Sunday, March 30, 2014

BERSAHABATLAH DENGAN BUKU SEDINI MUNGKIN


Class Review VII
21 Maret 2014

BERSAHABATLAH DENGAN BUKU SEDINI MUNGKIN
By Eka Berniati
            Jum’at pukul 07.00 kuliah dimulai, walaupun Mr.Lala mengatakan bahwa minggu ini tidak ada class review tetapi saya tetap menulis class review. Di semester IV ini, Mr.Lala mengatakn bahwa kelas PBI-D tidak unggul dalam menulis class review, dan kalah jauh dibandingkan PBI-C, walaupun demikian kelas PBI-D akan berusaha lebih baik. Pada pertemuan ini saya menjadi reviewer dari tulisan Reni Harliani, begitupun sebaliknya. Masih mengenai Howard Zinn sang sejarahwan Amerika. Dalam free writing ini harus ada introduction, summary, critic dan conclusion, atau biasa kita sebut dengan generic structure. Me-review tulisan teman juga menggunakan peer-review sebagai bahan penilaian yang didalamnya terdapat:
1.      Unity

Mantaining in a paragraph necessitates that every sentence in a paragraph or every paragraph in a composition should be closely related to the topic. A strong paragraph will eliminate sentence that do not relate or help develop the paragraph’s main idea. Thus, a unfied composition will only have paragraph that are crucial to developing the thesis. Ask a peer reviewer to read the checklist below and keep it in mind as they listen.
2.      Coherence
Maintaining coherence in a paragraph or composition not only requires unity, but also a logical, smooth, and natural flow from one idea to another. When this occurs, coherence has been established. There are three keys ways to create coherence in a paragraph or multi-paragraph text:
(1)   ARRANGE IDEAS TO ACHIEVE EMPHASIS
All the parts of the composition are not necessarily of equal importance in explaining your topic to your audience. How you arrange and develop the paragraph in the body of the composition should, therefore, clearly indicate which ideas and details are most important.
            Place emphasis in one of these three ways:
(1)   Direct statement
(2)   By position-first and last body paragraphs or weakest to strongest idea
(3)   By proportion-a topic may use several paragraphs if it has more value
Dari free writing Reni Harliani, dalam tulisannya lebih banyak membahas Christopher Colombus dibandingkan Howard Zinn. Banyak re-statement, ada yang unik dari tulisannya, penulis menyamakan peng-claiman penemu benua Amerika dengan peng-claiman sepeda pada paragraph pertama. Tetapi generic structurnya belum jelas, judul kurang menarik. Dalam menulis free writing ini juga harus ada hubungan dari tulisan-tulisan tersebut agar terlihat lebih rapid an jelas bagaimana isinya, seperti:
·         LOCATION
Against, beneath, in back of, over, among, between, in front of, throughout, away from, beyond, onto and under.
·         TIME
After, before, immediately, then, until, as soon as, finally, meanwhile, third, when, at, first, second, tomorrow, and yesterday.
·         SIMILIARITIES
Also, like, as, likewise, furthermore, similarly
·         DIFFERENCES
Although, however, but, on the other hand, even though, yet
·         EMPHASIZE A POINT
Again, to emphasize, for this reason, to repeat, in fact, truly
·         CONCLUDE
As a result, in summary, finally, therefore, in conclusion, to sum up
·         INFORMATION
Additionally, another, in addition, also, equally important, likewise, and, finally, moreover
·         CLARIFY
For instance, that is, in other words, to put in another way
            Jika dalam tulisan kita terdapat kata-kata tersebut akan lebih tertata rapih jika dibaca.
Mulai minggu depan yaitu memasuki second session, beralih ke Argumentative essay, new form of understanding harus ditunjukkan caranya yaitudengan menghindari instanity. Maksudnya, kita harus baca, menulis pelan-pelan, Mr.Lala bilang kalo menulis bukan hanya meditasi tetapi juga belajar sabar. Ditulisan kita harus ada epicentrum, yaitu pusat yang menarik perhatian pembaca atau biasa kita sebut dengan daya tarik. Daya tarik pasti berbeda-beda, dari semua itu seperti biasa ujung-ujungnya meaning naking practice yaitu pembaca bisa memahami apa yang kita tulis. Untuk bisa mencapai itu gravitasi dan epicentrum harus dikawinkan agar keduanya seimbang. Seperti yang saya pernah tulis bahwa untuk menjadi penulis yang hebat kita harus mempunyai literasi yang tinggi, banyak sekali cakupannya, entah dari buku yang kita baca, seperti yang Howard Zinn katakana bahwa buku bisa mengubah kesadaran seseorang dan lebih-lebih bisa mengubah dunia menjadi lebih baik tentunya.
Kesimpulan, kemampuan seseorang tergantung buku apa yang ia baca, semakin banyak buku yang ia baca maka semakin hebat juga pengetahuannya dibandingkan seseorang yang tidak membaca sama sekali.
Comments
0 Comments

0 Comments:

Post a Comment