Sunday, March 30, 2014

Perjalanan Masih Tetap Berlanjut


7th Class Review
                                                                                                    On March, 23th 2014

Perjalanan Masih Tetap Berlanjut
Jumat, 21 Maret 2014, Mr. Lala kembali lagi membimbing kami dalam mata kuliah writing. Pertemuan ini Mr. Lala menunjukan kepada kami power point yang berkaitan dengan pembelajaran dari pertemenuan pertama hingga ke enam atau bisa dikatakan dengan mengulas kembali apa yang telah kita lakukan selama ini. Menulis bukan hanya meditasi dalam perkuliahan akan tetapi menulis adalah untuk melatih kesabaran, karena menulis bukan hanya untuk bersabar merangkai kata- kata ibaratkan sebuah chef seorang penulis harus membuat masakan yang enak yaitu dengan cara meracik berbagai bumbu yang akan di tuangkan dalam masakan kita.

Menulis tidak hanya sekedar pemenuhan tugas kuliah atau proses menuju gelar sarjana akan tetapi menulis menuntut kita untuk menjadi mastering of writing. Sebelum menuju mastering of writing kita harus melalui proses-proses terlebih dahulu yaitu emulating, discovering dan creating. Kita terlebih dahulu meniru kemudian menemukan dan final result yaitu menciptakan. Selain melalui proses yang lama dalam membuat sebuah karya atau menulis kita juga dituntut untuk bersabar, seperti misalkan tulisan kita salah maka harus dirubah kembali seperti dirubah dalam thesis statement atau supporting idea tergantung seorang pennulis mana yang ingin dirubah dalam tulisannya tersebut.
Membuat sebuah karya kita harus memunculkan epicentrum atau gravitasi yang membuat pembaca tertarik dengan karya kita. Epicentrum mucul lebih baik pada awal paragraph, karena awal paragraph adalah paragrafyang paling utama di baca oleh pembaca. Paragraph utama adalah sebagai guide untuk paragraph selanjutnya karena disitu seorang penulis akan menunjukan apa saja yang akan di bahas pada paragraph selanjutnya,. Serta pada paragraph pertama seorang pembaca akan memutuskan apakah ingin melanjutan bacaanya apa tidak, karena paragraph utama itu sudah menunjukan bagaimana isi tulisan tersebut.
Mr. lala menjelaskan bahwa dalam membuat ctitical review itu harus dikasih  referensi ataukah dari buku atau internet, kalau dari internet  harus disebutin sumber yang jelas yaitu berisi judul artikel, dan kapan kita mendownload artikel tersebut. selain itu kalau kita mengambil sumber sumber dari buku kita harus tau cara penulisannya yiatu contohnya (Fowler, 1996:17). Dalam mebuat sebuah karya setiap penulis harus mempunyai ideology karena setiap penulis memupnyai gaya penulisan yang berbeda mengambil dari sudut pandang yang berbeda pula, sehingga seorang penulis itu dapat mempengaruhi pola pikir pembacanya.
Jumat lalu kita mengadakan peer-review yang dialalukan bersama teman sendiri, saya meriview paper Dwi ayu dan begitupun sebaliknya. Dalam peer-review ini saya mendapat masukan yang sangat membangun dari Dwi ayu yaitu saya tidak berhati-hari dalam menulis karena tulisan saya tidak memaki justify, sehingga tulisannya kurang rapih, dan begitupun Dwi Ayu saya mengeomentari tentang generic structure, dalam karyanya dia tidak memunculkan mengenai generic structure yang jelas karena kita tidak hanya sekedar menjadi seorang penulis akan tetapi kita juga harus menjadi guide untuk pembaca.
Membuat critical review itu harus memperhatikan generic structure yaitu introduction, summary, critique, dan conclusion.
                Introduction, introduction adalah pengenalan atau pembukaan dalam membuat sebuah karya, dalam introduction harus berisi semua yang akan di bahas dalam content selanjutnya yaitu seperti summary, critique dan conclusion, paragraph utama atau introduction harus benar-benar di perhatikan grammaticalnya jangan sampai ada yang salah. Introduction inilah yang yang ditunjukan kepada reader yaitu menu utama dalam mencicipi sebuah masakan dari seorang penulis jadi menu utama atau dissert harus enak di iringi dengan bumbu rempah-rampah yang beragam dan juga pernempilan menarik supaya pembaca ingin cepat-cepat mengahabiskan makanan itu.
                Summary, yaitu berisi menganai summary kita dalam membuat sebuah karya. dalam membuat summary kita harus menyebutkan point-pointnya supaya pembaca tau dengan jelas apa isi rangkuman dari pembuatan sebagai karya ini. Summary harus berisi semua yang akan di bahas oleh seorang penulis di paragraph selanjutnya.
                Qritique, kritik meupakan point penting dalam membuat critical review karena ide kita benar-benar keluar dalam kritik ini, dalam kritik harus membuat point-point apa saja yang harus di kritik seperti kita mengkritik seorang penulisnya ataukah mengkritik karya-karyanya terserah kita sebagai seorang kritikus mana yang ingin di kritik. Akan tetapi dalam kita mengkritik jangan terlalu menjudge kita harus mempunyai bukti yang cukup kuat dalam mengkritik, serta kita juga dalam mengkritik harus berdasarkan sumber yang falid, jangan asal mengkritik tanpan ada dasar sumber yang benar.
                Conclusion, di dalam conclusion kita simpulkan dari sebuah karya tersebut, bagaimana kesimpulan keseluruhan dari sebuah karya yang telah di tulis oleh seorang penulis, di dalam conculison juga seorang penulis membuat point- point tidak apa-apa tidak memnajdi masalah.
Pertemua ketujuh ini membuat saya semakin maju, karena pertemuan ini Mr. Lala memberikan saran yang sangat membangun karena menjelaskan kepada kami untuk membuat critical review lebih baik lagi dari minggu sebelumnya. Beliau nmenjelaskan mengenai generic structure lebih jelas dan gamblang.
Mengulas sedikit mengani pertemuan-pertemuan sebelumnya yaitu perihal yang terpenting dari seorang penulis yaitu :
1.      Tugas utama seorang penulis adalah mengungkap kemungkinan-kemungkinan yang di pahami.
2.      Ada tiga tingkatan untu mencapai sebuah mastering of writing yaitu emulating, discovering dan creating.
3.      Menulis meruapakan cara atau kesempatan dan menyelidiki potensi-potensi yang di maksudkan, yaitu menyelidiki bebagai kasus yang belum menemukan titik temunya.
4.      Menulis adalah semogenisis
5.      Thesis statement adalah tonggak mil yang sangat penting untuk menciptakan permulaan, yaitu menciptakan dialog dengan pembaca.
History memang selalu berkaitan dengan literasi, membuat history itu dengan literas. Literasi itu tidak netral dan tekspun sama tidak netral( Fowler, 1996:10) seperti sejarawan, linguistic kritis bertujuan untuk memahami nilai-nilai yang mendukung sosial, ekonomi, dan budaya.
Dapat disimpulkan dalam pembahasan ini yaitu dalam membuat crtical review harus memperhatikan generic structure yaitu introduction, summary, qritique, dan conclusion. Dalam membuat introduction harus mempunyai epicentrum atau gravitasi karena awal paragraph itu sangat perpengaruh kepada pembaca ingin melanjutkan bacaannya atau tidak tergantung di paragraph utamnya.


                               
Comments
0 Comments

0 Comments:

Post a Comment