Sunday, May 4, 2014
Created By:
Nur Komariyah
Nama
: Nur Komariyah
Kelas
: PBI-D
Writing
and Conversation 4
Meneroka
Cahaya Baru dalam Penelitian
(By. Nur Komariyah)
Jum’at 25 April 2014 merupakan hari
yang ditunggu-tunggu oleh PBI-D karena semenjak 4 April 2014 kami tidak
dipertemukan dengan Mr. Lala, sehingga begitu lama kami tidak belajar mata
kuliah Writing and Conversation 4. Akhirnya kami dipertemukan dengan mata
kuliah tersebut pada hari Jum’at 25 April. Dengan penuh semangat dan nervous
kami memulai mata kuliah itu diruang 46 lantai tiga yang menjadi saksi antara
pertemuan kami dengan Mr. Lala. Barulah ketika pukul 07.30 WIB Mr. Lala datang
dan menyiapkan notebook, daftar hadir siswa PBI-D dan tidak lupa air mineral.
Seperti biasa pembelajaran tersebut
dimulai dengan mengabsen dan setelah itu barulah Mr. Lala menceritakan
pengalamannya selama berada di Malaysia. Akan tetapi sebelum memasuki materi
Mr. Lala berkata jika PBI-D ini harus “ngebut” karena kalian ketinggalan dua
sks dari kelas lain. Kemudian munculah powerpoint pertemuan ke sembilan yang
berjudul “Time to Write Again: Exploring Argumentative Essay”. Di slide pertama
yakni pembahasan mengenai Time to Ponder. Kemudian Mr. Lala menanyakan mengenai
Quality Reader dan siklus membaca yang terdiri dari:
Preparation – While – Past
Kemudian Mr. Lala bertanya lagi
mengenai bagaimana kamu memetakan konflik dari teks “Don’t use your data as a pillow”? dan berdasarkan apa kamu
memetakannya? Beberapa siswa PBI-D ditunjuk dan memiliki jawaban yang
bervariasi. Ternyata menurut beliau memetakan konflik dari teks tersebut dari
CHAW of HISTORY yakni dimulainya tentang kemerdekaan yang terjadi pada tahun
1945 hingga mengenai TRIKORA yang terjadi pada tahun 1970. Nah dalam rentang
waktu tersebut yakni 20 tahun terjadi apa sajakah.
Setelah itu Mr. Lala menanyakan
apakah ada yang mendesain konflik yang terjadi di Papua? Jika ada siapakh yang
menjadi dalangnya? Kenudian siapa yang menjadi korban politik, dan juga dogma?
Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut kta harus menemukan siapa yang berperan
penting dalam konflik yang terjadi di Papua. Pada tahun 1998 ketika terjadi
reformasi ada hal yang masuk akal, saat itu boleh dibilang sedang krisis
moneter padahal menurut survey yang ada mengatakan bahwa Indonesia keadaan
keuangannya Surplus 250 Triliun rupiah tapi mengapa dirumorkan keuangan saat
itu defisit sejumlah 100 juta triliun rupiah?
Selanjutnya
membahas tentang perbedaan kata dari Exposity, Exposition, dan Argumentatium. Ketiga-tiganya
merupakan sebuah pemberi penjelasan namun yang membedakan adalah sebagai
berikut:
1. Exposity
Exposity
yaitu informing, yang dalam informing ini akan terdapat factual text. Factual
text adalah teks yang berdasarkan fakta beritanya benar adanya bukan hanya
cerita naratif sepeti dongeng.
2. Exposition
Expositon
yaitu memberi penjelasan mengenai point of view (sudut pandang)
3. Argumentatium
Data-Driven
yang berdasarkan dari DEEP RESEARCH yakni penelitian yang mendalam, penelitian
tersebut didapat dari Deep reading, deep discussion.
Kemudian
di slide selanjutnya menjelaskan tentang Argumentative Essay. Di dalam power
point Argumentative Essay is a genre of writing that requires the student to
investigate a topic: collecting, generating, evaluate, evidence, and establish
a position on the topic in a coincise manner yang artinya gaya menulis atau macam
dari penulisan yang mengharuskan bagi seorang siswa untuk menyelidiki sebuah
topik permasalahan, mengumpulkan data, menghasilkan data baru, kemudian
menafsirkan fakta-fakta data tersebut dan menetapkan posisi analis sebuah topik
dengan cara yang singkat.
Note:
berikut mungkin dua essay yang berbeda dan aka membingungkan yaitu:
Argumentative Essay dan Expository Essay. Kedua jenis teks ini hampir sama
tetapi argumentative essay berbeda dari Expository Essay dalam hal jumlah
temuan-temuan (pre-writing) dan penelitian yang dilibatkan. Argumntative essay
juga biasabya mengangkat sebuah rancangan puncak atau lanjutan dari rangkaian
pelajaran composition dan membutuhkan waktu yang lama + peneltian yang lebih
detail. Sedangkan expository essay adalah sebuah jenis penulisan yang
membutuhkan sedikit penelitian dab jangka waktu yang pendek. Expository Essay
juga sering digunakan dalam latihan atau text class writing.
Sehingga
Argumentative Essay itu menjelaskan fakta dan data yang berdasarkan Deep
Research kemudian menjadi fenomena yang langka dan juga argumentative essay itu
lebih emphasize pada bagian opini penulis yang secara mendalam, kemudian bisa
dirangkai menjadi:
Argumentative Essay – Deep Research – Fenomena – Data(opini
penulis).
Selanjutnya
argumentative essay juga bisa mengarahkan penulis bisa membujuk ataupun
mengajak pembaca untuk mempertimbangkan Point of View atau sudut pandang dari
penullis, sehingga setelah pembca membacannya akan merespon dengan sikap
penulis atau bisa jadi sebaliknya. Berikut adalah langka-langka dalam pembuatan
argumentative essay diantaranya:
1. Define
Topic
Didalam topik itu harus
terdapat defini yang jelas dan memerlukan definisi yang jelas juga. Kemudian
topik harus dianalis dengan cara menginvestigasi, detail, and connecting thing.
Analis topik ini perlu di eksplorasi.
2. Limit
the Topic
Limit the topik atau
membuat batasan mengena topik maksudnya adalah penulis haruslah membuat pembaca
menjadi tertarik dengan pokok bahasan atau data-data yang penulis tulis
sehingga menimbulkan para pembaca menjadi penasaran dengan bukti-bukti yang
diberikan oleh penulis.
3. Analysis
Topic
Analysis topic disini
adalah untuk menganalisis topik yang dibahas maksudnya penulis harus
menganalisis topik masalah secara menyeluruh sebelum mengambil atau menetapkan
sebuah sudut pandang (point of view).
4. Tulis
pernyataan tesis (for and against)
Pernyataan tesis dari
sebuah argumentative essay harus berisi pendapat penulis sendiri dan biasanya
pernyataan tesis yang ditulis dalam paragraph pertama. Thesis statement
berumuskan:
Opinion
– Fact – Information – Argumen – Persuasion
Kemudian
berikut adalah pendapat Fitzpatrick 2005
mengenai writing adalah “writing is merely a matter of giving information
to your audience?”. Jadi dalam writing sebuah argumentatif esai kalian harus
membujuk pembaca untuk mempertimbangkan sudut pandang, even if they may
disagree with your point of view so you must chosee vocabullary carefully, above
all, you must write clearly and logically.
Berikut
adalah hasil diskusi paragraph artikel “Dont
use your data as a pillow”:
P1: Eben menuliskan keterkesanannya terhadap pesta yang disediakan untuk dia oleh warga
papua. Dari pesta ini Eben berharap pesta ini sebagai kemajuan dalam bersosial
dengan dunia asing
P2: Alasan Eben datang ke papua tahun 1998 untuk meneliti kekeringan
(El-Nino) untuk
menyelesaikan tesisnya, akan tetapi berubah menjadi
penelitian kehidupan orang-orang di Papua terutama politik yang terjadi saat
reformasi.
P3: Konflik yang terjadi di Papua
diantaranya genosida dan pembunuhan.
P4: Eben datang yang kedua kalinya ke Papua sesudah lulus dari beberapa Universitas
Oxford, California dsb. Diapun tertarik pada konflik yang terjadi di Indonesia.
P5: Masyarakat papua ingin bekerjasama dengan warga Papua dan
meminta Eben untuk melakukan kampanye penelitian tentang teror yang saat itu
sedang terjadi di Papua.
P6: Menceritakan kembali tentang pesta
dan Eben menikmati perpisahannya dan berbincang-bincang dengan Deny. Kemudian
pertemuannya dengan Waropen seorang pakar HAM dari Komisi Nasional HAM
P7: Menjelaskan latar belakang waropen yang berasal dari wasior,
papua. Eben dan denny telah datang kewasior sebelum pesta perpisahan untuk
menyelidiki TNI Indonesia yang pro terhadap papua.
P8: Proses Eben mencari informasi di wasior. Ternyata sangat sulit karena Tentara
Nasional Indonesia selalu mengawasi Eben sehingga tidak ada yang mau
diwawancarai. Kalaupun ada wawancara dilakukan dimalam hari.
P9: Observasi Eben awalnya adalah mengenai antropologi papua akan tetapi Eben
berinisiatif untuk mewawancarai dukun (shamas), namun tidak jadi karena tidak
berani mengambil resiko.
P10: Eben mulai melihat Waropen sebagai
sumber yang penting untuk penelitiannya.
P11: Eben meminta Waropen agar bisa ia
wawancara, namun Waropen
mengatakan bahwa yang mewawancarainya harus merahasiakan namanya. Ataupun
dengan nama lain dengan menjadikan Waropen sebagai sumber anonim. cemas karena eben tidak mengutip sumber terpercaya.
P12: Rekan informal dan mentor
menyarankan Eben untuk memelihara semua sumber yang tidak diketahui namanya
dengan izin dari kelembagaan universitasnya.
P13: Namun
sumber Anonim selalu dicurigai karena ada kelebihan dan kekurangannya.
P14: Eben kekeh agar tidak menyebutkan sumbernya. Dan waropen kekeh harus
menyebutkan sumbernya.
P15: Waropen berkata “don’t use your data as a pillow”, jangan menggunakan
data sebagai jembatan untuk kembali ke amerika.
P16: Pada kenyatannya Waropen memprovokasi Eben untuk menjadi seorang ahli yang
dapat diandalkan (seseorang yang mengetahui hal yang pasti dan dapat
dipertanggung jawabkan)
P17: Waropen memberikan tantangan kepada Eben untuk menjadi seseorang yang
lebih baik dan untuk mengetahui tentang permasalahan-permasalahan yang terjadi
dengan baik, dengan data-data dan mendorong Eben untuk menerjemahkan suatu
pengetahuan yang belum mereka ketahui kedalam bentuk tulisan.
P18: Eben sudah menulis data akan tetapi di tolak data
tersebut, hal itu membuat Eben berfikir agar dia bisa menulis bukan hanya
tulisan dan bagaimana dia bisa membawa pengetahuan yang dia dapatkan dari Papua
untuk mempublikasikan karyanya ke dunia luar.
P19: Eben dan Denny meneliti keterhubungan antara BP
dengan kerusuhan yang terjadi di Papua dan adanya agen militer indonesia yang memprofokasi kekerasan
tersebut, dibawah kontrak perlindungan yang menguntungkan pihak BP (disuruh
oleh BP)
20: Eben di wasior mengurus untuk mengamankan wawancara yang
aman dengan OPM, orang yang diwawancarai tersebut dalam
hbahaya karena ingin dibunuh oleh aparat pejabat aktif militer Indonesia.
P21: Muncul Jhon Rumbiak seorang pembela HAM di Papua, Rumbiak mengandalkan hasil penelitian Eben sebagai
penguat klaim yang dikasus di paragraph 20
P22 : Bercerita tentang Eben dan Rumbiak mengunjungi kantor BP yang ada
di London.
Eben dan Rumbiak tersesat ketika akan menghadiri perjanjian dengan BP yang
menyebabkan mereka datang terlambat 20 menit.
P23: Setelah di kantor BP mereka bertemu dengan Byron Grote dan
O’Reilly (duta BP untuk
Indonesia) yang pernah terlibat kontroversi BP di kolumbia
P24: Menceritakan apa saja yang terjadi dalam pertemuan antara Dr. Grote,
Jhon O’really dan Rumbiak.
Rumbiak menginginkan adanya kontrak perlindungan.
P25: Dr grote berdalih bahwa BP tidak menimbulkan kekerasan
dan jika membatalkan kerjasama maka akan berpengaruh negatif pada perusahaan
lainnya.
P26: Menceritakan adanya misi Operation Isolate
dan Anhiliet (operasi penyisiran dan penumpasan) kemudian atas kasus OPM,
polisi Papua meminta kontrak perlindungan dari BP.
Berikut
adalah tugas yang diberikan Mr. Lala untuk membuat poin-poin Argumentative
Essay:
INTRODUCTION:
Have
you ever heard the song “from Sabang to Merauke”? if you have listened the song
then we will instantly reminder the state of Indonesia which consists of
several islands. Then there are three islands in the world admit that
Kalimantan, Sumatera, and Papua. If we talk about Papua island we know that
Papua has the beautiful natural charm and the richest island of natural
resources. but in other hand Papua has many conflict and the conflict resulted Papua
want to separate from NKRI.
BODY:
1.
Papua is a forgotten part of Indonesia. ()
2.
Papua will improve the economy of Indonesia. (Economy Aspect)
3.
Release Papua, Indonesia should reconstructing NKRI and history
CONCLUSION:
Strengthen
NKRI unity is very important as the proveb “United we stand divided we fall”.
Papua future prospects are very profitable, if we release Papua, Unites State,
China, and Russia will expropriation Papua to be controlled and influenced
Papua .


Subscribe to:
Post Comments (Atom)