Sunday, May 4, 2014

“ Jeritan dibumi Cendrawasih “



Class Review 9

“ Jeritan dibumi Cendrawasih

“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan aku cabut Semeru dari akarnya, Berikan aku 10 anak Muda maka kan Kuguncang dunia”
(Ir. Soekarno)

Menulis adalah salah satu kegiatan yang sangat menakjubkan. Mungkin bagi sebagian Orang, menulis itu menjemukan, tidak menarik dan useless. Tapi inilah kerjanya para pengubah dunia, dan kerjanya para pengubah mimpi.

Menulis merupakan alat komunikasi yang mendunia. Ia dipakai sebagai Bahasa Internet. Lihat situs, blog, facebook atau twiter semua adalah media tulis menulis. Jutaan ide setiap hari selalu ditransfer tak hanya lewat dunia maya yang modern tetapi juga lewat jutaan lembar kertas koran, majalah, buletin, dan buku-buku. Jutaan ide pun tertulis dalam proposal yang akan menggegerkan dunia. Antara manusia dan bangsa berkomunikasi Via tulisan, berupa surat menyurat, email ataupun sms. Ya, menulis adalah sebuah kekuatan sekaligus sebuah keajaban dunia.
Menulis juga merupakan media aktualisasi diri. Novel atau cerpen sering menjadi tempat aktualisasi diri yang sangat baik. Jutaan buku harian menjadi empat curahan hati anak-anak. Puisi, cerpen, dan novel terus ditulis sebagai adikarya manusia. Andrea Hirata boleh saja seperti cuma bernostalgia dengan masa kecilnya yang ia tuang dalam novel Laskar Pelangi. Tapi tulisanya lebih dari itu. Betapa banyak guru yang menangis setelah membacanya. Tak sedikit guru yang berubah karena membacanya. Dan tak aneh pula banyak yang ingin menguah hidupnya setelah membaca novel tersebut. Akan tetapi Novel Laskar Pelangi Cuma satu dari jutaan novel inspiratif yang menggugah.   
Seperti Dosen Mata kuliah writing ini tak bosen menasehati para Mahasiswa untuk terus menulis. Untuk beberapa minggu kedepan para Mahasiswa diperintahkan untuk menuliskan Paragraf Argumentaif Essay tentang Papua. Sebelumnya penulis ingin terlebih dahulu seputar paragraf Argumentatif.
Argumentative paragraph adalah paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan atau pendapat penulis disertai bukti, fkta dan contoh dengan tujuan agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan atau pendapat penulis adalah benar dan terbukti. Argumentative paragaraph memiliki ciri-ciri seperti mengandung penjelasan untuk meyakinkan pembaca, mengandung faktu untuk membuktikan, menggali sumber dari pengamatan, penjelasan dan penelitian, dan memiliki penutup sebagai kesimpulan.
Pada umumnya, argumentative paragraph memiliki struktur atau organisasi yang terdiri dari tiga unsur yakni kalimat topik (topic sentence), kalimat penjelas (supporting details) dan kalimat penutup (concluding sentence). Sama seperti paragraf lainnya, argumentative paragraph harus bersifat cohesive dan coherent. Cohesive maksudnya bahwa dalam paragraf itu hanya ada satu topik yang dibicarakan. Semua kalimat lain, yakni kalmat penjelas, hanya berfungsi untuk membantu kalimat topik.
Coherent maksudnya semua kalimat yang ada dalam paragraf itu terkait sat sama lain dengan menggunakan transitional word atau subordinate conjunction. Transitional word atau subordinate conjunction tersebut harus digunakan secara tepat agar pembaca dapat memahami pesan paragraf dengan mudah.
Kemudian Dosen menjelaskan seputar perbedaan Paragraf Ekspository, Exposition, dan Argumentation. Pertama, Expository adalah sebuah paragraf yang sifatnya hanya menginformasikan saja. Kedua, Exposition adalah Uraian(paparan) yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan. Isi dari paragraf Exposition ini di dalamnya sudah terdapat analisis yang ada point of viewnya. Argumentation adalah Paragraf yang berisi alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian atau gagasan. Paragraf Argumentation ini Data Driven yakni penelitiannya ini sangat mendalam.
“Seputar Papua”
Sejak 1970an, aktivitas Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang mengganggu keamanan di bumi cenderawasih tak pernah surut. Tak sedikit orang yang dibunuhnya, baik militer maupun warga sipil. Selain bergerak dihutan-hutan dan gunung-gunung, gerakan OPM juga membaur dengan masyarakat agar bisa memprovokasi dan mengadu domba.Selain gerakan separatis, banyak pula warga asing yang datang secara illegal untuk melakukan misi kejahatan di tanah Papua, termasuk menyelundupkan ganja.
Aparat keamanan tak pernah berhenti memburu separatis OPM tersebut. Beberapa tokoh OPM ada yang menyerahkan diri dan kembali ke pangkuan ibu pertiwi.Ada pula yang tertangkap atau tertembak mati oleh aparat keamanan. Tapi, ada juga yang tak mau “turun gunung”, alias tetap pada tuntutan melahirkan sebuah negara yang merdeka dan berdulat penuh. Kalau sudah begini, perang melawan OPM adalah jawabannya.
Mengapa Papua ingin merdeka? Jawabannya karena mereka tidak puas dan ada ketidakadilan.Impian yang dideklarasikan OPM adalah mendirikan “Republik Papua Barat”-gabungan Propinsi Papua dan Papua Barat. “Republik Papua Barat” dideklarasikan setelah Belanda mundur-antara lain akibat tekanan dari negara adidaya Amerika Serikat-dari Bumi Cenderawasih, pada 1963.
Pada 1 Juli 1971, OPM kembali mencoba memproklamirkan kemerdekaan Republik Papua Barat, namun tak berhasil. Kemudian, 14 Desember 1984, Republik Melanesia Raya diproklamirkan, tapi pemimpinnya ditangkap aparat Indonesia. Papua bagian barat merupakan wilayah bagian barat dari Pulau Papua yang terbagi dalam dua provinsi, yaitu Provinsi Papua dan Papua Barat. Wilayah ini sering disebut West Papua oleh media internasional.
Penyelesaian status Papua Barat berlarut-larut, bahkan tidak selesai hingga 1961, sampai terjadi pertikaian bersenjata pada Desember 1961 antara Indonesia-Belanda, untuk memperebutkan wilayah tersebut. Melalui Perjanjian New York, akhirnya disepakati untuk sementara Papua bagian Barat diserahkan kepada PBB melalui United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA), sebelum diberikan sepenuhnya kepada Indonesia, 1 Mei 1963.
Kedudukan Papua Barat menjadi lebih pasti setelah diadakan sebuah referandum act of free choice pada 1969, dimana rakyat Papua Barat memilih untuk tetap menjadi bagian dari Indonesia. Adalah Zainal Abidin Syah, Sultan Tidore yang diangkat Pemerintah RI menjadi Gubernur Pertama Papua 1956-1961, yang kala itu beribukota di Soasiu, Pulau Tidore. Dia dilantik pada 23 September 1956. Setelah berada dibawah penguasaan Indonesia, Papua bagian barat dikenal dengan nama Provinsi Irian Barat sejak 1969-1973.
Nama Irian Barat, kemudian diganti oleh Presiden Soeharto menjadi Irian Jaya, ketika meresmikan tambang tembaga dan emas Freeport.Nama itu tetap digunakan secara resmi hingga 2002. Kemudian, nama provinsi itu diganti lagi menjadi Papua, sesuai Undang-Undang Otonomi Khusus Papua Nomor 21 Tahun 2001. Pada 2004, berbagai aksi protes mewarnai provinsi ini. Papua kemudian dibagi dua provinsi oleh pemerintah. Wilayah bagian timur tetap memakai nama Papua.Sedangkan bagian Barat bernama Provinsi Irian Jaya Barat (kini Papua Barat).
Penduduk asli Papua Barat merasa bahwa mereka tidak memiliki hubungan sejarah dengan Indonesia, maupun negara asia lain. Perjanjian penyatuan oleh Indonesia-Belanda pada 1969 tak diakui oleh sebagian masyarakat Papua. Alasannya, dianggap sebagai penyerahan dari tangan satu penjajah kepada penjajah lain.
Pada 1965, beberapa nasionalis Papua Barat membentuk OPM sebagai sarana perjuangan kemerdekannya.Kini perjuangan mereka itulah yang diteruskan. Bahkan, ratusan orang kini sudah menetap di Belanda untuk memperjuangkan keinginan mereka.Sebuah modal yang juga dilakoni separatis Republik Maluku Selatan (RMS) yang bermukim di Belanda-dulu pernah disantuni pemerintah Belanda-tapi belakangan dihapus.
Singkat cerita, setelah Papua Barat digabungkan dengan Indonesia sebagai Irian Jaya, Indonesia mengambil posisi sebagai berikut. Pertama, Papua Barat telah menjadi daerah Republik Indonesia sejak 17 Agustus 1945. Kedua, Belanda berjanji menyerahkan kepada Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar (KMB). Ketiga, penggabungan Papua Barat dengan Indonesia adalah tindakan merebut kembali daerah Indonesia yang dikuasai Belanda.Keempat, penggabungan Papua Barat dengan Indonesia adalah kehendak rakyat Papua. Jadi, kalau ada separatis OPM, itu hanya sebagian kecil saja, bukan suara terbanyak masyarakat Papua.
Dosen Universitas Cenderawasih, Mesak Iek, yang ditemui di Jakarta, mengatakan, ketimpangan ekonomi. Dana besar mengalir dari Pemerintah Pusat ke daerah Papua, tidak mengucur ke masyarakat bawah. “Habis dinikmati elit di Papua,” tandas Mesak kesal.
Di Papua terdapat pertambangan emas terbesar dengan kualitas emas terbaik di dunia. Namanya PT. Freeport. Apa saja kandungan yang di tambang di Freeport? ketika pertambangan ini dibuka hingga sekarang, pertambangan ini telah mengasilkan 7,3 JUTA ton tembaga dan 724,7 JUTA ton emas. Jika diuangkan jumlah tersebut dengan harga per gram emas sekarang, anggap saja Rp. 300.000 dikali 724,7 JUTA ton emas/ 724.700.000.000.000 Gram dikali Rp 300.000= Rp.217.410.000.000.000.000.000 Rupiah!!!!! Itu hanya emas belum lagi tembaga serta bahan mineral lain-nya.
Lalu siapa yang mengelola pertambangan ini? bukan negara ini tapi AMERIKA! prosentasenya adalah 1% untuk negara pemilik tanah dan 99% untuk amerika sebagai negara yang memiliki teknologi untuk melakukan pertambangan disana. bahkan ketika emas dan tembaga disana mulai menipis ternyata dibawah lapisan emas dan tembaga tepatnya di kedalaman 400 meter ditemukan kandungan mineral yang harganya 100 kali lebih mahal dari pada emas, ya.. dialah URANIUM! bahan baku pembuatan bahan bakar nuklir itu ditemukan disana. belum jelas jumlah kandungan uranium yang ditemukan disana, tapi kabar terakhir yang beredar menurut para ahli kandungan uranium disana cukup untuk membuat pembangkit listrik Nuklir dengan tenaga yang dapat menerangi seluruh bumi hanya dengan kandungan uranium disana. Freeport banyak berjasa bagi segelintir pejabat negeri ini, para jenderal dan juga para politisi busuk, yang bisa menikmati hidup dengan bergelimang harta dengan memiskinkan bangsa ini.
Indonesia adalah Negara yang kaya mulai dari sumber daya alam, budaya, bahasa, suku dan lain-lain. Akan tetapi kekayaan dalam Sumber Daya Alam belum bisa dinikmati oleh Masyarakat Indonesia. Seolah sudah menjadi Rumus Paten yaitu yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Rupa-rupanya ada oknum yang tidak beres dalam dalam Pemerintahan Indonesia. Penulis sangat yakin orang-orang dipemerintahan adalah orang-orang berpendidikan dan terpandang. Seharusnya dengan Ilmu dan amanat yang diberikan Rakyat Indonesia dapat mensejahterakan dan  menjalankannya dengan baik. Entahlah siapa yang salah?  Mari kita koreksi diri kita masing-masing untuk Indonesia yang lebih baik lagi. Amiiin  

ARGUMENTATIVE ESSAY OUTLINE ABOUT WEST PAPUA FREEDOM

Don't Let West Papua Go Away
Introduction
Thesis statement: In order to maintain the integrity of Indonesia, Papua must still enter Indonesian region.
Content:
Point 1: Papua is Indonesia assets.
Point 2: Papua is paradise of the world.
Point 3: Indonesian dignity.
Conclusion:
The Indonesian government must immediately solve the existing problems in Papua, In order for the Papuan can live peaceful.

Referensi:
1.      Yunsirno. (2010). Keajaiban Belajar. Pontianak: Pustaka Jenius Publishing.
Comments
0 Comments

0 Comments:

Post a Comment