Sunday, March 16, 2014
Created By:
Nani Fitriani
5th Class Review
On March, 9th 2014
Ujung-ujungnya “Meaning dan Literasi”
Sejarah sangat berkaitan erat dengan text merupakan
sesuatu yang bias, salah satunya adalah artefak-artefak, seperti yang di
jelaskan oleh Lehtonen (2000:72) yaitu text dibagi menjadi dua yaitu text
berbentuk fisik dan semiotic. Contoh text fisik yaitu sebuah lembaran-lembaran
karya ataupun artefak yang dipahat dengan sebuah kapak, dan text berbentuk
semiotic yaitu speech, picture dan music. Sejarah yang telah kita buka
ceruk-ceruk yang baru yaitu sejarah penemuan benua Amerika. Seperti yang telah
kita pelajari dari SD yaitu kita hanya mengetahui sejarah penemu benua Amerika
adalah Christopher Columbus, akan tetapi setelah kita membuka fakta dan membuka
ceruk baru yang telah kita ketahui sang super hero datang di kegelapan dari
Amerika yaitu Howard Zinn yang telah mengubah ideology orang-orang di dunia
yang telah membuka fakta yang terselubung yaitu bahwa Columbus bukanlah seorang
yang menemukan benua Amerika bukan juga seorang pahlawan yang di
bangga-banggakan oleh orang Amerika.
Howard Zinn datang dalam buku
non-fiksinya yang berjudul A People's History of the United States Chapter 1
Columbus, the Indians, and Human Progress dengan artikelnya yang terkenal berjudul Speaking
Truth to Power with Book. Membongkar kebohongan yang selama ini diyakini
oleh masyarakat di dunia yaitu bahwa Columbus hanya seorang pembunuh dan maaf
pemerkosa bukanlah orang yang patut di banggakan atau bahkan diperingati
sebagai hari libur nasional yaitu Columbus day.
Sejarah juga sangat berkaitan erat dengan
literasi bahwa seseorang yang berliterat adalah orang yang mampu baca tulis dan
kini terbukti dengan adanya Columbus yang berliterasi tinggi dapat membuat
sejarah, mana mungkin seorang yang tidak bisa membaca dan menulis dapat
mengukir sejarah, walaupun sejarah ini terselubung akan tetapi setidaknya efek
literasi memang sangat dahsyat bisa mengubah paradigm dan ideology orang-orang
didunia yang pada saat belum munculnya buku Howard Zinn masyarakat dunia
meyakini bahwa Columbuslah yang menemukan benua Amerika.
Seorang penulis yang mempunyai voice dan
berliterasi tinggi juga sama halnya dengan Columbus dan Howard Zinn dapat
mengukir sejarah yaitu kita melakukan proses belajar yang sedang kita lakukan
dalam mata kuliah writing kita ini sedang mengukir sejarah kehidupan kita,
karena yang diingat dalam perkuliahan bukanlah sebuah hasil, akan tetapi yang
akan selalu diingat adalah prosesnya, karena proses merupaka sebuah awal menuju
gerbang keberhasilan. Untuk mencapai
kebersihalan tidak semudah membalikan telapak tangan butuh perjuangan
yang indah. Dalam membuat teks kita harus memperhatikan sebuah generic
structure karena itu merupakan suatu hal yang sangat crucial dalam pembuatan
sebuah karya tulis(text). Yang harus di perhatikan dalam membuat sebuah karya
tulis yaitu introduction, summary, critic, dan conclusion.
Urutan-urutan kesalahan yang dibuat oleh
seorang penulis semakin membuat kesalahan maka semakin tinggi tingkat
kesalahannya yaitu weakness(lemah) ini masih awal sebagai seorang penulis
yang melakukan kesalahan, yang kedua yaitu mistake(kesalahan atau kekeliruan),
yang ketiga yaitu ignorance(mengabaikan) dan yang terakhir adalah insanely(dengan
gila) ini adalah kesalahan yang sangat fatal yang di lakukan oleh seorang
penulis. Maka dari itu untuk pembuatan suatu karya selanjutnya jangan sampai
membuat kesalahan karena setiap kesalahan yang kita buat maka semakin tinggi
pula urutan kesalahan kita seperti yang telah di jelaskan diatas, bahkan jika
kita terus melakukan kesalahan tulisan kita tidak layak untuk dibaca.
Berbicara mengenai text kita tidak terlepas dari
yang namanya context karena tidak ada text tanpa context. Context selalu
menyertai text dan selalu bersama text. Tidak ada text tanpa context dan tidak
ada text tanpa pembaca Lehtonen(2000) menjelaskan bahwa conext dari sebuah text
adalah text, context, reader, writer, meaning. Dalam sebuah text
seseorang mempunyai pemikiran dan pemahaman yang berbeda akan tetapi tujuannya
itu sama memahami sebuah text yang dibaca. Berbicara lebil lanjut mengenani
context dalam key issues in writing yaitu mengenai context, literacy,
culture, technology, genre, dan identity mari kita jelajahi dunia
Hyland(2009:44-73) yaitu:
1.
Writing and context
Cara memahami sebuah text setiap orang mempunyai
pemikiran dan pemahaman yang berbeda serta memaknai text setiap orang juga
berbeda akan tetapi tujuan dan maksud dari setiap pemaknaan dan pemahaman itu
sama yakni mencapai meaning. Hal ini berkaitan dengan penjelasan
lehtenon(2000:72) bahwa text dan context tidak dapat berpisah selalu
berdampingan. Dan text dan context itu tidak dapat berdiri sendiri. Tidak ada
context tanpa text daan tidak ada text tanpa reader. Kita sadar bahwa memaknai
meaning diciptakan dalam interaksi antara penulis dan seorang pembaca akan
memikirkan atau mengambil analisa lebih dari penulisnya. Hyland(2009:46)
mengatakan yang dicukil dari buku cutting(2002:3) menyatakan bahwa ada tiga
aspek utama dalam context penafsiran yaitu :
Ø the situational context: what people ‘know about what they
can see
around them’;
Ø the background knowledge context: what people ‘know about
the world,
what they know about aspects
of life, and what they know about
each other
Ø the co-textual context: what people ‘know about what they
have
been saying’.
Konsep Halliday (1985) mengenai Context yaitu :
• Field: Refers to
what is happening, the type of social action, or what
the text is about (the topic
together with the socially expected forms
and patterns typically used
to express it).
• Tenor: Refers to
who is taking part, the roles and relationships of
participants (their status
and power, for instance, which influences
involvement, formality and
politeness).
• Mode: Refers to
what part the language is playing, what the participants
are expecting it to do for
them (whether it is spoken or written,
how information is
structured, and so on).
Sebuah
gagasan teks yang benar-benar terbuka akan menyebabkan kesimpulan absurd
seperti sebelumnya yang terjadi sehubungan dengan ide teks menentukan mereka
pembacaan dan pemaknaan sendiri tanpa akhir. Jika teks memiliki kekuatan,
pembaca akan tanpa sadar harus menyerah pada segala sesuatu yang tertulis dalam
teks. Pembentukan makna secara tegas melalui interaksi teks, konteks, dan
pembaca. Dari teks ke tekstual alih-alih pandangan dan essentializing(teks
memiliki semua kekuasaan dibandingkan teks tidak memiliki kekuatan)
Lehtonen(2000:117) kita dapat merebut pandangan dimana makna ditekankan sebagai
hubungan antara teks, konteks dan pembaca serta pemahaman masing-masing dan
mereka dipelajari dalam pembentukan makna. Dari sudut pandang lain yaitu teks
yang memilki signifikansi dalam formasi makna. Mereka berusaha untuk
memposisikan pembaca mereka dalam berbagai cara, yang baik dapat menerima atau
menolak.
2.
Literacy and
expertise
Kemampuan menulis dan membaca suatu
tindakan literasi. Literasi merupakan salah satui praktik sosial karena
kemampuan ini sangat diperlukan dalam berinteraksi di alam sekitar. Karena
jaman sekarang sudah semakin canggih bagaimana bisa seseorang dikatakan literat
kalau tidak bisa menulis atau gemar membaca. Sekarang teks sebagai suatu alat
yang penting yaitu untuk berinteraksi dengan orang lain di berbagai Negara
yaitu menggunakan media sosial yang semakin menjamur dimana-mana. Sedangkan
menurut Chaedar Alwasilah(2012:159) Literasi merupakan sutu yang netral, bukan
hanya kemampuan membaca dan menulis akan tetapi literasi adalah praktik
cultural yang berkaitan dengan masalah sosial, politik. Alwasilah juga
mengungkapakan bahwa praktik literasi adalah
memahami, melibati, menggunakan, menganalisis, dan mentransformasikan teks.
Konsep Literasi Hyland(2009:50) dicukil
dari Street and Lefstein, 2008) Yaitu :
1. Literacy
is a social activity and is best described in terms of people’s
literacy
practices.
2. People
have different literacies which are associated with different
domains of
life.
3. People’s
literacy practices are situated in broader social relations,
making it
necessary to describe the settings of literacy events.
4. Literacy
practices are patterned by social institutions and power
relationships,
and some literacies are more dominant, visible and
influential
than others.
5. Literacy
is based on a system of symbols as a way of representing the
world to
others and social view of literacy
to
ourselves.
6. Our
attitudes and values with respect to literacy guide our actions to
communication.
7. Our life
histories contain many literacy events from which we learn
and which
contribute to the present.
8. A
literacy event also has a social history which help create current
practices.
3.
Writing and
Culture
Budaya secara umum dipahami sebagai
historis ditransmisikan dan jaringan sistematis makna yang memungkinkan kita
untuk memahami, mengembangkan dan mengkomunikasikan pengetahuan dan keyakinan
kita tentang dunia. bahasa dan pembelajaran dikepung dengan budaya. Hal ini
karena nilai-nilai budaya kita tercermin melalui bahasa, tetapi juga karena
budaya membuat tersedia. Karena bahasa muncul karena ada budaya, jadi budaya
merupakan tonggak ukur sebagai lahirnya dari berbagai pengetahuan contohnya
baca-tulis dalam hal ini adalah text.
4.
Writing and
technology
Untuk
menjadi orang yang berliterat hari ini berarti harus menguasi teknologi yang
sedang berkembang di jaman modern sekarang ini yaitu kita sekarang harus
mempunyai ketrampilan dalam dunia teknologi, tidak hanya mempunyai kemampuan
dalam dunia media sosial akan tetapi kita harus menguasi words processing,
Power point dan word pengolahan angka, supaya kita tidak ketinggalan atau bisa
dikatakan dengan kudet kurang up date. Karena jaman sekarang persaingan ada
dimana-mana, jadi harus menjadi pribadi yang unggul dalam segala bidang. Konsep
dari Hyland(2009:59) yaitu :
Effects of electronic technologies on writing
• Change creating, editing, proofreading and formatting processes
• Combine written texts with visual and audio media more easily
• Encourage non-linear writing and reading processes through
hypertext
links
• Challenge traditional notions of authorship, authority and
intellectual
property
• Allow writers access to more information and to connect that
information
in new ways
• Change the relationships between writers and readers as readers
can
often ‘write back’
• Expand the range of genres and opportunities to reach wider
audiences
• Blur traditional oral and written channel distinctions
• Introduce possibilities for constructing and projecting new
social
identities
• Facilitate entry to new on-line discourse communities
• Increase the marginalisation of writers who are isolated from
new
writing technologies
• Offer writing teachers new challenges and opportunities for
classroom
Practice
5.
Writing and
genre
Genre adalah istilah untuk mengelompokan
teks bersama-sama, mewakili bagaimana penulisan biasanya, seperti teks ini
tersmasuk teks apa terklasifikasi apakah sebuah teks pengetahuan, motivasi,
hiburan ataupun lain sebagainya. Selian
itu setiap genre memilki sejumlah fitur
yang mebuatnya berbeda dengan genre lain yang masing-masing memilki tujuan
tertentu, struktur keseluruhan, fitur linguistic tertentu .
Genre sekarang menjadi salah satu konsep
yang penting dalam pendidikan saat ini adalah adat, namun untuk
mengidentifikasi tiga pendekatan genre ini Hyland(2009:63) yaitu :
(a)
Systemic Functional views
(b) English for Specific Purposes (ESP)
(c) The ‘New Rhetoric’
6.
Writing and
identity
Pengertian saat ini identitas melihatnya sebagai konsep plural, yang
didefinisikan secara sosial dan dinegosiasikan melalui pilihan penulis buat
dalam wacana mereka. Pilihan ini sebagian dibatasi oleh ideologi dominan
kemahiran istimewa di masyarakat tertentu, dan sebagian terbuka untuk
interpretasi penulis 'sebagai akibat dari pribadi dan sosial budaya
pengalaman. Identitas demikian mengacu penulis berbagai 'diri' mempekerjakan dalam konteks yang berbeda, proses hubungan mereka dengan khusus masyarakat, dan tanggapan mereka terhadap hubungan kekuasaan institusional tertulis di dalamnya.
pengalaman. Identitas demikian mengacu penulis berbagai 'diri' mempekerjakan dalam konteks yang berbeda, proses hubungan mereka dengan khusus masyarakat, dan tanggapan mereka terhadap hubungan kekuasaan institusional tertulis di dalamnya.
Karya minggu lalu yang
mengulas mengenai Howard Zinn.
The New Super Hero “Howard Zinn”
Howard zinn came like as super hero in the darkness. Howard Zinn express
about Columbus is a “Discover”, because he was lie to all people in the world
that who is found the America continent.
Howard Zinn changed the paradigm and ideology all people in the world
with his book A People's History of the United States Chapter 1
Columbus, the Indians, and Human Progress dengan artikelnya yang terkenal berjudul Speaking
Truth to Power with Book. Howard Zinn critic that Columbus is lie and
show up about who is found the America continent. But in his book not
clarification who is the truth found America continent whereas Howard Zinn knew
who is found it, as we know Howard Zinn is Yahudi and Yahudi is the enemy muslim so he not clarification
about the origin found the America continent.
Dari semua pembahasan diatas dapat disimpulkan
bahwa dalam writing for academic kita harus memperhatikan generic structure
sperti harus memperhatikan introduction, summary, critic dan conclusion. Dan untuk pembuatan sebuah
karya tulis jangan mengulang-ngulang kesalahan karena setiap kesalahan yang
kita buat akan semakin keliru bahkan karya kita tidak layk untuk dibaca urutan-urutan dari pembuata
kesalahan dalam sebuah karya yaitu weakness, mistake, ignorance, dan insanely.
Dalam writing for academic Hyland(2009:44-73) menyebutkan bhawa key issues in
writing yaitu da enam yaitu context, literasy,
ciulture, technology , genre dan identity dari semua itu sangat berpengatuh
dalam sebuah karya dandari semua itu sngat berkaitan untuk membuat karya
semakin baik. Serta kita harus membangun gist atau benang merah dalam tulisan
kita dan tidak lupa untukmemunculkan voice kita dalam sebuah karya untuk
membbedakan cita rasa tulisan kita dengan orang lian untu menjadi master chef.


Subscribe to:
Post Comments (Atom)