Sunday, March 23, 2014

“Mengingatkan Tentang Thesis Statement”


Nama              :  Nita Agustina Maulidya
Nim                 : 14121320251
Class               : Pbi-D / 4
Writing and Conversation 4 (Class Review 6)
“Mengingatkan Tentang Thesis Statement”

Mungkin hari memang telah terganti, hari demi hari kulewati, kita semua tetap melewati hari jumat yang menurut ku membuat tubuh aku bergetar dan fikiran aku tak karuan .  hari yang cerah, dengan suara ayam yang berkokok.  Ketika sang mentari pagi menyambut kita dengan cahaya nya yang bersinar.  Aku mengawali langkah ku dengan rasa ngantuk.  Mata ku mulai berat saat aku berjalan menuju kampus.  Saat aku mulai menuju kampus, ayam masih berkokok begitu kencang entah aku yang kepagian, ataukah ayam yang kesiangan berkokok.  Namun aku yakin ini memang real, aku berangkat jam 05.15 karena paling telat jam 06.00 pagi.

Masih dengan hari yang sama, dosen yang sama namun pada tanggal yang berbeda, tepat nya pada tanggal 14 Maret 2014.  Namun dengan waktu yang berbeda ini, mungkiin berat tapi ini hanya sementara karena Mr.Lala Bumela sedang ada acara yaitu “English Contest” .  Mr.Lala Bumela hanya sebentar memasuki kelas kita, karena beliau sedang sibuk.  Mr.Lala Bumela membahas pada slide, pertemuan ke-6 dengan class review ke-6.  Kita akan tetap bersemangat untuk selalu mengikuti perkuliahan dengan baik.
Pembahasan pertama pada slide, biasanya jika Mr.Lala Bumela memiliki waktu yang ya lumayan panjang, biasanya Mr.Lala Bumela selalu mengulang dengan pembahsan kemarin.  Pada pembahsan kali ini Mr.Lala Bumela membahas tentang “Strengthening Thesis Statement: Another Journey in Understang Columbus”.  Dijelaskan bahwa penguatan pernyataan pada thesisnya? Perjalanan lain dalam understang columbus.  Mungkin penjelasan Columbus bukan hanya dalam Howard Zinn, bisa saja ada sejarawan lain yang membahas tentang Columbus.
Pada slide ke-2 tentang “Quote of The Day” pada pembahasan Qoute of the day selalu berada dalam slide-slide pertemuan sebelumnya, quote of the day yang berisi yaitu :
Katanya, tugas mereka yang tercerahkan---kaum literate adalah meneroka ceruk-ceruk’baru’ tempat  pengetahuan  dan ketrampilan yang mereka pungut, kumpulan dan kuasai dalam perjalanan hidupnya sebagai bagian sederhana dan cinta mereka pada pengetahuan dan pemberi pengetahuan.  Mereka yang hanya baru tahu teori ini dan itu dari ‘suara-suara penuh dapat dikatakan yang tercerahkan literate; mereka baru fase awal, peniru.
Meniru adyalah bagian yang penting dari menemukan lalu menciptakan, dari memahami affordance dan meaning potential tanda-tanda yang terserak, yang dibacga dengan teori dan itu.  Yang berbahaya adalah ketika kita merasa sudah mendesiminasi, pun meneroka padang-padang baru tempat segala teori yang dipahami digunakan, padahal kita baru sampai pada tahap meniru. Lalu kita dengan pongahnyia mengatakan “ini salah itu tak benar”, tapi dasar yang ‘tak bergetar’ pada mereka yang berada di tiitik awal menjadai peniru.  Kita merasa bahwa hafal saja teori ini dan itu, telah membuat kita menjadi bagian dan’Rejim kebenaran tak terbantah”.  Begitu banyak yang harus dipelajari, dipahami lalu dimaknai, lebih banyak dari alasan menjadi sombong sebab apa yang baru kita sedikit ketahui.  Mungkin penjelasanya begini dari
“Quote of the uay” dari kata tercerahkan.
“ the literate = the englightened”
                                                

                                2 syarat agar bisa tercerahkan
·         The love of knowladge
·         Also speaking the knowladge
Dalam the literate                  (affordance)                hasil dan (meaning potential)
Ketika kita berliterasi kita harus memahami sehingga kita menghasilkan atau hasil mempunyai makna yang potensial.  Seperti yang berbeda pada slide “meniru adalah bagian yang penting dari menemukan lalu menciptakan contohnya mungkin seperti ini : kita membaca lalu kita meniru apa yang ada di bacaan itu, menemukan sesuatu pada tulisan itu lalu kita menuangkan apa yang ada dalam fikiran kita lalu kemudian kita menciptakan sebuah tulisan, berarti kita bisa menyimpulkan memang benar bahwa meniru bagian yang penting.
            Sedangkan yang dimaksud dengan “affordance” (hasil), affordance adalah kata benda yang berasal dari kata “Resoursce” adalah mencari sumber daya.  Jadi kita harus memiliki sumber lebih dari satu, sehingga bisa menghasilkan sesuatu makna yang potensial.  Didalam quote of the day terdapat kata-kata seperti “ceruk-ceruk’baru’ “.  Yang diamaksud ceruk ceruk itu sendiri adlah tempat-tempat yang belum terjamaah di dunia pengetahuan adalah ceruk ceruk baru.  Mungkin dalam bahasa inggrisnya seperti ini “ to Eminate             to Discover                  to Create.
            Mr.Lala Bumela berkata seperti in “ saya tidak akan menjudge tulisan itu salah akan tetapi saya akan memberikan sebuah petunjuk”.  Dalam slide selanjutnya “I found dis Intersting”.  Dalam karya Fowler (1996:10) “seperti linguis kristis sejarawan bertujuan untuk memahami nilai-nilai yang mendukung formasi sosial, ekonomi, dan politik dan akronis, perubahan nilai dan perubahan formalitas.  Bukan hanya itu saja , ada lagi karya:
Fowler (1996:12) “Ideologi ini tentu saja baik media dan alat proses sejarah”.
Fowler(1996:10) “ Key to Understand the Values”. 
Values adalah nilai.  Jia kita menghubungkan dengan sejarah columbus.  Valuesnya itu adalah “kenapa kejahatan tidak diberantas”.  Kembali lagi kepada Columbus, contohnya kejahatan Columbus, sedangkan Valuesnya adalah tidak punya malu.
            Ideologi mana-mana disetiap yeks tunggal (lisan, tertulis,audio, visual, atau kombinasi dari semua itu ) (Fowler 1996).  Mungkin seperti ini ideologi adalah sebuah perantara untuk memahami values.  Sedangkan banyak berbagai pendapat, seperti apa yang dikatakan oleh (Faiclough 1989;1992;1995;2000; Lehtonen 2000) yaitu : “Literasi pernah netral “.  Oleh karena itu membaca dan menulis selalu termotivasi secara ideologis.
            Menulis di perguruan tinggi sering mengambil bentuk persuasif-menyakinkan orang lain bahwa ada memiliki menarik , sudut pandang logika pada subyek yang anda pelajari.  Bukan hanya menulis.  Kita akan diminta untuk menyakinkan pembaca bahwa anda  sudut pandang anda seperti berperan langsung.  Bentuk persusif sering argumen akademis, mengikuti pola diprediksi secara tertulis.  Setelah pengenalan singkat dari topik anda, anda menyatakan sudut pandang anda topik secara langsung dan sering dalam satu kalimat.  Kalimat ini adalah pernyataan thesis.
            Thesis essai adalah ide utamanya.  Pernyataan thesis dari esai adalah pernyataan satu atau dua kalimat yang mengungkapkan gagasan utama ini.  Pernyataan thesis mengidentifikasi topik penulis dan pendapat penulis memiliki sekitar topik itu “Thesis Statement Functions”.
Pernyataan Thesis melakukan dua fungsi :
Ø  Penulis menciptakan thesis untuk fokus subyek esai.
Ø  Kehadiran pernyaqtaan thesis yang baik membantu pemahaman membaca.
Kita dapet memberitahu pembaca bagaimana akan menafsirkan pentingnya materi pelajaran yang sedang dibahas.  Thesis merupakan interprestasi dati pernyataan atau subjek, bukan subjek itu sendiri subyek, atau topik, dari sebuah essai mungkin perang dunia II atau Moby Dick, thesis maka harus menawarkan cara untuk memahami perang atau novel.  Membuat klaim bahwa orang lain mungkin membantah.
Another Criucial Reminder
Ø  Thesis adalah hasil dari proses berpikir yang panjang.
Ø  Sebelum kita mengembangkan argumen tentang topik saja, kita harus mengumpulkan dan mengatur bukti, mencari kemungkinan hubungan antara fakta yang diketahui (seperti kontras mengejutkan atau kesamaan), dan berfikir tentang pentingnya hubnungan.

Selain another crucial reminder, pembahasan terakhir mengenai “Self Assessment Procedure’’.  Apakah thesis saya lulus “Jadi apa?” Yest ? jika pembaca respon utama adalah Jadi apa? Maka anda perlu menjelaskan, untuk menjalin hubungan, atau menghubungkan masalah yang lebih besar.
            Jadi kesimpulannya adalah meniru adalah bagian yang penting dari menemukan lalu menciptakan .  jika kita tidak meniru dahulu, kita tidak akan bisa menciptakan hal baru.  Dalam The Enlightened, jika kita ingin menemukan yang tercerahkan kita harus mempunyai 2 syarat.  Pada saat kita ingin memahami values, perantara nya adalah dengan ideologi.  Kita membhasa lagi tentang Thesis Statement  yang dimaksud adalah ide utamanya.  Jadi jika kita menulis kita harus menentukan ide utama nya.  Tulisan akademik bersifat persuasif.  Meneliti                 
             Research adalah proses pertama, sedangkan yang kedua adalah menulis, menulis itu tidak mudah ini adalah proses yang sulit.


  

Comments
0 Comments

0 Comments:

Post a Comment