Sunday, May 4, 2014

Diving the Information of Papua


Class review, on 25th  april 2014
Diving the Information of Papua
Selamat datang pada class review kesembilan, lama tak jumpa dengan mata kuliah writing 4 akhirnya pada hari Jum’at tanggal 25 april 2014 saya bisa kembali lagi belajar dengan mata kuliah writing.  Awal pembelajaran di mulai pada pukul 07.30 WIB.
            Pada awalnya Mr.Lala menanyakan sejauh mana pemahaman kami tentang teks “Don’t Use Your Data as a Pillow”, kemudian Mr. Lala menunjuk beberapa orang dikelas kami untuk menceritakan seberapa jauh pemahamannya tentang teks tersebut.  Adapun perwakilan dari kelas kami yaitu Iis, Wahyu, dan Hilmi.  Dari ketiganya penjelasannya berbeda-beda, jika melihat penjelasan dari saudara Hilmi ia menjelaskannya lebih dari segi sejarahnya.  Dan akhirnya Mr. Lala menuliskan skema dibawah ini :

Maksud dari skema diatas, jika kita telaah lebih jauh konflik yang ada di Papua adalah telah di design secara terinci. Coba kita analisis akar masalahnya,
persoalan Papua tidak sekadar dipandang hanya separitis. Lebih dari itu Papua dijadikan medan perebutan dalam hal ekonomi, politik, dan geografis. Indonesia sebagai pemilik sah Papua digugat baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pihak dalam negeri berupa separatis dan pejabat yang korup. Adapun dari luar negeri tekanan politik yang mengatas namakan HAM, kebebasan, dan demokrasi. Asing menggunakan isu Papua sebagai bentuk penjajahan kepada Indonesia. Maka Papua bergejolak Indonesia terkoyak.
Kegagalan itu akibat negara kalah sejak awal dengan menyerahkan kekayaan alam kepada asing. Kegagalan dalam memberikan kemakmuran, pendidikan, kesejahteraan dijadikan alasan untuk membangkang. Hal ini pun dimanfaatkan orang asli papua yang mereka termasuk jutawan untuk menyuap rakyat Papua. Tujuannya rakyat diberikan uang agar muncul protes terhadap pemerintah. Sungguh ironis, keterbelakangan rakyat Papua dimanfaatkan untuk perbuatan separatis. Selain itu pula karena kemiskinan yang mereka alami. Mereka menerima saja dana itu. Apalagi dananya dari orang Papua asli. Sementara itu rakyat juga dalam kondisi miskin. Pengawasan yang lemah oleh negara kepada setiap orang asing maupun kelompok. Berhasil dimanfaatkan misionaris kristen yang memang bekerja sama dengan kapitalis asing untuk menyebarkan virus separatis. Misionaris menghembuskan ide-ide pemisahan dari Indonesia. Hal ini sama seperti yang terjadi pada kasus terpecahnya negeri-negeri Islam dari wilyah Khilafah. Misionaris Kristen yang datang ke negeri-negeri Islam menghembuskan ide nasionalisme dan menganggap Khilafah tidak peduli kepada mereka.
Oleh karena itu, semakin jelas persoalan utama di Papua. Kompleksitas persoalannya dimanfaatkan berbagai pihak yang menginginkan Papua baik kekayaaannya maupun wilayahnya yang strategis. Maka yang dirugikan adalah rakyat Papua sebagai pemilik sah wilyahnya. Sungguh malang nasibnya. Ibaratkan jatuh tertimpa tangga. Wajah melompong dan ketidaktahuan akan persoalan jadikan tambah sengsara.
Maka jelas sekali, demokrasi berbungkus kapitalis-sekular-liberalis membuahkan persoalan sistemik. Tidak hanya di Papua, bahkan wilayah lainnya bisa saja terjadi. Karena semua bisa didesain. Mengingat penjajahan global semakin mencengkram di negeri-negeri Islam. Bisa berbentuk perorangan dan organisasi. Yang lebih menakutkan adalah penjajahan yang dilakukan negara adidaya yang tak puas dengan kehidupan dunianya. Karena kapitalisme yang mereka emban membutuhkan penjajahan untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
               Hal ini bisa dikaitkan dengan apa yang dijelaskan dalam bukunya Norman Fairclough yang berjudul “Critical Discourse Analysis”.  Melihat pemaparan diatas, negara adalah kombinasi dari 'masyarakat politik' (domain publik, domain kekuasaan negara dalam arti sempit) dan 'masyarakat madani' (domain pribadi, domain hegemoni) hegemoni dilindungi oleh yang berbaju kapitalisme dengan mesin dan agen-agen perusahaan multi nasional yang dijalankan kaum neoliberalis yang menindas.  Ini adalah kontrol hegemoni dari kelas dominan atas lembaga-lembaga masyarakat sipil (pendidikan, pekerjaan, keluarga, rekreasi dll) dalam 'pertahanan luar' dari aparatur negara represif yang membuat
transformasi revolusioner masyarakat modem kapitalis begitu sulit, dan politik mengharuskan partai revolusioner perjuangan ideologis dan hegemonik jangka panjang, daripada langsung
konfrontasi dengan negara dalam 'perang manuver'. (Fairclough, 1995:93)
Kemudian Konsep hegemoni menyiratkan pembangunan di berbagai domain masyarakat sipil (misalnya, pekerjaan, pendidikan, kegiatan rekreasi) dari praktek-praktek yang menaturalisasikan hubungan tertentu dan ideologi, praktek-praktek yang sebagian besar diskursif. (Fairclough, 1995:94)
Dan kemudian dari cabang-cabang diatas, saya akan mencoba sedikit untuk memberikan informasi tentang :
Ø  Geografis
Luas wilayah provinsi Papua adalah 317. 062 (Km2). Jika dibandingkan dengan wilayah Republik Indonesia, maka luas wilayah Provinsi Papua merupakan 19,33 persen dari luas Negara Indonesia yang mencapai 1.890.754 (Km2). Ini merupakan provinsi terluas di Indonesia.
Letak Geografis Provinsi Papua terletak diantara 130° - 141°Bujur Timur dan 2°25' Lintang Utara - 9° Lintang Selatan. Batas Wilayah Provinsi Papua berbatasan dengan : Sebelah Utara  berbatasan dengan  Samudera Fasifik/Pacific Ocean, Sebelah Selatan   berbatasan dengan Laut Arafura/Arafura Sea, Sebelah Barat    berbatasan dengan laut seram provinsi Maluku, dan Sebelah Timur  berbatasan dengan Papua New Guinea.
Ø  Sejarah
Sejarah Papua  tidak bisa dilepaskan dari masa lalu Indonesia. Papua adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah utara Australia dan merupakan bagian dari wilayah timur Indonesia. Sebagian besar daratan Papua masih berupa hutan belantara. Papua merupakan pulau terbesar ke-dua di dunia setelah Greenland. Sekitar 47% wilayah pulau Papua merupakan bagian dari Indonesia, yaitu yang dikenal sebagai Netherland New Guinea, Irian Barat, West Irian, serta Irian Jaya, dan akhir-akhir ini dikenal sebagai Papua.  Walaupun agak terlambat diakui oleh dunia internasional sebagai bagian dari NKRI.
Penduduk Papua berasal dari daratan Asia yang bermigrasi dengan menggunakan kapal laut.  Migrasi itu dimulai sejak 30.000 hingga 50.000 tahun yang lalu, dan mengakibatkan mereka berada di luar peradaban Indonesia yang modern,  karena mereka tidak mungkin untuk melakukan pelayaran ke pulau-pulau lainnya yang lebih jauh.  Para penjelajah Eropa yang pertama kali datang ke Papua, menyebut penduduk setempat sebagai orang Melanesia. Asal kata Melanesia berasal dari kata Yunani, ‘Mela’ yang artinya ‘hitam’, karena kulit mereka berwarna gelap. Kemudian bangsa-bangsa di Asia Tenggara dan juga bangsa Portugis yang berinteraksi secara dekat dengan penduduk Papua, menyebut mereka sebagai orang Papua.
Tetapi hal itu berbanding terbalik dengan kenyataan yang sesungguhnya ada di Papua.  Penduduk asli Papua bagian barat merasa bahwa mereka tidak memiliki hubungan sejarah dengan bagian Indonesia yang lain maupun negara Asia lainnya.   Penyatuan wilayah ini kedalam Indonesia sejak tahun 1969 merupakan buah perjanjian antara Belanda dengan Indonesia dimana pihak Belanda menyerahkan wilayah tersebut yang selama ini dikuasainya kepada bekas jajahannya yang merdeka, Indonesia.
Perjanjian tersebut oleh sebagian masyarakat Papua tidak diakui dan di anggap sebagai penyerahan dari tangan penjajah kepada penjajah lainnya.
Ø  Ideologi
Di Papua penduduknya mempunyai ideologi tersendiri yaitu keinginan untuk membentuk negara sendiri.  Persoalan Papua ini sebenarnya persoalan politik yang sudah mengideologi, artinya persoalan ideologi orang Papua sejak dulu untuk memisahkan diri dari wilayah NKRI.   Dan  tidak bisa dipungkiri juga dengan lahirnya generasi-generasi yang baru di Papua, ideologi ini akan menjadi akar yang sangat kuat untuk Papua memisahkan diri dari Indonesia.
Ø  Tri Komando Rakyat (Trikora)
Sejarah mengenai Trikora dijaman pemerintahan Presiden Soekarno sangat panjang. Bermula dari belanda yang kemabali ke Indonesia untuk menjajah. Saat itu Belanda berusaha menduduki Irian Jaya padahal Irian jaya adalah wilayah RI yang sudah memplokamirkan kemerdekaannya tahun 1945. Banyak sekali kisah – kisah heroik yang terjadi saat Trikora mulai dikumandangkan. Salah satu kisahnya adalh Kisah Heroik Trikora yang terjadi di pertempuran Laut Aru.
Operasi TRIKORA di cetuskan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 19 Desember 1961 bertempat di alun-alun Utara yogyakarta. Trikora merupakan sebuah operasi yang bertujuan untuk mengembalikan wilayah Papua bagian barat ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).  Dibawah ini adalah isi dari Tri Komando Rakyat (TRIKORA):
1. Gagalkan berdirinya negara Boneka Papua bentukan Belanda.
2. Kibarkan sang Merah Putih di irian Jaya tanah air Indonesia.
3. Bersiap melaksanakan mobilisasi umum.
Realisasi pertama dari Trikora adalah pembentukan Komando Operasi Militer yang diberi nama Komando Mandala Pembebasan Irian Barat. Komando Mandala dibentuk pada tanggal 2 Januari 1962 dengan komandannya Mayjen Soeharto. Dengan berbekal tekad dan semangat untuk membebaskan Irian Barat dari cengkraman colonial Belanda.  Dengan tugas yang cukup berat itu, Komando Mandala merencanakan tiga fase dalam pembebasan Irian Barat. Ketiga fase itu adalah fase infiltrasi, fase eksploitas dan fase konsolidasi.
Menurut Mayor Urip Santoso Trikora di tahun 1962 adalah perang amfibi terbesar yang pernah disiapkan angkatan perang Indonesia. Tak mengherankan jika saat itu dalam operasi trikora segala perasaan bercampur aduk, mulai semangan nasionalisme membela negara sampai emosi.
Ø  Organisasi Papua Merdeka(OPM)
Organisasi Papua Merdeka (disingkat OPM) adalah sebuah organisasi yang didirikan tahun 1965 untuk mempromosikan penentuan nasib sendiri dan pemisahan diri Papua Barat dari NKRI. Sejak awal berdiri, terdapat tiga strategi utama yang digunakan oleh OPM untuk mencapai tujuan kemerdekaanya, yaitu melalui perlawanan bersenjata, dialog serta kampanye politik, dan melalui jalur online. Tiga strategi ini dilakukan bersama-sama dengan tujuan yang sama, yaitu kemerdekaan papua.
Selain dialog dan kampanye, OPM juga memanfaatkan teknologi internet on line sebagai salah satu media perjuangan. Teknologi informasi tidak saja mengubah sifat pemberontakan OPM menjadi lebih mudah dan cepat diterima masyarakat internasional, tetapi juga lebih efisien dalam hal cara dan hasil, sekaligus mampu memperbaiki image internasional OPM menjadi organisasi perjuangan pembebasan yang modern. Dunia maya merupakan sarana yang sangat berarti bagi kelompok-kelompok yang memiliki masalah identitas dan tekanan dari negara. Keterbatasan ruang gerak dalam dunia nyata dapat diatasi dengan bergerak di dunia maya yang tidak mengenal konsep ruang, waktu ,dan jarak, sehingga bagi OPM, internet menjadi pilahan untuk renegosiasi dan membangun kembali identitas nasional, etnis, dan kultural yang terancam.
Melihat hal-hal tersebut, berbagai upaya tersebut pun sudah diantisipasi oleh pemerintah, namun sejumlah cara yang dilakukan masih dinilai belum efektif bahkan semakin menekan masyarakat Papua dan disinyalir mengandung pelanggaran HAM seperti pengamanan saat kongres Papua III di yang di laksanakan di Lapangan Sepak Bola Zakeus, Padang Bulan, Abepura, Jayapura, 19 Oktober 2011.  Sementara itu beberapa pihak menilai permasalahan yang ada di Papua merupakan hasil rekayasa dan disengaja oleh negara lain seperti Amerika Serikat. AS sengaja membuat rusuh Papua sehingga Indonesia mendapat kecaman dunia internasional. Ada dugaan kalau AS yang justru membiayai Kongres III Papua.


Ø  Freeport & Konflik
               Freeport merupakan salah satu kekayan alam yang terdapat di Papua khususnya di daerah Timika.  Lokasi pertambangan PT FI berupa gunung biji tembaga (Ertsberg),  yang pertama kali ditemukan oleh seorang ahli geologi kebangsaan Belanda, Jean Jacqnes Dory pada 1936. Kemudian ekspedisi Forbes Wilson tahun 1960 menemukan kembali Ertsberg. PT FI pertama kali melakukan penambangan pada bulan Desember 1967 pasca-Kontrak Karya I (KK I). Ekspor pertama konsentrat tembaga dimulainya pada Desember 1972 dan beberapa bulan kemudian tepatnya Maret 1973 projek pertambangan dan Kota Tembagapura ini diresmikan oleh Presiden Soeharto.

               Setelah sekian lama dilakukan ekplorasi (dan juga eksploitasi tentunya), kandungan tembaga semakin berkurang dan pada 1986 ditemukan sumber penambangan baru di puncak gunung rumput (Grasberg) yang kandungannya jauh lebih besar lagi. Kandungan bahan tambang emas terbesar di dunia ini, diketahui sekitar 2,16 s.d. 2,5 miliar ton dan kandungan tembaga sebesar 22 juta ton lebih. Diperkirakan dalam sehari diproduksi 185.000 s.d. 200.000 ton biji emas/tembaga.  Dengan demikian, PT FI berhasrat lagi untuk memperpanjang KK I  dan dibuatlah KK II pada Desember 1991, yang memberikan hak kepada PT FI selama 30 tahun dengan kemungkinkan perpanjangan selama 2 X 10 tahun. Ini berarti KK  II ini akan berakhir pada tahun 2021 dan jika diperpanjang maka akan berakhir  2041. Jadi setelah 35 tahun lagi tepatnya 2041, barulah PT FI kembali menjadi
"milik" NKRI.
               Jadi siapa yang menikmati hasil dari PT FI selama ini? Nyatanya sumbangan ke APBN hanya Rp 2 triliunan, saham pemerintah RI hanya 9,36 % sisanya milik asing. Sejak Juli 1996 memang ada dana 1% dari laba kotor perusahaan untuk masyarakat Timika. Layaknya dana "bancakan", dana 1 % bagi pihak masyarakat adat menjadi sumber konflik internal diantara mereka. Dana tersebut disinyalir sebagai media peredam seteleh adanya kerusuhan Maret 1996. Lembaga Masyarakat Adat Amungme (Lemasa) awalnya menolak menerima dana tersebut. Masyarakat adat Amungme menolak semua bentuk perwakilan yang mengatasnamakan masyarakat setempat selain Lemasa. Sementara masyarakt adat lain (Komoro dll) merasa berhak juga atas dana tersebut. Terjadilah konflik-konflik internal sebagai babak baru persoalan PT FI yang berkepanjangan.
               Konflik berikutnya yang dikenal dengan konflik January Agreement yang dibuat tahun 1974. Isinya menyangkut kesepakatan antara PTFI dengan masyarakat suku Amungme dalam kaitan pematokan lahan penambangan dan batas tanah milik PT FI dengan masyarakat adat setempat. Namun pada kenyataannya, diduga PT FI telah mengambil tanah adat jauh di luar batas yang telah disepakati. Masyarakat adat semakin tergerser dan menjadi kaum pinggiran (pheripheral saja). Konflikkonflik berkaitan dengan January Agreement terus saja berlanjut sampai  pembentukan Lemasa tahun 1992.
               Konflik lainnya dipicu oleh kerusakan lingkungan yang semakin parah. Lemasa yang dikomandoi oleh Tom Beanal kemudian mengadakan musyawarah adat Lemasa (7-13 Desember 1998) yang menghasilkan 4 resolusi yang berisi tentang resolusi SDA, HAM, gugatan terhadap PT.FI dan meminta dialog nasional. Lemasa memang diyakini telah berubah dari gerakan sosial mejadi gerakan politik. Tahun 2003 terjadi kerusuhan di Timika, penyebab awal kerusuhan tersebut, bermula dari adanya peresmian Provinsi baru. Kemudian kematian orang AS di Timika juga memperpanjang daftar masalah PT FI ini. Dan kejadian Abepura kali ini merupakan suatu rangkaian konflik yang tidak putus dari mata rantai konflik-konflik PT.FI.

All about argumentative essay J
               Well, sekarang saatnya berpindah kepada pokok bahasan baru yaitu mengenai argumentative essay.  Perlu diketahui bahwa ada tiga jenis teks yang termasuk kepada genre argumentation, yaitu :

v  Expository
Tujuan utama dari expository text adalah untuk menginformasikan atau menjelaskan. Informasi ini disusun secara logis dan menarik dengan menggunakan berbagai struktur expository text.  Struktur expository text yang paling umum termasuk deskripsi, enumerative, list, urutan, perbandingan, kontrast, sebab-akibat, dan masalah-solution.
v  Exposition
Analytical Exposition adalah jenis teks yang termasuk keadalam jenis Argumentation Text dimana teks tersebut berisi tentang pemikiran terperinci penulis tentang sebuah penomena yang ada di sekitar. Fungsi sosial dari teks Analytical Exposition adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa topik yang dihadirkan adalah topik yang penting untuk dibahas atau mendapat perhatian dengan cara pemberian argument-argument atau pendapat-pendapat yang mendukung main idea.  Adapun generic struktur dari analytical exposition adalah: Thesis statement, argument, dan reiretation.
v  Argumentation
Argumentative essay adalah genre penulisan yang mengharuskan siswa untuk menyelidiki topik; mengumpulkan, menghasilkan, dan mengevaluasi bukti; dan membangun posisi pada topik secara ringkas.
Dalam membuat argumentative essay banyak sekali yang harus dipersiapkan misalnya, mencari data sebanyak mungkin, di analysis , dan lain-lain.  Berikut ini adalah tahapan yang harus dilalui dalam membuat argumentative essay.

Dari skema diatas dapat dijelaskan bahwa, awal untuk membentuk sebuah argumen adalah opini.  Tetapi, bukan hanya sekedar opini yang biasa dan datar melainkan opini yang dapat menarik perhatian pembaca.  Dan alangkah lebih baiknya opini kita itu disertai dengan fakta, jangan hanya sekedar opini belaka.  Kemudian fakta juga dapat diperkuat dengan informasi, setelah berbentuk fakta dan informasi barulah berbentuk data yang lengkap, karena terdapat informasi yang mengandung fakta.  Setelah adanya data, barulah  kita dapat membuat argumen, dan dari argumen kita buat kita bisa mengajak (persuasion)  para pembaca untuk setuju atau sepaham dengan argumen yang kita sajikan.
Perlu diketahui bahwa, dalam membuat argumentative essay perlu analysis yang lebih dalam.  Seperti skema dibawah ini:

            Selanjutnya, untuk membuat thesis statement pada argumentative essay mempunyai rumus tersendiri.
Contohnya :
            Jika saya telaah teknik belajar menulis menggunakan tulisan yang berwarna (colourful) itu sangat bagus, karena bisa menarik semangat belajar dan bisa mempermudah dalam mengingat.  Karena dengan tulisan yang berwarna kita akan lebih mudah untuk mengingat tulisan yang berwarna mencolok.
            Selanjutnya, dibawah ini merupakan struktur argumentative essay :

2.      Body
                        first point and supporting info
                        second point and supporting info
                        third point and supporting info                                  
3.      Conclusion
            Perlu diperhatikan bahwa didalam menulis introduction pada argumentative essay terdapat tiga point penting yang harus diperhatikan yaitu:
1.      Define the topic!
Maksudnya yaitu didalam introduction ada beberapa topik yang memerlukan definisi.  Jangan sampai anda memilih topik yang dapat menimbulkan pertanyaan lagi dihati pembaca.  Jadi, sebisa mungkin pada topik yang kita pilih disertai dengan definisi dan penjelasan yang sejelas-jelasnya.
2.      Limit the topic!
Menyambung bahasan dari point diatas, meskipun di dalam introduction kita harus menentukan topik, dan terkadang beberapa memerlukan definis.  Tetapi, kita juga harus bisa membatasi topik yang kita bahas jangan sampai meluas kemna-mana, dan akhirnya membuat bingung pembaca.
3.      Analyse the topic!
Maksudnya yaitu, sebelum anda/penulis memutuskan sudut pandang, penulis harus menganalisis masalhnya terlebih dahulu.  Karena topik pada argumentative essay terdapat dua sudut pandang yaitu “for” and “against”.  Dan bisa dimulai dari yes/no question.
This is my argumentative essay outline!
Introduction:
            Papua is one of province in Indonesia that rich are wealth of natural resources.  Papua divided into two province that is Papua provice, and West Papua province.  Now, I would like to tell about West Papua province. The West Papua province has tremendous potentials, such as agriculture , mining , forest products, culture, language, and tourism place.  But, as we know that since formely Papua want to separeted from Indonesia.  So, should Papua stay united with Indonesia?  Papua should stay united with Indonesia because  in Papua there are many natural resources, and culture that make Indonesia be a rich country.
Papua has many wealth:
1.      Natural resources : In Papua we can find many natural resources like located of mining in Timika that called by Freeport.  In Freeport we can find gold and mine, for one day Freeport able to product 185.000 until 200.000 ton kernel of gold and mine.  And Freeport also is the biggest mining in the world, the content of gold is for about 2.16 until 2.5 billion, and the content of mine is for about 22 million.
2.      Culture:  In West Papua there are many ethnic group, until know record for about 206 ethnic group.   The ethnic group are Matbat, Seget, Biga, Duriankere, Ma’ya, Maden, Biak, Kawe, Mandamen, and the others.  From here, we can see that wealth of Papua not only from natural resources, Papua also are rich from cultures.
3.      Language:  From Papua record there are 310 languages that used by ethnic group there.  From West Papua province itself record there are 67 languages that used such as Matbat, Moskona, Seget, Biga, Ma’ya, Maden, Legenyem, Waigeo, and et cetera.  In Papua each ethnic groups have language itself.
Conclusion
            In conclusion, we as citizen from Indonesia must defend our region exactly Papua to stay united with Indonesia.  We can see from the data, that Papua are rich nrot only about natural resources but Papua also rich are from wealth of culture and language.  So, we must proud toward Papua and show to the other country that Indonesia has many wealth.
            Akhirnya tiba juga pada tahap terakhir yaitu kesimpulan.  Dari data yang saya sajikan, saya dapat menyimpulkan bahwa:
1.      Di tanah Papua itu banyak sekali kejadian yang sangat bersejarah seperti trikora, hal itu dilakukan dengan semangat juang yang tinggi agar Papua tetap bergabung dengan NKRI.
2.      Di tanah Papua juga terdapat banyak sumber daya alam salah satunya yaitu Freeport, yang merupakan lokasi pertambangan terbesar di dunia.
3.      Berbicara mengenai argumentative essay, didalamnya terdapat tiga genre yang berbasis argumen yaitu, expository, exposition, dan argumentation.
4.      Kemudian didalam penulisan  argumentative essay terdapat struktur yang harus diperhatikan yaitu:
1).Introduction
2).Body
first point and supporting info
 second point and supporting info
third point and supporting info
3.) Conclusion
Well, pada class review yang kesimbilan ini hanya itu yang dapat saya sampaikan.  Semoga bermanfaat untuk kedepannya, dan juga saya memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam menuliskan data-data atau informasi yang saya berikan.  Terimasih atas segala perhatiannya, wassalam J
References
1.      Fairclough, Norman. 1995. Critical Discourse Analysis. New York : Longman
2.      Tentang sejarah operasi trikora, diakses pada tanggal 26 april 2014 di unduh dari: http://handikap60.blogspot.com/2013/09/sejarah-dan-isi-operasi-trikora.html
3.      Tentang Tri Komando Rakyat, diakses pada tanggal 26 april 2014 di unduh dari: http://id.shvoong.com/exact-sciences/2146573-tri-komando-rakyat trikora/#ixzz30G0g42f8
4.      Tentang Organisasi Papua Merdeka, diakses pada tanggal 26 april 2014 di unduh dari: http://hankam.kompasiana.com/2011/12/01/siapa-di-balik-gerakan-opm-415202.html
5.      Tentang Freeport, diaskes pada tanggal 27 april 2014 di unduh dari:
http://masjawaa.wordpress.com/2014/01/14/sejarah-berdirinya-pt-freeport-indonesia-by-ratu_adil/
6.      Tentang ideologi Papua, diakses pada tanggal 27 april 2014 di unduh dari:
http://centraldemokrasi.com/info-regional/22112011/aspirasi-papua-merdeka-dan-pengakuan-papua-dalam-nkri-adalah-dua-realitas/
7.      Tentang sejarah Papua, diakses pada tanggal 28 april 2014 di unduh dari:
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2334454
8.      Tentang exposition, diakses pada tanggal 28 april 2014 di unduh dari:
http://www.belajarbahasainggris.us/2012/01/teks-analytical-exposition.html
9.      Tentang budaya yang ada di Papua, di akses pada tanggal 28 april 2014 di unduh dari:
http://infokebudayaanpapua.blogspot.com/2010/02/buku-pemetaan-suku-suku-di-tanah-papua_20.html



Comments
0 Comments

0 Comments:

Post a Comment