Monday, May 5, 2014

Menelusuri Argumentative Essay dari Teks West Papua


Menelusuri Argumentative Essay dari Teks West Papua

Pada pertemuan kali ini kelas kami masih membahas sebuah teks yang berdasar atas wacana Eben, wacana tersebut akan membawa kita kedalam Argumentative Essay. Namun sebelumnya Mr.Lala memeinta kepada beberapa anak dari kelas saya untuk re-explain tentang apa dan mengapa konflik papua bisa terjadi.
Berdasarkan klasifikasinya, tahapan writing secara umum dibagi menjadi 3 yaitu, Ekspositori, Eksposisi dan Argumentative essay. Ekspository merupakan penulisan yang hanya berkutat pada area pemindahan atau transfer informasi tanpa adanya pandangan, opini dan analisis.
Eksposisi adalah penulisan persuasif yang mensyaratkan adanya pandangan atau opini mengenai suatu hal. Artinya seorang penulis tidak hanya memberikan informasi saja, melainkan ia juga  harus mengekspresikan opininya, dengan disertai data-data yang memback-up dan mendukung opini tersebut. Sementara Argumentative Essay adalah proses penulisan yang disamping menyertakan opini, juga wajib melakukan proses penelitian atau  analisis mendalam (deep reasearch) dan observasi lapangan. Ruang lingkup dan kajian didalamnya adalah berupa penelitian dengan menggunakan metode-metode dan pendekatan-pendekatan yang sangat bervariasi. Tahapan yang ketiga ini terbilang cukup rumit, karena disamping membutuhkan waktu yang cukup lama, juga membutuhkan pemikiran kritis-sistematis dan faktual-actualis. Hal ini yang akan menciptakan paradigma baru dan mengubah fenomena yang biasa disebut dengan data.
Definisi umumnya Argumentative Essay adalah genre tulisan yang mensyaratkan (maha)siswa untuk menginvestigasi suatu topik, mengoleksi fakta-fakta, mengevaluasi bukti-bukti dan membangun posisi pada topik dalam cara yang ringkas. Dalam menulis argumentative essay seseorang harus mempersuasikan pandangannya terhadp audien, walaupun mereka boleh jadi tidak setuju atau sependapat dengan pandangan tersebut. Hal ini membutukan kecermatan, ketelitian dan skill. Seseorang butuh untuk menampilkan respect terhadap pandangan yang berbeda. Harus memilih vocab dengan hati-hati, dan pastinya tulisan tersebut harus jelas arahnya dan logis.

1.        Introduction
  Definition => Hal yang paling krusial adalah memperkenalkan topik. Karena berjalannya tulisan itu berawal dari  definisi topik yang hendak dibahas. Jadi topik harus didefinisikan sejelas mungkin, supaya alur tulisan terarah.
  Limitation => memberikan batasan dan spesifikasi terhadap topik yang masih general, mutlak atau tidak terikat, Supaya pembaca lebih mengerti alur tulisan penulis.
  Analysis => sebelum memberikan pandangan, penulis harus terlebih dahulu menganalisis issue yang hendak ia bahas secara keseluruhan. Dalam argumentative essay untuk mengekspresikan opini, kebanyakan hanya menggunakan for dan against, artinya kalau pandangannya tidak pro berarti kontra, kalau tidak mendukung berarti menentang.
Sebelum membuat keputusan final mengenai pengekspresian opini, akan lebih baik jika kita kembali mengevaluasi alasan yang kita gunakan. Hal itu tidak lain supaya opini kita kuat. Opini yang kuat yakni opini yang relevant, penting dan dapat dipercaya. Nah untuk mengecek kekuatan opini yang akan kita gunakan, kita bisa bertanya terhadap diri sendiri, seperti : Apakah opini yang kita gunakan itu benar? Apakah opininya nyambung dengan topik ? kemudian konsekuensinya apa?. Dan lain-lain.
Kemudian tahap selanjutnya yang harus dilakukan dalam menulis arggumentative essay yaitu membangun thesis statement yang disertai dengan opini atau argumen pendukung. Kemudian dalam penulisan opini, secara eksplisit (Tulisan) biasanya diekspresikan dengan modal verb yang berupa “Should”.
Berikut Contoh Thesis statement : Employers should hire teenagers because they are eager to work, they are flexible, and they have the knowledge and skills required to do many entry-level jobs.
Note :                  Topik
                             Reason or supporting argument
     Selain itu, thesis statement juga kadang berisi pandangan yang berlawanan seperti contohnya msih pada kalimat yang sama namun disertai dengan statement pertentangan, While some people say that teenagers do not have a good work ethic, employer should hire teenagers because they are eager to work, they are flexible, and they have the knowledge and skills required to do many entry-level jobs. Nah kalimat While some people say that teenagers do not have a good work ethic, merupakan statement pertentangan atau statement kontradiktif dengan statement sesudahnya.


2.      Body
Berisi penjelasan, alasan atau opini yang akan kita sampaikan. Disertai dengan data-fakta yang kuat. Isi dijelasditulis kan dalam bentuk dan dikemukakan lam bentuk paragraf. Seperti First point, Second point, Third point, dst.
3.       Conclusion
Kalimat simpulan yang menunjukkan hasil pemikiran dari penjelasan yang sudah dibahas, yakni di Body paragraf.

Jadi Argumentative Essay adalah suatu proses penulisan yang disamping menyertakan opini, juga wajib melakukan proses penelitian atau  analisis mendalam (deep reasearch) dan observasi lapangan. Generik struktur dari argumentative essay secara umum yaitu, Introduction (Definition, Limitation, analysis), Body (Penjelasana) dan conclusion.

Outline

Introduction
           
            This paper offers an argumentative perspective about why NKRI should still be an important part of NKRI. West Papua reaches freedom still becomes a problem in our country until now days. Papuan want still integrates with NKRI, but on the other side there is Papuan who wants to separate with NKRI. Giving papua people freedom is not the best choice because can be seen from some reasons, those are history, education, economic, and culture.

Body

            First point: Historical reason
Supporting point: West Papua integrates with NKRI is not easy thing. If look back at previous time, NKRI that got freedom in 1945 not followed by West Papuan that integrates in 1969 trough some operation such as Trikora and Pepera.

Second point: Educational reason
Supporting info: Education still become determining how a region can develop or not. According to Badan Pusat Statistik, West Papua do not have quality of education that good enough. If we imagine if West Papua separates with NKRI, West Papua have to bild a new government that needs intelectual people who have high level of education.

 
Third point: Economical reason
Supporting info: reducing a region will make NKRI lose of natural resources that exist in that region. If this case happens in West Papua, indirectly it can grow economic problem that caused lose revenue of natural resources in West Papua.

Fourth  point: Cultural reason
Supporting info: Varieties of culture brings a pride for NKRI. As the one of   the big region in NKRI, West Papua has many cultures that can be a characteristic that contains values that kept by previous people that existed. If NKRI let West Papua separate with NKRI it means NKRI will lose varieties of culture that brings values.

Conclusion
            Based on some reasons above, can be conclude that West Papua should still integrate with NKRI and become an important part of NKRI. Let West Papua separate will bring bad consequences both of NKRI and West Papua.


Comments
0 Comments

0 Comments:

Post a Comment