi komputer, literasi virtual, literasi matematika, literasi IPA
Sedangkan model literasi menurut freedbody
dan loke
1.
Memahaami
kode dalam teks
2.
Terlibat
dalam memakai teks
3.
Menggunakan
teks secara fungsional
4.
Melakukan
analisis dan mentransformasi teks secara kritis.
Keempat ini dapat disimpulkan kedalam lima verbaa :
memahami , melatih , menggunakan , menganalisis dan meentransformasi teks,
itulah yang sebenarnya berliterasi secara kritis.
Literasi memiliki tujuh dimensi
1.
Dimensi
geografis meliputi (local , nasional , regional dan interpersonal)
Dimensi ini bergantung
pada tingkat pendidikan tentang sosial dan vokasionalnya.
2.
Dimensi
bidang ( Pendidikan , komunikasi, administrasi, hiburan militer) contohnya
dibidang pendidikan, jika bidang berkualitas tinggi maka literasi akan
berkulaitas tinggi pula.
3.
Dimensi
keterampilan meliputi ( membaca , menulis , menghitung , dan berbicara ) orang
yang berliterasi harus menguasai semua keterampilan diatas.
4.
Dimensi
fungsi meliputi ( memecahkan persoalan, mendapatkan pekerjaan, mengembangkaan
pengetahuan dan potensi diri) jika kita
ingin memecahkan sebuah masalah diharuskan untuk berliterasi dalam dimensi ini
5.
Dimensi
media meliputi ( teks visual , digital , cetak ) jadi orang yang berliterat
mampu menggunakan media
6.
Dimensi
bahasa meliputi ( local nasional, regional , internasional) jadi oarang yang
literat adalah yang mampu menguasai
berbagai bahasa , maka orang ini dikatakan orang yang multiliterat.
Rekayasa literasi adalah upaya yang
disengaja dan sistematis untuk menjadikan manusia dan berbudaya dan sistematis
untuk menjadikan manusia dan berbudaya lewat penguasaan bahasa secara optimal.
Pengusaan bahasa adalah pintu masuk menuju pendidikan dan pembudayaan, dengan
cara itu kita bisa menjadi masyarakat berliterasi . jadi rekayasa literasi bisa
dikatakan sebuah cara untuk menuju era moderenisasi.


Subscribe to:
Post Comments (Atom)