Sunday, May 4, 2014
Created By:
Mega Widiastuti
Class review, on 25th april 2014
Selamat
datang pada class review kesembilan, lama tak jumpa dengan mata kuliah writing
4 akhirnya pada hari Jum’at tanggal 25 april 2014 saya bisa kembali lagi
belajar dengan mata kuliah writing. Awal
pembelajaran di mulai pada pukul 07.30 WIB.
Pada awalnya Mr.Lala menanyakan
sejauh mana pemahaman kami tentang teks “Don’t Use Your Data as a Pillow”,
kemudian Mr. Lala menunjuk beberapa orang dikelas kami untuk menceritakan
seberapa jauh pemahamannya tentang teks tersebut. Adapun perwakilan dari kelas kami yaitu Iis,
Wahyu, dan Hilmi. Dari ketiganya
penjelasannya berbeda-beda, jika melihat penjelasan dari saudara Hilmi ia
menjelaskannya lebih dari segi sejarahnya.
Dan akhirnya Mr. Lala menuliskan skema dibawah ini :
Maksud
dari skema diatas, jika kita telaah lebih jauh konflik yang ada di Papua adalah
telah di design secara terinci. Coba kita analisis
akar masalahnya,
persoalan Papua tidak sekadar dipandang hanya separitis. Lebih dari itu Papua dijadikan medan perebutan dalam hal ekonomi, politik, dan geografis. Indonesia sebagai pemilik sah Papua digugat baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pihak dalam negeri berupa separatis dan pejabat yang korup. Adapun dari luar negeri tekanan politik yang mengatas namakan HAM, kebebasan, dan demokrasi. Asing menggunakan isu Papua sebagai bentuk penjajahan kepada Indonesia. Maka Papua bergejolak Indonesia terkoyak.
persoalan Papua tidak sekadar dipandang hanya separitis. Lebih dari itu Papua dijadikan medan perebutan dalam hal ekonomi, politik, dan geografis. Indonesia sebagai pemilik sah Papua digugat baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pihak dalam negeri berupa separatis dan pejabat yang korup. Adapun dari luar negeri tekanan politik yang mengatas namakan HAM, kebebasan, dan demokrasi. Asing menggunakan isu Papua sebagai bentuk penjajahan kepada Indonesia. Maka Papua bergejolak Indonesia terkoyak.
Kegagalan
itu akibat negara kalah sejak awal dengan menyerahkan kekayaan alam kepada
asing. Kegagalan dalam memberikan kemakmuran, pendidikan, kesejahteraan
dijadikan alasan untuk membangkang. Hal ini pun dimanfaatkan orang asli papua
yang mereka termasuk jutawan untuk menyuap rakyat Papua. Tujuannya rakyat
diberikan uang agar muncul protes terhadap pemerintah. Sungguh ironis,
keterbelakangan rakyat Papua dimanfaatkan untuk perbuatan separatis. Selain itu
pula karena kemiskinan yang mereka alami. Mereka menerima saja dana itu.
Apalagi dananya dari orang Papua asli. Sementara itu rakyat juga dalam kondisi
miskin. Pengawasan yang lemah oleh negara kepada setiap orang asing maupun
kelompok. Berhasil dimanfaatkan misionaris kristen yang memang bekerja sama
dengan kapitalis asing untuk menyebarkan virus separatis. Misionaris
menghembuskan ide-ide pemisahan dari Indonesia. Hal ini sama seperti yang
terjadi pada kasus terpecahnya negeri-negeri Islam dari wilyah Khilafah.
Misionaris Kristen yang datang ke negeri-negeri Islam menghembuskan ide
nasionalisme dan menganggap Khilafah tidak peduli kepada mereka.
Oleh karena
itu, semakin jelas persoalan utama di Papua. Kompleksitas persoalannya
dimanfaatkan berbagai pihak yang menginginkan Papua baik kekayaaannya maupun
wilayahnya yang strategis. Maka yang dirugikan adalah rakyat Papua sebagai
pemilik sah wilyahnya. Sungguh malang nasibnya. Ibaratkan jatuh tertimpa
tangga. Wajah melompong dan ketidaktahuan akan persoalan jadikan tambah
sengsara.
Maka jelas
sekali, demokrasi berbungkus kapitalis-sekular-liberalis membuahkan persoalan
sistemik. Tidak hanya di Papua, bahkan wilayah lainnya bisa saja terjadi.
Karena semua bisa didesain. Mengingat penjajahan global semakin mencengkram di
negeri-negeri Islam. Bisa berbentuk perorangan dan organisasi. Yang lebih
menakutkan adalah penjajahan yang dilakukan negara adidaya yang tak puas dengan
kehidupan dunianya. Karena kapitalisme yang mereka emban membutuhkan penjajahan
untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
Hal ini bisa dikaitkan dengan apa
yang dijelaskan dalam bukunya Norman Fairclough
yang berjudul “Critical Discourse Analysis”. Melihat pemaparan diatas, negara adalah
kombinasi dari 'masyarakat politik' (domain publik, domain kekuasaan negara
dalam arti sempit) dan 'masyarakat madani' (domain pribadi, domain hegemoni)
hegemoni dilindungi oleh yang berbaju kapitalisme dengan mesin dan agen-agen
perusahaan multi nasional yang dijalankan kaum neoliberalis yang menindas. Ini adalah kontrol hegemoni dari kelas dominan
atas lembaga-lembaga masyarakat sipil (pendidikan, pekerjaan, keluarga,
rekreasi dll) dalam 'pertahanan luar' dari aparatur negara represif yang
membuat
transformasi revolusioner masyarakat modem kapitalis begitu sulit, dan politik mengharuskan partai revolusioner perjuangan ideologis dan hegemonik jangka panjang, daripada langsung
konfrontasi dengan negara dalam 'perang manuver'. (Fairclough, 1995:93)
transformasi revolusioner masyarakat modem kapitalis begitu sulit, dan politik mengharuskan partai revolusioner perjuangan ideologis dan hegemonik jangka panjang, daripada langsung
konfrontasi dengan negara dalam 'perang manuver'. (Fairclough, 1995:93)
Kemudian Konsep
hegemoni menyiratkan pembangunan di berbagai domain masyarakat sipil (misalnya, pekerjaan, pendidikan, kegiatan
rekreasi) dari praktek-praktek
yang menaturalisasikan hubungan
tertentu dan ideologi, praktek-praktek yang sebagian besar diskursif. (Fairclough, 1995:94)
Dan
kemudian dari cabang-cabang diatas, saya akan mencoba sedikit untuk memberikan
informasi tentang :
Ø
Geografis
Luas wilayah provinsi Papua adalah 317. 062 (Km2). Jika dibandingkan
dengan wilayah Republik Indonesia, maka luas wilayah Provinsi Papua merupakan
19,33 persen dari luas Negara Indonesia yang mencapai 1.890.754 (Km2). Ini
merupakan provinsi terluas di Indonesia.
Letak Geografis Provinsi Papua terletak diantara 130° - 141°Bujur Timur dan 2°25' Lintang Utara - 9° Lintang Selatan.
Batas Wilayah Provinsi Papua berbatasan dengan : Sebelah
Utara berbatasan dengan
Samudera Fasifik/Pacific Ocean, Sebelah Selatan berbatasan
dengan Laut Arafura/Arafura Sea, Sebelah Barat berbatasan dengan laut seram provinsi Maluku,
dan Sebelah Timur berbatasan dengan Papua New Guinea.
Ø Sejarah
Sejarah
Papua tidak bisa dilepaskan dari masa lalu Indonesia. Papua adalah sebuah
pulau yang terletak di sebelah utara Australia dan merupakan bagian dari
wilayah timur Indonesia. Sebagian besar daratan Papua masih berupa hutan
belantara. Papua merupakan pulau terbesar ke-dua di dunia setelah Greenland.
Sekitar 47% wilayah pulau Papua merupakan bagian dari Indonesia, yaitu yang
dikenal sebagai Netherland New Guinea, Irian Barat, West Irian, serta Irian
Jaya, dan akhir-akhir ini dikenal sebagai Papua. Walaupun agak terlambat diakui oleh dunia
internasional sebagai bagian dari NKRI.
Penduduk
Papua berasal dari daratan Asia yang bermigrasi dengan menggunakan kapal
laut. Migrasi itu dimulai sejak 30.000 hingga 50.000 tahun yang lalu, dan
mengakibatkan mereka berada di luar peradaban Indonesia yang modern,
karena mereka tidak mungkin untuk melakukan pelayaran ke pulau-pulau lainnya
yang lebih jauh. Para penjelajah Eropa
yang pertama kali datang ke Papua, menyebut penduduk setempat sebagai orang
Melanesia. Asal kata Melanesia berasal dari kata Yunani, ‘Mela’ yang artinya
‘hitam’, karena kulit mereka berwarna gelap. Kemudian bangsa-bangsa di Asia Tenggara
dan juga bangsa Portugis yang berinteraksi secara dekat dengan penduduk Papua,
menyebut mereka sebagai orang Papua.
Tetapi
hal itu berbanding terbalik dengan kenyataan yang sesungguhnya ada di
Papua. Penduduk asli Papua bagian barat
merasa bahwa mereka tidak memiliki hubungan sejarah dengan bagian Indonesia
yang lain maupun negara Asia lainnya.
Penyatuan wilayah ini kedalam Indonesia sejak tahun 1969 merupakan buah
perjanjian antara Belanda dengan Indonesia dimana pihak Belanda menyerahkan
wilayah tersebut yang selama ini dikuasainya kepada bekas jajahannya yang
merdeka, Indonesia.
Perjanjian
tersebut oleh sebagian masyarakat Papua tidak diakui dan di anggap sebagai
penyerahan dari tangan penjajah kepada penjajah lainnya.
Ø Ideologi
Di
Papua penduduknya mempunyai ideologi tersendiri yaitu keinginan untuk membentuk
negara sendiri. Persoalan Papua ini
sebenarnya persoalan politik yang sudah mengideologi, artinya persoalan
ideologi orang Papua sejak dulu untuk memisahkan diri dari wilayah NKRI. Dan tidak
bisa dipungkiri juga dengan lahirnya generasi-generasi yang baru di Papua,
ideologi ini akan menjadi akar yang sangat kuat untuk Papua memisahkan diri
dari Indonesia.
Ø Tri Komando Rakyat (Trikora)
Sejarah
mengenai Trikora dijaman pemerintahan Presiden Soekarno
sangat panjang. Bermula dari belanda
yang kemabali ke Indonesia
untuk menjajah. Saat itu Belanda berusaha menduduki Irian Jaya padahal Irian
jaya adalah wilayah RI yang sudah memplokamirkan kemerdekaannya tahun 1945.
Banyak sekali kisah – kisah heroik yang terjadi saat Trikora mulai
dikumandangkan. Salah satu kisahnya adalh Kisah Heroik Trikora yang terjadi di pertempuran Laut Aru.
Operasi TRIKORA
di cetuskan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 19 Desember 1961 bertempat di
alun-alun Utara yogyakarta. Trikora merupakan sebuah operasi yang bertujuan
untuk mengembalikan wilayah Papua bagian barat ke Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Dibawah ini adalah isi
dari Tri Komando Rakyat (TRIKORA):
1. Gagalkan berdirinya negara Boneka Papua bentukan
Belanda.
2. Kibarkan sang Merah Putih di irian Jaya tanah air
Indonesia.
3. Bersiap melaksanakan mobilisasi umum.
Realisasi
pertama dari Trikora adalah pembentukan Komando Operasi Militer yang diberi
nama Komando Mandala Pembebasan Irian Barat. Komando Mandala dibentuk pada
tanggal 2 Januari 1962 dengan komandannya Mayjen Soeharto. Dengan berbekal
tekad dan semangat untuk membebaskan Irian Barat dari cengkraman colonial
Belanda. Dengan tugas yang cukup berat
itu, Komando Mandala merencanakan tiga fase dalam pembebasan Irian Barat.
Ketiga fase itu adalah fase infiltrasi, fase eksploitas dan fase konsolidasi.
Menurut
Mayor Urip Santoso Trikora di tahun 1962 adalah perang amfibi terbesar yang pernah disiapkan
angkatan perang Indonesia. Tak mengherankan jika saat itu dalam operasi trikora
segala perasaan bercampur aduk, mulai semangan nasionalisme membela negara
sampai emosi.
Ø
Organisasi Papua Merdeka(OPM)
Organisasi Papua Merdeka
(disingkat OPM) adalah sebuah
organisasi yang didirikan tahun 1965 untuk mempromosikan penentuan nasib
sendiri dan pemisahan diri Papua Barat dari NKRI. Sejak awal berdiri, terdapat
tiga strategi utama yang digunakan oleh OPM untuk mencapai tujuan
kemerdekaanya, yaitu melalui perlawanan bersenjata, dialog serta kampanye
politik, dan melalui jalur online. Tiga strategi ini dilakukan bersama-sama
dengan tujuan yang sama, yaitu kemerdekaan papua.
Selain dialog dan
kampanye, OPM juga memanfaatkan teknologi internet on line sebagai salah satu
media perjuangan. Teknologi informasi tidak saja mengubah sifat pemberontakan
OPM menjadi lebih mudah dan cepat diterima masyarakat internasional, tetapi
juga lebih efisien dalam hal cara dan hasil, sekaligus mampu memperbaiki image
internasional OPM menjadi organisasi perjuangan pembebasan yang modern. Dunia
maya merupakan sarana yang sangat berarti bagi kelompok-kelompok yang memiliki
masalah identitas dan tekanan dari negara. Keterbatasan ruang gerak dalam dunia
nyata dapat diatasi dengan bergerak di dunia maya yang tidak mengenal konsep
ruang, waktu ,dan jarak, sehingga bagi OPM, internet menjadi pilahan untuk
renegosiasi dan membangun kembali identitas nasional, etnis, dan kultural yang
terancam.
Melihat hal-hal tersebut, berbagai
upaya tersebut pun sudah diantisipasi oleh pemerintah, namun sejumlah cara yang
dilakukan masih dinilai belum efektif bahkan semakin menekan masyarakat Papua
dan disinyalir mengandung pelanggaran HAM seperti pengamanan saat kongres Papua
III di yang di laksanakan di Lapangan Sepak Bola Zakeus, Padang Bulan, Abepura,
Jayapura, 19 Oktober 2011. Sementara itu
beberapa pihak menilai permasalahan yang ada di Papua merupakan hasil rekayasa
dan disengaja oleh negara lain seperti Amerika Serikat. AS sengaja membuat
rusuh Papua sehingga Indonesia mendapat kecaman dunia internasional. Ada dugaan
kalau AS yang justru membiayai Kongres III Papua.
Ø Freeport & Konflik
Freeport
merupakan salah satu kekayan alam yang terdapat di Papua khususnya di daerah
Timika. Lokasi pertambangan PT FI berupa
gunung biji tembaga (Ertsberg), yang pertama
kali ditemukan oleh seorang ahli geologi kebangsaan Belanda, Jean Jacqnes Dory
pada 1936. Kemudian ekspedisi Forbes Wilson tahun 1960 menemukan kembali
Ertsberg. PT FI pertama kali melakukan penambangan pada bulan Desember 1967
pasca-Kontrak Karya I (KK I). Ekspor pertama konsentrat tembaga dimulainya pada
Desember 1972 dan beberapa bulan kemudian tepatnya Maret 1973 projek
pertambangan dan Kota Tembagapura ini diresmikan oleh Presiden Soeharto.
Setelah sekian lama dilakukan
ekplorasi (dan juga eksploitasi tentunya), kandungan tembaga semakin berkurang
dan pada 1986 ditemukan sumber penambangan baru di puncak gunung rumput
(Grasberg) yang kandungannya jauh lebih besar lagi. Kandungan bahan tambang
emas terbesar di dunia ini, diketahui sekitar 2,16 s.d. 2,5 miliar ton dan
kandungan tembaga sebesar 22 juta ton lebih. Diperkirakan dalam sehari diproduksi
185.000 s.d. 200.000 ton biji emas/tembaga.
Dengan demikian, PT FI berhasrat lagi untuk memperpanjang KK I dan dibuatlah KK II pada Desember 1991, yang
memberikan hak kepada PT FI selama 30 tahun dengan kemungkinkan perpanjangan
selama 2 X 10 tahun. Ini berarti KK II
ini akan berakhir pada tahun 2021 dan jika diperpanjang maka akan berakhir 2041. Jadi setelah 35 tahun lagi tepatnya
2041, barulah PT FI kembali menjadi
"milik"
NKRI.
Jadi siapa yang menikmati hasil
dari PT FI selama ini? Nyatanya sumbangan ke APBN hanya Rp 2 triliunan, saham
pemerintah RI hanya 9,36 % sisanya milik asing. Sejak Juli 1996 memang ada dana 1%
dari laba kotor perusahaan untuk masyarakat Timika. Layaknya dana
"bancakan", dana 1 % bagi pihak masyarakat adat menjadi sumber
konflik internal diantara mereka. Dana tersebut disinyalir sebagai media
peredam seteleh adanya kerusuhan Maret 1996. Lembaga Masyarakat Adat Amungme
(Lemasa) awalnya menolak menerima dana tersebut. Masyarakat adat Amungme
menolak semua bentuk perwakilan yang mengatasnamakan masyarakat setempat selain
Lemasa. Sementara masyarakt adat lain (Komoro dll) merasa berhak juga atas dana
tersebut. Terjadilah konflik-konflik internal sebagai babak baru persoalan PT
FI yang berkepanjangan.
Konflik berikutnya yang dikenal
dengan konflik January Agreement yang dibuat tahun 1974. Isinya menyangkut
kesepakatan antara PTFI dengan masyarakat suku Amungme dalam kaitan pematokan
lahan penambangan dan batas tanah milik PT FI dengan masyarakat adat setempat.
Namun pada kenyataannya, diduga PT FI telah mengambil tanah adat jauh di luar
batas yang telah disepakati. Masyarakat adat semakin tergerser dan menjadi kaum
pinggiran (pheripheral saja). Konflikkonflik berkaitan dengan January Agreement
terus saja berlanjut sampai pembentukan
Lemasa tahun 1992.
Konflik lainnya dipicu oleh
kerusakan lingkungan yang semakin parah. Lemasa yang dikomandoi oleh Tom Beanal
kemudian mengadakan musyawarah adat Lemasa (7-13 Desember 1998) yang
menghasilkan 4 resolusi yang berisi tentang resolusi SDA, HAM, gugatan terhadap
PT.FI dan meminta dialog nasional. Lemasa memang diyakini telah berubah dari
gerakan sosial mejadi gerakan politik. Tahun 2003 terjadi kerusuhan di Timika,
penyebab awal kerusuhan tersebut, bermula dari adanya peresmian Provinsi baru.
Kemudian kematian orang AS di Timika juga memperpanjang daftar masalah PT FI
ini. Dan kejadian Abepura kali ini merupakan suatu rangkaian konflik yang tidak
putus dari mata rantai konflik-konflik PT.FI.
All about argumentative essay J
Well, sekarang saatnya berpindah
kepada pokok bahasan baru yaitu mengenai argumentative essay. Perlu diketahui bahwa ada tiga jenis teks
yang termasuk kepada genre argumentation, yaitu :
v Expository
Tujuan
utama dari expository text adalah untuk menginformasikan atau menjelaskan.
Informasi ini disusun secara logis dan menarik dengan menggunakan berbagai
struktur expository text. Struktur
expository text yang paling umum termasuk deskripsi, enumerative, list, urutan,
perbandingan, kontrast, sebab-akibat, dan masalah-solution.
v Exposition
Analytical Exposition adalah jenis teks yang termasuk keadalam jenis
Argumentation Text dimana teks tersebut berisi tentang pemikiran terperinci
penulis tentang sebuah penomena yang ada di sekitar. Fungsi sosial dari teks
Analytical Exposition adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa topik yang
dihadirkan adalah topik yang penting untuk dibahas atau mendapat perhatian
dengan cara pemberian argument-argument atau pendapat-pendapat yang mendukung
main idea. Adapun generic struktur dari
analytical exposition adalah: Thesis statement, argument, dan reiretation.
v Argumentation
Argumentative essay adalah genre
penulisan yang mengharuskan siswa untuk menyelidiki topik; mengumpulkan, menghasilkan,
dan mengevaluasi bukti; dan membangun posisi pada
topik secara ringkas.
Dalam
membuat argumentative essay banyak sekali yang harus dipersiapkan misalnya,
mencari data sebanyak mungkin, di analysis , dan lain-lain. Berikut ini adalah tahapan yang harus dilalui
dalam membuat argumentative essay.
Dari skema diatas dapat
dijelaskan bahwa, awal untuk membentuk sebuah argumen adalah opini. Tetapi, bukan hanya sekedar opini yang biasa
dan datar melainkan opini yang dapat menarik perhatian pembaca. Dan alangkah lebih baiknya opini kita itu
disertai dengan fakta, jangan hanya sekedar opini belaka. Kemudian fakta juga dapat diperkuat dengan
informasi, setelah berbentuk fakta dan informasi barulah berbentuk data yang
lengkap, karena terdapat informasi yang mengandung fakta. Setelah adanya data, barulah kita dapat membuat argumen, dan dari argumen
kita buat kita bisa mengajak (persuasion)
para pembaca untuk setuju atau sepaham dengan argumen yang kita sajikan.
Perlu diketahui bahwa,
dalam membuat argumentative essay perlu analysis yang lebih dalam. Seperti skema dibawah ini:
Selanjutnya,
untuk membuat thesis statement pada argumentative essay mempunyai rumus
tersendiri.
Jika saya telaah teknik belajar
menulis menggunakan tulisan yang berwarna (colourful) itu sangat bagus, karena
bisa menarik semangat belajar dan bisa mempermudah dalam mengingat. Karena dengan tulisan yang berwarna kita akan
lebih mudah untuk mengingat tulisan yang berwarna mencolok.
2.
Body
first point and
supporting info
second point and
supporting info
third point and
supporting info
3.
Conclusion
Perlu diperhatikan bahwa didalam
menulis introduction pada argumentative essay terdapat tiga point penting yang
harus diperhatikan yaitu:
1.
Define the topic!
Maksudnya
yaitu didalam introduction ada beberapa topik yang memerlukan definisi. Jangan sampai anda memilih topik yang dapat
menimbulkan pertanyaan lagi dihati pembaca.
Jadi, sebisa mungkin pada topik yang kita pilih disertai dengan definisi
dan penjelasan yang sejelas-jelasnya.
2.
Limit the topic!
Menyambung
bahasan dari point diatas, meskipun di dalam introduction kita harus menentukan
topik, dan terkadang beberapa memerlukan definis. Tetapi, kita juga harus bisa membatasi topik
yang kita bahas jangan sampai meluas kemna-mana, dan akhirnya membuat bingung
pembaca.
3.
Analyse the topic!
Maksudnya
yaitu, sebelum anda/penulis memutuskan sudut pandang, penulis harus
menganalisis masalhnya terlebih dahulu.
Karena topik pada argumentative essay terdapat dua sudut pandang yaitu
“for” and “against”. Dan bisa dimulai
dari yes/no question.
This is my argumentative
essay outline!
Introduction:
Papua is one of province in
Indonesia that rich are wealth of natural resources. Papua divided into two province that is Papua
provice, and West Papua province. Now, I
would like to tell about West Papua province. The West Papua province has tremendous potentials, such as agriculture , mining , forest products, culture, language,
and tourism place. But, as we
know that since formely Papua want to separeted from Indonesia. So, should Papua stay united with
Indonesia? Papua should stay united with
Indonesia because in Papua there are
many natural resources, and culture that make Indonesia be a rich country.
Papua has many wealth:
1.
Natural resources : In Papua we can find many
natural resources like located of mining in Timika that called by
Freeport. In Freeport we can find gold
and mine, for one day Freeport able to product 185.000 until 200.000 ton kernel
of gold and mine. And Freeport also is
the biggest mining in the world, the content of gold is for about 2.16 until
2.5 billion, and the content of mine is for about 22 million.
2.
Culture:
In West Papua there are many ethnic group, until know record for about
206 ethnic group. The ethnic group are
Matbat, Seget, Biga, Duriankere, Ma’ya, Maden, Biak, Kawe, Mandamen, and the
others. From here, we can see that
wealth of Papua not only from natural resources, Papua also are rich from
cultures.
3.
Language:
From Papua record there are 310 languages that used by ethnic group
there. From West Papua province itself
record there are 67 languages that used such as Matbat, Moskona, Seget, Biga,
Ma’ya, Maden, Legenyem, Waigeo, and et cetera.
In Papua each ethnic groups have language itself.
Conclusion
In conclusion, we as citizen from Indonesia must defend our region
exactly Papua to stay united with Indonesia.
We can see from the data, that Papua are rich nrot only about natural
resources but Papua also rich are from wealth of culture and language. So, we must proud toward Papua and show to
the other country that Indonesia has many wealth.
Akhirnya tiba juga pada tahap
terakhir yaitu kesimpulan. Dari data
yang saya sajikan, saya dapat menyimpulkan bahwa:
1.
Di tanah Papua itu banyak sekali
kejadian yang sangat bersejarah seperti trikora, hal itu dilakukan dengan
semangat juang yang tinggi agar Papua tetap bergabung dengan NKRI.
2.
Di tanah Papua juga terdapat
banyak sumber daya alam salah satunya yaitu Freeport, yang merupakan lokasi
pertambangan terbesar di dunia.
3.
Berbicara mengenai argumentative
essay, didalamnya terdapat tiga genre yang berbasis argumen yaitu, expository,
exposition, dan argumentation.
4.
Kemudian didalam penulisan argumentative essay terdapat struktur yang
harus diperhatikan yaitu:
1).Introduction
2).Body
first point and supporting info
second point
and supporting info
third point and supporting info
3.)
Conclusion
Well,
pada class review yang kesimbilan ini hanya itu yang dapat saya sampaikan. Semoga bermanfaat untuk kedepannya, dan juga
saya memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam menuliskan data-data atau
informasi yang saya berikan. Terimasih
atas segala perhatiannya, wassalam J
References
1.
Fairclough, Norman. 1995. Critical
Discourse Analysis. New York : Longman
2.
Tentang sejarah operasi
trikora, diakses pada tanggal 26 april 2014 di unduh dari: http://handikap60.blogspot.com/2013/09/sejarah-dan-isi-operasi-trikora.html
3.
Tentang Tri
Komando Rakyat, diakses pada tanggal 26 april 2014 di unduh dari: http://id.shvoong.com/exact-sciences/2146573-tri-komando-rakyat
trikora/#ixzz30G0g42f8
4.
Tentang
Organisasi Papua Merdeka, diakses pada tanggal 26 april 2014 di unduh dari: http://hankam.kompasiana.com/2011/12/01/siapa-di-balik-gerakan-opm-415202.html
5.
Tentang
Freeport, diaskes pada tanggal 27 april 2014 di unduh dari:
http://masjawaa.wordpress.com/2014/01/14/sejarah-berdirinya-pt-freeport-indonesia-by-ratu_adil/
http://masjawaa.wordpress.com/2014/01/14/sejarah-berdirinya-pt-freeport-indonesia-by-ratu_adil/
6.
Tentang
ideologi Papua, diakses pada tanggal 27 april 2014 di unduh dari:
http://centraldemokrasi.com/info-regional/22112011/aspirasi-papua-merdeka-dan-pengakuan-papua-dalam-nkri-adalah-dua-realitas/
http://centraldemokrasi.com/info-regional/22112011/aspirasi-papua-merdeka-dan-pengakuan-papua-dalam-nkri-adalah-dua-realitas/
7.
Tentang
sejarah Papua, diakses pada tanggal 28 april 2014 di unduh dari:
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2334454
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2334454
8.
Tentang
exposition, diakses pada tanggal 28 april 2014 di unduh dari:
http://www.belajarbahasainggris.us/2012/01/teks-analytical-exposition.html
http://www.belajarbahasainggris.us/2012/01/teks-analytical-exposition.html
9.
Tentang budaya yang ada di Papua,
di akses pada tanggal 28 april 2014 di unduh dari:
http://infokebudayaanpapua.blogspot.com/2010/02/buku-pemetaan-suku-suku-di-tanah-papua_20.html
http://infokebudayaanpapua.blogspot.com/2010/02/buku-pemetaan-suku-suku-di-tanah-papua_20.html


Subscribe to:
Post Comments (Atom)