Sunday, March 23, 2014

The Important Things of Thesis Statement



Cirebon, 14 Maret 2014
Fitri Nurhelawati
Class Review 6
The Important Things of Thesis Statement
            Pada pertemuan kali ini hal-hal yang lebih crucial makin terlihat dari tugas-tugas yang kami buat. Mr. Lala mengatakan bahwa orang-orang yang literat adalah orang-orang yang tidak hanya mampu membolak-balikan fakta, akan tetapi lebih dari itu orang yang literat mampu menjadikan dirinya sebagai “resourse” (ini masuk ke “Quote of the Day”, yaitu tentang begitu besarnya tugas seseorang yang berliterasi.

¡              Katanya, tugas mereka yang tercerahkan--kaum literat--adalah meneroka ceruk ceruk 'baru' tempat pengetahuan dan keterampilan yang mereka pungut, kumpulkan dan kuasai dalam perjalanan hidupnya sebagai bagian sederhana dari cinta mereka pada pengetahuan dan pemberi pengetahuan. Mereka yang hanya baru tahu teori ini dan itu dari 'suara-suara penuh kuasa' di bidang yang mereka geluti, belumlah dapat dikatakan yang tercerahkan--literat; mereka baru pada fase awal; peniru.
Meniru adalah bagian penting dari menemukan lalu menciptakan, dari memahami affordance dan meaning potential tanda tanda yang terserak, yang dibaca dengan teori ini dan itu. Yang berbahaya adalah ketika kita merasa sudah mendesiminasi, pun meneroka padang-padang baru tempat segala teori yang dipahami digunakan, padahal kita baru sampai pada tahap meniru. Lalu kita dengan pongahnya mengatakan 'ini salah itu tak benar", tanpa dasar yang 'tak bergetar' pada mereka yang berada di titik awal menjadi peniru. Kita merasa bahwa hapal saja teori ini dan itu, telah membuat kita menjadi bagian dari "Rejim kebenaran tak terbantahkan".
Begitu banyak yang harus dipelajari, dipahami lalu dimaknai; lebih banyak dari alasan menjadi sombong sebab apa yang baru kita sedikit ketahui.
            Disini kita dapat melihat banyak hal dari sisi yang banyak juga. Pada quote of the day ini saya dapat mengambil gambaran bahwasannya sampai saat ini tulisan-tulisan yang kita kerjakan masih dalam fase meniru, kita masih dalam fase menuju menjadi kaum literat . Sebagai orang baru dalam dunia menulis kita jangan terlalu menyombongkan apa yang baru kita tahu karena kita baru pada tahap meniru bukan masuk kedalam golongan literat. Jika kita menjadi kaum literat yang sesungguhnya, kita harus mampu menemukan “ceruk-ceruk baru", yaitu tempat pengetahuan dan keterampilan yang mereka pungut, kumpulkan dan kuasai dalam perjalanan hidupnya sebagai bagian sederhana dari cinta mereka pada pengetahuan dan pemberi pengetahuan.
            Dalam quote of the day ini kita diajarkan bahwa orang yang literat tidak hanya mengandalkan ideologinya saja, atau bahkan sombong dengan segala kemampuan yang baru  dia miliki. Orang-orang yang literat tidak hanya mampu mengungkapkan pendapatnya saja pada satu sisi pandangan mereka saja melainkan harus memasuka ideologi tentang fakta-faktanya juga ini menunjukan bahwaapa yang kita tulis atau hasilkan tidak pernah terpaku pada satu ideologi saja..
¡  Fowler (1996: 10): “Like the historian critical linguist aims to understand the values which underpin social, economic, and political formations, and diachronically, changes in values and changes in formaitons.
¡  Fowler (1996: 12): “Ideology is of course both a medium and an instrument of historical processes.”
Mr. Lala juga memasukan beberapa pernyataan bahwa literasi itu tidak pernah neutral. Text productions is never neutral! (Fairclough 1989; 1992; 1995; 2000; Lehtonen 2000)
Literacy is NEVER neutral (Alwasilah 2001; 2012)
Therefore, reading and writing is always ideologically motivated
Pada minggu ini Mr. Lala menyampaikan tugas kami selanjutnya, yaitu tentang “Thesis Statement”.  Thesis statement ini telah di ulas oleh Mr. Lala pada slide.a. Thesis statement sendiri yaitu kalimat yang berisi posisi sentral utama dari sebuah penelitian atau essay. Thesis essay adalah ide utamanya menerangkan gagasan utama. Pernyataan thesis mengidentifikasikan topik penulis dan pendapat penulis yang ada di sekitar topik itu.
Beberapa penjelasan lain tentang thesis statement:
1.      Memberitahu pembaca bagaimana anda akan menafsirkan pentingnya materi pelajaran yang sedang di bahas.
2.      Thesis statement adalah peta jalan untuk kertas
3.      Thesis merupakan interpretasi dari pernyataan atau subjek, bukan subjek itu sendiri. Subjek atau topik dari sebuah essay mungkin Perang Dunia II dan thesis menawarkan cara untuk memahami perang tersebut
4.      Membuat klaim bahwa orang lain mungkin membantah.
5.      Biasanya satu kalimat di suatu tempat di paragraf pertama Anda yang menyajikan argumen Anda kepada pembaca. Sisa kertas, tubuh esai, mengumpulkan dan mengatur bukti yang akan membujuk pembaca logika penafsiran Anda. 
            Setiap thesis statement harus berisi satu kalimat yang jelas dan tepat, mengungkapkan satu fikiran.  Ini berarti bahwa pembaca akan memahami ide yang terkandung dalam tesis sekaligus setelah membacanya.
Fungsi Thesis Statement
a.       Penulis menciptakan tesis untuk fokus subjek esai.
b.      Kehadiran pernyataan tesis yang baik membantu pemahaman pembaca
            Sedikit tentang sejarah, ini adalah hal yang sangat crucial. Karena harus berhati-hati dlam menguak satu demi satu faktanya. Dengan thesis statement ini kita dapat menularkan ide-ide kitaterhadap sejarah namun harus sesuai dengan fakta. Sejarah selalu berbicara tentang  nilai (value) sebenarnya.  Ketika kita mengetahui sejarah, janganlah langsung pada inti dan klimaksnya saja. Menurut Mr. Lala value ini ada dari linguistik+historian.
Thesis Statement dalam sebuah essay, maka hal yang seharusnya dipahami adalah bagian-bagian atau komponen dari Thesis Statement itu sendiri. “A thesis statement has two main parts, a topic and a controlling idea” (Cynthia A Boardman, 2008:67). Sama halnya dengan Topic Sentence, Thesis Statement juga terdiri dari Topic dan Contorlling idea. Topic merupakan subjek dalam sebuah essay atau hal apa yang dibahas dalam essay. Topic biasanya hanya satu atau dua kata saja. Controlling Idea merupakan apa yang akan dijelaskan mengenai topic tersebut. Controling Idea biasanya berbentuk kata sifat. Sama seperti topic sentence, thesis statement juga tidah cukup apabila hanya memiliki topic saja, melainkan harus diikuti oleh controling idea. Ini merupakan suatu kesatuan yang tidak mungkin dapat dipisahkan.

Pada beberapa thesis statement juga memiliki komponen ketiga yang dinamakan predictor.  “The predictor of a thesis statement can tell the reader how many body paragraph there will be in the essay or what their content will be(Cynthia A Boardman, 2008:68). Predictor dalam thesis statement dapat memberitahukan kepada pembaca seberapa banyak body paragraf yang akan terdapat pada essay tersebut. Agar dapat memahami mengenai topic, controlling idea dan predictor perhatikan contoh pada thesis statement berikut:
            Jadi, pada prakteknya thesis statement ini penting. Penting disini artinya adalah thesis dengan segala komponennya dan karakteristiknya mencerminkan sejauh mana ilmu dan pengetahuan kita. Thesis statement ini adalah kalimat yang berisi posisi sentral utama dari sebuah penelitian. Thesis statement berisi pikiran-pikiran utama dari karya kita. Dalam menulis history kita juga tidak hanya menulis tentang pandanagn kita saja, tapi juga kita harus menulis dengan campuan literasi=ideologi+fact. Thesis statement juga tidak hanya sekedar mengasah tulisan kita, tapi juga kesabaran dan kemampuan membaca kita.
Comments
0 Comments

0 Comments:

Post a Comment