Thursday, March 6, 2014

Mystery Book (Book Can Change The World)


MYSTERY BOOK (BOOK CAN CHANGE THE WORLD)

Bagaimana kita dapat mengubah dunia? Para pemimpin militer atau para pemimpin dunia kerap menggunakan senjata dan pengaruh mereka untuk mengubah peta perpolitikan dunia, para ilmuwan menemukan temuan-temuan baru yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, orang-orang kreatif seperti Bill Gates, Steve Jobs membuat dunia seakan semakin menyempit dan dengan cepat kita dapat mengetahui apa yang terjadi di belahan dunia lain dalam hitungan detik. Lalu bagaimana dengan buku ? sanggupkah sebuah buku mengubah dunia?

Buku adalah kunci peradaban, sejak ribuan tahun yang lampau, buku dalam bentuk yang paling sederhana hingga buku elektronik telah menjadi sarana bagi para filsuf, teolog, sejarahwan, ilmuwan, dan sastrawan untuk menyebarluaskan ide-ide mereka. Mereka berharap ide-ide mereka dapat dibaca di masa buku itu ditulis maupun di masa depan dari generasi ke generasi.
Buku dengan sendirinya cepat atau lambat akan menyebarluaskan ide-ide penulisnya ke seluruh dunia, tidak hanya bagi orang yang membacanya langsung, melainkan juga pada orang-orang yang tidak pernah membuka-buka halamannya sekalipun. Pertanyaannya sekarang buku apa yang berpengaruh pada perubahan dunia?
Buku adalah tumpukan helaian kertas yang memuat banyak informasi. Buku terdiri dari berbagai macam, ada buku pendidikan, komik, majalah, novel, dan masih banyak lainnya. Buku selalu menemani hidup kita, saat belajar di sekolah, rumah bahkan perpustakaan. Membaca buku memiliki banyak manfaat, oleh karena itu kita sangat dianjurkan untuk membaca buku.
Manfaat Membaca Buku dalam Kehidupan Kita di bawah ini.
1.      Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
Saat kita membaca buku tepatnya buku pelajaran kita bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan. Sebab dalam buku pelajaran berisi ilmu pengetahuan yang kita butuhkan.
2.      Mengetahui informasi ter-update
Tak jarang buku-buku memuat informasi, misalnya saja majalah. Dengan membaca majalah kita bisa mengetahui informasi ter-update, sebeb dalam majalah banyak memuat informasi berupa informasi selebriti, informasi harga produk, informasi lomba, dan lain-lain.
3.      Mendapat motivasi untuk mencapai cita-cita
Saat ini banyak diciptakan buku-buku biografi orang-orang sukses. Jadi jika kita membaca buku seperti buku biografi seseorang yang sukses kita bisa termotivasi untuk mencapai cita-cita. Sebab dalam buku tersebut bisanya berisi tentang perjalanan hidup dan perjuangan orang tersebut hingga menjadi sukses.
4.      Sebagai penghibur
Selain buku pendidikan, majalah, buku biograf, banyak juga diciptakan buku hiburan seperti komik dan novel. Biasanya dalam buku ini berisi cerita fiksi ( tidak nyata ). Jadi kita bisa membaca buku ini diwaktu senggang sehingga kita bisa merasa lebih terhibur.

Mungkin ini yang bisa dijadikan tema besar tentang pentingnya buku untuk dibaca. Artinya bahwa betapa pentingnya buku untuk menata kehidupan, sehingga kalau kita mengabaikan membaca buku, berarti kita juga mengabaikan pengetahuan emas dari buku dalam menata kehidupan itu sendiri. Lewat bukulah kita bisa menembus ruang angkasa yang amat luas. Intinya, bahwa hanya dengan membaca buku, kita akan tahu banyak hal, kita juga bisa tahu banyak tentang relasi esensi alam ini dengan manusia. Semakin banyak buku yang kita baca, maka akan semakin mudah bagi kita untuk “menguasai dunia”.
             Seperti pendapat Howard Zinn dalam tulisannya yang berjudul Speaking Truth to Power with Books.  Arti dari judul tersebut adalah berbicara kebenaran kepada kekuasaan dengan buku.  Beliau menjelaskan bahwa dia bisa menjadi orang yang sadar social dan seorang aktivis karena buku – buku yang telah ia baca.
Zinn beranggapan jika buku mampu mengubah hidup seorang individu dengan mengubah kesadarannya maka tidak menuntut kemungkinan buku mampu mengubah dunia.  Ada sejumlah
cara di mana buku dapat mengubah kesadaran.
  Mereka dapat memperkenalkan
sebuah ide yang pembaca tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Ide lain yang mungkin terjadi pada sebagian orang mungkin setelah mereka membaca buku, terutama membaca buku sejarah yang tak lazim atau menyimpang. apalagi itu menyangkut sejarah suatu Negara.
Zinn pernah membuat buku mengenai Christopher Colombus yang berjudul A People’s History of The United State.  Buku tersebut dikecam banyak kalangan dari berbagai Negara.  Karena Zinn menceritakan Crhisthoper Colombus dari sisi yang berbeda.  Dalam bukunya Zinn memaparkan bahwa Colombus adalah orang yang kejam, pembunuh, penyiksa, penculik, multilator orang pribumi, munafik, pencari emas yang tamak, bersedia mencincang orang.  Berbanding terbalik dengan sejarah anggapan masyarakat tentang Christopher Colombus sebelumnya, bahwa Crhristopher Colombus adalah pahlawan.
Howard Zinn merasa ini adalah kasus.  Dimana hanya untuk mempelajari fakta – fakta Crhistopher Colombus dapat menyebabkan revolusi dalam pemikiran seseorang.  Ketika seseorang belajar tentang informasi yang telah disembunyikan darinya mungkin akan membuat orang tersebut bertanya – tanya apa lagi informasi yang disembunyikan darinya. 
Menurut Zinn ada cara lain yang membuat buku dan menulis dapat mempengaruhi seseorang, yaitu dengan sastra yang konyol. Dalam tradisi Jonathan Swift dan Franz Kafka dan Mark Twain.  Zinn beranggapan bahwa buku Kurt Vannnegut  seperti Cat Cradle dan Slaughterhouse – Five dan buku Joseph Heller Catch – 22.  Heller menciptakan adegan dengan Yossarian berbicara dengan seseorang.  Pria Italia tua itu berkata “ kau tahu, Italia akan menang karena dia begitu lemah.  Amerika dalam jangka panjang akan kehilangan karena dia begitu kuat”.   Ini adalah ide konyol tapi membuat seseorang akan berfikir.  Namun tetap saja dalam menulis sejarah kita harus mengedepankan fakta. 
Dalam bukunya Zinn mengungkap sisi lain dari Christhoper Colombus sang pahlawan, (penemu benua Amerika).  Berbeda dengan sejarahwan lain yang menggambarkan Christopher Colombus sebagai seorang pahlawan, Tuan Zinn justru mengungkap sisi gelap dari sang pahlawan.  Karena menurutnya sejarahwan itu bukanlah seorang katrogafer atau pembuat peta.  Pembuat peta dengan sengaja menyederhanakan kenyataan, menunjukan bagian yang perlu dan membuang bagian yang tak perlu dilihat.  Dalam menulis sejarah, seorang penulis harus mengungkap semua fakta yang ada secara detail, tidak boleh ada bagian yang tertutupi, sebab sejarah itu penting sebagaimana Zinn menuturkan :
“History is important. If you don't know history it is as if you were born yesterday. And if you were born yesterday, anybody up there in a position of power can tell you anything, and you have no way of checking up on it.”
“Sejarah itu penting.  Jika anda tidak tahu sejarah seolah – olah anda lahir kemarin.  Dan jika anda lahir kemarin, siapapun disana dalam posisi kekuasaan dapat memberitahukan apa saja pada anda, dan anda tidak tidak tahu caranya untuk mengeceknya”
Artinya seseorang yang tidak tahu sejarah maka akan mudah dibohongi seseorang dan dia tidak akan pernah tahu kebenaran yang sesungguhnya. 
Namun kita tidak mesti langsung melahap apa yang tuan Howard Zinn tulis.  Mengingat dalam bukunya A People’s History of The United State tidak terdapat referensi yang dicantumkan.  Ini membuat keraguan tentang bukti – bukti kuat yang ia paparkan dalam bukunya tersebut.  Zinn mengatakan di bagian akhir bukunya bahwa semua yang ia ceritakan berdasar atas pengalaman mengajar dan dari buku-buku yang kemudian ia daftar di halaman akhir. Mungkin ini yang membuat ia pernah tidak dianggap serius di kalangan akademisi.
Kalau kita berbicara masalah sejarah dan pentingnya sebuah tulisan, tentunya kita sepakat bahwa sampai sekarang belum ditemukan secara pasti kapan sebuah tulisan itu ditemukan. Akan tetapi, apabila kita membicarakan masalah pentingnya sebuah tulisan, tentunya kita bisa menjawab sebagai bahan referensi, bahan dokumentasi, sumber ilmu, dan masih banyak lagi. Al-Quran pun masih tetap terjaga keasliannya sampai saat ini karena adanya tulisan.
            Sejarah suatu bangsa, sejarah manusia, sejarah sebuah ilmu pengetahuan, dapat diketahui karena adanya tulisan, meskipun pada saat itu bentuk dan media tulisan tidak secanggih saat ini. Kita bisa menemukan sejarah suatu bangsa dari tulisan-tulisan pada bebatuan, kulit kayu, maupun daun lontar. Misteri sejarah Mesir Kuno pun terkuak ketika pada tahun 1799, seorang serdadu Perancis menemukan sebuah batu bertulis di dusun Roseta tidak jauh dari muara Sungai Nil.
            Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh seseorang secara berurutan. Keterampilan tersebut adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Di antara keempat keterampilan berbahasa tersebut, menulis merupakan keterampilan tertinggi yang dimiliki oleh seseorang. Keterampilan menulis diterima seseorang setelah dia mampu membaca. Seorang siswa di kelas awal tentunya masih berlajar membaca dahulu sebelum belajar menulis.
Bangsa Indonesia sampai saat ini masih dihadang oleh dua pilihan, antara mempertahankan tradisi (lisan) dengan menjawab tuntutan informasi, yang berarti harus banyak membaca. Pergumulan yang terjadi sejak 32 tahun lalu itu bisa dikatakan sampai sekarang belum juga selesai, sehingga kebiasaan kita masih didominasi tradisi percakapan panjang dan sedikit membaca. Kondisi demikian ini mengharuskan masyarakat untuk membudayakan membaca dari pada bertutur kata yang cenderung lebih mengandalkan emosional dan fisik. Ide adanya Hari Buku datang dari masyarakat perbukuan guna memacu minat baca masyarakat Indonesia, sekaligus menaikkan penjualan buku. Semestinya kita perlu mewujudkan agar peringatan Hari Buku itu dapat semeriah hari-hari istimewa yang lain, mengingat pentingnya buku dalam kehidupan ini. Yaitu buku laksana jendela dunia. Dengan buku dapat melihat perkembangan ilmu pengetahuan yang ada di dunia ini. Jangan sampai perayaan hari-hari penting sekelas hari buku dikalahkan oleh kebiasaan yang belum tentu sesuai dengan budaya bangsa Indonesia seperti halnya Valentine’s Day misalnya. Kalau hari-hari besar tertentu biasa dilakukan dengan memberikan sesuatu kepada orang yang disayangi dan memang berhak menerimanya. Misalnya banyak umat Islam memberikan daging ternak di Hari Idul Adha, memberikan beras, uang di Hari Raya Idul Fitri. Di hari besar yang lain juga ada yang memberikan serangkai kado sebagai wujud kasih sayang. Termasuk di hari Valentine’s Day, yaitu yang banyak remaja yang memberikan bunga atau sekedar coklat kepada orang lain sebagai wujud rasa kasih sayang kepada pihak lain tersebut. Namun bagaimana pada hari buku 17 Mei itu, kalau kita juga memberi sebuah buku kepada orang lain dengan harapan dapat dibaca guna menambah ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh orang-orang yang patut mendapat kasih sayang dari kita.  Sasaran yang dapat kita beri tentu dapat begitu banyak, terlebih adalah para pelajar / mahasiswa yang mendambakan buku tertentu namun terhalang oleh kemampuan atau kondisi ekonominya sehingga tertunda untuk memiliki buku yang dibutuhkan. Bisa jadi kita juga menyadari, membuat masyarakat gemar membaca memang begitu sulit dilakukan walaupun mungkin mudah untuk digembar-gembarkan, terutama kepada generasi muda kita yang terlanjur didominasi sistem komunikasi lisan dan pirsa. Dan sedikit media membaca dalam bentuk lembaran buku. Tetapi, karena strategisnya fungsi membaca, mendorong kita untuk mengajak manusia Indonesia yang berada di sekitar kita agar lebih gemar membaca karena membaca memamg sangat dibutuhkan dalam kehidupoan ini. Selain mengetahui perkembangan termodern, dengan membaca buku kita juga bisa memperhitungkan kondisi masa depan.
Begitu banyak buku yang dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan  secara umum buku yang diterima panitia tampak semarak dengan ragam jenis mulai dari fiksi realistik (termasuk seri lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati, seri budi pekerti, seri anak beriman), biografi, petualangan, bacaan bergambar, buku bacaan dwi-bahasa, hingga cerita misteri dalam bahasa asing. Materi yang tersaji, dari segi penanganan fisik, bentuk buku yang masuk makin meriah. Misalnya dengan warna, ilustrasi, jenis kertas kulit atau pengemasan. Lebih khusus, pada sastra anak, dari sudut desain, grafis dan ilustrsi ditemukan kualitas beragam dengan penggayaan estetika lebih berani. Akan tetapi, pada sastra remaja, seringkali masih pada kondisi biasa-biasa saja bahkan dapat dikatakan tak ada kemajuan kualitas perwajahan kulit dan cetakan yang asal wah, namun isi halaman buku tadi digarap secara serius. Ditinjau dari isi, walau tema baik, tetapi halangan terbesar yang ditemukan seringkali adalah berupa bahasa. Kalimat-kalimat yang kaku dan steril dengan kosa kata terbatas menjadi gambaran buku umum yang ada . Di samping itu juga adanya kelemahan dalam penanganan alat sastra. Untuk itu kita perlu mengembangkan keberadaan buku itu dalam kehidupan bermasyarakat.
Tapi sayangnya, membaca buku adalah suatu kebiasaan. Kebiasaan tersebut diawali oleh seringnya melatih diri menjadikan buku sebagai kebutuhan pokoknya. Sebagaimana belajar bahasa, seseorang tidak akan menguasai bahasa kalau tidak dipraktekkan setiap harinya. Rendahnya minat baca generasi penerus bangsa saat ini membuat mereka terpuruk dan tidak terbiasa untuk menganalisa berbagai masalah negara yang semakin ruwet.
Dominasi Internet Membuat Buku Semakin Dilupakan
Ironis sekali, ketika generasi muda saat ini tidak jarang yang tidak memiliki minat baca, terpenting lagi mahasiswa yang ideal adalah mereka yang menggeluti berbagai macam pengetahuan dan salah satunya diperoleh dengan membaca buku. Rupanya mahasiswa saat ini sudah tidak tertarik lagi dengan buku-buku bacaan, meskipun berupa novel maupun cerpen. Mahasiswa saat ini lebih memilih shoping, nongkrong di cafeƩ, dan jalan-jalan daripada membaca buku. Dan ini terjadi karena kehidupan santai dan pola mandiri yang tidak tepat sehingga membuat mahasiswa terlena dengan glamornya kehidupan kampus. Sungguh disayangkan.
Rendahnya minat baca terhadap buku, membuat mahasiswa juga tidak terbiasa membolak-balik media informasi yang lebih penting. Mahasiswa sekarang lebih memilih aktifitas yang minim manfaatnya (fb-an, download lagu, film, dan semacamnya) daripada membaca buku. Dominasi teknologi instan saat ini memang membuat buku semakin dilupakan, akhirnya buku-buku yang ada di perpustakaan pun hanya sekedar menjadi pajangan belaka.
Terkecuali mahasiswa yang ideal. Selain mereka harus melaksanakan tugas kuliah yang meskipun sedikit banyak suka meng-copy hasil kawan ataupun dari internet, -karena memang itulah kebiasaan mahasiswa.  Kebanyakan dari mereka juga aktif di organisasi ekstra kampus yang mau tidak mau harus membaca karena akan “memperbesar rasa malu” mereka sendiri ketika kalah saing terlalu jauh dengan organisasi ekstra yang lain. Maka peran buku di sini menjadi sangat penting.
Kondisi ini tentu sedikit menggembirakan. Dan semoga semangat ini dijadikan inspirasi oleh generasi mudanya pada khususnya, dan mahasiswa yang lain pada umumnya. Rasakan kehadiran buku sebagai jendela untuk kita untuk melihat masa depan, serta jadikanlah keberadaan buku sebagai jembatan untuk kita untuk berusaha menjadi makhluk Tuhan yang mencintai ilmu. Sebab untuk banyak menguasai ilmu, kita harus banyak membaca buku. Dengan sering membaca buku, kita akan menguasai dunia.
Buku Mampu Mengubah Dunia
Buku telah menginspirasi banyak orang besar untuk merubah dunia. Betapa pentingnya buku bagi kehidupan masa depan manusia. Banyak  manusia-manusia hebat karena mereka adalah orang-orang kutu buku. Terbukti di Indonesia tokoh-tokoh besar seperti Bung Karno adalah orang-orang yang sangat kutu buku. Buku-buku telah mengilhaminya untuk merubah bangsanya menjadi lebih baik. Kelahiran kemerdekaan negeri ini adalah karena pemikiran yang hebat yang telah mengilhami Bung Karno karena wawasan yang luas dari hasil bacaannya.
Bagaimana anda melihat negeri Jepang yang pada perang dunia hancur lebur namun dalam sekejab menjadi raksasa ekonomi dunia. Ternyata rakyat Jepang adalah orang-orang yang gila ilmu pengetahuan. Perpustakaan-perpustakaan hampir di semua daerah bermunculan. Buku telah menginspirasi masyarakat Jepang menjadi negara maju. Yang menarik untuk dicermati dalam hal ini adalah Jepang yang sebelumnya hanya sebuah bangsa yang terisolir dari dunia luar, kini mampu tampil menjadi salah satu peradaban cemerlang.
Lepas dari itu semua, bahwa yang terpenting adalah bagaimana menanamkan nilai-nilai dan keterbukaan jiwa untuk menerima bahwa membaca sebagai hal yang menyenangkan. Sebelum melaksanakan aktifitas yang akan sesuai dengan tujuan, memang harus menanamkan nilai-nilai yang ada sebagaimana yang dicita-citakan oleh bangsa.
Orang yang punya kesempatan untuk membaca pasti bahagia. Sebab, dia dapat memetik bunga-bunga dari taman-tamana dunia, kondisi-kondisi umat terdahulu tergambar di depan matanya, dia laksana hidup dengan orang-orang terbaik di setiap masa, dan seolah-olah dunia semuanya tercipta untuk dirinya. (John Herschel, astronom Inggris, 1792-1871
Buku merupakan jendela dunia sebab hanya dengan membaca kita dapat mengetahui segala sesuatu yang menakjubkan tentang dunia luar.
"Membaca juga dapat meningkatkan kualitas hidup manusia serta menjauhkan dari jurang kebodohan. Dengan membiasakan diri membaca buku, koran maupun media lainnya, berarti kita telah berlatih memusatkan pikiran dan merangsang saraf otak untuk bekerja,
Membaca buku akan menambah pengetahuan anda tentang apa yang ada di dunia ini. Misalnya saja anda membaca buku yang berisi tentang negara mesir dan sejarahnya. Tentu saja akan menambah ilmu pengetahuan anda tentang negara mesir. Ketika ingin mengetahui apa yang ada di dasar laut, anda juga tidak harus menyelam ke dasar laut untuk dapat mengetahui apa yang ada di dalamnya. Anda cukup membaca tentang kelautan, dan pastilah anda akan mengetahui apa yang ada di dalam lautan tersebut. Juga ingin mengetahui isi perut bumi , anda cukup membaca tentang perut bumi. Dengan membaca buku, anda akan mendapat banyak informasi tanpa harus menanggung resiko untuk mendapatkan informasi tersebut. Bayangkan saja jika anda harus masuk ke dalam kawah gunung berapi ketika ingin mendapatkan informasi tentang aktifitas gunung berapi. Pasti hal tersebut akan mendatangkan resiko yang sangat besar untuk keselamatan anda. Nah itulah keistimewaan sebuah buku yang sangat abadi, mari kita baca buku agar kita mengetahui banyak hal di muka bumi ini.




REFERENSI
Majalah Gema Bersemi Edisi 02 Tahun 2011
http://guru-umarbakri.blogspot.com/2009/06/keterampilan-berbahasa_16.html



Comments
0 Comments

0 Comments:

Post a Comment